BIDANG KESEHATAN
Keahlian : Keterampilan :
JABATAN a. Ahli Utama a. Penyelia
JABATAN b. Ahli Madya b. Mahir
FUNGSIONAL c. Ahli Muda c. Terampil
FUNGSIONAL d. Ahli Pertama d. Pemula
JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN FUNGSIONAL:
SEKELOMPOK JABATAN YANG BERISI FUNGSI DAN TUGAS YG
BERKAITAN DGN PELAYANAN FUNGSIONAL YG BERDASARKAN
PADA KEAHLIAN DAN KETERAMPILAN TERTENTU.
PEJABAT FUNGSIONAL:
PEGAWAI ASN YANG MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL PADA
INSTANSI PEMERINTAH
J • KEAHLIAN
• KETERAMPILAN
PNS
F NON PNS
(PPPK)
30
JF
K Jabatan
ASN
PNS & PPPK
JPT
Karena......
Memiliki Masa
Pengabdian relatif lebih
lama
15 Jenjang madya s/d
Memiliki Kelas berusia 60 tahun Jenjang
Jabatan yang utama s/d berusia 65
5 relatif baik dari tahun
Kelas 5 s/d Dapat diangkat menjadi
Kelas 15
Pejabat Aministrasi bahkan
menjadi Pejabat Pimpinan
Tinggi (untuk jabfung jenjang
madya dan jenjang utama)
JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN DI
INDONESIA
1 Dokter Pendidik Klinis 2.077 15 Dokter Gigi 6.961
KOMPETENSI PERSYARATAN
1. memiliki kemampuan 1. Profesional dengan pendidikan minimal
Jabatan pengetahuan di bidang Sarjana (strata –1) atau D.IV;
2. Memiliki kemampuan untuk melakukan
Fungsional tertentu kegiatan yang berkaitan dengan
2. memiliki kemampuan
Keahlian menggunakan metodologi
penelitian, pengkajian dan pengembangan,
peningkatan dan
3. memiliki kemampuan berfikir penerapan konsep dan teori serta
analitis dan konseptual metoda operasional dan penerapan
4. Memiliki kemampuan untuk disiplin ilmu pengetahuan yang
mengembangkan teknik dan mendasari pelaksanaan tugas dan
fungsi jabatan fungsional yang
metoda dalam bidang tugas
bersangkutan;
didasarkan pada keilmuan 3. Syarat-syarat lainnya sesuai dengan
tertentu peraturan perundangan.
1. memiliki pengetahuan
1. Teknisi profesional dan/atau penunjang
Jabatan vokasional/kejuruan profesional dengan pendidikan minimal
Fungsional 2. mampu melaksanakan SLTA dan setinggi-tingginya Diploma III
Keterampilan kegiatan teknis (D-3);
vokasional/ kejuruan 2. Memiliki kemampuan untuk
3. mampu menerapkan prosedur melakukan kegiatan teknis operasional;
dan teknik vokasional/ 3. Syarat-syarat lainnya sesuai dengan
peraturan perundangan.
kejuruan tertentu
KRITERIA PENETAPAN JF
Pengaktifan Kembali:
PNS yang diberhentikan dari JF karena alasan di atas dapat
diangkat kembali sesuai dengan jenjang JF terakhir apabila
tersedia kebutuhan Jabatan fungsional
KOMPETENSI JF
STANDAR KOMPETENSI
JF harus memiliki Standar Kompetensi sesuai dengan jenjang
jabatan.
Kompetensi jabatan fungsional meliputi:
a. Kompetensi teknis;
b. Kompetensi manajerial; dan
c. Kompetensi sosial kultural.
Standar Kompetensi setiap jenjang jabatan disusun oleh Instansi
Pembina sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, dan ditetapkan dalam Peraturan Menteri tentang JF
yang ditetapkan.
STANDAR KOMPETENSI JF
1. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis Jabatan.
2. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi.
3. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan
terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus
dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI JF
1. Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Pejabat
Fungsional wajib diikutsertakan pelatihan.
2. Pelatihan yang diberikan bagi Pejabat Fungsional sebagaimana
dimaksud disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan pelatihan dan
penilaian kinerja.
3. Pelatihan yang diberikan kepada Pejabat Fungsional sebagaimana
dimaksud pada nomor (1), antara lain dalam bentuk:
a. Pelatihan fungsional;
b. Pelatihan teknis bidang tugas JF.
4. Selain pelatihan sebagaimana tersebut Pejabat Fungsional dapat
mengembangkan kompetensinya melalui program pengembangan
kompetensi lainnya.meliputi pengembangan kompetensi manajerial,
kompetensi sosial kultural, dan kompetensi teknis lain terkait bidang
PENGEMBANGAN KOMPETENSI JF
JPT
JA
JF
Lulusan pendidikan vokasi yang akan menjadi Bidan lulusan pendidikan profesi
harus melanjutkan program pendidikan setara sarjana ditambah pendidikan
profesi.
Pendidikan profesi merupakan program lanjutan dari program pendidikan setara
sarjana atau program sarjana.
REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK
Setiap Bidan yang akan menjalankan Praktik Kebidanan wajib memiliki STR.
Persyaratan
1. Ijazah
2. Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;
3. Surat keterangan sehat fisik dan mental;
4. Surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi;
5. Pernyataan tertulis untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.)
STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang setelah memenuhi
persyaratan.
1. Teguran tertulis;
2. Penghentian sementara kegiatan;
3. Pencabutan izin.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG KEBIDANAN
3. Pengembangan Profesi
Bagi Pejabat Fungsional Perawat,Bidan,Terapis Gigi dan Mulut jenjang mahir yang
akan naik ke jenjang Penyelia wajib melaksanakan kegiatan pengembangan
profesi JF dengan angka kredit pengembangan profesi yang dipersyaratkan 4
(empat),yang diberlakukan mulai periode kenaikan jenjang April 2021
4. Angka Kredit
a. Angka Kredit Pemeliharaan
Pejabat Fungsional Perawat, Bidan,Terapis Gigi dan Mulut kategori keterampilan
atau keahlian yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan jenjang jabatan
setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedia lowongan jabatan maka setiap tahun
wajib memenuhi angka kredit tertentu sesuai peraturan perundang-undangan
B. Sehubungan dengan ditetapkannya 3
PERMENPANRB terbaru yaitu :
5. Uji Kompetensi
a. Uji kompetensi inpassing JF Perawat,
Bidan,Terapis Gigi dan Mulut serta JF Kesehatan
lainnya dilaksanakan sesuai Permenkes nomor 23
tahun 2019 tentang Pengangkatan PNS dalam jabatan
fungsional kesehatan melalui Penyesuaian
/inpassing.
5. Uji Kompetensi
d. Uji kompetensi untuk perpindahan jabatan , alih kategori, dan
promosi untuk 30 jenis JFK (Adminkes , Apoteker, Asisten
Apoteker, bidan, dokter, dokter gigi, Dokdiknis, entomolog
Kesehatan . Epidemiolog Kesehatan , Fisikawan Medis,
fisioterapis, Nutrisionis, okupasi Terapi, Ortotis prostetis,Penyuluh
Kesehatan Masyarakat, perekam medis, perawat, terapis gigi dan
mulut,Pranata Labkes, Psikologi klinik, Radiografer, Refraksionis
Optisien, Sanitarian, Teknisi Elektromedis, Teknisi Gigi, Teknis
Transfusi Darah, Terapis wicara, Pembimbing Kesehatan Kerja,
Penata Anestesi dan Asisten Penata Anestesi dilaksanakan mulai
Juli tahun 2022
B. Sehubungan dengan ditetapkannya 3
PERMENPANRB terbaru yaitu :
5. Uji Kompetensi
e. Uji kompetensi JF dokter, dokter pendidik klinis,dokter
gigi,perawat,apoteker,dan bidan untuk kenaikan jenjang ke
ahli utama dilaksanakan mulai Juli tahun 2022
6. JF Perawat , bidan dan terapis gigi dan mulut kategori keterampilan
dengan Pendidikan dibawah D III (Diploma III)
8. Pelatihan JF
PNS yang telah diangkat melalui pengangkatan pertama dari CPNS ke
dalam JF Perawat, Bidan, Terapis gigi dan mulut paling lama 3 (tiga) tahun
wajib mengikuti dan lulus Pendidikan dan pelatihan fungsional JF.Apabila
belum mengikuti dan /atau tidak lulus Pendidikan dan pelatihan fungsional
tersebut tidak diberikan kenaikan jenjang satu tingkat di atas. Sehubungan
dengan hal tersebut mohon Saudara mempersiapkan dan memfasilitasi
pelatihan JF ini
SEHAT ADALAH HARTAKU,
YANG HARUS KU JAGA DAN
KU PELIHARA
Terima Kasih
http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg