Anda di halaman 1dari 7

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR


PADA BY. NY. A UMUR 0 JAM DI BPM HANDAYANI

Pelaksanaan Asuhan : Jumat, 13 Maret 2020 (Jam 17.35 WIB)


IDENTITAS PASIEN
Bayi
a. Nama : By. Ny. A
b. Tanggal/ Jam Lahir : 13 Maret 2020, 17.35 WIB
c. Jenis Kelamin : Laki - Laki
Orang Tua
Ayah Ibu
a. Nama : Tn.T Ny. A
b. Umur : 32 tahun 31 tahun
c. Agama : Islam Islam
d. Pekerjaan : Swasta Swasta
e. Alamat : Sendang,Tawangmangu

A. DATA SUBJEKTIF
1. Riwayat Kehamilan Ibu
a. Riwayat Obstetri : G3P1A1
b. Usia Kehamilan : 40+4 minggu
c. Frekuensi ANC : 15 x di bidan, 1x di Puskesmas
d. Imunisasi TT : TT3 pada tanggal 12 Oktober 2019
e. Obat-obatan/Jamu : Hanya vitamin dari bidan
f. Kenaikan BB : ± 12 kg
g. Riwayat Penyakit Penyerta : Tidak ada
h. Komplikasi selama hamil : Tidak ada

2. Riwayat Persalinan
Jenis persalinan spontan, penolong bidan, lama kala I 12 jam 40 menit,
lama kala II 25 menit, lama kala III 5 menit, air ketuban jernih, tidak ada
penyulit dan komplikasi

B. DATA OBJEKTIF
Bayi lahir spontan, segera menangis, warna kulit kemerahan, tonus otot baik.

C. ANALISIS
Bayi Ny.A bayi baru lahir 0 jam cukup bulan sesuai masa kehamilan.

D. PENATALAKSANAAN
Hari/ tanggal : Selasa 19 Maret 2019 (Jam : 06.45 WIB)
1. Memberi tahu ibu dan keluarga tentang keadaan bayi. Bayi berjenis
kelamin laki – laki dan sehat.
Rasionalisasi : Hak-hak pasien untuk memperoleh informasi kondisi
dan keadaan apa yang dialami (Sarwono, 2008).
Evaluasi : Ibu dan keluarga mengetahui keadaan bayinya dan merasa
senang karena bayi dalam keadaan sehat.
2. Menjaga kehangatan bayi dengan cara dibungkus dengan kain
Rasionalisasi : Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur
suhu badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk
membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dikeringkan dan
dibungkus kain agar tetap hangat.
Evaluasi : Bayi terjaga kehangatannya.
3. Melakukan inisiasi menyusu dini (IMD)
Rasionalisasi : Inisiasi menyusui dini adalah proses alami
mengembalikan bayi manusia untuk menyusu, yaitu dengan memberi
kesempatan pada bayi untuk mencari dan menghisap ASI sendiri,
dalam satu jam pertama pada awal kehidupannya (Roesli Utami,
2008). Adapun manfaat dari inisiasi menyusui dini antara lain adalah
sentuhan tangan bayi di puting susu dan sekitarnya, hisapan dan
jilatan bayi pada puting susu merangsang hormon oksitosin yang
dapat membantu rahim berkontraksi sehingga membantu pengeluaran
plasenta dan mengurangi perdarahan post partum
Evaluasi : Bayi masih dalam keadaan IMD

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/ Catatan Perkembangan
Jam
Jumat, Data Subjektif :
13-03-2020 -
jam 18.35 Data Objektif :
WIB Keadaan umum baik, warna kulit kemerah – merahan, gerakan
aktif, nadi 140x/menit, respirasi 40x/menit, suhu 36,5 C, tidak
ada caput Succadaneum, tidak ada Cepal Hematoma, Tali Pusat
Tampak Segar dan tidak ada perdarahan, BAB (+), BAB (+),
APGAR Score 10,10,10 , Reflek Morro (+), Reflek Rooting
(+), Reflek Grasping (+)
BB 3700 gram , PB 52 cm, LK 34 cm, LD 35 cm
Analisa Data :
Bayi Ny. A Umur 1 jam cukup bulan sesuai masa kehamilan
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang keadaan bayi.
Rasionalisasi : Ibu dan keluarga berhak mengetahui
keadaan bayi
Evaluasi : Ibu dan keluarga mengetahui tentang keadaan
bayinya yang sehat
2. Memberikan salep mata chlorampenicol 1 % dan injeksi 1
mg mg vitamin K secara IM di paha kiri jam setelah bayi
lahir.
Rasionalisasi : Pemberian salep mata berfungsi untuk
mencegah infeksi pada mata BBL. Injeksi vitamin K
berfungsi untuk mencegah perdarahan pada BBL.
Evaluasi : Salep mata chlorampenicol 1 % dan injeksi 1 mg
vitamin K sudah diberikan
3. Menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat
Rasionalisasi : Pada bayi baru lahir menjaga suhu tubuh
bayi sangat penting agar tidak hipotermi.
Evaluasi : Bayi sudah dibedong dan menggunakan penutup
kepala.
4. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
dengan pemberian ASI (Kolostrum)
Rasionalisasi : Kolostrum merupakan cairan yang pertama
kali disekresi oleh kelenjar payudara, mengandung tissue
debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan
duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa
puerperium, disekresi oleh kelenjar payudara dari hari
pertama sampai hari ketiga atau keempat (Soetjiningsih,
2012)
Kolostrum sangat penting bagi pertahanan tubuh bayi
karena kolostrum merupakan imunisasi pertama bagi bayi.
Manfaat kolostrum antara lain :
a. Membantu mengeluarkan mekonium dari usus bayi
karena kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus
bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa
usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap
menerima ASI.

b. Melindungi bayi dari diare karena kolostrum


mengandung zat kekebalan tubuh 10-17 kali lebih
banyak dibandingkan susu matang.

c. Melawan zat asing yang masuk ke tubuh bayi

d. Melawan infeksi penyakit oleh zat-zat kekebalan tubuh

e. Menghalangi saluran pencernaan menghidrolisis


(menguraikan) protein

f. Mengeluarkan kelebihan bilirubin sehingga bayi tidak


mengalami jaundice (kuning) dimana kolostrum
mempunyai efek laktasif (Pencahar).

g. Berperan dalam gerak peristaltik usus (gerakan


mendorong makanan)

h. Menjaga keseimbangan cairan sel

i. Merangsang produksi susu matang (mature)

j. Mencegah perkembangan kuman-kuman patogen

(Nazara, 2011:4)
Hasil : Bayi Ny. A sudah di berikan ASI untuk dipenuhi
kebutuhan nutrisinya dengan memberikan ASI (kolostrum).
5. Memberikan Imunisasi Hb0 0,5ml secara IM 1 jam setelah
pemberian vitamin K dipaha kanan
Rasionalisasi : Vaksin Hepatitis B (hepB) harus segera
diberikan setelah lahir, mengingat vaksinasi hepB
merupakan upaya pencegahan yang sangat efektif untuk
memutuskan rantai penularan melalui transmisi maternal
dari ibu kepada bayinya (Ranuh, 2008).
Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi
Hepatitis B terhadap bayi, terutama pada jalur penularan
ibu-bayi. Penularan Hepatitis pada bayi baru lahir dapat
terjadi secara vertikal (penularan ibu ke bayinya pada waktu
persalinan) dan horisontal (penularan dari orang lain).
Dengan demikian untuk mencegah terjadinya infeksi
vertikal, bayi harus diimunisasi Hepatitis B sedini mungkin.
Imunisasi Hepatitis ini diberikan melalui injeksi
intramuskular dalam. Dosis pertama (HB-0) diberikan
segera setelah bayi lahir atau kurang dari 7 hari setelah
kelahiran. Vaksin ini menggunakan PID (Prefilled Injection
Device ) merupakan jenis alat suntik yang hanya bisa
digunakan sekali pakai dan telah berisi vaksin dosis tunggal
dari pabrik. Vaksin ini diberikan dengan dosis 0,5 ml.
Hasil : Bayi Ny. A telah diberikan imunisasi Hb0 di paha
kanan secara IM 0,5 ml.

Anda mungkin juga menyukai