Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Akuina Sari Nyoman

Nim : 42120075

Mata Kuliah : PENGANTAR Kebijakan PUBLIK


Pengampu : Dr. Indriyati, S.IP.M.Si

Soal :

1. Buatlah contoh-contoh kasus dari pengertian kebijakan publik!


2. Kerjakanlah latihan berikut:
Perhatikan kasus kebijakan publik berikut:
a. Masalah: Kemiskinan
b. Tujuan: mengentaskan kemiskinan;
c. Strategi: Program Inpres Desa Tertinggal;
d. Sumber usulan: Pemerintah;
e. Penyediaan Input:
a) Peraturan-peraturan,
b) Dana,
c) Pembentukan kelompok sasaran,
d) Pengawasan,
e) Perangkat pelaksana, dan lain-lain.

Maka Susunlah kasus tersebut menjadi rangkaian proses pembuatan kebijakan


publik.

3. Buatah analisis beberapa masalah kebijakan publik dibawah ini :

a. Bagaimanakah input dari lingkungan dapat mempengaruhi sifat sistem politik?


b. Bagaimanakah kebijakan publik melalui umpan-balik dapat mempengaruhi
lingkungan dan karakteristik sistem politik?
JAWABAN :

1. Salah satu contoh kasus adalah kesehatan


Khusus 1 : penanganan COVID-19
Munculnya virus jenis baru yang disebut COVID-19 ini menjangkit hampir
seluruh populasi di dunia. Virus ini menular dengan sangat cepat dari satu orang ke orang
lain melalui droplet (tetesan kecil) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk,
bersin, atau mengembuskan nafas. Droplet ini terlalu berat sehingga tidak bisa bertahan
di udara. Droplet dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau permukaan lainnya.
Pandemi COVID-19 ini mengharuskan pemerintah untuk mempunyai kebijakan yang
luar biasa. Kebijakan untuk menangani masalah kesehatan, melindungi masyarakat
dengan jaminan sosial, dan menjaga dunia usaha jadi prioritasnya. Realokasi anggaran,
refocusing kegiatan, serta penyesuaian besaran belanja wajib adalah cara utama
pemerintah untuk mendanai kebutuhan penangan covid-19.
Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk bidang kesehatan
adalah untuk belanja penanganan kesehatan seperti

 Alat kesehatan (APD, test kit, reagen, ventilator, hand sanitizer, dll)
 Sarana dan prasarana kesehatan, antara lain upgrade 132 rumah sakit rujukan bagi
penanganan pasien Covid-19.
 Dukungan SDM.

2. Perhatikan kasus kebijakan publik berikut:


Seperti Yang kita ketahui kemiskinan merupakan masalah sosial yang sering dihadapi
pemerintah Indonesia kemiskinan juga merupakan ketidak mampuan untuk memenuhi
standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non-
makanan.penyebab kemiskinan di Indonesia harus menjadi salah satu perhatian utama bagi
pemerintah. Masalah ini tentunya tidak hanya terjadi di Indonesia, banyak Negara yang
juga berkutat dengan kemiskinan. Kemiskinan pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa
factor yaitu:

 Rendanya tingkat pendidikan


 Lapangan kerja yang terbatas
 Malas bekerja
 Harga kebutuhan tinggi
Pemerintah sebagai salah satu pihak yang berpengaruh besar dalam merubah pola
kehidupan masyarakat memiliki hak untuk menetapkan kebijakan apa saja guna untuk
mengatasi kemiskinan/mengentaskan kemiskinan untuk intinya kebijakan yang dilakukan
bertujuan untuk mengatasi kebijakan dalam arti kebijakan yang di keluarkan tidak ada hal
yang membebani masyarakat.
Pengentasan kemiskinan merupakan tindakan dari pemerintah sebagai pihakl yang
berpengaruh besar terhadap pihak kegiatan ekonomi sosial maupun ekonomi kehidupan
masyarakat. Pengentasan kemiskinan menjadi bagian dalam berbagai kebijakan dari
pmerintah berupa beberapa program kemiskinan yang diterapkan oleh pemerintah.
Dengan adanya hak dari pemerintah untuk mengontrol kemiskinan di indonesia maka
pemerintah memiliki hak untuk menetapkan strategi dalam mengatasi kemiskinan yang
ada. Salah satu kebijakan yangg diterapkan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan
yaitu program inpres dan desa tertinggal. Program ini teruntuk bagi penduduk miskin
yang ada diperdesaan yang diwujud kan dalam bentuk kelompok yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup mereka melalui usaha-usaha produktif.salah satu program
pengentasan kemiskinan yang telah dikembangkan pemerintah adalah memberi bantuan
kepada desa-desa tertinggal melalui inpres desa teringgal dan program desa tertinggal
yang diterapkan pemerintah pun memiliki tujuan yakni:

 Memadukan gerakan langkah semua instansi dan lembaga pemerintah,masyarakat


dan dunia usaha untuk mendukung pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan.
 Membuka peluang bagi produk miskin di desa tertinggal untuk dapat
meningkatkan taraf hiduonya untuk dapat menciptakan dan memperluas lapangan
kerja produktif melalui peningkatan berbagai kegiatan pembangunan di desa-desa
tertinggal.
 Mengembangkan,meningkatkan dan menetapkan kehidupan ekonomi produk
miskin melalui penyedian dana bantuan khusus.
 Menungkatan kesadaran,kemauan,tanggung jawab, rasa kebersamaan,harga diri
dan percaya diri masyarakat.
Dalam melaksanakan kebijakan yang ada dalam mengenaskan
kemiskinan,tentunya pemerintah sebagai sumber usulan menjalankan sesuai dengan aturan
yang ada dalam negara atau pelaksanaan kebijakannya tidak semeah-menah melainkan
diikat oleh berbagai aturan pemerintah sendiri.

Dalam penyedian input pemerintah memiliki beberapa hal yang perlu


diperhatikan pemerintah melakukan pembuatan peraturan-peraturan yang berkenan
dengan penanggulanagnankemiskinan dalam berbagai bidang.pemerintah juga dapat
menerapkan program menerapkan program pemberantasan kemiskinan.kriteria
penerimaan bantuan dalam hal ini dilakukan agar bantuan yang diberikan pemerintah
betul-betul sasaran.hal ini terkait dengan bagaiman pemerintah menentukan kelompok
mana yang akan menjadi penerima bantuan menjadi penerima bantuan atau kelompok
sasran dari program yang diterapkan. Selain itu juga dalam pelaksaan berbagai program
penanggulangan kemiskinan khususnya program impres desa tertinggal pemerintah juga
selalu melakukan pengawasan terhadap baimana kinerja dari pada pihk berkaitan dengan
masyarakat apakah sasarannya tepat,dana yang dialokasikan dari pemerintah sudah sesuai
dengan apa yang diterpkan atau tidak (pengawasan terhadap pegawai tidak melakukan
korupsi atau manipulasi terhadap data maupun dana.)

3. Buatlah analisis beberapa masalah kebijakan publik di bawah ini

A. Bagaimanakah input dari lingkungan dapat mempengaruhi sifat sistem politik?


 Lingkungan ekologi merupakan semua lingkungan fisik dan kondisi-kondisi
organik nonhumanis dari kehidupan manusia. Lingkungan fisik misalnya iklim,
topografi, batas dan luas teritorial. Adapun kondisi nonhumanis, misalnya
kekayaan alam, flora, dan fauna. Pengambil kebijakan hendaknya selalu
memperhatikan kondisi lingkungan ekologi. Di Indonesia, misalnya dengan
kondisi hutan yang luas hendaknya dijadikan sebagai bagian dalam pengambilan
kebijakan nasional. Sebagai contoh dengan adanya pemanfaatan hutan secara
benar maka negara akan mendapatkan pemasukan dana dari penjualan kayu.
Sebaliknya, eksploitasi hutan yang tidak memperhatikan keseimbangan alam yang
ada maka akan dapat menimbulkan bencana banjir. Pada akhirnya akan
menimbulkan gangguan bagi sistem politik.
 Lingkungan biologi mengacu pada susunan biologis manusia dari suatu
masyarakat yang dianggap mempunyai pengaruh pembentukan perilaku politik
tertentu. Asumsi dasarnya adalah susunan biologis manusia tertentu akan
melahirkan suatu perilaku tertentu pula. Kebenaran dari asumsi ini masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.
 Lingkungan kepribadian, berkaitan dengan pemahaman mengenai sistem
kepribadian akan membantu untuk mengetahui motivasi masyarakat dalam
pencapaian tujuan bersama.
 Lingkungan sosial, yaitu sistem budaya, sistem ekonomi, sistem demografi, dan
struktur sosial. Budaya politik secara sederhana diartikan sebagai orientasi
individu dalam masyarakat terhadap kehidupan politik dan pemerintahan
negaranya. Dengan demikian, budaya politik terdiri dari serangkaian nilai, sikap,
informasi, dan kecakapan politis yang membentuk orientasi individu dalam
masyarakat tersebut. Terkait dengan budaya politik, umumnya masyarakat
dikelompokkan dalam berbagai tipe, mulai dari masyarakat yang acuh terhadap
politik sampai dengan masyarakat yang sangat aktif. Kajian dan penelitian
mengenai budaya politik sering dikaitkan dengan tingkat partisipasi suatu
masyarakat. Sistem politik hendaknya dapat mengatur budaya politik, termasuk
partisipasi politiknya sehingga tidak merugikan. Jangan sampai yang muncul
adalah beban yang berat dalam menampung partisipasi politik yang ada sehingga
sistem politik tersebut hancur. Dukungan diperlukan untuk menjaga kelangsungan
setiap sistem politik. Indikator dukungan ini dapat diukur dengan cara bertanya
pada setiap anggota kelompok tentang orientasi apa yang lebih dipilih: bekerja
sama menyelesaikan masalah secara damai sehubungan tuntutan-tuntutan mereka
yang saling berbeda atau sebaliknya. Dukungan dalam sistem politik juga mampu
membantu memberikan sumber tenaga untuk tetap bekerjanya sistem tersebut.
Dengan demikian, sistem politik merupakan keseluruhan proses di mana input
diolah menjadi output yang proses pengolahannya dipengaruhi oleh lingkungan,
serta berbagai institusi pemerintah.
Pengaruh lingkungan terhadap sifat sitem politik yakni: Interaksi politik dalam
masyarakat membentuk sistem perilaku. Sistem politik berada dalam lingkungan
fisik, sosial, dan psikologi. Sistem politik sifatnya terbuka, artinya tidak terlepas
dari pengaruh sistem yang lain. Lebih dari itu, sistem politik (melalui kebijakan
yang dihasilkan) turut mempengaruhi sistem yang lain.Oleh karena tidak lepas
dari pengaruh dari lingkungan, sistem politik harus memiliki keterampilan untuk
merespon ancaman dan gangguan yang datang, serta beradaptasi dalam segala
kondisi
B. Bagaimana kebijakan publik melalui umpan balik dapat mempengaruhi lingkungan
dan karakterisitik sistem politik
Umpan balik (Fedback) dapat mempengaruhi lingkungan dan karakteristik sistem
politik, yakni:
 Umpan balik (feedback) adalah situasi di mana sistem politik berhasil
memproduksi suatu keputusan ataupun tindakan yang direspon oleh
struktur output.
 Variabel output akan menghasilkan efek feedback atau yang sering disebut
sebagai umpan balik. Proses feedback merupakan hasil pencitraan dan
tanggapan lingkungan terhadap output yang dihasilkan.
 Proses feedback sangat penting peranannya pada pemerintah, karena
pemerintah dapat mengetahui hasil dari proses kebijakan yang
dikeluarkan dari masyarakat.
 Proses berlangsungnya suatu feedback, tentu tidak terlepas dari intervensi
variabel lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan disini bisa berupa
lingkungan yang berada dari dalam sistem itu sendiri, maupun lingkungan
yang berada di luar sistem.
 Lingkungan dalam suatu sistem bisa berupa suatu tekanan atau bahkan
gangguan. Keberadaan variabel lingkungan, sangat memungkinkan
menimbulkan suatu hubungan yang baru karena keberadaan lingkungan
tersebut dalam suatu sistem politik.
 Suatu sistem selalu terkait dengan keadaan dimana bagiannya satu sama
lain bergantung secara fungsional, yang mempunyai batas-batas tertentu
tapi merupakan komponen daripada suatu keutuhan yang bulat.
 Jika salah satu komponen itu berubah maka bagian-bagian lainnya pasti
berubah. Dengan perkataan lain, dengan suatu variabel dalam sebuah
sistem politik mengalami perubahan kualitas dan kuantitas, maka yang
lain juga akan mengalami perubahan yang sama, walaupun dalam kadar
yang berbeda.
 Disamping itu, akibat tekanan lingkungan, maka sistem juga akan
berubah penampilannya hingga bagian yang mengalami tekanan itu
kembali dalam kondisi semula.

Anda mungkin juga menyukai