Anda di halaman 1dari 26

PEMERINTAH KOTA CILEGON

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG


Jalan KH. Wasyid No. 119 Cilegon (42411) Telp. (0254) 393174, Fax (0254) 393174
website : www.dpucilegon.go.id

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

KEGIATAN : KOORDINASI DAN SINKRONISASI PEMANFAATAN


RUANG DAERAH KABUPATEN/KOTA
SUB KEGIATAN : SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG
PEKERJAAN : PENYUSUNAN PETA GUNA BANGUNAN EKSISTING
KOTA CILEGON (KECAMATAN CIBEBER DAN
KECAMATAN CILEGON)

TAHUN ANGGARAN 2022


-1-
KERANGKA ACUAN KERJA

1. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan pemerintah daerah menurut Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang tata cara
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana
pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan
rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan
jangka menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah daerah, salah
satu aspek yang dinilai yaitu terkait penyelenggaraan penataan ruang.
Penyelenggaran Penataan Ruang adalah kegiatan yang meliputi
Pengaturan, Pembinaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Penataan
Ruang. Sebagai upaya untuk menilai penyelenggaraan penataan ruang
dapat dilihat dari ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) yaitu sejauh mana pelaksanaan pemanfaatan ruang eksisting
yang mengacu pada produk perencanaan tata ruang. Berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, salah satu
aspek indikator kinerja penataan ruang pada bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang yaitu ketaatan terhadap RTRW, dimana dilakukan
perbandingan Realisasi RTRW terhadap Rencana Peruntukan.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Pengendalian Pemanfaatan Ruang menjelaskan bahwa pengendalian
pemanfaatan ruang dilaksanakan untuk mendorong terwujudnya tata
ruang sesuai Rencana Tata Ruang dengan salah satu cara melalui
penilaian perwujudan rencana tata ruang. Tahapan dasar dalam
penilaian perwujudan rencana tata ruang (struktur ruang & pola
ruang) adalah pengumpulan data dan informasi yang dilaksanakan
baik secara langsung (survei primer), maupun pengamatan secara
tidak langsung (survei sekunder).
Kebutuhan data dan informasi realisasi RTRW diawali dengan
melakukan pengumpulan data. Salah satu data realisasi pemanfaatan
ruang yaitu data Peta Guna Bangunan Eksisting. Hal ini dilakukan
guna mendukung Surat dari Kementerian ATR/BPN Nomor:
TR.02.02/36-200/II/2021 yang mengarahkan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota melakukan penyiapan Database untuk penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota. Peta Guna
Bangunan ini menjelaskan informasi pemanfaatan ruang dari masing-
masing guna bangunan sesuai klasifikasi daftar kegiatan di Peraturan
Zonasi RDTR.
Dalam rangka memperoleh nilai realisasi RTRW terhadap
rencana peruntukkan, maka perlu dilakukan optimasi ketersediaan
data penyelenggaraan penataan ruang di Kota Cilegon berupa data
Halaman | 2
spasial peta guna bangunan eksisting yang berperan penting dalam
memberikan gambaran secara nyata kondisi pemanfaatan ruang Kota
Cilegon. Untuk itu, dilaksanakan pekerjaan Penyusunan Peta Guna
Bangunan Eksisting Tahun Anggaran 2022 ini dengan harapan dapat
menghasilkan suatu data dan informasi spasial yang mutakhir dan
menjamin keterbaruan data terkait pemanfaatan ruang sehingga
dapat memperoleh nilai ketaatan terhadap RTRW di Kota Cilegon.
Peta Guna Bangunan Eksisting dapat dijadikan alat pemerintah dalam
melaksanakan dan merumuskan perencanaan, pengendalian,
pengawasan, pengaturan dan evaluasi penyelenggaraan penataan
ruang.

2. Maksud dan Tujuan Maksud :


Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyiapkan database terbaru terkait
peta guna bangunan eksisting pelaksanaan pemanfaatan ruang di Kota
Cilegon (Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Cilegon) yang
ditindaklanjuti dengan penilaian ketaatan implementasi RTRW
dengan membandingkan realisasi RTRW terhadap rencana
peruntukan.

Tujuan :
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah tersusunnya
dokumen peta guna bangunan eksisting Kota Cilegon (Kecamatan
Cibeber dan Kecamatan Cilegon) yang terbaru dan termutakhir
sebagai data dasar penilaian ketaatan terhadap RTRW yang dapat
dijadikan alat bagi Pemerintah Kota Cilegon dalam melakukan
perencanaan, pengendalian, pengawasan, pengaturan dan evaluasi
pembangunan yang berkelanjutan.

3. Sasaran Berdasarkan tujuan tersebut di atas, sasaran yang hendak dicapai


adalah antara lain:
1. Tersusunnya dokumen data/informasi pemanfaatan ruang dari
masing-masing guna bangunan eksisting sesuai klasifikasi daftar
kegiatan pada Peraturan Zonasi RDTR di Kecamatan Cibeber dan
Kecamatan Cilegon dalam format GIS (Geography Information
System).
2. Tersusunnya dokumen analisis nilai ketaatan implementasi RTRW
Kota Cilegon (Kecamatan Cibeber dan Cilegon) berdasarkan
perbandingan realisasi RTRW yaitu pemanfaatan ruang dari
masing-masing guna bangunan eksisting terhadap rencana
peruntukkan/rencana pola ruang yang ada di RTRW Kota Cilegon
dalam bentuk laporan dan peta dengan referensi geografis
berbasis keruangan dengan standar untuk kebutuhan
perencanaan penataan ruang.

Halaman | 3
4. Lokasi Kegiatan Lokasi Kegiatan berada di Kecamatan Jombang yang merupakan
alamat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Cilegon.

5. Lingkup Wilayah Studi, A. LINGKUP WILAYAH STUDI


Lingkup Kegiatan, dan
Lingkup wilayah studi kegiatan Penyusunan Peta Guna Bangunan
Data & Fasilitas
Eksisting Kota Cilegon Tahun Anggaran 2022 adalah 2 (dua)
Penunjang
Kecamatan, yakni Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Cilegon.
Kecamatan Cibeber yang terdiri dari 6 (enam) kelurahan yaitu
Kelurahan Bulakan, Kelurahan Cibeber, Kelurahan Cikerai, Kelurahan
Kalitimbang, Kelurahan Karangasem dan Kelurahan Kedaleman,
sementara Kecamatan Cilegon yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan
yaitu Kelurahan Bendungan, Kelurahan Bagendung, Kelurahan
Ciwedus, Kelurahan Ciwaduk, dan Kelurahan Ketileng. Lingkup
wilayah studi dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Lingkup Wilayah Studi

B. LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Penyusunan Peta Guna
Bangunan Eksisting Kota Cilegon (Lokasi: Kecamatan Cibeber dan
Kecamatan Cilegon) Tahun Anggaran 2022 yaitu :
a. Tahap I : Kegiatan Persiapan
- Persiapan Alat, Tenaga Ahli, Administrasi Perijinan hingga
Mobilisasi tenaga ahli;
- Pengumpulan data awal dan mempelajari semua data yang

Halaman | 4
berkaitan dengan pekerjaan;
- Pengumpulan data sekunder meliputi peta-peta yang terkait
dengan wilayah studi (seperti peta RTRW, peta bangunan, peta
batas wilayah kecamatan dan kelurahan, dan peta lainnya yang
mendukung pekerjaan ini, serta segala peraturan yang menjadi
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini) dengan maksud agar
mendapatkan gambaran awal tentang kondisi dan Batasan
wilayah pekerjaan;
- Penyiapan checklist data dan form/design survei.
b. Tahap II : Pekerjaan Survei Lapangan
- Survei primer, data ini diperoleh melalui kegiatan survei
lapangan dan melakukan pendataan pemanfaatan ruang dari
masing-masing guna bangunan sesuai klasifikasi daftar
kegiatan di Peraturan Zonasi RDTR sebagaimana kebutuhan
data dalam form/design survei dengan berbagai metode
pemerolehan data di lapangan. Untuk checking dilakukan
dengan alat GPS (Global Positioning System).
- Survei sekunder, diperoleh dengan cara
mengumpulkan/menghimpun dokumen yang berhubungan
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dari berbagai
instansi terkait.
c. Tahap III : Pengolahan Data dan Analisa
- Input data lapangan/hasil survei primer.
- Pengisian data atribut dalam software GIS (Geography
Information System) yang berisi informasi-informasi pada
objek-objek keruangan yang berkaitan dengan pemanfaatan
ruang dari masing-masing guna bangunan sesuai klasifikasi
daftar kegiatan di Peraturan Zonasi RDTR.
- Analisis pertampalan/overlay antara peta guna bangunan
eksisting yang diperoleh dari hasil survei primer terhadap peta
rencana pola ruang RTRW Kota Cilegon, yang akan
menghasilkan nilai realisasi

d. Tahap IV : Penyajian dan Pelaporan


- Penyajian data dan informasi geospasial dengan
memperhatikan tingkat ketelitian peta dan tampilan (layout)
sesuai dengan standar perpetaan.
- Pelaporan disusun berdasarkan Tahapan dan Substansi
pekerjaan yaitu Penyusunan Peta Guna Bangunan Eksisting di
Kota Cilegon (Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Cilegon)

C. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang
Halaman | 5
dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa
(konsultan) antara lain :
a. Peta Dasar Kota Cilegon Tahun 2019 dan peta-peta lain
yang dapat menjadi acuan dalam pekerjaan ini, dengan
tetap memperhatikan keperluan adanya tahapan updating
dan koreksi perpetaan yang disesuaikan dengan kondisi
terkini, sehingga diperoleh penyempurnaan terkait
substansi dan atribut peta yang memenuhi standar teknis
perpetaan.
b. Dokumen hasil studi lain terkait dan data penunjang
pekerjaan (bila ada).

2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa


Dalam melaksanakan kegiatan jasa konsultansi teknik,
penyedia jasa harus menyediakan semua fasilitas yang
diperlukan sebagai berikut:
- Kantor/Studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan seperti : komputer, printer,
scanner, peralatan tulis dan barang habis pakai.
- Peralatan/instrument pengukuran yang memenuhi standar
presisi yang diperlukan untuk kegiatan survei (ETS, GPS
Receiver, EDM, dsb) dan direkomendasikan oleh supervise
pekerjaan

6. Nama dan Organisasi Kepala unit kerja dalam hal ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
Pengguna Jasa Tata Ruang Kota Cilegon sebagai perangkat daerah / lembaga teknis
daerah bertindak sebagai Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) yang akan bertanggung jawab kepada Walikota
Cilegon.

7. Sumber Pendanaan Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebesar
Rp.385.638.550,- (Tiga Ratus Delapan Puluh Lima Enam Ratus Tiga
Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Lima Puluh Rupiah) termasuk PPN
dibiayai APBD Kota Cilegon Tahun 2022.

8. Pendekatan dan a. Tahap I : Kegiatan Persiapan


Metodologi - Persiapan Alat, Tenaga Ahli, Administrasi Perijinan hingga
Mobilisasi tenaga ahli;
 Pengecekan personil, kantor/perlengkapan
 Koordinasi dengan instansi terkait
 Administrasi perijinan
- Pengumpulan data sekunder meliputi peta-peta yang terkait
dengan wilayah studi (seperti peta RTRW, peta bangunan, peta
batas wilayah kecamatan dan kelurahan, dan peta lainnya yang
mendukung pekerjaan ini, serta segala peraturan yang menjadi
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini) dengan maksud agar
mendapatkan gambaran awal tentang kondisi dan Batasan

Halaman | 6
wilayah pekerjaan;
 Penyedia jasa harus mengumpulkan sekaligus menyusun
kedalam suatu dokumen data untuk Laporan Pendahuluan
 Koordinasi dengan instansi terkait
- Penyiapan checklist data dan form/design survei.
 Melakukan pembuatan form/design survei
 Koordinasi checklist data dan form/design survei yang
menjadi acuan dalam Tahap Survei Lapangan

b. Tahap II : Pekerjaan Survey Lapangan


Teknis pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan
(data primer) dan survei instansional (data sekunder).
- Survei lapangan:
Pekerjaan dilaksanakan dengan melakukan pendataan
pemanfaatan ruang dari peta bangunan yang diklasifikasikan
daftar kegiatannya sebagaimana arahan pada Peraturan Zonasi
RDTR dan tracking (pengambilan koordinat) menggunakan
GPS Receiver terhadap titik (point), garis (line) ataupun
bidang (polygon) sesuai keperluan form/design survei dengan
tetap mengikuti standar pembuatan peta untuk keperluan
penataan ruang dengan tingkat ketelitian peta skala 1:5.000.
Bilamana dalam pelaksanaan survei lapangan terdapat
keperluan koreksi perpetaan dari peta yang dijadikan dasar
pekerjaan, maka penyedia jasa perlu melakukan updating dan
koreksi perpetaan yang disesuaikan dengan kondisi terkini,
sehingga diperoleh penyempurnaan terkait substansi dan
atribut peta yang memenuhi standar teknis perpetaan.

- Survei sekunder:
Kegiatan pengumpulan data peta dan uraian wilayah yang
telah tersedia pada berbagai instansi terkait untuk
memperoleh gambaran kondisi eksisting dan perumusan
masalah yang diperoleh dengan cara
mengumpulkan/menghimpun dokumen yang berhubungan
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.

c. Tahap III : Pengolahan Data dan Analisa


Pekerjaan pengolahan (input) data lapangan/hasil survei primer
dengan pengisian data atribut dalam software GIS (Geography
Information System) yang berisi informasi-informasi pada objek-
objek keruangan yang berkaitan dengan guna bangunan eksisting
sebagaimana form/design survei. Adapun metodologi untuk tahap
pengolahan data antara lain :

Halaman | 7
1. Desain Basis Data
Untuk membuat sistem basis data yang efektif dan efisien
diperlukan basis data yang baik dan terintegrasi. Sistem basis
data tersebut perlu dirancang agar sistem yang disusun dapat
dimanfaatkan oleh berbagai pihak secara terpadu dan optimal.
Pelaksanaan desain basis data tergantung pada kriteria
penggunaan oleh pengguna (user) dan jenis data yang akan
dibangun. Spesifikasi basis data yang akan dibangun akan
mempengaruhi efisiensi dan efektivitas sistem basis data yang
dibangun. Selanjutnya dalam penentuan basis data diperlukan
analisis data yang tersedia untuk membangun basis data,
analisis meliputi:
 Ketersediaan data dari hasil survei
 Tingkat kepercayaan (validitas) data yang tersedia
 Tingkat kebaruan (up to date) data
 Tingkat konsistensi data yang tersedia

2. Editing Data Spasial


Kegiatan ini memeriksa kelengkapan peta sumber dan
mengorganisir data digital sedemikian rupa sehingga mudah
diakses dan digunakan untuk kegiatan analisa selanjutnya

3. Input Data Base Atribut


Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi data
spasial. Database atribut diperoleh dari hasil pengumpulan
data yang dilakukan sebelumnya (baik hasil data sekunder
maupun hasil data survei lapangan), dan dimasukkan dengan
menggunakan perangkat lunak pengolahan database.
Data atribut yang dimasukkan pada tahap ini hanya untuk
atribut peta yang masih berupa peta analog. Data ini untuk
melengkapi peta hasil digitasi yang telah dilakukan.
Kemudian database atribut diintegrasikan dengan data
spasialnya sehingga menjadi basis data yang lengkap untuk
keperluan analisa pada tahapan selanjutnya.

4. Analisis pertampalan / overlay


Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai ketaatan
terhadap RTRW dengan membandingkan nilai realisasi RTRW
yang diperoleh dengan metode analisis pertampalan/overlay
antara peta guna bangunan eksisting yang diperoleh dari hasil
survei primer terhadap peta rencana pola ruang RTRW Kota
Cilegon.

d. Tahap IV : Penyajian dan Pelaporan


Penyajian data dan informasi geospasial dengan memperhatikan
tingkat ketelitian peta dan tampilan (layout). Sedangkan untuk
pelaporan disusun berdasarkan Tahapan dan Substansi pekerjaan
yaitu Penyusunan Peta Guna Bangunan Eksisting Kota Cilegon

Halaman | 8
(Lokasi: Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Cilegon). Adapun
metodologi untuk tahap penyajian dan pelaporan antara lain:
1. Pembuatan Layout peta
Dari data yang tersusun kemudian dipisah dan dilayout
berdasarkan pembagian blok dari batas wilayah pekerjaan dan
peta hasil analisa ketaatan pemanfaatan ruang terhadap
RTRW. Layout peta disesuaikan dengan hasil peta yang akan
dicetak nantinya.
2. Cetak Peta
Peta yang sudah dilayout selanjutnya dicetak menggunakan
plotter. Mencetak peta merupakan hasil akhir. Ukuran
disesuaikan dengan hasil yang diinginkan yaitu A3.
3. Penyusunan Album Peta
Dari peta-peta yang sudah tercetak kemudian disusun dalam
album berdasarkan pembagian blok dari batas wilayah
pekerjaan dan peta hasil analisa ketaatan pemanfaatan ruang
terhadap RTRW yang sudah ditentukan. Ukuran peta yang
dibuat album adalah A3.
4. Pelaporan
Tujuan akhir dari pekerjaan ini adalah tersedianya peta guna
bangunan eksisting di Kecamatan Cibeber dan Cilegon yang
klasifikasinya disesuaikan dengan klasifikasi daftar kegiatan di
Peraturan Zonasi RDTR, sehingga dapat dilakukan analisa
penilaian realisasi pemanfaatan ruang terhadap rencana
peruntukkan yang ada di RTRW. Dalam prosesnya, penyedia
jasa harus melaporkan progress pekerjaan dalam 2 (dua)
laporan, yaitu laporan awal dan laporan akhir.
9. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanan kegiatan Penyusunan Data Spasial Utilitas
Pelaksanaan Penunjang Kegiatan Penataan Ruang yaitu 120 (seratus dua puluh)
hari kalender.

10. Tenaga Ahli Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
adalah:
1. TENAGA AHLI
a. Ahli Teknik Geodesi (Ketua Tim)
Persyaratan Ahli Muda minimal berpendidikan Sarjana Teknik
(S-1) jurusan Teknik Geodesi lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi dengan pengalaman professional dalam
pelaksanaan pekerjaan di bidang pemetaan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun. Tugas utamanya adalah memimpin
dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja selama
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai dan
bertanggung jawab atas semua produk serta melakukan tugas
Halaman | 9
sebagai perencana desain yang memahami pedoman survei
dan pemetaan dengan baik.

b. Ahli Teknik Planologi / Perencanaan Wilayah dan Kota


Persyaratan Ahli Muda minimal berpendidikan Sarjana Teknik
(S-1) jurusan Teknik Planologi / Perencanaan Wilayah dan
Kota lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang terakreditasi dengan
pengalaman professional dalam pelaksanaan pekerjaan di
bidang tata ruang dan pemetaan sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun. Tugas utamanya adalah bertanggung jawab dalam
perumusan laporan dan melakukan analisa penilaian realisasi
RTRW yang dipersyaratkan dalam pekerjaan, penggambaran
semua hasil pengukuran di lapangan dan menyusunnya dalam
bentuk laporan.

2. TENAGA PENDUKUNG
a. Surveyor
Persyaratan minimal berpendidikan Vokasi/Diploma (D-3)
jurusan Geodesi/Geografi lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi. Tugas utamanya adalah melakukan pendataan
pemanfaatan ruang dari masing-masing guna bangunan
melalui pengisian form/design survei, tracking, pengukuran
dan pemetaan, yang kemudian dituliskan dalam laporan hasil
survei lapangan.
b. Operator SIG (Sistem Informasi Geografi)
Persyaratan minimal berpendidikan Vokasi/Diploma (D-3)
jurusan Geodesi/Geografi lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi dan kemahiran dalam penggunaan software GIS
(Geography Information System). Tugas utamanya adalah
bertanggung jawab dalam menginterpetasikan hasil survei
lapangan yang kemudian dimuat dalam bentuk peta dan
melakukan pengolahan data spasial dari hasil survei lapangan
dan data sekunder baik melakukan desain basis data, editing
data spasial, input data base atribut, pembuatan layout peta
hingga menghasilkan peta yang dipersyaratkan dalam
pekerjaan ini.

11. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah
berupa Dokumen Penyusunan Peta Guna Bangunan Eksisting di Kota
Cilegon (Lokasi: Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Cilegon).

Halaman | 10
12. Laporan  Laporan Awal
Laporan Awal ini minimal terdiri dari 3 (tiga) Sub BAB Pokok
yaitu:
a. BAB Pendahuluan yang berisi tentang rencana pelaksanaan
pekerjaan, standar acuan pembuatan peta, tahap persiapan
pelaksanaan pekerjaan, waktu dan metode pelaksanaan
pekerjaan, serta form/design survei
b. BAB Gambaran Wilayah yang berisi tentang gambaran umum
terkait arahan dan kebijakan rencana tata ruang pada lingkup
wilayah pekerjaan dari berbagai studi literature
c. BAB Guna Bangunan Eksisting yang berisi tentang pemaparan
hasil pelaksanaan survei (survei lapangan dan data sekunder
yang diperoleh), tahapan dalam pengolahan data, dan rencana
pelaporan/penyajian peta hingga menjelaskan masalah yang
dihadapi (apabila ada), serta melengkapinya dengan bukti
lampiran form survei dan foto-foto survei lapangan.
Dokumen laporan pendahuluan ini selambat-lambatnya
diserahkan kepada pengguna jasa setelah 60 (enam puluh) hari
sejak ditetapkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
 Laporan akhir
Menyajikan seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan dari awal hingga akhir pekerjaan yang menguraikan
kondisi pemanfaatan ruang dari masing-masing guna bangunan
yang ada di lapangan; permasalahan yang dihadapi; penyelesaian
permasalahan; analisa penilaian ketaatan terhadap RTRW dengan
menilai pemanfaatan ruang dari masing-masing guna bangunan
eksisting terhadap rencana peruntukkan yang ada pada RTRW
Kota Cilegon; dan pemaparan serangkaian tahapan proses untuk
menghasilkan peta yang termuat dalam Album Peta. Peta yang
termuat dalam album peta merupakan hasil akhir yang secara
substansi telah melalui proses koordinasi dan merupakan hasil
yang disetujui bersama antara pengguna jasa dan penyedia jasa
(konsultan), serta menyerahkan dokumen laporan akhir selambat-
lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari sejak ditetapkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).

 Album Peta
Memuat gambar hasil pengumpulan dan pengolahan data yang
telah dilakukan dan dimuat dalam Album Peta. Peta yang termuat
dalam album peta merupakan hasil akhir yang secara substansi
telah melalui proses koordinasi dan merupakan hasil yang
disetujui bersama antara pengguna jasa dan penyedia jasa
(konsultan), serta menyerahkan album peta selambat-lambatnya
120 (seratus dua puluh) hari sejak ditetapkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).

Halaman | 11
13. Pembahasan/ Diskusi/ Konsultan diharuskan melakukan kegiatan diskusi/asistensi, supaya
Asistensi arah dan tujuan dari pekerjaan ini tercapai secara optimal, beberapa
hal yang berkaitan dengan hal tersebut adalah:
a. Konsultan harus segera memperbaiki serta menyempurnakan
hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah mendapat koreksi
serta persetujuan dari Instansi Pemberi Pekerjaan serta
kesanggupan dari Konsultan untuk melaksanakannya harus
dicatat dalam Laporan Asistensi dan ditanda tangani oleh kedua
belah pihak, baik oleh Instansi Pemberi Pekerjaan maupun
konsultan.
b. Pada minggu terakhir diadakan pertemuan antara Direksi pada
Instansi Pemberi Pekerjaan dengan konsultan untuk membahas
pekerjaan apa yang telah selesai dan belum selesai, hingga
masalah-masalah yang timbul dan merumuskan solusi tindak
lanjut penyelesaian pekerjaan.

Semua laporan tersebut diatas harus diserahkan selambat-lambatnya 120 (Seratus Dua Puluh)
hari sejak Surat Pesanan (SP) diterbitkan, secara rinci penyerahan hasil pekerjaan dan laporan
adalah sebagai berikut:

No. Hasil Pekerjaan dan Laporan Diserahkan

1. Laporan Awal 3 Buku

2. Laporan Akhir 5 Buku

3. Album Peta 1 Buku

4. CD Hasil Pemetaan untuk Peta Utilitas (format ArcGIS) 3 Buah

5. Dokumen Invoice 2 Eksemplar

Penutup

1. Setelah pengarahan penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa


semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan
penugasan ini, Konsultan agar segera membuat usulan teknis dan biaya sesuai
dengan pengarahan penugasan untuk diklarifikasi (usulan teknis) dan negoisasi
(usulan biaya)

Halaman | 12
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan menyusun program kerja sebagai
bahan diskusi untuk menghasilkan pedoman penugasan.

Cilegon, Mei 2022


Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

TB. HERI MARDIANA


NIP. 19690918 199803 1 003

Halaman | 13
PEMERINTAH KOTA CILEGON
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG
Jalan KH. Wasyid No. 119 Cilegon (42411) Telp. (0254) 393174, Fax (0254) 393174
website : www.dpucilegon.go.id

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

KEGIATAN : KOORDINASI DAN SINKRONISASI PEMANFAATAN


RUANG DAERAH KABUPATEN/KOTA
SUB KEGIATAN : SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG
PEKERJAAN : PENYUSUNAN PETA GUNA BANGUNAN EKSISTING
KOTA CILEGON (KECAMATAN CIBEBER DAN
KECAMATAN CILEGON)

TAHUN ANGGARAN 2022


-1-
KERANGKA ACUAN KERJA

1. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan pemerintah daerah menurut Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang tata cara
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana
pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan
rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana pembangunan
jangka menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah daerah, salah
satu aspek yang dinilai yaitu terkait penyelenggaraan penataan ruang.
Penyelenggaran Penataan Ruang adalah kegiatan yang meliputi
Pengaturan, Pembinaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Penataan
Ruang. Sebagai upaya untuk menilai penyelenggaraan penataan ruang
dapat dilihat dari ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) yaitu sejauh mana pelaksanaan pemanfaatan ruang eksisting
yang mengacu pada produk perencanaan tata ruang. Berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, salah satu
aspek indikator kinerja penataan ruang pada bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang yaitu ketaatan terhadap RTRW, dimana dilakukan
perbandingan Realisasi RTRW terhadap Rencana Peruntukan.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Pengendalian Pemanfaatan Ruang menjelaskan bahwa pengendalian
pemanfaatan ruang dilaksanakan untuk mendorong terwujudnya tata
ruang sesuai Rencana Tata Ruang dengan salah satu cara melalui
penilaian perwujudan rencana tata ruang. Tahapan dasar dalam
penilaian perwujudan rencana tata ruang (struktur ruang & pola
ruang) adalah pengumpulan data dan informasi yang dilaksanakan
baik secara langsung (survei primer), maupun pengamatan secara
tidak langsung (survei sekunder).
Kebutuhan data dan informasi realisasi RTRW diawali dengan
melakukan pengumpulan data. Salah satu data realisasi pemanfaatan
ruang yaitu data Peta Guna Bangunan Eksisting. Hal ini dilakukan
guna mendukung Surat dari Kementerian ATR/BPN Nomor:
TR.02.02/36-200/II/2021 yang mengarahkan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota melakukan penyiapan Database untuk penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota. Peta Guna
Bangunan ini menjelaskan informasi pemanfaatan ruang dari masing-
masing guna bangunan sesuai klasifikasi daftar kegiatan di Peraturan
Zonasi RDTR.
Dalam rangka memperoleh nilai realisasi RTRW terhadap
rencana peruntukkan, maka perlu dilakukan optimasi ketersediaan
data penyelenggaraan penataan ruang di Kota Cilegon berupa data
Halaman | 2
spasial peta guna bangunan eksisting yang berperan penting dalam
memberikan gambaran secara nyata kondisi pemanfaatan ruang Kota
Cilegon. Untuk itu, dilaksanakan pekerjaan Penyusunan Peta Guna
Bangunan Eksisting Tahun Anggaran 2022 ini dengan harapan dapat
menghasilkan suatu data dan informasi spasial yang mutakhir dan
menjamin keterbaruan data terkait pemanfaatan ruang sehingga
dapat memperoleh nilai ketaatan terhadap RTRW di Kota Cilegon.
Peta Guna Bangunan Eksisting dapat dijadikan alat pemerintah dalam
melaksanakan dan merumuskan perencanaan, pengendalian,
pengawasan, pengaturan dan evaluasi penyelenggaraan penataan
ruang.

2. Maksud dan Tujuan Maksud :


Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyiapkan database terbaru terkait
peta guna bangunan eksisting pelaksanaan pemanfaatan ruang di Kota
Cilegon (Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Cilegon) yang
ditindaklanjuti dengan penilaian ketaatan implementasi RTRW
dengan membandingkan realisasi RTRW terhadap rencana
peruntukan.

Tujuan :
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah tersusunnya
dokumen peta guna bangunan eksisting Kota Cilegon (Kecamatan
Cibeber dan Kecamatan Cilegon) yang terbaru dan termutakhir
sebagai data dasar penilaian ketaatan terhadap RTRW yang dapat
dijadikan alat bagi Pemerintah Kota Cilegon dalam melakukan
perencanaan, pengendalian, pengawasan, pengaturan dan evaluasi
pembangunan yang berkelanjutan.

3. Sasaran Berdasarkan tujuan tersebut di atas, sasaran yang hendak dicapai


adalah antara lain:
1. Tersusunnya dokumen data/informasi pemanfaatan ruang dari
masing-masing guna bangunan eksisting sesuai klasifikasi daftar
kegiatan pada Peraturan Zonasi RDTR di Kecamatan Cibeber dan
Kecamatan Cilegon dalam format GIS (Geography Information
System).
2. Tersusunnya dokumen analisis nilai ketaatan implementasi RTRW
Kota Cilegon (Kecamatan Cibeber dan Cilegon) berdasarkan
perbandingan realisasi RTRW yaitu pemanfaatan ruang dari
masing-masing guna bangunan eksisting terhadap rencana
peruntukkan/rencana pola ruang yang ada di RTRW Kota Cilegon
dalam bentuk laporan dan peta dengan referensi geografis
berbasis keruangan dengan standar untuk kebutuhan
perencanaan penataan ruang.

Halaman | 3
4. Lokasi Kegiatan Lokasi Kegiatan berada di Kecamatan Jombang yang merupakan
alamat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Cilegon.

5. Lingkup Wilayah Studi, A. LINGKUP WILAYAH STUDI


Lingkup Kegiatan, dan
Lingkup wilayah studi kegiatan Penyusunan Peta Guna Bangunan
Data & Fasilitas
Eksisting Kota Cilegon Tahun Anggaran 2022 adalah 2 (dua)
Penunjang
Kecamatan, yakni Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Cilegon.
Kecamatan Cibeber yang terdiri dari 6 (enam) kelurahan yaitu
Kelurahan Bulakan, Kelurahan Cibeber, Kelurahan Cikerai, Kelurahan
Kalitimbang, Kelurahan Karangasem dan Kelurahan Kedaleman,
sementara Kecamatan Cilegon yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan
yaitu Kelurahan Bendungan, Kelurahan Bagendung, Kelurahan
Ciwedus, Kelurahan Ciwaduk, dan Kelurahan Ketileng. Lingkup
wilayah studi dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Lingkup Wilayah Studi

B. LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Penyusunan Peta Guna
Bangunan Eksisting Kota Cilegon (Lokasi: Kecamatan Cibeber dan
Kecamatan Cilegon) Tahun Anggaran 2022 yaitu :
a. Tahap I : Kegiatan Persiapan
- Persiapan Alat, Tenaga Ahli, Administrasi Perijinan hingga
Mobilisasi tenaga ahli;
- Pengumpulan data awal dan mempelajari semua data yang

Halaman | 4
berkaitan dengan pekerjaan;
- Pengumpulan data sekunder meliputi peta-peta yang terkait
dengan wilayah studi (seperti peta RTRW, peta bangunan, peta
batas wilayah kecamatan dan kelurahan, dan peta lainnya yang
mendukung pekerjaan ini, serta segala peraturan yang menjadi
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini) dengan maksud agar
mendapatkan gambaran awal tentang kondisi dan Batasan
wilayah pekerjaan;
- Penyiapan checklist data dan form/design survei.
b. Tahap II : Pekerjaan Survei Lapangan
- Survei primer, data ini diperoleh melalui kegiatan survei
lapangan dan melakukan pendataan pemanfaatan ruang dari
masing-masing guna bangunan sesuai klasifikasi daftar
kegiatan di Peraturan Zonasi RDTR sebagaimana kebutuhan
data dalam form/design survei dengan berbagai metode
pemerolehan data di lapangan. Untuk checking dilakukan
dengan alat GPS (Global Positioning System).
- Survei sekunder, diperoleh dengan cara
mengumpulkan/menghimpun dokumen yang berhubungan
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dari berbagai
instansi terkait.
c. Tahap III : Pengolahan Data dan Analisa
- Input data lapangan/hasil survei primer.
- Pengisian data atribut dalam software GIS (Geography
Information System) yang berisi informasi-informasi pada
objek-objek keruangan yang berkaitan dengan pemanfaatan
ruang dari masing-masing guna bangunan sesuai klasifikasi
daftar kegiatan di Peraturan Zonasi RDTR.
- Analisis pertampalan/overlay antara peta guna bangunan
eksisting yang diperoleh dari hasil survei primer terhadap peta
rencana pola ruang RTRW Kota Cilegon, yang akan
menghasilkan nilai realisasi

d. Tahap IV : Penyajian dan Pelaporan


- Penyajian data dan informasi geospasial dengan
memperhatikan tingkat ketelitian peta dan tampilan (layout)
sesuai dengan standar perpetaan.
- Pelaporan disusun berdasarkan Tahapan dan Substansi
pekerjaan yaitu Penyusunan Peta Guna Bangunan Eksisting di
Kota Cilegon (Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Cilegon)

C. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang
Halaman | 5
dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa
(konsultan) antara lain :
a. Peta Dasar Kota Cilegon Tahun 2019 dan peta-peta lain
yang dapat menjadi acuan dalam pekerjaan ini, dengan
tetap memperhatikan keperluan adanya tahapan updating
dan koreksi perpetaan yang disesuaikan dengan kondisi
terkini, sehingga diperoleh penyempurnaan terkait
substansi dan atribut peta yang memenuhi standar teknis
perpetaan.
b. Dokumen hasil studi lain terkait dan data penunjang
pekerjaan (bila ada).

2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa


Dalam melaksanakan kegiatan jasa konsultansi teknik,
penyedia jasa harus menyediakan semua fasilitas yang
diperlukan sebagai berikut:
- Kantor/Studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan seperti : komputer, printer,
scanner, peralatan tulis dan barang habis pakai.
- Peralatan/instrument pengukuran yang memenuhi standar
presisi yang diperlukan untuk kegiatan survei (ETS, GPS
Receiver, EDM, dsb) dan direkomendasikan oleh supervise
pekerjaan

6. Nama dan Organisasi Kepala unit kerja dalam hal ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
Pengguna Jasa Tata Ruang Kota Cilegon sebagai perangkat daerah / lembaga teknis
daerah bertindak sebagai Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) yang akan bertanggung jawab kepada Walikota
Cilegon.

7. Sumber Pendanaan Dana yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebesar
Rp.385.638.550,- (Tiga Ratus Delapan Puluh Lima Enam Ratus Tiga
Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Lima Puluh Rupiah) termasuk PPN
dibiayai APBD Kota Cilegon Tahun 2022.

8. Pendekatan dan a. Tahap I : Kegiatan Persiapan


Metodologi - Persiapan Alat, Tenaga Ahli, Administrasi Perijinan hingga
Mobilisasi tenaga ahli;
 Pengecekan personil, kantor/perlengkapan
 Koordinasi dengan instansi terkait
 Administrasi perijinan
- Pengumpulan data sekunder meliputi peta-peta yang terkait
dengan wilayah studi (seperti peta RTRW, peta bangunan, peta
batas wilayah kecamatan dan kelurahan, dan peta lainnya yang
mendukung pekerjaan ini, serta segala peraturan yang menjadi
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini) dengan maksud agar
mendapatkan gambaran awal tentang kondisi dan Batasan

Halaman | 6
wilayah pekerjaan;
 Penyedia jasa harus mengumpulkan sekaligus menyusun
kedalam suatu dokumen data untuk Laporan Pendahuluan
 Koordinasi dengan instansi terkait
- Penyiapan checklist data dan form/design survei.
 Melakukan pembuatan form/design survei
 Koordinasi checklist data dan form/design survei yang
menjadi acuan dalam Tahap Survei Lapangan

b. Tahap II : Pekerjaan Survey Lapangan


Teknis pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan
(data primer) dan survei instansional (data sekunder).
- Survei lapangan:
Pekerjaan dilaksanakan dengan melakukan pendataan
pemanfaatan ruang dari peta bangunan yang diklasifikasikan
daftar kegiatannya sebagaimana arahan pada Peraturan Zonasi
RDTR dan tracking (pengambilan koordinat) menggunakan
GPS Receiver terhadap titik (point), garis (line) ataupun
bidang (polygon) sesuai keperluan form/design survei dengan
tetap mengikuti standar pembuatan peta untuk keperluan
penataan ruang dengan tingkat ketelitian peta skala 1:5.000.
Bilamana dalam pelaksanaan survei lapangan terdapat
keperluan koreksi perpetaan dari peta yang dijadikan dasar
pekerjaan, maka penyedia jasa perlu melakukan updating dan
koreksi perpetaan yang disesuaikan dengan kondisi terkini,
sehingga diperoleh penyempurnaan terkait substansi dan
atribut peta yang memenuhi standar teknis perpetaan.

- Survei sekunder:
Kegiatan pengumpulan data peta dan uraian wilayah yang
telah tersedia pada berbagai instansi terkait untuk
memperoleh gambaran kondisi eksisting dan perumusan
masalah yang diperoleh dengan cara
mengumpulkan/menghimpun dokumen yang berhubungan
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.

c. Tahap III : Pengolahan Data dan Analisa


Pekerjaan pengolahan (input) data lapangan/hasil survei primer
dengan pengisian data atribut dalam software GIS (Geography
Information System) yang berisi informasi-informasi pada objek-
objek keruangan yang berkaitan dengan guna bangunan eksisting
sebagaimana form/design survei. Adapun metodologi untuk tahap
pengolahan data antara lain :

Halaman | 7
1. Desain Basis Data
Untuk membuat sistem basis data yang efektif dan efisien
diperlukan basis data yang baik dan terintegrasi. Sistem basis
data tersebut perlu dirancang agar sistem yang disusun dapat
dimanfaatkan oleh berbagai pihak secara terpadu dan optimal.
Pelaksanaan desain basis data tergantung pada kriteria
penggunaan oleh pengguna (user) dan jenis data yang akan
dibangun. Spesifikasi basis data yang akan dibangun akan
mempengaruhi efisiensi dan efektivitas sistem basis data yang
dibangun. Selanjutnya dalam penentuan basis data diperlukan
analisis data yang tersedia untuk membangun basis data,
analisis meliputi:
 Ketersediaan data dari hasil survei
 Tingkat kepercayaan (validitas) data yang tersedia
 Tingkat kebaruan (up to date) data
 Tingkat konsistensi data yang tersedia

2. Editing Data Spasial


Kegiatan ini memeriksa kelengkapan peta sumber dan
mengorganisir data digital sedemikian rupa sehingga mudah
diakses dan digunakan untuk kegiatan analisa selanjutnya

3. Input Data Base Atribut


Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi data
spasial. Database atribut diperoleh dari hasil pengumpulan
data yang dilakukan sebelumnya (baik hasil data sekunder
maupun hasil data survei lapangan), dan dimasukkan dengan
menggunakan perangkat lunak pengolahan database.
Data atribut yang dimasukkan pada tahap ini hanya untuk
atribut peta yang masih berupa peta analog. Data ini untuk
melengkapi peta hasil digitasi yang telah dilakukan.
Kemudian database atribut diintegrasikan dengan data
spasialnya sehingga menjadi basis data yang lengkap untuk
keperluan analisa pada tahapan selanjutnya.

4. Analisis pertampalan / overlay


Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai ketaatan
terhadap RTRW dengan membandingkan nilai realisasi RTRW
yang diperoleh dengan metode analisis pertampalan/overlay
antara peta guna bangunan eksisting yang diperoleh dari hasil
survei primer terhadap peta rencana pola ruang RTRW Kota
Cilegon.

d. Tahap IV : Penyajian dan Pelaporan


Penyajian data dan informasi geospasial dengan memperhatikan
tingkat ketelitian peta dan tampilan (layout). Sedangkan untuk
pelaporan disusun berdasarkan Tahapan dan Substansi pekerjaan
yaitu Penyusunan Peta Guna Bangunan Eksisting Kota Cilegon

Halaman | 8
(Lokasi: Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Cilegon). Adapun
metodologi untuk tahap penyajian dan pelaporan antara lain:
1. Pembuatan Layout peta
Dari data yang tersusun kemudian dipisah dan dilayout
berdasarkan pembagian blok dari batas wilayah pekerjaan dan
peta hasil analisa ketaatan pemanfaatan ruang terhadap
RTRW. Layout peta disesuaikan dengan hasil peta yang akan
dicetak nantinya.
2. Cetak Peta
Peta yang sudah dilayout selanjutnya dicetak menggunakan
plotter. Mencetak peta merupakan hasil akhir. Ukuran
disesuaikan dengan hasil yang diinginkan yaitu A3.
3. Penyusunan Album Peta
Dari peta-peta yang sudah tercetak kemudian disusun dalam
album berdasarkan pembagian blok dari batas wilayah
pekerjaan dan peta hasil analisa ketaatan pemanfaatan ruang
terhadap RTRW yang sudah ditentukan. Ukuran peta yang
dibuat album adalah A3.
4. Pelaporan
Tujuan akhir dari pekerjaan ini adalah tersedianya peta guna
bangunan eksisting di Kecamatan Cibeber dan Cilegon yang
klasifikasinya disesuaikan dengan klasifikasi daftar kegiatan di
Peraturan Zonasi RDTR, sehingga dapat dilakukan analisa
penilaian realisasi pemanfaatan ruang terhadap rencana
peruntukkan yang ada di RTRW. Dalam prosesnya, penyedia
jasa harus melaporkan progress pekerjaan dalam 2 (dua)
laporan, yaitu laporan awal dan laporan akhir.
9. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanan kegiatan Penyusunan Data Spasial Utilitas
Pelaksanaan Penunjang Kegiatan Penataan Ruang yaitu 120 (seratus dua puluh)
hari kalender.

10. Tenaga Ahli Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
adalah:
1. TENAGA AHLI
a. Ahli Teknik Geodesi (Ketua Tim)
Persyaratan Ahli Muda minimal berpendidikan Sarjana Teknik
(S-1) jurusan Teknik Geodesi lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi dengan pengalaman professional dalam
pelaksanaan pekerjaan di bidang pemetaan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun. Tugas utamanya adalah memimpin
dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja selama
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai dan
bertanggung jawab atas semua produk serta melakukan tugas
Halaman | 9
sebagai perencana desain yang memahami pedoman survei
dan pemetaan dengan baik.

b. Ahli Teknik Planologi / Perencanaan Wilayah dan Kota


Persyaratan Ahli Muda minimal berpendidikan Sarjana Teknik
(S-1) jurusan Teknik Planologi / Perencanaan Wilayah dan
Kota lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang terakreditasi dengan
pengalaman professional dalam pelaksanaan pekerjaan di
bidang tata ruang dan pemetaan sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun. Tugas utamanya adalah bertanggung jawab dalam
perumusan laporan dan melakukan analisa penilaian realisasi
RTRW yang dipersyaratkan dalam pekerjaan, penggambaran
semua hasil pengukuran di lapangan dan menyusunnya dalam
bentuk laporan.

2. TENAGA PENDUKUNG
a. Surveyor
Persyaratan minimal berpendidikan Vokasi/Diploma (D-3)
jurusan Geodesi/Geografi lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi. Tugas utamanya adalah melakukan pendataan
pemanfaatan ruang dari masing-masing guna bangunan
melalui pengisian form/design survei, tracking, pengukuran
dan pemetaan, yang kemudian dituliskan dalam laporan hasil
survei lapangan.
b. Operator SIG (Sistem Informasi Geografi)
Persyaratan minimal berpendidikan Vokasi/Diploma (D-3)
jurusan Geodesi/Geografi lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi dan kemahiran dalam penggunaan software GIS
(Geography Information System). Tugas utamanya adalah
bertanggung jawab dalam menginterpetasikan hasil survei
lapangan yang kemudian dimuat dalam bentuk peta dan
melakukan pengolahan data spasial dari hasil survei lapangan
dan data sekunder baik melakukan desain basis data, editing
data spasial, input data base atribut, pembuatan layout peta
hingga menghasilkan peta yang dipersyaratkan dalam
pekerjaan ini.

11. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah
berupa Dokumen Penyusunan Peta Guna Bangunan Eksisting di Kota
Cilegon (Lokasi: Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Cilegon).

Halaman | 10
12. Laporan  Laporan Awal
Laporan Awal ini minimal terdiri dari 3 (tiga) Sub BAB Pokok
yaitu:
a. BAB Pendahuluan yang berisi tentang rencana pelaksanaan
pekerjaan, standar acuan pembuatan peta, tahap persiapan
pelaksanaan pekerjaan, waktu dan metode pelaksanaan
pekerjaan, serta form/design survei
b. BAB Gambaran Wilayah yang berisi tentang gambaran umum
terkait arahan dan kebijakan rencana tata ruang pada lingkup
wilayah pekerjaan dari berbagai studi literature
c. BAB Guna Bangunan Eksisting yang berisi tentang pemaparan
hasil pelaksanaan survei (survei lapangan dan data sekunder
yang diperoleh), tahapan dalam pengolahan data, dan rencana
pelaporan/penyajian peta hingga menjelaskan masalah yang
dihadapi (apabila ada), serta melengkapinya dengan bukti
lampiran form survei dan foto-foto survei lapangan.
Dokumen laporan pendahuluan ini selambat-lambatnya
diserahkan kepada pengguna jasa setelah 60 (enam puluh) hari
sejak ditetapkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
 Laporan akhir
Menyajikan seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan dari awal hingga akhir pekerjaan yang menguraikan
kondisi pemanfaatan ruang dari masing-masing guna bangunan
yang ada di lapangan; permasalahan yang dihadapi; penyelesaian
permasalahan; analisa penilaian ketaatan terhadap RTRW dengan
menilai pemanfaatan ruang dari masing-masing guna bangunan
eksisting terhadap rencana peruntukkan yang ada pada RTRW
Kota Cilegon; dan pemaparan serangkaian tahapan proses untuk
menghasilkan peta yang termuat dalam Album Peta. Peta yang
termuat dalam album peta merupakan hasil akhir yang secara
substansi telah melalui proses koordinasi dan merupakan hasil
yang disetujui bersama antara pengguna jasa dan penyedia jasa
(konsultan), serta menyerahkan dokumen laporan akhir selambat-
lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari sejak ditetapkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).

 Album Peta
Memuat gambar hasil pengumpulan dan pengolahan data yang
telah dilakukan dan dimuat dalam Album Peta. Peta yang termuat
dalam album peta merupakan hasil akhir yang secara substansi
telah melalui proses koordinasi dan merupakan hasil yang
disetujui bersama antara pengguna jasa dan penyedia jasa
(konsultan), serta menyerahkan album peta selambat-lambatnya
120 (seratus dua puluh) hari sejak ditetapkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).

Halaman | 11
13. Pembahasan/ Diskusi/ Konsultan diharuskan melakukan kegiatan diskusi/asistensi, supaya
Asistensi arah dan tujuan dari pekerjaan ini tercapai secara optimal, beberapa
hal yang berkaitan dengan hal tersebut adalah:
a. Konsultan harus segera memperbaiki serta menyempurnakan
hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah mendapat koreksi
serta persetujuan dari Instansi Pemberi Pekerjaan serta
kesanggupan dari Konsultan untuk melaksanakannya harus
dicatat dalam Laporan Asistensi dan ditanda tangani oleh kedua
belah pihak, baik oleh Instansi Pemberi Pekerjaan maupun
konsultan.
b. Pada minggu terakhir diadakan pertemuan antara Direksi pada
Instansi Pemberi Pekerjaan dengan konsultan untuk membahas
pekerjaan apa yang telah selesai dan belum selesai, hingga
masalah-masalah yang timbul dan merumuskan solusi tindak
lanjut penyelesaian pekerjaan.

Semua laporan tersebut diatas harus diserahkan selambat-lambatnya 120 (Seratus Dua Puluh)
hari sejak Surat Pesanan (SP) diterbitkan, secara rinci penyerahan hasil pekerjaan dan laporan
adalah sebagai berikut:

No. Hasil Pekerjaan dan Laporan Diserahkan

1. Laporan Awal 3 Buku

2. Laporan Akhir 5 Buku

3. Album Peta 1 Buku

4. CD Hasil Pemetaan untuk Peta Utilitas (format ArcGIS) 3 Buah

5. Dokumen Invoice 2 Eksemplar

Penutup

1. Setelah pengarahan penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa


semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan
penugasan ini, Konsultan agar segera membuat usulan teknis dan biaya sesuai
dengan pengarahan penugasan untuk diklarifikasi (usulan teknis) dan negoisasi
(usulan biaya)

Halaman | 12
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan menyusun program kerja sebagai
bahan diskusi untuk menghasilkan pedoman penugasan.

Cilegon, Mei 2022


Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

TB. HERI MARDIANA


NIP. 19690918 199803 1 003

Halaman | 13

Anda mungkin juga menyukai