Anda di halaman 1dari 37

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PUSAT PEMETAAN RUPABUMI DAN TOPONIM


BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA


PPK PUSAT PEMETAAN RUPABUMI DAN TOPONIM

PEMBUATAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIA SKALA 1:5.000 WILAYAH


PERBATASAN ENTIKONG DAN SEKITARNYA MENGGUNAKAN DATA FOTO UDARA DAN
LIDAR
TAHUN ANGGARAN 2018
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMBUATAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIA SKALA 1:5.000 WILAYAH
PERBATASAN ENTIKONG DAN SEKITARNYA MENGGUNAKAN DATA FOTO UDARA DAN
LIDAR
1. LATAR BELAKANG Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial khususnya pada pasal 7 menyebutkan bahwa
Peta Rupabumi Indonesia (RBI) merupakan salah satu
komponen Informasi Geospasial Dasar (IGD). IGD
diselenggarakan secara bertahap dan sistematis untuk
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
wilayah yuridiksinya.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan
bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus
direncanakan berdasarkan data, baik spasial dan
nonspasial serta informasi lain yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pasal 14 ayat 3 huruf c, Undang-undang No.26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang menyatakan secara jelas
kebutuhan akan IGD Skala Besar, khususnya untuk
kepentingan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kabupaten/Kota maupun Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota.

Tugas pokok dan fungsi Pusat Pemetaan Rupabumi dan


Toponim (PPRT) – Badan Informasi Geospasial adalah
menyelenggarakan dan membina program pemetaan
rupabumi dan toponim, yang salah satu bentuknya adalah
penyelenggaraan pemetaan rupabumi Indonesia. Peta
Rupabumi Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf a UU IG diselenggarakan pada skala kecil
(1:1.000.000, 1:500.000, dan 1:250.000), skala menengah
(1:100.000, 1:50.000, dan 1:25.000), serta skala besar
(1:10.000, 1:5.000, 1:2.500, dan 1:1.000)
Sampai saat ini ketersediaan data spasial dengan skala
besar tersebut masih sangat terbatas sehingga dibutuhkan
suatu terobosan melalui upaya percepatan penyediaannya
terutama di wilayah ibukota provinsi maupun kota-kota
besar di Indonesia.
Dalam RPJMN 2015 – 2019, PPRT memiliki target untuk
penyediaan Peta Rupabumi khususnya skala besar dalam
rangka memenuhi kebutuhan nasional, diantaranya
berupa penyediaan Peta Rupabumi untuk RDTR, kawasan
strategis, kawasan ekonomi khusus atau kawasan industri,
program kota baru serta mendukung program prioritas
pemerintah lainnya.
Oleh karena itu pada tahun anggaran 2018, Pusat
Pemetaan Rupabumi dan Toponim melakukan kegiatan

1
pembuatan unsur Peta Rupabumi skala 1:5.000 wilayah
perbatasan Entikong dengan menggunakan data foto
udara dan lidar yang diakuisisi pada tahun anggaran 2017.

2. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud dari pengadaan ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan informasi geospasial dasar terutama peta
rupabumi Indonesia skala besar
b. Tujuan dari pengadaan ini untuk unsur Peta Rupabumi
skala 1:5.000 wilayah perbatasan Entikong dan
sekitarnya menggunakan data foto udara dan lidar.

3. TARGET/ SASARAN Target / sasaran yang ingin dicapai dari pengadaan ini
yaitu tersedianya unsur Peta Rupabumi skala 1:5.000
wilayah perbatasan Entikong dan sekitarnya yang
tersimpan dalam seamless geodatabase dengan volume
sejumlah 148 NLP (Nomor Lembar Peta) pada skala
1:5.000 (setara dengan luas 138 NLP daratan).

4. NAMA ORGANISASI Badan Informasi Geospasial


PENGADAAN Satuan Kerja Sekretariat Utama
BARANG/JASA PPK Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim

5. SUMBER DANA DAN a. Sumber dana yang diperlukan untuk pelaksanaan


PERKIRAAN BIAYA pekerjaan ini berasal dari DIPA Badan Informasi
Geospasial Tahun Anggaran 2018
b. PAGU anggaran sebesar Rp 6.925.530.000,- dengan
HPS yang diperlukan untuk paket ini sejumlah Rp
6.925.467.000,- (Enam Miliar Sembilan Ratus Dua
Puluh Lima Juta Empat Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu
Rupiah)
c. Penandatangan Kontrak akan dilakukan setelah revisi
DIPA/POK terbit.

6. RUANG LINGKUP a. Ruang lingkup pekerjaan ini sebagaimana lampiran 1.


PENGADAAN/ LOKASI b. pembuatan unsur Peta Rupabumi skala 1:5.000
DAN FASILITAS wilayah perbatasan Entikong dan sekitarnya dapat
PENUNJANG dilihat pada indeks lokasi pekerjaan sebagaimana
lampiran 2
c. Volume pekerjaan sejumlah 148 NLP (Nomor Lembar
Peta) pada skala 1:5.000 (setara dengan luas 138 NLP
daratan).
d. Data dasar yang disediakan oleh Pemberi Kerja
berupa :
1) Foto Udara Digital beserta parameter EO (Exterior
Orientation) dan informasi kalibrasi kamera
2) Independent Check Point (ICP) dan Ground
Control Point (GCP)
3) Data Masspoint hasil akuisisi LiDAR
4) Frame indeks peta RBI skala 1:5.000
5) Skema geodatabase
6) Dokumen pendukung pelaksanaan pekerjaan
(petunjuk pelaksanaan pemetaan RBI skala besar)

2
e. Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan, Penyedia
Jasa diperbolehkan untuk menggunakan data
tambahan yang tidak memerlukan pembiayaan dari
Pemberi Kerja.

7. PRODUK YANG Produk yang dihasikan dari pelaksanaan oekerjaan ini


DIHASILKAN sebagaimana lampiran 3.

8. WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan dilaksanakan maksimum dalam waktu 250 hari


YANG DIPERLUKAN kalender.

9. TENAGA TERAMPIL Personil yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan


YANG DIBUTUHKAN ini sebagaimana lampiran 4.

10. METODE KERJA Metode kerja yang harus dilaksanakan oleh penyedia
barang dan jasa dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan diagram alir pekerjaan yang ditunjukkan
sebagaimana lampiran 5.

11. SPESIFIKASI TEKNIS Spesifikasi teknis peralatan utama yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan ini sebagaimana lampiran 6.
Sedangkan spesifikasi teknis pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam lampiran 7.

12. LAPORAN KEMAJUAN Laporan yang harus dibuat oleh Penyedia Jasa lainnya
PEKERJAAN meliputi:
Laporan Persiapan
Laporan penyiapan Data
Laporan Digitasi Foto Udara dan Lidar
Laporan Pembentukan Topology dan Poligon
Laporan Pembentukan DTM Hydroenforced
- Laporan Pembentukan Kontur dan Spotheight
Laporan Persiapan Survei
Laporan Survei Kelengkapan Lapangan
Laporan Penyelarasan Data
Laporan Pembentukan Metadata
Laporan Penyajian Hasil Pekerjaan
Laporan Akhir Hasil Pekerjaan
Laporan-laporan tersebut diserahkan setiap minggu dan
terpisah berdasarkan tahapan pekerjaan sesuai dnegan
kemajuan pekerjaan pada minggu tersebut. Untuk laporan
akhir diserahkan pada akhir pekerjaan.

Mengetahui. Cibinong, 29 Januari 2018


PPK Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim

NIP. 19670101 199203 1 010

3
Lampiran1. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan pembuatan unsur Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:5.000 Wilayah
Perbatasan Entikong dan sekitarnya Menggunakan Data Foto Udara dan Lidar dijelaskan pada
tabel 1.

Tabel 1. Ruang Lingkup Pekerjaan


No Tahapan Pekerjaan Bobot
0,61%
1 Persiapan
0,15%
2 Penyiapan Data
40,72%
3 Digitasi Foto Udara dan LiDAR
4,88%
4 Pembentukan Topologi dan Poligon
12,81%
5 Pembentukan DTM Hydro Enforcement
11,99%
6 Pembentukan Kontur dan Spotheight
1,97%
7 Persiapan Survei
16,76%
8 Survei Kelengkapan Lapangan
8,95%
9 Penyelarasan Data
0,26%
10 Pembentukan Metadata
0,46%
11 Penyajian Hasil Pekerjaan
0,44%
12 Pelaporan
Jumlah 100 %

4
Lampiran 2. Indeks Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan dan pembagian paket pekerjaan dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1. Indeks Lokasi Pekerjaan pembuatan unsur Peta Rupabumi skala 1:5.000 wilayah
perbatasan Entikong dan sekitarnya

5
Lampiran 3. Hasil Pekerjaan

Hasil pekerjaan yang harus diserahkan diuraikan sebagaimana tabel 3.1

Tabel 3.1 Hasil Pekerjaan


No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
1 Persiapan
a Dokumen penyiapan alat dan  Hasil pemeriksaan alat Cetak dan digital 1 rangkap
personil dan personil pada tahap (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
persiapan file digital

b Dokumen rencana detail  Menjelaskan rencana Cetak dan digital 1 rangkap


pekerjaan detail pelaksanaan (*.pdf) cetak dan 1 set
pekerjaan file digital
 Non Disclosure
Agreement (NDA) yang
sudah ditandatangan

c Laporan Persiapan  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap


proses dan hasil yang (*.pdf) cetak dan 1 set
dilakukan pada tahap file digital
persiapan

2 Penyiapan Data
a Dokumen penyiapan alat dan  Hasil pemeriksaan Cetak dan digital 1 rangkap
personil kesiapan alat dan personil (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
pada tahap penyiapan file digital
data

b Formulir checklist hasil kesiapan  Mencakup hasil digital (*.pdf) 1 set file digital
data pengecekan awal semua
data yang diterima dari
pemberi kerja

c Laporan Penyiapan Data  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap


proses dan hasil yang (*.pdf) cetak dan 1 set
dilakukan pada tahap file digital
penyiapan data

3 Digitasi Foto Udara dan


LiDAR
a Dokumen penyiapan alat dan  Hasil pemeriksaan Cetak dan digital 1 rangkap
personil kesiapan alat dan personil (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
pada tahap digitasi foto file digital
udara dan LiDAR

b Data unsur peta RBI hasil  File seamless hasil digitasi Digital (*.gdb) 1 set file
digitasi data foto udara dan data foto udara dan LiDAR sejumlah 148
LiDAR skala 1:5.000 pada skala 1:5.000 (Kode NLP pada skala
unsur sesuai dengan yang 1:5.000
diberikan oleh Pemberi
Kerja)

 Dilengkapi dengan Cetak dan digital 1 rangkap dan


dokumen QC internal (*.pdf hasil scan) 1 set file
Digitasi Foto Udara dan
LiDAR

c Laporan digitasi data foto udara  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap
dan LiDAR proses dan hasil yang (*.pdf) cetak dan 1 set
dilakukan pada tahap file digital
digitasi data foto udara

6
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
dan LiDAR
4 Pembentukan Topologi dan
Poligon
a Dokumen penyiapan alat dan  Hasil pemeriksaan Cetak dan digital 1 rangkap
personil kesiapan alat dan personil (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
pada tahap pembentukan file digital
topologi dan poligon
b Data unsur peta RBI hasil  File seamless hasil Digital (*.gdb) 1 set file
pembentukan topologi stereokompilasi yang sejumlah 148
sudah ditopologi (Bentuk NLP pada skala
titik dan garis) 1:5.000
 Dilengkapi dengan Cetak dan digital 1 rangkap
dokumen QC internal (*pdf hasil scan) cetak dan 1
pembentukan topologi set file digital
c Data unsur peta RBI  File seamless hasil Digital (*.gdb) 1 set file
pembentukan topologi dan pembentukan poligon sejumlah 148
poligon yang sudah ditopologi NLP pada skala
(Bentuk titik, garis dan 1:5.000
area)
 Dilengkapi dengan Cetak dan digital 1 rangkap
dokumen QC internal (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
Pembentukan Poligon file digital
d Laporan Pembentukan Topologi  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap
dan Poligon proses dan hasil yang (*.pdf) cetak dan 1 set
dilakukan pada tahap file digital
pembentukan topologi dan
poligon
5 Pembentukan DTM Hydro
Enforcement
a Dokumen penyiapan alat dan  Hasil pemeriksaan Cetak dan digital 1 rangkap
personil kesiapan alat dan personil (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
pada tahap pembentukan file digital
DTM Hydro Enforcement
b File DTM  File DTM seamless yang Digital (*.gdb) dan 1 set file
dibangun dari unsur Digital (*.bil) sejumlah 148
perairan dan hipsografi NLP pada skala
1:5.000
 Dokumen QC internal Cetak dan digital 1 rangkap dan
pembentukan DTM (*.pdf hasil scan) 1 set file

c Laporan Pembentukan DTM  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap


Hydro Enforcement proses dan hasil yang (*.pdf) cetak dan 1 set
dilakukan pada tahap file digital
pembentukan DTM Hydro
Enforcement
6 Pembentukan Kontur dan
Spotheight
a Dokumen penyiapan alat dan  Hasil pemeriksaan Cetak dan digital 1 rangkap
personil kesiapan alat dan personil (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
pada tahap pembentukan file digital
kontur dan spotheight
b Data Garis Kontur  File kontur seamless Digital (.gdb) 1 set file
dengan interval 2 m sejumlah 148
(Dibentuk dari data DTM NLP pada skala
Hydro Enforcement) 1:5.000
 Dilengkapi dengan Cetak dan digital 1 rangkap
dokumen QC internal (.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
pembentukan kontur file digital
c Data Spotheight  File Spotheight Digital (.gdb) 1 set file
sejumlah 148
NLP pada skala

7
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
1:5.000
 Dilengkapi dengan Cetak dan digital 1 rangkap
dokumen QC internal (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
pembentukan spotheight file digital
c Laporan Pembentukan Kontur  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap
dan Spotheight proses dan hasil yang (*.pdf) cetak dan 1 set
dilakukan pada tahap file digital
pembentukan kontur dan
spotheight

7 Persiapan Survey
Kelengkapan Lapangan
a Dokumen penyiapan alat dan  Hasil pemeriksaan Cetak dan digital 1 rangkap
personil kesiapan alat dan personil (*.pdf hasil scan) cetak dan 1
pada tahap persiapan set file digital
survei

b Dokumen Tanda Terima Surat  Dokumen Tanda Terima Cetak dan digital 1 rangkap
Pemberitahuan survei Surat Pemberitahuan (*.pdf dan hasil cetak dan 1
survei dari BIG ke scan) set file digital
Pemerintah
Kabupaten/Kota

c Data sekunder  Data Sekunder, dapat Digital 1 set file digital


berupa data batas
wilayah, toponim atau
data lainnya (Digunakan
untuk menunjang
pelaksanaan survei
kelengkapan lapangan)

d Peta manuskrip A, B, dan Peta  Unsur rupabumi hasil Cetak dan digital 1 set file
Foto tahapan pembentukan (*.pdf) sejumlah 148
topologi dan poligon NLP pada skala
dilengkapi dengan data 1:5.000
sekunder
 Sudah dilengkapi tanda
lokasi untuk verifikasi
unsur rupabumi pada
manuskrip B
 Dicetak dan dilipat untuk
memudahkan ke lapangan
 Disimpan dalam clear file
holder
 Format data cetak
diserahkan setelah diisi
dengan data hasil Survei
Kelengkapan Lapangan

 Dilengkapi dengan Cetak dan digital 1 rangkap


dokumen QC internal (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
Tahapan Persiapan Survei file digital

e Dokumen Rencana detail survei  Menjelaskan secara rinci Cetak dan Digital 1 rangkap
rencana pelaksanaan SKL (*.pdf) cetak dan 1 set
file digital
f Formulir Verifikasi Unsur  Menggunakan format dari Cetak dan digital 1 rangkap
Rupabumi pemberi kerja (*.pdf) cetak dan 1 set
 Format data cetak file digital
diserahkan setelah diisi
dengan data hasil survei
kelengkapan lapangan

8
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume

g Laporan Tahapan Persiapan  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap


Survey proses dan hasil yang (*.pdf) cetak dan 1 set
dilakukan pada tahap file digital
persiapan SKL

8 Survey Kelengkapan
Lapangan
a Dokumen penyiapan alat dan  Hasil pemeriksaan Cetak dan digital 1 rangkap
personil kesiapan alat dan personil (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
pada tahap survei file digital
kelengkapan lapangan

b Formulir Verifikasi Unsur  Formulir sudah terisi Cetak dan digital 1 rangkap
Rupabumi lengkap dengan hasil (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
verifikasi unsur rupabumi file digital

c Data batas wilayah indikatif  Diketahui oleh pemerintah Cetak dan digital 1 rangkap
daerah setempat (geotiff hasil scan) cetak dan 1 set
 Digambarkan pada file digital
manuskrip A

d Data nama unsur rupabumi  Formulir yang sudah diisi Cetak dan digital 1 rangkap
terkumpul nama unsur rupabumi dan (hasil scan format cetak dan 1 set
diketahui oleh pemerintah *.pdf) file digital
daerah setempat

 Digambarkan pada Cetak dan digital 1 rangkap


Manuskrip B (geotiff hasil scan) cetak dan 1 set
file digital

e Data hasil SKL  File seamless data hasil Digital (*.gdb) 1 set file digital
SKL (nama unsur
rupabumi, verifikasi
lapangan, dan batas
wilayah)
 Nama unsur yang
terdaftar penulisannya
telah sesuai dengan
kaidah toponimi
 Data sesuai dengan
formulir verifikasi unsur
rupabumi, batas wilayah
indikatif, formulir nama
unsur rupabumi
 Foto lapangan yang
dilampirkan di dalam
geodatabase sesuai
dengan obyeknya

 Dilengkapi dengan Cetak dan digital 1 rangkap


dokumen QC internal (*pdf hasil scan) cetak dan 1 set
Tahapan SKL file digital
f Laporan hasil SKL  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap
proses dan hasil yang (*.doc) cetak dan 1 set
dilakukan pada tahap SKL file digita
9 Penyelarasan Data
a Dokumen penyiapan alat dan  Hasil pemeriksaan Cetak dan digital 1 rangkap
personil kesiapan alat dan personil (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
pada tahap penyelarasan file digital
data

9
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
b Unsur peta RBI hasil editing  File seamless Digital (*.gdb) 1 set file
atribut dan fitur  Atribut sudah sesuai dan sejumlah 148
seragam NLP pada skala
1:5.000
c Unsur peta RBI hasil  File seamless Digital (*.gdb) 1 set file
edgematching  Edgematch dalam dan sejumlah 148
antar paket NLP pada skala
1:5.000
b Unsur peta RBI hasil validasi  File seamless Digital (*.gdb) 1 set file
dan editing topologi  Semua unsur sudah sejumlah 148
bersih dari kesalahan NLP pada skala
topologi 1:5.000

 Dilengkapi dengan Cetak dan digital 1 rangkap cetak


dokumen QC internal (*pdf hasil scan) dan 1 set file
Tahapan Penyelarasan digital
Data

c Laporan hasil Penyelarasan  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap


Data proses dan hasil yang (*.pdf) cetak dan 1 set
dilakukan pada tahap file digital
penyelarasan data

10 Pembentukan Metadata
a Dokumen penyiapan alat dan  Hasil pemeriksaan Cetak dan digital 1 rangkap
personil kesiapan alat dan personil (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
pada tahap pembentukan file digital
metadata

b Metadata yang telah  Menggunakan Digital (*.gdb, dan 2 set file digital
dimasukkan ke dalam geodatabase unsur peta *.xml)
geodatabase RBI hasil tahapan
penyelarasan data
 Isi metadata sesuai
dengan pekerjaan yang
dilaksanakan
 Menggunakan standar
ISO-19115

 Dilengkapi dengan Cetak dan digital cetak dan 1 set


dokumen QC internal (*.pdf hasil scan) file digital
Tahapan pembentukan
metadata

c Laporan Pembentukan  Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap


Metadata proses dan hasil (*.pdf) cetak dan 1 set
yangdilakukan pada tahap file digital
pembentukan metadata

11 Penyajian Hasil Pekerjaan


a Dokumen penyiapan alat dan  Hasil pemeriksaan Cetak dan digital 1 rangkap
personil kesiapan alat dan personil (*.pdf hasil scan) cetak dan 1 set
pada tahap penyajian file digital
hasil pekerjaan
b Penyajian Hasil Pekerjaan  Setiap lembar  Cetak (ukuran 1 album dan 1
menampilkan kelompok A1 yang dilipat set file digital
unsur tertentu untuk pada ukuran
seluruh wilayah yang A4)
dipetakan berdasarkan  Digital
skala 1:5.000 (7 tema (fileproject

10
No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume
unsur rupabumi) beserta
 Dicetak dengan ukuran datanya, *.pdf)
kertas A1 (fixed extent
scale)
 Dilengkapi dengan Cetak dan digital 1 rangkap
dokumen QC internal (*pdf hasil scan) cetak dan 1 set
Tahapan penyajian hasil file digital
pekerjaan
c Laporan Penyajian Hasil Menjelaskan seluruh Cetak dan digital 1 rangkap
Pekerjaan proses dan hasil yang (*.pdf) cetak dan 1 set
dilakukan pada tahap file digital
penyajian hasil pekerjaan
12 Pelaporan
a Laporan pendahuluan  Berisi kompilasi laporan Cetak dan digital 1 rangkap
lengkap pelaksanaan (*.pdf) cetak dan 1 set
seluruh tahapan pekerjaan file digital

Seluruh data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan dalam harddisk eksternal
dan dilengkapi dengan checklist daftar data yang tersimpan (daftar isi harddisk atau
struktur folder) dan diberikan pada akhir pekerjaan. Data setiap tahapan pekerjaan
disimpan dalam geodatabase (diberikan oleh pemberi kerja) dan mencakup keseluruhan
area pekerjaan.

11
Lampiran 4. Persyaratan Personil

Persyaratan personil untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagaimana tabel 4.1


Tabel 4.1 Persyaratan Personil

Jumlah
No Pelaksana Jenjang Jabatan
(Orang)
Ahli Muda / Manajer proyek - survei
1 Ketua Tim 7 1
dan pemetaan dasar
1. Tidak bersertifikat
2 Staf Administrasi 2. Pendidikan minimal SMA dan pengalaman 1
minimal 1 tahun

Tim Persiapan
Ahli Muda/ Supervisor Survei dan
1 Koordinator Persiapan 7 5
Pemetaan

Tim Penyiapan Data


Ahli Muda/ Supervisor Survei dan
1 Koordinator Digitasi Foto Udara dan Lidar 7 5
Pemetaan

2 Operator Digitasi Foto Udara dan Lidar 25


4 Operator Fotogrametri

Tim Digitasi Foto Udara dan Lidar


Ahli Muda/ Supervisor Survei dan
1 Koordinator Digitasi Foto Udara dan Lidar 7 5
Pemetaan
2 Operator Digitasi Foto Udara dan Lidar 4 Operator Fotogrametri 25

Tim Pembentukan Topologi dan Poligon


Koordinator Pembentukan Topologi dan Ahli Muda/ Supervisor Survei dan
1 7 5
Poligon Pemetaan
Operator Pembentukan Topologi dan
2 25
Poligon 4 Operator SIG-Kartografi

Tim Pembentukan DTM Hydroneforced


Koordinator Pembentukan DTM Ahli Muda/ Supervisor Survei dan
1 7 5
Hydroenforced Pemetaan
Operator Pembentukan DTM
2 4 Operator Fotogrametri 25
Hydroenforced

Tim Pembentukan Kontur dan Spotheight


Koordinator Pembentukan Kontur dan Ahli Muda/ Supervisor Survei dan
1 7 5
Spotheight Pemetaan
Operator Pembentukan Kontur dan
2 Operator SIG-Kartografi 25
Spotheight 4

Tim Persiapan Survei


1 Koordinator Survei Kelengkapan 7 Ahli Muda/ Supervisor Survei dan 5

12
Jumlah
No Pelaksana Jenjang Jabatan
(Orang)
Lapangan Pemetaan
Operator survei terestris
2 Operator Survei Kelengkapan Lapangan atau 25
4 Operator Fotogrametri

Tim Survey Kelengkapan Lapangan


Koordinator Survei Kelengkapan Ahli Muda/ Supervisor Survei dan
1 7 5
Lapangan Pemetaan
Operator survei terestris
2 Operator Survei Kelengkapan Lapangan 4 atau 25
Operator Fotogrametri

Tim Penyelarasan Data


Ahli Muda/ Supervisor Survei dan
1 Koordinator Penyelarasan Data 7 5
Pemetaan
2 Operator Penyelarasan Data 4 Operator SIG-Kartografi 25

Tim Pembentukan Metadata


Ahli Muda/ Supervisor Survei dan
1 Koordinator Pembentukan Metadata 7 1
Pemetaan
2 Operator Pembentukan Metadata 4 Operator SIG-Kartografi 1

Tim Penyajian Hasil Pekerjaan


Ahli Muda/ Supervisor Survei dan
1 Koordinator Penyajian Hasil Pekerjaan 7 1
Pemetaan
2 Operator Penyajian Hasil Pekerjaan 4 Operator SIG-Kartografi 1

Tim Pelaporan
Ahli Muda/ Supervisor Survei dan
1 Koordinator Pelaporan 7 5
Pemetaan

 Semua personil selain staf administrasi yang digunakan dalam pekerjaan ini wajib
tersertifikasi sesuai dengan KKNI bidang Informasi Geospasial sesuai dengan jenjang
dan jabatan pada tabel 4.1 yang dibuktikan dengan:
a. Untuk personil yang bersertifikat wajib melampirkan sertifikat profesi atau surat
keterangan lulus uji kompetensi (lulus semua kompetensi) tenaga profesional
bidang informasi geospasial, atau;
b. Surat keterangan lulus uji kompetensi (lulus sebagian kompetensi) tenaga
profesional bidang informasi geospasial, atau;
c. Surat pendaftaran sertifikasi dari lembaga sertifikasi dengan melampirkan bukti
pendidikan terakhir dan pengalaman kerja sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam Keputusan Kepala Badan Informasi Geospasial tentang Standar
Persyaratan Uji Peserta Sertifikasi Tenaga Profesional Di Bidang Informasi
Geospasial No 21.3 Tahun 2017.
 Pada saat pelaksanaan Survei Kelengkapan Lapangan dapat menggunakan tenaga
lokal/buruh untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan;

13
 Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara sequential (seri), diperkenankan menggunakan
personil yang sama pada lebih dari satu tahapan sepanjang personil yang bersangkutan
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan pada tahapan tersebut.
Rincian tugas masing-masing personil adalah sebagai berikut:
1. Ketua Tim Pelaksana
a. Bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan.
b. Memberikan arahan kepada seluruh tim pelaksana terkait pelaksanaan pekerjaan.
c. Menkoordinasikan seluruh tim pelaksana dalam pelaksanaan pekerjaan, dibantu oleh
para koordinator.
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal tim pelaksana sekurang-kurangnya
satu kali dalam satu bulan.
e. Melaksanakan koordinasi dengan Tim Supervisi BIG selama pelaksanaan pekerjaan.
f. Menyusun laporan pelaksanaan pekerjaan, dibantu oleh para koordinator.
2. Koordinator
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tahapan pekerjaan sesuai bidang tugasnya.
b. Memberikan arahan kepada tim pelaksana dibawah koordinasinya terkait pelaksanaan
tahapan pekerjaan yang menjadi bidang tugasnya.
c. Mengoordinasikan Tim Pelaksana (para operator) sesuai bidang tugasnya.
d. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh para Operator.
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal tim pelaksana sekurang-kurangnya
satu kali dalam satu minggu.
f. Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam melaksanakan koordinasi teknis dengan Tim
Supervisi BIG selama pelaksanaan pekerjaan.
g. Melaksanakan kontrol kualitas internal terhadap hasil pekerjaan yang dilaksanakan
oleh operator.
h. Melaksanakan penyiapan bahan untuk penyusunan laporan pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan bidang tugasnya.
i. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana.
3. Operator
a. Melaksanakan pekerjaan pada masing-masing tahapan sesuai bidang tugasnya,
berdasarkan petunjuk teknis dan arahan teknis dari Koordinator.
b. Menguasai teknis pelaksanaan pada tahapan pekerjaan yang dilakukan.
c. Mengisi personal log book dalam setiap pelaksanaan pekerjaan.
d. Bertanggung jawab kepada Koordinator.
4. Staf Administrasi
a. Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam hal pelaksanaan administrasi pekerjaan
b. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana.
5. Tenaga Lokal/Buruh
a. Membantu pelaksanaan survey kelengkapan lapangan
b. Bertanggungjawab kepada koordinator

Penyedia barang dan jasa diperkenankan untuk melakukan Kerja Sama Operasional (KSO)
untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya yang diperlukan untuk melaksanakan paket pekerjaan.
Pembagian volume dan wilayah pekerjaan dicantumkan dengan jelas di Surat Perjanjian Kerja
Sama Operasional (KSO).
.

14
Jadwal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kebutuhan minimal personil ditunjukkan pada tabel 5 sebagai berikut:

Catatan: lama pekerjaan adalah 250 jumlah hari kalender

Jangka waktu pengerjaan tiap tahapan sudah termasuk proses kontrol kualitas (QC) internal pelaksana dan kontrol kualitas BIG. Detail
pelaksanaan pekerjaan termasuk waktu QC internal dan BIG dimasukkan pada dokumen rencana detail pelaksanaan pekerjaan yang
disepakati bersama, antara pihak pelaksana dan BIG.

15
Lampiran5. Diagram Alir Pekerjaan

Diagram alir pekerjaan dapaat digambarkan sebagai berikut:

16
17
18
Gambar 5.1. Diagram Alir Pekerjaan

19
Lampiran 6. Spesifikasi Teknis Peralatan

Spesifikasi minimum peralatan yang harus disediakan di setiap tahapan pekerjaan


disebutkan pada tabel 6.1
Tabel 6.1 Spesifikasi Teknis Peralatan

Kode Peralatan Jumlah Keterangan

A.2.1. Tahapan Persiapan

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim

Printer 1

PC Workstation 5 - Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan

Plotter 1

Scanner A4 1

Software GIS 5 - Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan

Harddisk Eksternal 1

A.2.2. Tahapan Penyiapan Data

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim

Digital Stereoplotting PC - Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


18
Workstation operator teknis

Printer 1

Scanner A4 1

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


Software GIS 18 operator teknis, dengan asumsi untuk operator
diberlakukan sistem kerja 2 shift

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


Software Stereoplotting 18 operator teknis, dengan asumsi untuk operator
diberlakukan sistem kerja 2 shift

A.2.3. Tahapan Digitasi Foto Udara dan Lidar

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


operator teknis dengan asumsi untuk operator
Digital Stereoplotting PC
18 diberlakukan sistem kerja 2 shift, digunakan untuk sub
Workstation
tahapan pengumpulan data sekunder dan pembuatan
peta manuskrip

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim

Printer 1

20
Kode Peralatan Jumlah Keterangan

Scanner A4 1

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


Software GIS 18 operator teknis; dengan asumsi untuk operator
diberlakukan sistem kerja 2 shift

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


Software Stereoplotting 18 operator teknis;dengan asumsi untuk operator
diberlakukan sistem kerja 2 shift

A.2.4. Tahapan Pembentukan Topologi dan Poligon

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


operator teknis
PC Workstation 18
dengan asumsi untuk operator diberlakukan sistem
kerja 2 shift

Printer 1

Scanner A4 1

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


Software GIS 18 operator teknis; dengan asumsi untuk operator
diberlakukan sistem kerja 2 shift

A.2.5. Tahapan Pembentukan DTM Hydro Enforced

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


Digital Stereoplotting PC
18 operator teknis; dengan asumsi untuk operator
Workstation
diberlakukan sistem kerja 2 shift

Printer 1

Scanner A4 1

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


Software GIS 18 operator teknis; dengan asumsi untuk operator
diberlakukan sistem kerja 2 shift

Software Stereoplotting 18 - Digunakan oleh koordinator dan operator teknis;

A.2.6. Tahapan Pembentukan Kontur dan Spotheight

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim

PC Workstation 18 - Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


operator teknis; dengan asumsi untuk operator

21
Kode Peralatan Jumlah Keterangan

diberlakukan sistem kerja 2 shift

Printer 1

Scanner A4 1

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


Software GIS 18 operator teknis; dengan asumsi untuk operator
diberlakukan sistem kerja 2 shift

A.2.7. Tahapan Persiapan Survei

- Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim,


koordinator pekerjaan serta operator untuk sub tahapan
Laptop 4
persiapan alat dan personil, serta koordinasi dengan
instansi terkait.

Plotter 1

Printer 1

Scanner A4 1

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


operator teknis dengan asumsi untuk operator
Software GIS 18 diberlakukan sistem kerja 2 shift, digunakan untuk sub
tahapan pengumpulan data sekunder dan pembuatan
peta manuskrip

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


operator teknis dengan asumsi untuk operator
PC Workstation 18 diberlakukan sistem kerja 2 shift, digunakan untuk sub
tahapan pengumpulan data sekunder dan pembuatan
peta manuskrip

A.2.8. Tapahan Survei Kelengkapan Lapangan

GPS Handheld dan


25 - Digunakan oleh (25) operator teknis;
Kelengkapannya

Kamera Digital 25 - Digunakan oleh (25) operator teknis;

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan; (25)


Laptop 32
operator teknis; ketua tim; staf administrasi

Printer 1

Scanner A0 1

Scanner A4 1

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


Software GIS 30
operator teknis;

22
Kode Peralatan Jumlah Keterangan

A.2.9. Tahapan Penyelarasan Data

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


PC Workstation 18 operator teknis; dengan asumsi untuk operator
diberlakukan sistem kerja 2 shift

Printer 1

Scanner A4 1

- Digunakan oleh (5) koordinator pekerjaan dan (25)


Software GIS 18 operator teknis; dengan asumsi untuk operator
diberlakukan sistem kerja 2 shift

A.2.10. Tahapan Pembentukan Metadata

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim

PC Workstation 2 - Digunakan oleh (1) koordinator dan (1) operator teknis

Printer 1

Scanner A4 1

Software GIS 2 - Digunakan oleh (1) koordinator dan (1) operator teknis

A.2.11. Tahapan Penyajian Hasil Pekerjaan

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim

PC Workstation 2 - Digunakan oleh (1) koordinator dan (1) operator teknis

Plotter 1

Printer 1

Scanner A4 1

Software GIS 2 - Digunakan oleh (1) koordinator dan (1) operator teknis

A.2.12. Tahapan Pelaporan

Laptop 2 - Digunakan oleh staf administrasi dan ketua tim

PC Workstation 5 - Digunakan oleh (5) koordinator

23
Kode Peralatan Jumlah Keterangan

Printer 1

Scanner A4 1

Harddisk Eksternal 1

Keterangan tabel 6.2:


Jumlah
No Jenis Peralatan Spesifikasi
Peralatan
Peralatan Utama
1 Laptop setara Core i5, Ram ≥ 4 GB 32
2 PC Workstation setara Core i7 RAM ≥ 8 GB 18
Digital
mendukung tampilan stereo 3D dilengkapi dengan mouse dan
3 Stereoplotting PC 18
kacamata 3D
Workstation
Software dapat melakukan pengelolaan data 3D dan dapat
4 18
Stereoplotting menghasilkan data sesuai skema data yang dipersyaratkan
dapat melakukan pengelolaan data GIS, dengan ketentuan :

1. Software GIS untuk Koordinator memiliki


kemampuan melakukan topologi, attachment foto ke
geodatabase, membuat dan memodifikasi data dalam output 5
5 Software GIS format yang telah ditentukan oleh pemberi kerja, dan dapat
menghasilkan data sesuai skema data yang dipersyaratkan.

2. Software GIS untuk Operator memiliki kemampuan


25
untuk melakukan digitasi/plotting, editing.
Peralatan Pendukung
6 GPS Handheld Dapat menyimpan data tracking dan marking 25
7 Kamera Digital Resolusi minimal 5MP 25
8 Scanner A0 A0 berwarna 1
9 Scanner A4 A4 berwarna 1
10 Printer A4 berwarna 1

11 Plotter A0 berwarna 1

Harddisk
12 2 TB 2
Eksternal

Sanggup menyediakan perangkat sebagaimana tersebut di atas yang dinyatakan dengan:


a. Untuk perangkat milik sendiri : bukti kepemilikan
b. Untuk perangkat sewa: surat dukungan dari penyedia perangkat

Penyedia Jasa menyertakan daftar peralatan dan personil sesuai dengan format yang
diberikan.

24
Lampiran7. Spesifikasi Teknis Pekerjaan

Spesifikasi teknis pekerjaan Pembuatan Unsur Peta Rupabumi Skala 1:5.000 Wilayah
Perbatasan Entikong dan sekitarnya Menggunakan Data Foto Udara dan Lidar, dijelaskan
sebagai berikut:

1. Umum
a. Menyiapkan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam setiap tahapan
pekerjaan, sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
b. Pemberi Kerja akan melakukan pengecekan terhadap kesesuaian Tim
Pelaksana dan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan
dokumen penawaran
c. Melaksanakan QC internal terhadap semua hasil tahapan pekerjaan sesuai
dengan petunjuk pelaksanaan yang diberikan oleh Pemberi Kerja. Hasil QC
dituangkan dalam dokumen QC internal. Dokumen QC internal merupakan salah
satu kelengkapan yang diperlukan untuk proses QC oleh Pemberi Kerja
d. Melaksanakan perbaikan terhadap koreksi sebagai hasil dari QC oleh Pemberi
Kerja.
e. Pelaksanaan tahapan pekerjaan harus mengacu kepada dokumen petunjuk
pelaksanaan kegiatan

2. Persiapan
Tahapan persiapan mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana detail pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan teknis dalam
pelaksanaan pekerjaan. Rencana detail pelaksanaan pekerjaan sekurang-
kurangnya mencakup:
1) Pendahuluan: latar belakang, maksud dan tujuan, volume pekerjaan, hasil
pekerjaan yang akan diserahkan
2) Pelaksanaan pekerjaan, meliputi:
i. Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan diagram alir
dan penjelasan rinci pada masing-masing tahapan pelaksanaan
pekerjaan.
ii. Jadwal pelaksanaan rinci.
iii. Organisasi pelaksanaan dilengkapi dengan deskripsi kerja masing-
masing unit organisasi. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan
konsorsium harus dilengkapi dengan deskripsi tugas dan
tanggungjawab dari masing-masing perusahaan anggota konsorsium.
iv. Susunan personil pelaksana dilengkapi dengan jadwal penugasan dan
beban kerja masing-masing personil pada setiap tahapan pekerjaan.
Dalam hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka perusahaan
asal dari masing-masing personil pelaksana harus dicantumkan.
v. Peta indeks kerja yang menyajikan indeks dalam skala 1:5.000. Dalam
hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka wilayah kerja dari
masing-masing konsorsium harus disajikan.
vi. Prosedur kontrol kualitas (QC) internal Penyedia Jasa terhadap output
dari setiap tahapan pekerjaan dilengkapi dengan formulir QC.
3) Uraian sumber data yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
4) Peralatan yang digunakan.

25
5) Spesifikasi teknis yang harus dipenuhi bagi setiap output dari masing-
masing tahapan pekerjaan. Spesifikasi teknis wajib mengikuti apa yang
tercantum dalam KAK.
b. Penyedia Jasa wajib mengikutsertakan para Koordinator dalam rapat koordinasi
teknis yang diselenggarakan oleh Pemberi Kerja untuk menyamakan persepsi
dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Penyedia Jasa wajib menandatangani pernyataan kesediaan (non disclosure
agreement) untuk tidak memberikan seluruh data-data yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini maupun seluruh hasil pekerjaan kepada pihak lain
tanpa izin tertulis dari BIG

3. Penyiapan Data
Tahapan penyiapan data mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Pengumpulan data dasar dan data pendukung yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
b. Membuat daftar hasil pengecekan data yang dilakukan beserta keterangannya
dan melaporkan kepada Pemberi Kerja apabila dijumpai data yang rusak.
c. Pembuatan tanda terima data dasar yang diserahterimakan dari Pemberi Kerja
kepada Penyedia Jasa.

4. Digitasi Foto Udara dan Lidar


Tahapan Digitasi Foto Udara dan Lidar bertujuan untuk merekam IGD unsur peta
rupabumi Indonesia dalam format vektor 3 dimensi (3D) berdasarkan data dasar
yang ditetapkan. Seluruh unsur rupabumi direkam secara 3D, kecuali hipsografi
(masspoint dan kontur). Format penyimpanan data mengikuti skema geodatabase
yang diberikan oleh pemberi Kerja. Ketentuan yang harus dipenuhi oleh Penyedia
Jasa dalam tahapan digitasi foto udara dan LiDAR adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan SRGI2013 sebagai sistem referensi geospasial dalam
pelaksanaan pekerjaan mencakup datum horizontal dan vertikal
b. Menggunakan sistem koordinat UTM dan geoid Indonesia sebagai referensi
vertikal
c. Melakukan Digitasi Foto Udara dan LiDAR sesuai dengan dokumen petunjuk
pelaksanaan Digitasi yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Beberapa ketentuan
yang harus diperhatikan dalam tahapan digitasi foto udara dan LiDAR antara lain:
 Detail unsur dengan ukuran lebih besar dari atau sama dengan 2,5m x 2,5m
diplotting sebagai area untuk sebagian unsur rupabumi
 Unsur garis yang berpotongan dan membentuk node topologi harus memiliki
verteks dengan ketinggian yang sama.
 Kode unsur dan nama unsur sesuai dengan Daftar Kode Unsur Rupabumi
Indonesia yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Dalam hal terdapat unsur yang
belum ada padanannya dalam daftar tersebut, Penyedia Jasa dapat
mengusulkan kepada Pemberi Kerja untuk disetujui dan diterapkan kepada
seluruh paket.
 Unsur rupabumi hasil digitasi disimpan dalam suatu geodatabase dengan
struktur data sesuai dengan skema yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.
 Menerapkan prinsip ‘Create Once Used Many Times’ dengan pengertian
bahwa setiap objek hanya boleh di’capture’ satu kali. Tidak diperkenankan
melakukan digitasi terhadap objek yang sama lebih dari satu kali.

26
 Seluruh unsur rupabumi yang harus disajikan dalam skala 1:5.000 dan terlihat
di dalam model harus diplot sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang
ditetapkan.

Unsur rupabumi tertentu diplot dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:


 Garis pantai: garis perbatasan antara air dan daratan pada pasang tertinggi.
Dalam kondisi air laut surut (ketinggian garis perbatasan air dan daratan di
bawah 0m), di lakukan digitasi dua garis pantai yaitu:
 Garis Tepi Pantai/Pulau, yaitu garis tepi pulau atau pantai pada pasang
tertinggi dilihat dari stereomodel;
 Garis Tepi Pantai Nol, yaitu garis perbatasan antara air dan daratan
dengan ketinggian 0m.

 Perairan (titik, garis)


 Sungai dengan lebar kurang dari 2,5m digambarkan menggunakan satu
garis pada garis tengah sungai (centerline).
 Sungai dengan lebar lebih dari atau sama dengan 2,5m di-plotting
dengan menggunakan dua garis, yaitu pada dua sisi tepi sungai. Garis
tengah sungai ditempatkan di median badan sungai. Garis tengah sungai
dan garis tepi sungai disimpan pada kode unsur yang berbeda.
 Sungai harus terhubung satu sama lain dan membentuk jaringan, dalam
hal ini garis tengah sungai, harus terhubung satu sama lain (snap) dan
membentuk jaringan, aliran sungai menggantung diperbolehkan pada
daerah tertentu.
 Plotting sungai dimulai dari arah hulu ke muara (tidak sebaliknya) sesuai
dengan arah aliran sungai. Sungai utama harus satu segmen dari hulu ke
muara.
 Elevasi/ketinggian pada garis tepi kiri dan kanan sungai harus memiliki
nilai yang relatif sama.
 Ketinggian sungai tidak boleh lebih tinggi dari terrain sekitar.
 Garis tepi perairan tergenang (Danau, Empang, Tambak, Rawa, dll)
mempunyai elevasi yang sama pada setiap vertex. Jika perairan
tergenang terhubung pada perairan yang mengalir maka elevasinya
sesuai dengan elevasi perairan yang mengalir.

 Transportasi dan Utilitas (titik, garis)


 Jalan dengan lebar kurang dari 2,5m digambarkan mengunakan satu
garis pada as jalan (centerline).
 Jalan dengan lebar lebih dari atau sama dengan 2,5 m digambarkan
mengunakan satu garis pada as jalan (centerline) dan kedua garis tepi
jalan. Garis as jalan dan kedua garis tepi jalan disimpan pada kode unsur
yang berbeda.
 Semua jalan, dalam hal ini centerline, harus terhubung satu sama lain
(snap) dan membentuk suatu jaringan (road network).
 Penarikan objek landas pacu, dermaga laut, dan dermaga sungai dengan
lebar kurang dari 2,5m digambarkan menggunakan satu garis.
 Penarikan objek landas pacu, dermaga laut, dan dermaga sungai dengan
lebar lebih dari atau sama dengan 2,5 m digambarkan pada tepi objek
 Kesesuaian geometri jembatan terhadap geometri jalan dan geometri
sungai

27
 Kesesuaian geometri terowongan terhadap geometri antar jalan
 Penarikan Unsur Utilitas yang membetuk jaringan (jaringan
telekomunikasi, listrik, dll) di plot dengan cara Point to Point.
 Penarikan Unsur Utilitas yang tidak membetuk jaringan (jaringan
telekomunikasi, listrik, dll) di plot sesuai dengan kenampakan di data
dasar. Unsur utilitas yang luasnya lebih dari atau sama dengan 2.5 m x
2.5 m digambarkan pada tepi objek.

 Hipsografi (garis kecuali kontur)


 Pada bagian terrain yang mengalami perubahan gradien secara ekstrem
dibuat breakline, seperti punggung bukit. Breakline merupakan garis yang
menghubungkan titik-titik tertinggi sehingga tidak ada mass point yang
memiliki ketinggian lebih tinggi dari breakline di dekatnya.
 Nilai ketinggian tidak sama dengan nol atau bernilai lebih kecil dari nol
kecuali daerah cekungan yang memiliki ketinggian dibawah permukaan
laut rata-rata.

 Bangunan dan Fasilitas Umum (garis)


 Bangunan yang berukuran lebih dari atau sama dengan 2,5 x 2,5 meter
digambarkan pada tepi objek.
 Ketinggian bangunan di plot pada atapnya
 Untuk bangunan yang padat dapat digunakan sharing boundary.

 Penutup Lahan (titik, garis)


 Penutup lahan terbuka digambarkan berupa garis
 Garis penutup lahan harus snap dengan garis dari objek lainnya.
 Setiap luasan penutup lahan yang dibatasi oleh garis batas penutup
lahan atau garis dari objek lainnya (jalan, sungai, bangunan, dsb)
diberikan anotasi (point) sesuai dengan jenis penutup lahan

5. Pembentukan Topologi dan Poligon


Topologi merupakan ketentuan yang terkait dengan hubungan antar obyek-obyek
spasial berupa titik, garis maupun area dari suatu unsur geografis.Topologi
diperlukan untuk mengelola geometri dari objek-objek spasial yang digunakan
bersama (shared geometry) serta untuk menjaga integritas data.
Tahapan pekerjaan pembentukan topologi dilaksanakan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut:
a. Melakukan pembentukan topologi (topology build) sesuai dengan topological
rules yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Pembentukan topologi secara iteratif
mencakup topologi dalam satu unsur maupun topologi antar unsur dari geometri
titik dan garis.
Tabel 7.1 Aturan Topologi
Aturan Topologi Titik Garis
Semua objek harus berukuran lebih besar dari batas
toleransi yang ditetapkan berdasarkan skala (must be 
larger than cluster tolerance)
Tidak ada garis yang menumpuk jadi satu pada posisi

yang sama (must not overlap)
Tidak ada duplikasi garis berbeda pada posisi yang 

28
Aturan Topologi Titik Garis
sama dengan garis itu sendiri (must not self-overlap)
Tidak ada garis berbeda yang berpotongan (must not

intersect)
Tidak ada perpotongan pada garis itu sendiri (must not

self-intersect)
Ujung suatu garis harus snap dengan garis lain
sehingga tidak ada garis yang undershoot maupun

overshoot (must not have dangles dan must not have
pseudo nodes)
Tidak ada garis yang menumpuk jadi satu pada posisi

yang sama antar unsur (must not overlap with)
Satu objek direpresentasikan dalam satu record (must

be single part)
Tidak ada titik yang bertampalan pada posisi yang

sama ataupun dengan titik itu sendiri (must be disjoint)

b. Melakukan editing topologi terhadap kesalahan topologi (topological error) yang


dijumpai. Tahapan berikutnya dapat dilakukan setelah data bebas dari kesalahan
topologi.

c. Pelaksanaan pembentukan dan editing topologi harus mengikuti petunjuk


pelaksanaan pembangunan topologi yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.

Geometri poligon dari suatu unsur geografis dibentuk oleh geometri garis yang
topologinya sudah terbentuk. Pembentukan poligon dilaksanakan dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Tahapan pekerjaan pembentukan poligon dilaksanakan menggunakan unsur
garis yang bebas dari kesalahan topologi.
b. Melakukan validasi topologi setelah poligon terbentuk berdasarkan aturan
topologi sebagaimana tabel 7.2.

Tabel 7.2 Aturan topologi pembentukan poligon


Aturan Topologi Area
Semua objek harus berukuran lebih besar dari
batas toleransi yang ditetapkan berdasarkan skala 
(must be larger than cluster tolerance)
Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada

posisi yang sama (must not overlap)
Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada
posisi yang sama antar unsur (must not overlap 
with)
Satu objek direpresentasikan dalam satu record

(must be single part)
Tidak ada area yang memiliki gap dengan unsur

lainnya (must not have gap)

29
6. Pembentukan DTM (Digital Terrain Model) Hydro Enforcement
Pembentukan DTM Hydro Enforcement dilakukan untuk melakukan editing terhadap
data DTM dari LiDAR. Hal tersebut dilakukan untuk menggambarkan topografi
permukaan bumi di area yang dipetakan. Ketentuan yang harus dipenuhi oleh
Penyedia Jasa dijelaskan sebagai berikut:
a. Tidak ada mass point yang berada di dalam perairan.
b. Melakukan pembentukan DTM dari masspoint dengan mengikutsertakan
breakline seperti patahan, sungai, unsur perairan lainnya (garis tepi danau, dsb),
serta garis pantai. Metoda interpolasi yang digunakan adalah Triangulated
Irregular Network (TIN). Hasil dari tahapan pekerjaan ini berupa data DTM format
*.bil 32 bit float, ukuran cell 2 meter.
c. Melakukan Hydro Enforcement terhadap DTM yang telah terbentuk sehingga
aliran sungai terbentuk logis.
d. Tubuh air mempunyai ketinggian yang sama.
e. DTM bersih dari noise/spike..

7. Pembentukan Kontur dan Spotheight


Kontur adalah representasi topografi permukaan bumi dalam bentuk garis yang
menghubungkan ketinggian yang sama. Kontur dibentuk dari DTM yang sudah lulus
QC dengan interval kontur adalah 2m, sedangkan interval kontur indeks adalah 10m.
Pada daerah yang relatif datar dibuat garis kontur bantu dengan interval 1m. Kontur
yang dihasilkan harus dilakukan editing agar sesuai dengan kaidah pemetaan,
sehingga memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Sesuai dengan unsur lainnya (breakline, jalan, perairan, bangunan dan fasilitas
umum).
b. Nilai ketinggian pada kolom elevasi kontur harus sama dengan nilai z.
c. Kontur tidak terputus, kecuali kontur bantu.
d. Kontur tidak saling berpotongan.
e. Kontur tidak memotong sungai yang sama lebih dari 1 kali.

Spotheight dihasilkan dengan ketentuan sebagai berikut:


a. Spotheight diambil dari masspoint atau ditambahkan dari pertemuan patahan
atau punggungan bukit.
b. Spotheight diletakkan pada kontur puncak, lembah dan cekungan.
c. Nilai spotheight tidak boleh sama dengan nilai elevasi kontur.
d. Pada daerah relatif datar diberi satu spotheight setiap grid.

8. Persiapan Survei
Tahap persiapan survei kelengkapan lapangan meliputi:
a. Mobilisasi mencakup keberangkatan dan kepulangan.
b. Koordinasi dengan instansi terkait pemberitahuan kegiatan survei.
Pemberitahuan di tingkat provinsi dilakukan oleh Pemberi Kerja, sedangkan
pemberitahuan di tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh Penyedia Jasa.
c. Pengumpulan data sekunder yang dapat menunjang kegiatan survei. Data
sekunder tersebut dapat berupa data batas wilayah dan toponim. Data tersebut
hanya digunakan untuk memudahkan pelaksanaan survei, bukan untuk
digunakan langsung dalam pemetaan.
d. Melaksanakan penyiapan rencana survei, peta kerja dan bahan/material untuk
keperluan survei kelengkapan lapangan, mencakup antara lain:
 Penyiapan peta-peta kerja, antara lain:

30
 Peta manuskrip tipe A yang memuat unsur batas wilayah (data sekunder),
perairan, transportasi dan utilitas, bangunan, tutupan lahan, serta
hipsografi
 Peta manuskrip tipe B yang memuat seluruh unsur hasil plotting dan
dilengkapi dengan rencana verifikasi unsur rupabumi. Untuk lokasi urban
peta manuskrip B di buat pada zoom view skala 1:2.500.
 Peta foto dari hasil orthofoto dilengkapi dengan unsur batas wilayah,
toponim dari data sekunder dan perairan sampai dengan level sungai 1
garis.
 Peta manuskrip yang digunakan di lapangan hanya peta manuskrip yang
sudah lulus QC persiapan survei.
e. Penyusunan rencana detail survei yang memuat antara lain rencana basecamp,
jalur survei, personil, dan pembagian kerja selama di lapangan.
f. Pencetakan formulir yang terdiri dari formulir verifikasi unsur rupabumi, formulir
pengumpulan nama unsur rupabumi.

9. Survei Kelengkapan Lapangan


Survei kelengkapan lapangan meliputi kegiatan sebagai berikut:
 Melakukan verifikasi unsur rupa bumi terhadap unsur-unsur yang telah direkam
pada tahapan digitasi foto udara dan lidar.
 Melaksanakan identifikasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas
desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota, batas provinsi) kepada
pemerintah daerah setempat.
 Melaksanakan survei pengumpulan nama unsur rupabumi (toponim).
 Melakukan pengolahan data hasil survey kelengkapan lapangan dan disimpan
dalam geodatabase SKL.

Ketentuan yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa dalam tahapan pekerjaan survei
kelengkapan lapangan dijelaskan sebagai berikut:
a. Menyimpan data perekaman jalur survei (tracking) selama melakukan survei
kelengkapan lapangan

b. Melakukan penandaan pada peta manuskrip untuk unsur rupabumi yang


disurvei. Penandaan pada peta manuskrip dilakukan berdasarkan
kenampakan di lapangan dan orientasi unsur-unsur rupabumi yang ada di
manuskrip (misal: persimpangan jalan, bangunan, sungai).

c. Melakukan verifikasi unsur rupabumi terhadap unsur-unsur yang telah direkam


pada tahapan digitasi foto udara dan lidar dengan ketentuan:
1) Verifikasi unsur rupabumi dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara
data hasil plotting dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Sebagai
contoh, apabila pada saat plotting suatu obyek diidentifikasi sebagai
sawah, maka harus dicek kesesuaiannya dengan kondisi sebenarnya di
lapangan.
2) Unsur hasil pengecekan lapangan dituliskan pada peta manuskrip yang
dibawa ke lapangan dan diisikan ke dalam formulir verifikasi unsur
rupabumi.
3) Dalam hal dijumpai obyek yang tidak tercantum dalam peta manuskrip,
maka dilakukan penandaan di manuskrip, identifikasi jenis unsur, dan

31
menambahkan catatan untuk kemudian dimasukkan ke dalam data hasil
SKL.

d. Melaksanakan konfirmasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas


desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota, batas provinsi)
kepada pemerintah daerah setempat dengan ketentuan
1) Menggambarkan batas wilayah administrasi hasil identifikasi (hasil survei
kelengkapan lapangan) pada manuskrip A yang diketahui oleh
pemerintah daerah setempat (cap dan tanda tangan).
2) Menggambarkan batas wilayah sesuai dengan yang diperoleh di
manuskrip pada data digital

e. Melaksanakan survei pengumpulan nama unsur rupabumi (toponim) dengan


ketentuan:
1) Pengumpulan toponim dilakukan terhadap setiap unsur rupabumi yang
memiliki nama.
2) Infomasi yang dikumpulkan meliputi: toponim (nama unsur), koordinat,
foto.
3) Mengisi formulir nama unsur rupabumi yang diketahui oleh pemerintah
daerah setempat (cap dan tanda tangan).
4) Membuat daftar nama wilayah administrasi yang tercakup dalam wilayah
paket pekerjaan.
5) Dalam hal unsur rupabumi adalah kantor kepala desa/lurah, kantor camat,
kantor walikota/bupati, dan kantor gubernur, foto diambil dengan
menampilkan papan nama dan surveyornya.

f. Menyusun dan menyimpan semua data hasil survei kelengkapan lapangan


(titik, garis, dan foto) ke dalam geodatabase dengan format sesuai dengan
yang diberikan Pemberi Kerja pada saat di lapangan.
g. Membuat logbook harian yang memuat nama personil, waktu dan kegiatan
yang dilakukan.

10. Penyelarasan Data


Penyelarasan data merupakan proses editing fitur dan atributing terhadap data dari
hasil pekerjaan tahapan pembentukan topologi dan poligon, pembentukan DTM
Hydroneforced, berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survei kelengkapan
lapangan.
Tahapan pekerjaan penyelarasan data dilaksanakan dengan memperhatikan
ketentuan sebagai berikut:
a. Melakukan editing fitur dan atribut sesuai dengan ketentuan yang diberikan
Pemberi Kerja.
b. Edgematching dalam satu paket pekerjaan dan antar paket pekerjaan.
Edgematching dilakukan untuk semua unsur rupabumi (baik x, y maupun z) dan
atributnya. Pada tahap ini harus dipastikan bahwa data telah seamless dan
matching.
c. Melakukan validasi dan editing topologi terhadap unsur (titik, garis dan area)
hasil edgematching untuk masing-masing unsur maupun antar unsur dengan
menggunakan aturan topologi yang diberikan Pemberi Kerja dan memastikan
semua unsur sudah bersih dari potensi kesalahan topologi sesuai tabel 7.2 dan
tabel 7.2.

32
11. Pembentukan Metadata
Pekerjaan pembentukan metadata dilakukan untuk menyiapkan metadata yang akan
disertakan pada data digital unsur rupabumi skala besar. Metadata yang dibuat,
menggunakan ISO-19115. Tahapan pekerjaan pembuatan metadata dilaksanakan
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Penyedia Jasa melakukan pengisian terhadap bagian yang wajib diisi
(mandatory field).
b. Mengimpor metadata ke dalam masing-masing geodatabase unsur rupabumi
hasil dari tahapan penyelarasan data.
c. Menggunakan sistem koordinat geografis dan geoid Indonesia sebagai referensi
vertikal

Contoh pengisian metadata ditunjukan pada tabel 7.3 berikut:

Tabel 7.3. Contoh Pengisian Metadata

NAMA FIELD KETERANGAN CONTOH PENGISIAN


organisationName Nama organisasi Badan Informasi Geospasial
pembuat data spasial
dateStamp Tanggal metadata 2016-10-31
[diisi sesuai tanggal
akhir pelaksanaan
pekerjaan] format
tanggal [yyyy-mm-dd]
title Judul data spasial Peta Rupabumi Indonesia Skala
1:5.000 Wilayah Kabupaten
Bogor
date Tanggal publikasi data 2016-12-31
format tanggal [yyyy-
mm-dd]
abstract Abstrak tentang data Peta Rupabumi Indonesia Skala
spasial [disesuaikan 1:5.000 Wilayah Kabupaten
jenis pekerjaan] Bogormerupakan hasil kompilasi
data 3 dimensi dari data foto
udara tahun 2014. Survei
kelengkapan lapangan
dilaksanakan pada tahun 2015.
Pelaksana pekerjaan pemetaan
rupabumi Indonesia ini adalah
PT. Survei Pemetaan.
individualName Nama penanggung Kepala Pusat Pemetaan
jawab data spasial Rupabumi dan Toponim
organisationName Nama organisasi Badan Informasi
penanggung jawab Geospasial
data spasial
positionName Posisi penanggung Kepala Pusat Pemetaan
jawab Rupabumi dan Toponim
voice Nomor telepon (021) 87901254
facsimile Nomor fax (021) 87901254
deliveryPoint Nama jalan tempat Jl. Raya Jakarta Bogor KM. 46
organisasi berada
city Kota tempat organisasi Cibinong
berada
administrativeArea Provinsi tempat Jawa Barat
organisasi berada

33
NAMA FIELD KETERANGAN CONTOH PENGISIAN
postalCode Kode pos 16911
electronicMailAddress e-mail info@big.go.id
language Bahasa yang Indonesia
digunakan
westBoundLongitude Koordinat Bujur barat 100,75
eastBoundLongitude Koordinat Bujur timur 101,00
southBoundLatitude Koordinat lintang 1,00
selatan
northBoundLatitude Koordinat lintang utara 0,75

12. Penyajian Hasil Pekerjaan


Penyajian hasil pekerjaan menampilkan 7 tema unsur rupabumi dalam satu paket
pekerjaan. Setiap unsur harus disajikan pada satu tampilan skala yang sama (fixed
extent scale). Tahap penyajian hasil pekerjaan dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Menyajikan setiap tema unsur pada layout yang sudah disiapkan oleh Pemberi
Kerja. Layout tersebut memuat spesifikasi penyajian untuk setiap unsur seperti
ukuran dan warna.
b. Pencetakan hasil pekerjaan, dengan setiap tema disajikan pada kertas ukuran
A1.
c. Unsur-unsur yang dimuat adalah sebagai berikut:
a. Transportasi dan utilitas
b. Bangunan dan fasilitas umum
c. Penutup lahan
d. Perairan dan garis pantai
e. Hipsografi
f. Nama rupabumi (toponim)
g. Batas wilayah
d. Masing-masing unsur dari setiap skala tersebut dicetak pada lembar yang
berbeda. Pada setiap lembar dilengkapi unsur-unsur batas wilayah (provinsi dan
kabupaten/kota), nama wilayah administrasi (provinsi dan kabupaten/kota), dan
indeks NLP untuk keperluan orientasi.

13. Kontrol Kualitas


Kontrol kualitas (QC) dilaksanakan secara internal oleh Penyedia Jasa maupun oleh
Tim Supervisi BIG. Kontrol kualitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas hasil
pekerjaan pada setiap tahapan pekerjaan. Kontrol kualitas dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Penyedia Jasa wajib melakukan kontrol kualitas (QC) secara internal terhadap
hasil pelaksanaan pada setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh operator .
QC internal dilakukan oleh Koordinator terhadap hasil pekerjaan Operator yang
berada di bawahnya.
b. Hasil QC dituangkan dalam suatu dokumen QC yang ditetapkan oleh Pemberi
Kerja. Koordinator bertanggung jawab terhadap kualitas data yang dikerjakan
oleh Operator dan berhak untuk memerintahkan Operator untuk mengulangi
atau memperbaiki kesalahan apabila data yang dihasilkan belum memenuhi
kualitas yang ditetapkan.
c. Proses kontrol kualitas dapat dilaksanakan secara parsial tanpa menunggu
seluruh hasil pada satu tahapan pekerjaan.
d. Pemberi Kerja hanya akan melakukan kontrol kualitas terhadap hasil pekerjaan
yang sudah lolos QC internal dan dilengkapi dengan dokumen QC.

34
14. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk menjamin kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara internal oleh
tim pelaksana dari Penyedia Jasa maupun oleh Pemberi Kerja.
a. Penyedia Jasa wajib melaksanakan monitoring dan evaluasi secara internal dan
berkala selama pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
 Ketua Tim (Team Leader) melaksanakan monitoring dan evaluasi internal
terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali setiap
bulan.
 Koordinator teknis melaksanakan monitoring dan evaluasi internal terhadap
pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali setiap minggu.
b. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan oleh Pemberi Kerja
wajib dihadiri oleh Ketua Tim dan para Koordinator.
c. Monitoring dan evaluasi mencakup beberapa hal, antara lain:
 Kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.
 Kendala yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Solusi bagi setiap kendala yang timbul.
 Rencana pelaksanaan pada periode selanjutnya.
 Strategi percepatan pencapaian target apabila terjadi keterlambatan dari
jadwal pelaksanaan yang ditetapkan.
d. Setiap Operator wajib melakukan pencatatan dalam suatu personal logbook
terkait aktivitas sehari-hari dalam pelaksanaan pekerjaan. Personal logbook
mencakup beberapa hal, antara lain:
 Waktu mulai kerja, istirahat, waktu selesai kerja (harian).
 Pekerjaan yang dilaksanakan dan pencapaian hasil kerja perhari.
 Permasalahan yang dijumpai dan solusi yang dilakukan.
e. Catatan dalam personal logbook dari setiap Operator berfungsi sebagai laporan
harian. Personal logbook dari setiap Operator harus direkapitulasi oleh
Koordinator sebagai bahan masukan dalam monitoring dan evaluasi serta untuk
penyusunan laporan tahapan pekerjaan. Pemberi Kerja dapat meminta logbook
dari masing-masing operator pelaksana untuk keperluan pemeriksaan.

15. Pelaporan
1. Laporan Kemajuan
Pelaporan diserahkan setiap minggu dalam bentuk digital sesuai dengan kemajuan
pekerjaan pada minggu tersebut. Laporan kemajuan berisi :
 Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai sampai minggu berjalan.
 Kendala yang dihadapi dan solusi yang telah dilakukan.
 Rencana pelaksanaan pekerjaan pada minggu berikutnya
Laporan diserahkan pada setiap akhir minggu dan diserahkan secara online (melalui
email) kepada pemberi kerja dalam format digital (*.pdf). Laporan cetak diserahkan
pada saat tahapan pekerjaan selesai

2. Laporan Tahapan
Laporan tahapan diserahkan dalam format digital dan cetak kepada Pemberi Kerja
pada akhir tahapan tersebut. Laporan tahapan pekerjaan yang dibuat adalah:
a. Tahap persiapan
b. Tahap penyiapan data

35
c. Tahap digitasi foto udara dan lidar
d. Tahap pembentukan topologi dan poligon
e. Tahap pembentukan DTM hydroenforced
f. Tahap pembentukan kontur dan spotheight
g. Tahap persiapan survei kelengkapan lapangan
h. Tahap survei kelengkapan lapangan
i. Tahap penyelarasan data
j. Tahap pembentukan metadata
k. Tahap penyajian hasil pekerjaan

3. Laporan akhir hasil kompilasi pekerjaan berisi laporan lengkap pelaksanaan seluruh
tahapan pekerjaan.

36

Anda mungkin juga menyukai