Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE RISET

A. Lokasi Riset
Lokasi yang dipilih dalam kegiatan riset ini terletak pada kawasan Pasar Besi
Semanggi di Jl. Kyai Mojo, Semanggi, Kec. Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah
57191. Batas Administratif Kelurahan Semanggi, meliputi: Kelurahan Sangkrah dan
Keluraha Pasar Kliwon (Utara), Kelurahan Mojo (Selatan), Kelurahan Pasar Kliwon
(Barat), dan Kabupaten Sukoharjo (Timur). Dengan kondisi lokasi yang cukup ramai
memungkinkan kawasan untuk terus berkembang pada aspek industrial dan ekonominya
tetapi juga beresiko menjadi permukiman kumuh. Hal tersebut yang menjadi dasar
pemilihan lokasi ini.

Gambar …
Sumber …

B. Bahan dan Alat Riset


Alat dan bahan yang dipergunakan dalam riset ini, seperti: kamera yang menjadi alat
dokumentasi. Untuk meneliti data dalam riset digunakan alat perekam (seperti gadget),
yakni mencari data mengenai rekaman responden. Selain itu, juga menyiapkan buku,
notulen rapat, agenda, dan sebagainya.

C. Variabel Riset
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta,
Bandung).
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas (independent variable) atau variabel X adalah variabel yang
dipandang sebagai penyebab munculnya variabel terikat yang diduga sebagai akibatnya.
Sedangkan variabel terikat (dependent variable) atau variabel Y adalah variabel (akibat)
yang dipradugakan, yang bervariasi mengikuti perubahan dari variabel-variabel bebas.
Umumnya merupakan kondisi yang ingin kita ungkapkan dan jelaskan (Kerlinger,
1992:58-59).
1. Variabel Bebas (Independent) : Pertumbuhan Kota (X)
2. Variabel Terikat (Dependent) : Urban Squarter (Y)
Variabel Terikat (Dependent) : Permasalahan Sanitasi (Y)

D. Tahapan Riset

Gambar …
Sumber …

Kemudian sebelum melakukan riset Tindakan peneliti Menyusun beberapa tahapan


yaitu sebagai berikut:

1. Analisa Kebutuhan
Dalam analisis kebutuhan ini yang pertama yaitu mengidentifikasi daftar
masalah yang ada pada Kawasan Pasar Besi tersebut. Di mana Kawasan tersebut
adalah Kawasan industrial dengan status lahan milik pemerintah, tetapi menjadi
kumuh karna sebagian besar masyarakatnya menempati Kawasan tersebut sebagai
tempat bermukim secara turun temurun.
Yang kedua yaitu mengidentifikasi permasalahan sanitasi pada Kawasan
Pasar Besi yang kurang memadai dikarenakan kondisi jalanan yang lebih tinggi
dari dari permukaan tanah Kawasan Pasar Besi sehinggi air hujan yang mengalir
akan menggenang dan menyebabkan becek.
Yang ketiga tentang rekomendasi yang dapat diterapkan untuk mencapai
“Clean Water and Sanitations” sebagai tanggapan dari isu yang ada. Hal ini
direncanakan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

2. Perencaaan
Setelah dilakukan identifikasi dari berbagai masalah yang ada di Kawasan
Pasar Besi Semanggi maka akan dilaksanakan tindakan selanjutnya, dimulai dari
permasalahan keluhan dari para warga yang tenggal pada wilayah tersebut,
menemukan factor urban squarter, serta observasi terhadap kondisi sanitasi
sekitar.

3. Tindakan
Pada tahapan ini peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap
masyarakat yang tinggal di Kawasan Pasar Besi Semanggi dan membandingkan
dengan kondisi-kondisi yang terlihat. Peneliti akan mencatat,
mendokumentasikan, serta mengambil video selama proses ini berlangsung
sebagai Tindakan pengumpulan data. Kemudian dilakukan pengkajian dengan
menerapkan standar Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai langkah
tercapainya “Clean Water and Sanitations”. Hal ini adalah tindakan/respon dari
isu yang telah muncul.

4. Evaluasi
Tahapan evaluasi ini dijadikan sebagai penilaian apakah semua yang telah
direncanakan di atas berhasil atau terjadi kegagalan. Jika berhasil maka rencana
tindakan yang disusun sebelumnya diakatan sukses.
Apabila terjadi kegagalan dalam menerapkan Clean Water and Sanitations
terhadap lingkungan pada Kawasan tersebut maka dilakukan perencanaan
tindakan untuk yang kedua kalinya. Kemudian melakukan tindakan yang baru
lagi sampai pada tahap evaluasi. Apabila dalam pengulangan yang kedua ini
gagal lagi maka tetap berlanjut pada tahap berikutnya.
Tahapan berikutnya yaitu himbauan terhadap masyarakat yang tetap ingin
tinggal/bermukim pada Kawasan Pasar Besi Semanggi untuk tetap konsisten
dalam menjaga kebersihan lingkungannya terutama dalam penggunaan dan
pembuangan air. Disini akan dilihat apakah ada perubahan atau tidak dari
perilaku masyarakat yang telah turuntemurun tinggal di Kawasan tersebut.

5. Refleksi
Pada tahapan ini menguraikan lebih detail tentang keberhasilan dan
kegagalan perencanaan tindakan penelitian yang telah dilakukan. Lebih jelasnya
jika berhasil maka dilihat dari faktor penyebabnya dan juga siapa serta apa saja
yang mendukung keberhasilan penerapan metode penelitian tindakan ini. Dan bila
ada kegagalan lebih dari 2x dilihat dari factor penyebabnya apa saja dan juga
dukungan dari pihak yang bersangkutan. Bila dirasa ada banyak kekurangan
untuk penelitian selanjutnya maka harus ada tindakan yang diperbaiki lagi agar
berhasil dengan maksimal.
E. Prosedur Riset
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian kali in peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang akan dijelaskan dibawah ini
bertujuan untuk menggali data urban squarter dan clean water and sanitation sebagai
respon dari isu yang muncul.

a. Metode Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang paling umum
dilakukan oleh peneliti, utamanya yang meneliti tentang perilaku manusia dan
kondisi lingkungan. Observasi merupakan metode untuk menangkap
fenomena subjek dari kacamata peneliti. Penggambaran setting yang
diperlajari, aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam
aktivitas, dengan cara melihat kejadian dari perspektif peneliti (Poerwandari,
2001:64). Observasi disini bertujuan untuk mengetahui perilaku pada subyek
masyarakat yang menetap pada Kawasan Pasar Besi Semanggi maupun
pendatang serta kondisi lingkungan sekitar yang menjadi pendorong
munsulnya isu urban squarter. Bentuk observasi yang dilakukan yaitu berupa
observasi secara langsung dengan mendatangi Kawasan Pasar Besi Semanggi.

b. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan
langsung terhadap responden. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui permasalahan/keluhan yang dirasakan
masyarakat dan alasan mengapa memilih Kawasan tersebut sebagai tempat
bermukim. Dapat juga sebagai sumber data bila terdapat hal yang kurang jelas
mengenai hal yang berhubungan dengan jalannya penelitian. Wawancara
yang digunakan yaitu wawancara langsung terhadap masyarakat yang tinggal
di Kawasan Pasar Besi Semanggi.

c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi yaitu peneliti menyelidiki keadaan sekitar dalam bentuk
foto, video, maupun catatan baik digital atau manual dengan alat dan bahan
yang telag disediakan. Dokumentasi ini dilakukan selama proses observasi
dan wawancara berlangsung di Kawasan Pasar Besi Semanggi.

F. Luaran dan Indikator Capaian?


X

G. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis melalui cara analisis data
kualitatif. Analisis ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan nomer satu sampai dengan
tiga
berkenaan mengenai urban squarter dan clean water and sanitations. Disini peneliti
menggunakan metode observasi, wawancara yang tak berstruktur dan juga dari
dokumentasi terutama dari foto atau video yang memperlihatkan kondisi lingkungan di
Kawasan Pasar Besi Semanggi untuk mengetahui sejauh mana respon yang didasarkan
pada Sustainable Development Goals (SDGs) dapat mempengaruhi isu urban squarter
yang muncul.

H. Cara Penafsiran
X

I. Hasil Riset
X

Anda mungkin juga menyukai