Anda di halaman 1dari 49

JABATAN FUNGSIONAL

EPIDEMIOLOG KESEHATAN
Oleh: Mohamad Windi F, SKM
Analis Kepegawaian Pertama Sesditjen P2P
(Ciloto, Oktober 2017)
Dasar Hukum
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
• Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil
• Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
97 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999
tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
• Permenpan Nomor 17 tahun 2000 tentang jabatan fungsional epidemiolog
kesehatan
• SKB Kepala BKN dan Menkes Nomor 395 tahun 2001 tentang juklak jafung
epidemiolog kesehatan
• Permenkes Nomor 1200 tahun 2004 tentang juknis jafung epidemiolog kesehatan
• Permenkes nomor 60 tahun 2016 tentang Pembinaan jabatan fungsional kesehatan
dan jabatan fungsional non kesehatan di lingkungan kementerian kesehatan
• Permenpan nomor 26 tahun 2016 tentang inpassing jabatan fungsional
POSISI JABATAN ASN

UTAMA
JABATAN POSISI PPPK
PIMPINAN MADYA
TINGGI

PRATAMA

PNS KARIER
ADMINISTRATOR KEAHLIAN
JABATAN
JABATAN FUNGSIONAL PPPK
ADMINISTRASI
PENGAWAS KETRAMPILAN

PELAKSANA
profesi bagi :
1. Pegawai Negeri Sipil
2. Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja
Aparatur Sipil
Negara (ASN)
1. Jabatan Pimpinan Tinggi
Jabatan Pimpinan Tinggi:
a) Utama (es.I Pim LPNK)
2. Jabatan Administrasi
b) Madya (es.I) 3. Jabatan Fungsional (psl.18)
c) Pratama (es.II)

Jafung keahlian: Jafung keterampilan:


Jabatan Administrasi: a) ahli utama; a) penyelia;
a) Administrator (es.III) b) ahli madya; b) mahir;
b) Pengawas (es.IV) c) ahli muda; c) terampil;
c) Pelaksana (es.V & JFU) d) ahli pertama. d) pemula
JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN FUNGSIONAL:
Sekelompok Jabatan Yang Berisi Fungsi dan Tugas yang berkaitan dengan
pelayanan fungsional Yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan
tertentu.

PEJABAT FUNGSIONAL:
Pegawai ASN yang menduduki jabatan fungsional pada instansi pemerintah.

UU No. 5 Tahun 2014


 Pasal 1 angka 11 dan 12,
 Pasal 13,
 Pasal 18.
TUGAS, PERAN & KEDUDUKAN
JABATAN FUNGSIONAL ASN

TUGAS PERAN KEDUDUKAN

Jabatan Jabatan fungsional


Jabatan fungsional
Fungsional memiliki peran sebagai
berkedudukan dibawah dan
melaksanakan tugas pelaksana tugas di bidang
pelayanan dan profesi bertanggung jawab secara
pelayanan berdasarkan langsung pada pejabat pimpinan
profesi jabatan jabatan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian tinggi atau pejabat administrasi
fungsional keahlian yang memiliki keterkaitan
dan/atau keterampilan dan/atau keterampilan
tertentu dengan pelaksanaan tugas
tertentu jabatan fungsional tertentu
JABATAN FUNGSIONAL

 PNS
JF • KEAHLIAN
• KETERAMPILAN
 NON PNS (PPPK)
JENIS JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
• Ahli ( Sarjana ) :
Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Adminkes

• Ahli dan Terampil (D3 – S1):


Perawat, PKM, Sanitarian, Epidemiolog, Entomolog, Nutrsionis, Pranata
Labkes

• Terampil (min SLTA – D3):


Bidan, Assisten Apoteker, Perawat Gigi, Radiografer, Perekam Medis,
Teknisi Elektromedik
JAFUNG KESEHATAN YANG DENGAN PERSYARATAN
DIKLAT

No Jabfung Kep. Menpan

1. Epidemiolog 17/Kep/M.Pan/11/2000
Kesehatan 30 Nopember 2000
2. Entomolog 18/Kep/M.Pan/11/2000
Kesehatan 30 Nopember 2000
3. Penyuluh Kesmas 58/Kep/M.Pan/8/2000
14 Agustus 2000
4. Administrator 42/Kep/M.Pan/12/2000
Kesehatan 22 Desember 2000
Jabatan Fungsional Kesehatan
• adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak tenaga
kesehatan yang berstatus sebagai Aparatur
Sipil Negara dalam suatu organisasi yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keahlian dan atau keterampilan dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kompetensi dan kewenangannya yang
dilakuan secara mandiri atau berkolaborasi.
Jabatan Fungsional Keahlian
• adalahJabatan Fungsional kualifikasi
profesional yang dalam pelaksanaan
tugas dan fungsinya mensyaratkan
penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang keahlian meliputi
pengembangan pengetahuan dan
teknologi di bidang keahliannya.
Jabatan Fungsional Keterampilan
• adalah Jabatan Fungsional kualifikasi
teknis atau penunjang profesional yang
pelaksanaan tugas dan fungsinya
mensyaratkan penguasaan pengetahuan
teknis pada satu bidang ilmu
pengetahuan atau lebih.
EPIDEMIOLOG KESEHATAN

PNS YANG DIBERI TUGAS, TANGGUNG JAWAB,


WEWENANG DAN HAK SECARA PENUH OLEH
PEJABAT YG BERWENANG UNTUK MELAKUKAN
KEGIATAN PENGUMPULAN DATA, PENGOLAHAN
DATA, ANALISA DAN INTERPRETASI,
MELAKUKAN PENYELIDIKAN EPID UNTUK
TINDAKAN PENGAMANAN PENANGGULANGAN
PENYEBARAN/PENULARAN PENYAKIT DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG SANGAT BERPENGARUH
JENJANG JABATAN DAN TUGAS
EPIDEMIOLOG KESEHATAN

MELAKSANAKAN TUGAS KEGIATAN


TEKNIS OPERASIONAL YANG
TERAMPIL BERKAITAN DG PENERAPAN KONSEP,
METODA OPERASIONAL DI BIDANG
EPID

MELAKSANAKAN TUGAS KEGIATAN


YG BERKAITAN DG PENGEMBANGAN
PENGETAHUAN, PENERAPAN KONSEP
AHLI DAN TEORI, ILMU & SENI UNTUK
PEMECAHAN MASALAH, DAN
PEMBERIAN PENGAJARAN DI BID
EPID
Angka Kredit
• adalahsatuan nilai dari tiap butir
kegiatan dan/atau akumulasi butir-butir
kegiatan yang harus dicapai oleh setiap
pejabat fungsional dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan
jabatannya.
Tim Penilai Angka Kredit
• Adalah tim penilai yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
dan bertugas untuk membantu menilai
prestasi kerja pejabat fungsional.
PENILAIAN KINERJA#1
1. Angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dan jabatan
fungsional menjadi dasar ditetapkannya hasil penilaian kinerja.
2. Hasil penilaian kinerja dikonversi ke dalam angka kredit kumulatif
sebagai berikut:
a. nilai kinerja sebesar 91 ke atas atau dengan sebutan sangat baik
mendapatkan angka kredit sebesar 150% dari angka kredit yang
harus dicapai setiap tahun;
b. nilai kinerja sebesar 76 - 90 atau dengan sebutan baik
mendapatkan angka kredit sebesar 125% dari angka kredit yang
harus dicapai setiap tahun;
PENILAIAN KINERJA#2
c. nilai kinerja sebesar 61 - 75 atau dengan sebutan cukup
mendapatkan angka kredit sebesar 100% dari angka kredit yang
harus dicapai setiap tahun
d. nilai kinerja sebesar 51 - 60 atau dengan sebutan kurang
mendapatkan angka kredit sebesar 75% dari angka kredit yang
harus dicapai setiap tahun;
e. Nilai kinerja sebesar 50 ke bawah atau dengan sebutan buruk
mendapatkan angka kredit sebesar 50% dari angka kredit yang
harus dicapai setiap tahun.
daftar yg berisi jumlah AK dr butir-2 keg. yg telah
dilaksanakan & dibuat oleh pejabat fungsional, u-
diusulkan kepada pybw menetapkan AK melalui pejabat
pengusul

suatu angka yg diberikan berdasarkan penilaian atas


prestasi kerja yg telah dicapai o-pejabat fungsional dlm
mengerjakan butir keg. & digunakan sbg salah satu
syarat u-pengangkatan, kenaikan jabatan/pangkat
19
JENJANG JABATAN,PANGKAT& AK (2)
(PSL 6)

III/a 100
PERTAMA
III/b 150
A
III/c 200
H MUDA
III/d 300
L

I IV/a 400

MADYA IV/b 550

IV/c 700
(CONTOH)

UNSUR UTAMA DAN


UNSUR PENUNJANG
Utama IV/d – IV/e = 200

Madya IV/a - IV/c = 150

Muda
III/c – III/d = 100
Penyelia

Pertama
III/a – III/b = 50
P. lanjutan

Pelaksana II/b – II/d = 20

P. Pemula II/a = 15

22
23
UNSUR-UNSUR KEGIATAN
(PSL.5)
1 UNSUR UTAMA

a PENDIDIKAN

b KEGIATAN PELAYANAN

c PENGEMBANGAN PROFESI

2 UNSUR PENUNJANG
25
PERMENPAN
NO : PER/60/M.PAN/6/2005

doktor (S3) 200


50
magister (S2) 150
50
sarjana/D IV 100
60
40
sarjana muda/D III 60
75
20

D II 40 35

15
SLTA/DI 25
26
MEKANISME PELAKSANAAN
JABATAN FUNGSIONAL
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PERMENPAN N0.26 TAHUN 2016
INPASSING BERDASARKAN:
(PENYESUAIAN) 1. PERHITUNGAN KEBUTUHAN FORMASI
2. HASIL UJI KOMPETENSI
PENGANGKATAN
PERTAMA

PERPINDAHAN DARI
JABATAN LAIN

PROMOSI
PERSYARATAN INPASSING JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN KEAHLIAN
(PERMENPAN NO 26 TAHUN 2016)

1) berijazah paling rendah strata satu (S-1)/Diploma IV (D-IV) atau berijazah paling rendah strata
dua (S2) atau yang sederajat dari pendidikan tinggi yang terakreditasi sesuai dengan
persyaratan kualifikasi pendidikan dari jabatan yang akan diduduki;
2) pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a sesuai dengan persyaratan
kepangkatan dari jabatan yang akan diduduki;
3) memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan
diduduki paling kurang 2 (dua) tahun;
4) mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki;
5) nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan
6) usia paling tinggi:
a) 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pelaksana.
b) 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator dan
pengawas.
c) 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator yang
akan menduduki Jabatan Fungsional ahli madya.
d) 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pimpinan
tinggi.
7) Syarat lain yang ditentukan oleh Instansi Pembina.
Kategori dan Kualifikasi PNS Untuk INPASSING

PNS yang dibebaskan


PNS yang memiliki dan
sementara dari jabatannya Pejabat pimpinan tinggi,
PNS yang menduduki jabatan mengerjakan tugas jabatan
karena dalam jangka waktu 5 admistrator dan pengawas yang
pelaksana yang masih sesuai dengan formasi jabatan
(lima) tahun sejak diangkat memiliki kesesuaian antara
mengerjakan bidang jabatan fungsional tetapi belum
dalam jabatan/pangkat terakhir jabatan terakhir yang diduduki
fungsional yang akan diduduki diangkat, dengan syarat telah
tidak dapat memenuhi angka dengan Jabatan Fungsional
minimal selama 2 (dua) tahun mendapatkan kenaikan
kredit untuk kenaikan pangkat yang akan didudukinya.
pangkat setingkat lebih tinggi;
setingkat lebih tinggi.
Pengecualian
Pejabat Fungsional yang masih/sedang
dalam masa Penyesuaian/Inpassing

PNS yang sudah diberhentikan dari


jabatan fungsional tertentu

Perpindahan Jabatan Fungsional


PEMBEBASAN SEMENTARA
1. Bagi yg blm mencapai pangkat maksimal (Gol III/a s/d Gol IV/b):
Dalam waktu 5 (lima) tahun tidak dapat mengumpulkan angka
kredit yang ditentukan untuk Kenaikan Pangkat setingkat lebih
tinggi.
2. Bagi yg sudah mencapai pangkat maksimal (Gol IV/c) :Dalam waktu
1 (satu) tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit minimal
sebesar 20 AK setiap tahun (dari unsur pelayanan)
3. Bagi yang sudah mencapai Pangkat Maks (Gol IV/e)Dalam waktu 1
(satu) tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit minimal
sebesar 25 AK setiap tahun (dari unsur pelayanan)
4. Karena alasan lain :Ditugaskan secara penuh di luar jabatan
fungsional Tubel > 6 (enam) bulan Hk. Disiplin PNS > Sedang/Berat
Diberhentikan sementara sbg PNS CTLN
5. Jabatan Fungsional yang dibebaskan sementara, diberhentikan
dari pembayaran tunjangan jab. fungsionalnya
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN

 1 (satu) tahun sejak pembebasan sementara tdk


dpt mengumpulkan AK utk KP setingkat lebih
tinggi.
 1 (satu) tahun sejak pembebasan sementara tdk
dpt mengumpulkan AK yg ditentukan.
 Dijatuhi hukuman pidana yg telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
 Dijatuhi hukuman didiplin berat (berhenti sbg
PNS).
PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN
FUNGSIONAL
DARI PEMBEBASAN SEMENTARA
1. Karena Angka Kredit , setelah mengumpulkan angka kredit
yang ditentukan untuk Kenaikan pangkat.
2. Karena alasan lain, selesai melaksanakan :
- Tugas diluar jab. Fungsional tertentu
- hukuman disiplin sedang, penurunan pangkat.
- melaksanakan TUBEL.
- CTLN.
- Pemeriksaan dari pengadilan dan dinyatakan tdk bersalah.
PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT,
MEMBEBASKAN DAN MENBERHENTIKAN

PUSAT :
Menkes --- Pejabat yg ditunjuk.

DAERAH:
Gubernur/Bupati/Wali Kota atau Pejabat
lain yg ditunjuk (BKD, Kepala Dinas
Kesehatan).
 se-kurang2nya 1 th dalam
jabatan
 telah memenuhi jumlah ak
yang ditentukan
 semuan unsur dp-3 sekurang
- kurangnya bernilai baik
dalam 2 tahun terakhir  se-kurang2nya 2 th dalam
pangkat terakhir
 telah memenuhi jumlah ak
yang ditentukan
 semua unsur dp-3 sekurang
- kurangnya bernilai baik
dalam 2 tahun terakhir
TIM PENILAI

1 TIM PENILAI PUSAT

2 TIM PENILAI PROPINSI

3 TIM PENILAI KAB/KOTA

4 TIM PENILAI INSTANSI


PEJABAT YG BERWENANG
MENETAPKAN ANGKA KREDIT
PNS Kemenkes :
- Gol. II : SESDITJEN, DIREKTUR UPT (ESSELON-II)
- Gol. III : SESDITJEN, KABAG PENGEMBANGAN ROPEG
- Gol. IV : MENTERI KESEHATAN atau PEJABAT YANG DITUNJUK

PNS kementerian lain / Instansi Lain diluar Kemenkes:


- Gol. II dan III : PIMPINAN INSTANSI/PEJABAT YG DITUNJUK
- Gol. IV : MENTERI KESEHATAN atau PEJABAT YANG DITUNJUK

PNS Daerah :
- Gol. II & III : PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN DAERAH
(GUB/BUPATI/W.KOTA) atau PEJABAT LAIN YANG DITUNJUK
- Gol. IV : MENTERI KESEHATAN atau PEJABAT YANG DITUNUJK
GAJI, TUNJANGAN DAN BUP JABATAN PELAKSANA ASN

Gaji yang adil dan layak BATAS USIA PENSIUN

58 (lima puluh delapan) tahun bagi


 GAJI Pejabat Administrasi;
 TUNJANGAN KINERJA
60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat
 TUNJANGAN KEMAHALAN
Pimpinan Tinggi
Sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan bagi Pejabat
Fungsional.
KOMPONEN PEMBINAAN JABATAN
FUNGSIONAL KESEHATAN
dalam permenkes nomor 60 tahun 2016
1. Unit yang membidangi
Pengembangan Jafung
Yang bertugas dalam
pengembangan jafung adalah
bidang pengembangan jafung
di Pusat Peningkatan Mutu
Badan PPSDM Kesehatan
2. Unit Pembina
adalah unit kerja yang membina
jabatan fungsional, sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya
Unit pembina Jabatan Fungsional
berdasarkan Permenkes No.60 Tahun 2016
NO UNIT PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL BINAAN
1. Pusat Analisis Jabatan Fungsional administrator kesehatan
Determinan Kesehatan
Sekretariat Jenderal
Kemenkes RI
2. Sekretariat Direktorat Jabatan Fungsional apoteker dan asisten
Jenderal Kefarmasian apoteker
dan Alat Kesehatan
3. Direktorat Pelayanan Jabatan Fungsional dokter, dokter gigi,
Kesehatan Rujukan, dokter pendidik klinis, fisioterapis, okupasi
Direktorat Jenderal terapis, ortotis prostetis, perawat, perawat
Pelayanan Kesehatan gigi, perekam medis, teknisi gigi, refraksionis
optisien, dan terapis wicara
Unit pembina Jabatan Fungsional
berdasarkan Permenkes No.60 Tahun 2016
NO UNIT PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL BINAAN
4. Direktorat Pelayanan Kesehatan Jabatan Fungsional bidan dan teknisi
Primer, Direktorat Jenderal transfusi darah
Pelayanan Kesehatan
5. Direktorat Fasilitas Pelayanan Jabatan Fungsional fisikawan medis,
Kesehatan, Direktorat Jenderal pranata laboratorium kesehatan,
Pelayanan Kesehatan radiografer, dan teknisi elektromedis
6. Direktorat Pencegahan dan Jabatan Fungsional entomolog
Pengendalian Penyakit Tular kesehatan
Vektor dan Zoonotik, Direktorat
Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Unit pembina Jabatan Fungsional
berdasarkan Permenkes No.60 Tahun 2016
NO UNIT PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL BINAAN
7. Direktorat Pencegahan dan Jabatan Fungsional psikolog
Pengendalian Masalah Kesehatan klinis
Jiwa dan NAPZA, Direktorat
Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
8. Direktorat Surveilans dan Karantina Jabatan Fungsional epidemiolog
Kesehatan, Direktorat Jenderal kesehatan
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
Direktorat Kesehatan Lingkungan, Jabatan Fungsional sanitarian
9. Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat
Unit pembina Jabatan Fungsional
berdasarkan Permenkes No.60 Tahun 2016
NO UNIT PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL
BINAAN
10. Direktorat Gizi Masyarakat, Jabatan Fungsional nutrisionis
Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat
11. Direktorat Kesehatan Kerja dan Jabatan Fungsional pembimbing
Olahraga, Direktorat Jenderal kesehatan kerja;
Kesehatan Masyarakat
12. Direktorat Promosi Kesehatan dan Jabatan Fungsional penyuluh
Pemberdayaan Masyarakat, kesehatan masyarakat
Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat
3. Unit Pengelola
Kepegawaian
adalah unit kerja yang melaksanakan
tugas pengelolaan kepegawaian meliputi
formasi, pengadaan, kepangkatan dan
penggajian, pelatihan, pensiun, analisis
dan evaluasi jabatan, kepegawaian dan
tata usaha kepegawaian.
4.Unit Pengelola
Pelatihan
adalah unit kerja yang melaksanakan
tugas pengelolaan pelatihan meliputi
perencanaan kebutuhan pelatihan,
koordinasi program pelatihan
fungsional, penyusunan kurikulum dan
modul, penyelenggaraan pelatihan,
akreditasi pelatihan, sertifikasi
pelatihan, monitoring pelatihan dan
evaluasi pasca pelatihan.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai