28
III.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Wilayah penelitian merupakan daerah dimana penelitian akan dilakukan dan
wilayah dimana terdapat sampel (obyek penelitian) yang akan diteliti. Masyarakat
yang tinggal di sekitar Sungai Kaligarang dipilih sebagai sampel dengan beberapa
anggapan, antara lain: masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Kaligarang akan
lebih dominan merasakan manfaat maupun dampak negatif dari Sungai
Kaligarang. Selain itu masyarakat di sekitar Sungai Kaligarang juga memiliki
peranan yang cukup penting dalam usaha peningkatan kualitas air Sungai
Kaligarang.
29
Gambar III.2. Lokasi Penelitian di Kelurahan Barusari
30
III.3 Kebutuhan Data
III.3.1 Data Primer
Di dalam penelitian ini memerlukan data-data primer antara lain sebagai berikut:
a. Latar belakang masyarakat: umur, jenis kelamin, pendidikan, jumlah
anggota keluarga, pekerjaan, penghasilan, pengeluaran, lama tinggal dan
status kepemilikan rumah.
b. Sikap masyarakat terhadap upaya konservasi Sungai Kaligarang
c. Aktivitas masyarakat di Sungai Kaligarang
d. Pandangan/ persepsi masyarakat terhadap kondisi air Sungai Kaligarang.
e. Tingkat kesanggupan membayar (WTP) masyarakat jika dilakukan
program peningkatan kualitas air Sungai Kaligarang.
31
oleh pewawancara, kemudian ditanyakan kepada responden. Bila responden
setuju pada harga yang ditawarkan maka harga dinaikkan dan terus dinaikkan
sampai responden menjawab tidak. Sebaliknya bila responden menjawab tidak
pada penawaran pertama, maka harga diturunkan dan terus diturunkan sampai
responden menjawab ya. Pada saat terjadi kesepakatan harga dengan konsumen/
responden, maka harga tersebut dianggap sebagai nilai lingkungan yang sanggup
dibayarkan oleh responden. Tahapan dalam teknik valuasi WTP dengan metode
permainan penawaran ini dapat dilihat pada Gambar III.3.
32
III.4.1.1Penyusunan Hipotesis Pasar
Awal pelaksanaan metode CVM adalah membuat hipotesis pasar terhadap sumber
daya yang akan dievaluasi. Oleh karena itu perlu dibuat suatu skenario yang dapat
memberikan gambaran secara jelas kepada responden tentang kebijakan maupun
program yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa responden akan
memperoleh “barang” yang diinginkan dalam pasar. Gambaran mengenai
kebijakan yang akan diambil sebaiknya juga mengikutsertakan instrumen
pembayaran bagaimana responden dapat membayar barang yang diinginkan
tersebut.
Desain metode CVM yang baik adalah dengan membuat/ menyediakan skenario
dan kebijakan yang realistis dan tidak rumit yang mudah dimengerti oleh
responden. Sehingga diharapkan dapat tercapai suatu transaksi yang memuaskan,
dimana responden memperoleh seluruh informasi, tidak ada paksaan dan
responden dapat mengidentifikasi keinginan terbaiknya. Transaksi yang
memuaskan akan menghasilkan WTP yang valid dan reliabel.
Pada penelitian ini sebelum memulai proses valuasi dijelaskan terlebih dahulu
kepada responden mengenai gambaran kondisi Sungai Kaligarang saat ini.
Kemudian dijelaskan program-program atau kebijakan yang dapat diterapkan
untuk menjaga/ meningkatkan kualitas air Sungai Kaligarang. Setelah itu baru
dipaparkan kepada responden manfaat apa saja yang akan diperoleh bila program/
kebijakan-kebijakan tersebut diterapkan. Upaya-upaya yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kualitas air Sungai Kaligarang antara lain adalah:
a. Pembersihan Sungai Kaligarang dari sampah.
b. Adanya larangan yang cukup keras untuk membuang sampah di
pinggir mapun ke dalam sungai.
c. Pembersihan/ pengerukan Sungai Kaligarang dari pulau-pulau sungai
yang ada di sekitarnya.
d. Pengawasan yang lebih ketat terhadap industri yang membuang
limbahnya ke Sungai Kaligarang.
33
Manfaat yang akan diperoleh oleh warga jika ada program/ usaha untuk menjaga
& meningkatkan kualitas air Sungai Kaligarang ini antara lain adalah:
Air Sungai Kaligarang menjadi lebih jernih dan tidak kotor oleh
sampah-sampah.
Jumlah ikan yang hidup di Sungai Kaligarang akan semakin
bertambah, sehingga akan meningkatkan pendapatan para pencari ikan
di Sungai Kaligarang.
Mencegah kemungkinan terjangkitnya masyarakat dari penyakit-
penyakit seperti: diare, penyakit kulit, dll.
Beban pengolahan air baku PDAM Kota Semarang tidak terlalu tinggi
sehingga biaya pengolahan air baku dapat ditekan. Hal ini akan
berhubungan dengan kenaikan tarif retribusi PDAM pada pelanggan
yang tidak terlalu besar, karena biaya pengolahan dapat ditekan.
Mencegah potensi terjadinya banjir saat musim penghujan.
Sungai Kaligarang yang bersih dan nyaman akan membuka peluang
sebagai tempat rekreasi dan wisata air yang juga akan berdampak pada
meningkatnya sektor perekonomian daerah di sekitar Sungai
Kaligarang.
Mekanisme pembayaran juga perlu untuk dijelaskan yaitu dengan cara melalui
iuran bulanan yang dikumpulkan oleh aparat pemerintah misalnya kelurahan
untuk kemudian diserahkan kepada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA).
Hal ini dilakukan untuk menggambarkan secara jelas skenario yang akan
dilakukan kepada responden untuk memastikan bahwa responden akan
memperoleh “barang” yang diinginkan dalam pasar.
III.4.1.2Pelaksanaan Survei
Survei dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu survei pendahuluan dan survei utama.
Tujuan dilaksanakannya survei pendahuluan adalah untuk melakukan uji coba
terhadap kuesioner yang telah disusun. Apakah responden dapat memahami
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner serta untuk melihat
kesesuaian pertanyaan yang diajukan dengan sasaran yang diharapkan. Selain itu
34
survei pendahuluan juga dilakukan untuk menguji tanggapan responden terhadap
harga yang ditawarkan apakah sesuai atau tidak. Hasil survei pendahuluan ini
dievaluasi kemudian dilakukan perbaikan kuesioner bila memang diperlukan.
Tahap kedua adalah pelaksanaan survei utama untuk mendapatkan data yang
diperlukan.
35
4. Dapat dilakukan pengecekan kembali karena semua pertanyaan dan
jawaban responden tertulis dalam lembar kuesioner.
5. Terhindar dari penafsiran pertanyaan yang salah.
36
pertanyaan yang berhubungan dengan jumlah uang dan alasan mengapa
tidak bersedia untuk membayar. Hal ini ditujukan agar responden
memberikan jawaban pasti mengenai pertanyaan yang diajukan.
Sikap & Perilaku Penilaian/ motif • Pencemaran Sungai Kaligarang merupakan Q12
Masyarakat terhadap masyarakat terhadap masalah penting meskipun tidak ada sama
Sungai Kaligarang konservasi Sungai sekali orang yang menggunakan (stewardship
Kaligarang value)
• Kewajiban menjaga Sungai Kaligarang untuk Q13
kepentingan generasi yang akan datang
(bequest value)
• Penurunan jumlah ikan merupakan masalah Q14
yang serius (existence value)
• Sungai Kaligarang yang bersih & nyaman akan Q15
membuka peluang ekonomi/ bisnis (indirect
value)
37
Aspek Komponen Materi Pertanyaan Kode
• Kesediaan untuk berpartisipasi dalam program Q25
peningkatan kualitas air Sungai Kaligarang
dengan cara membayar
• Jumlah rupiah yang sanggup dibayarkan oleh Q26-Q32
masyarakat (WTP)
• Jumlah rupiah yang mampu dibayarkan oleh Q33
masyarakat (ATP)
• Alasan tidak bersedia membayar Q34
Keterangan: Pilihan Jawaban; Q5 (tidak sekolah, SD, SMP, SMU, PT); Q6 (PNS/ TNI/ POLRI, wiraswasta/ perdagangan,
buruh pabrik/ industri, karyawan swasta, lain-lain); Q10 (milik sendiri, sewa/ kontrak, dinas); Q11 (< 1, 1-
5, 5-10, 10-20, >20); Q12-Q15 (setuju, ragu-ragu, tidak setuju), Q16 (tiap hari, tiap minggu, tiap 2 minggu
sekali, tiap bulan, tidak tentu); Q17 (ya, jarang, tidak pernah); Q18 (sekedar lewat, bersantai/ menikmati
pemandangan, berenang, memancing/ mencari ikan, piknik/ rekreasi keluarga, cuci baju/mandi, tidak
pernah melakukan aktivitas apapun); Q19-Q21 (ya, ragu-ragu, tidak); Q22 (limbah industri, limbah
domestik, pertanian, sampah sekitar sungai, lain-lain); Q23 (ya, ragu-ragu, tidak); Q24 (setuju, ragu-ragu,
tidak setuju); Q25 (bersedia, ragu-ragu, tidak bersedia).
Teknik yang digunakan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini adalah
pemilihan sampel secara acak sederhana atau simple random sampling. Pada
teknik ini, setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai sampel. Prosedur yang dapat dilakukan pada simple random
sampling ini adalah:
1. Menentukan wilayah penelitian.
2. Mengetahui data jumlah penduduk di Kelurahan Barusari Semarang. Data
ini dapat diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang.
38
3. Menentukan banyaknya sampel yang akan diambil.
4. Mengambil sampel secara acak.
Banyaknya sampel tergantung dari populasi yang ada pada wilayah penelitian.
Dalam penelitian ini, penentuan jumlah sampel mengacu pada rumus Slovin
dalam Sugiyono (2004).
Rumus Slovin yang dapat digunakan dalam penentuan jumlah sampel ini adalah
sebagai berikut:
n= N
1 + N e2
dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = tingkat kesalahan
Sehingga bila jumlah populasi di dalam penelitian ini adalah 1724 rumah tangga,
dengan tingkat kesalahan (e) = 10% maka akan diperoleh ukuran sampel sebanyak
94,5 atau dapat dibulatkan menjadi 100 rumah tangga.
39
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data
serta penyajian hasil peringkasan data tersebut. Data-data statistik yang
diperoleh dari hasil sensus, survei, atau pengamatan lainnya, umumnya
masih acak, mentah dan tidak terorganisir dengan baik (raw data). Data-
data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur, yang dapat
ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik sebagai dasar untuk berbagai
pengambilan keputusan/ statistik inferensi. Selain itu untuk mengetahui
deskripsi data perlu juga dilakukan ukuran data atau ringkasan statistik
seperti mean, median dan modus.
40
non parametrik tidak didasarkan pada asumsi bahwa data terdistribusi
normal dan dapat digunakan pada tipe data nominal atau ordinal.
Data yang diperoleh pada penelitian ini bersifat kualitatif sehingga analisis data
dengan statistik inferensi akan dilakukan menggunakan metode statistik non
parametrik.
41
Setelah angka koefisien korelasi diperoleh kemudian dilakukan pengujian apakah
angka korelasi yang diperoleh benar-benar signifikan atau dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan dua variabel.
Hipotesis yang digunakan dalam uji korelasi ini adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel atau angka korelasi 0.
Hi : Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel atau angka korelasi tidak 0.
42
III.7.3 Analisa Diskriminan
Analisis diskriminan adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk
memprediksi probabilitas obyek-obyek yang menjadi milik dua atau lebih
kategori yang benar-benar berbeda yang terdapat dalam satu variabel tergantung
didasarkan pada beberapa variabel bebas (Narimawati, 2008). Analisis
diskriminan digunakan untuk membuat satu model prediksi keanggotaan
kelompok, berdasarkan pada karakteristik-karakteristik yang diobservasi untuk
masing-masing kasus. Prosedur ini akan menghasilkan fungsi diskriminan yang
dibuat berdasarkan pada kombinasi-kombinasi linear yang berasal dari variabel-
variabel bebas yang dapat menghasilkan perbedaan paling baik antara kelompok-
kelompok yang dianalisis. Analisis diskriminan merupakan bagian dari analisis
multivariat, yaitu metode statistik yang secara bersama-sama atau simultan
melakukan analisis terhadap lebih dari dua variabel pada setiap obyek.
Secara teknis analisis diskriminan mirip dengan analisis regresi, hanya pada
analisis diskriminan data variabel dependen harus berupa data kategori, sedangkan
untuk variabel independen berupa data non kategori (Santosa, 2006).
43
4. Melakukan klasifikasi terhadap obyek sesuai dengan variabel bebas yang
dimilikinya.
Pada analisis diskriminan akan dibuat sebuah model seperti regresi, yaitu adanya
sebuah variabel dependen dan satu atau lebih variabel independen. Model analisis
diskriminan berhubungan dengan kombinasi linear yang bentuknya sebagai
berikut:
Yi = a+ b1x1 + b2x2 + b3x3 + ...... + bnxn
dengan :
Yi = variabel terikat yang merupakan nilai diskriminan dari responden ke-i
i = 1, 2, ......., n
a, b1, b2, b3, b = konstanta
x1, x2, x3, xn = variabel-variabel bebas
44