Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN PENGISIAN BOR ALOS BTO DAN HAIS

BAB I
PENDAHULUAN

I. Pendahuluan

Keberhasilan rumah sakit diukur dari kemampuan menghasilkan produk


pelayanan dengan efektif dan efisien, kemampuannya melakukan pengembangan
organisasi, kemampuannya melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan
kemampuan memberikan kepuasan bagi customer internal maupun eksternal (Shofari,
2003). Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya dukungan dari berbagai faktor
yang terkait antara lain melalui penyelenggaraan rekam medis menurut peraturan yang
berlaku seperti Keputusan Menkes No. 034/Birhub/1979 tentang perencanaan dan
pemeliharaan rumah sakit yang menjelaskan bahwa setiap rumah sakit harus
melaksanakan statistik yang up to date atau tepat waktu, akurat, dan sesuai kebutuhan.
Statistik rumah sakit juga bermanfaat sebagai bahan acuan dan sebagai bahan
evaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit. Pengelolaan Unit Rawat
Inap yang baik di rumah sakit dapat dinilai dari indikator – indikator dengan
menggunakan parameter BOR (Bed Occuparty Rate), LOS (Lenght of Stay), TOI (Turn
Over Interval), dan BTO (Bed Turn Over). Kualitas pelayanan kesehatan di suatu
rumah sakit dikatakan efisien apabila angka BOR, LOS, TOI, dan BTO telah sesuai
dengan standar yang ditetapkan menurut Barber Johnson. Biasanya didalam Grafik
Barber Johnson terdapat sebuah area yang biasa disebut daerah efisien. Daerah efisien
ditentukan dengan nilai-nilai standar dari ke-empat parameter tersebut. Nilai-nilai
standar keempat parameter tersebut adalah BOR : 75% - 85%, LOS : 3 - 12 hari, TOI :
1 - 3 hari, BTO : 30 kali. Daerah efisien digunakan untuk membantu pembaca untuk
menentukan apakah dengan nilai-nilai keempat parameter tersebut, pemakaian tempat
tidur di sebuah rumah sakit sudah efisien atau tidak. Apabila titik temu keempat garis
tersebut berada pada daerah efisien, maka pemanfaatan tempat tidur sudah efisien,
begitu pula sebaliknya
II. Definisi
1. BOR (Bed Occupancy Rate)
BOR merupakan indikator ini memberikan gambaran tingkat tinggi rendahnya
pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit/persentase penggunaan TT pada waktu
tertentu. Dengan standar ideal >75%.
Rumus :
BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari
dalam satu periode)) X 100%

𝑜 𝐻𝑃
BOR = 𝐴X 100 % o= 𝑇

Keterangan :
A = Available (Jumlah Ketersediaan)
o = Occupancy (Pemakaian)
HP = Hari Perawatan
T = Jumlah hari dalam satu satuan waktu

2. ALOS (Average Length of Stay)


ALOS adalah Indikator ini di samping memberikan gambaran tingkat efisien juga
dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis
tertentu. Dapat digunakan untuk menghitung tingkat penggunaan sarana (utilization
management) dan untuk kepentingan finansial (financial reports). LOS yang ideal
antara 3 – 12 hari.
ALOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
ALOS = 𝑜𝑥 𝐷𝑡

Keterangan :
O = Occupancy (pemakaian)
t = jumlah hari dalam satu tatuan waktu
D = jumlah pasien keluar hidup dan mati
3. BTO (Bed Turn Over)
Bed turn Over yaitu pemakaian tempat tidur, artinya berapa kali dalam satu satuan
waktu tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai. Indikator ini
𝐷
𝐵𝑇𝑂 =
𝐴
memberikan gambaran tingkat efisiensi dari pada pemakaian tempat tidur. Idealnya
selama setahun, minimal 30 pasien.

4. HAIs (Health Care Associated Infections)


HAIs adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan
tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit dan tenaga
kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Jenis
HAIs yang paling sering terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan, terutama
mencakup :
a. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
b. Infeksi Aliran Darah (IAD)
c. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
d. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
BAB II
RUANG LINGKUP

Pengisian BOR, ALOS, BTO dan HAIs digunakan untuk memastikan tingkat mutu
rumas sakit dari setiap ruangan. System pengisian BOR, ALOS, BTO di isi oleh kepala ruang
baik perhari, minggu, perbulan, pertrimester maupun pertahun. Kepala ruang juga bertugas
mengisi dan menganalisa data seperti data ketergantungan, dan mutu pelayanan, Kepala
ruang bertanggung jawab dalam membuat profil dalam bentuk data grafik dan persentase.
Adapun ruang lingkup dari pengisian data HAI’s, resiko jatuh, resiko dekubitus dan
flebitis akan diisi oleh IPCLN/ SUPERVISOR, data HAI’s yang diisi seperti; VAP, ISK,
IDO, dan BSI.
Data inti berupa data identitas pasien dan tingkat ketergantungan pasien, no urut,
nama pasien, tanggal lahir, no RMK, kamar, agama, diagnosa medis masuk, diagnosa medis
tetap dengan kode, alamat, kabupaten/kota diet, jaminan, DPJP, tanggal masuk, tanggal
keluar/pindah, lama rawat. Semua data inti akan diisi oleh administrasi dari ruangan masing-
masing.

Langkah-langkah Panduan Pengisian Dan Perhitungan BOR, ALOS, BTO Dan HAI’s
A. Data Inti
Data inti merupakan suatu data yang harus diisi oleh administrasi ruangan dimana
data inti dapat berupa identitas pasien, tanggal masuk, tanggal keluar, lama perawatan, no
RMK, diagnosa medis masuk dan tetap pasien. Berikut adalah contoh dari pengisian data
inti:
Gambar 2.1
 Langkah pertama:
Cara pertamaBuatlah kolom yang disesuaikan sama seperti gambar 1.1.
Cara kedua Save as file bor alos Januari 2018/format yang telah ada dengan
rumus/formula yang sudah disesuaikan dengan catatan jangan menghapus sheet yang
sudah berisikan formula atau rumus yang ada.
 Langkah Kedua:
1. Sesuaikan format file dengan ruangan masing-masing.
2. Buatlah pada kolom jumlah bed di ruangan seperti pada contoh yang tertera pada
gambar 1.1 di luar dari kolom data inti.
3. Isi data inti secara manual.
4. Data harus diisi admin setiap harinya.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh administrasi saat melakukan entry
data yaitu:
a) Saat mengisi diagnosa medis akhir admin harus memberikan kode pada setiap
diagnosa yang berbeda contoh pada gambar 1.1 terdapat 2 kolom pada diagnosa
medik akhir, yang mana kolom pertama diagnosa dan kolom kedua kode. Dari situ
terlihat diagnosa yang berbeda dapat diberikan kode berupa angka dari
1,2,3,4,5......sampai seterusnya sesuai dari jumlah dari diagnosa yang berbeda.
b) Saat mengisi data lama perawatan, pasien terhitung dari saat tanggal masuk
sampai tanggal keluar terlihat seperti contoh gambar 2.2 di bawah

Gambar 2.2

Pada gambar 2.2 lihat contoh paling atas pasien masuk pada tanggal 01 januari
dan keluar pada tanggal 02 januari maka lama rawat pasien terhitung 2 hari, karena
mulai terhitung saat masuk perhari bukan per 24 jam.

c) Pemberian tanda centang disesuaikan dengan lama rawat pasien yang terhitung
saat masuk sampai pada pasien keluar.
d) Pemberian warna dilakukan dengan manual. Untuk kolom atas warna kuning
pewarnaan dimulai saat dimana pasien sudah keluar ruangan/batas akhir centang.
Jadi sebaiknya melakukan pewarnaan kolom setelah pasien sudah keluar. Untuk
pewarnaan kolom bawah yang berwarna merah dilakukan pewarnaan pada kolom
yang sudah dari jumlah hari rawatnya pertanggal agar saat kumulatif jumlah
pasien perhari sistem tidak akan membaca kolom sebagai data yang akan
dikumulatif dan menghindari error saat melakukan formulasi.
e) Pada kolom dengan title Px itu merupakan suatu periode pasien selama dirawat.
Untuk menulis dikolom title Px, lama rawat pasien selama satu minggu
merupakan kepemilikan dari kolom Px diperiode minggu pertama baik itu kurang
atau sama dengan 7 hari lama rawat. Apabila lama rawat pasien melebihi 7 hari
maka pasien terhitung pada periode minggu kedua baik itu 8 hari sampai sama
dengan 14 hari lama perawatan.
f) Perlu diperhatikan pada bagian bawah samping pada tulisan jumlah terdapat
kumulatif jumlah pasien perhari kolom ini jangan dihapus karena pada kolom
tersisip formula atau rumus untuk menjumlahkan tanda centang(hari rawat
pasien).
B. Data Ketergantungan
Data ketergantungan merupakan data untuk melihat gambaran kondisi pasien
yang memerlukan bantuan/perawatan dari perawat baik secara minimal care,
parsial care ataupun total care. Pengisian data ketergantungan dilakukan oleh
admin ruangan.
Data ketergantuangan ini sudah diberikan formula/rumus yang mana ketika
ruangan mau mengisi jangan hapus formulanya cukup menambahkan kode seperti
huruf M, P, atau T pada kolom perhari. Kode pada huruf M merupakan tingkatan
ketergantungan untuk Minimal care, huruf P merupakan tingkat ketergantungan
Parsial care, dan untuk huruf T merupakan tingkatan ketergantungan pada
perawatan total care. Untuk mempermudah memasukkan nama pasien cukup
dengan memberikan/ketik tanda = (sama dengan) pada kolom awal yang akan
dilakukan pengentryan kemudian buka worksheet data inti dan klik pada kolom
nama awal pasien lalu tekan enter, maka dari itu akan muncul nama pasien dan
tarik kebawah sesuai dengan jumlah pasien yang tertera. Kemudian lakukan
langkah yang sama pada kolom No.RMK, tanggal lahir dan kamar dengan
menggunakan cara yang sama pada langkah mengentry data nama pasien.

Gambar 2.3
Gambar 2.3.1

C. Data Mutu Pelayanan


Data mutu layanan merupakan data yang harus diisi oleh kepala ruangan data
identitas dapat diisi menggunakan cara = (sama dengan) untuk mempermudah
memasukkan nama pasien cukup dengan memberikan/ketik tanda = (sama dengan)
pada kolom awal yang akan dilakukan pengentryan kemudian buka worksheet data
inti dan klik pada kolom nama awal pasien lalu tekan enter, maka dari itu akan
muncul nama pasien dan tarik kebawah sesuai dengan jumlah pasien yang tertera.
Kemudian lakukan langkah yang sama pada kolom No.RMK, tanggal lahir dan kamar
dengan menggunakan cara yang sama pada langkah mengentry data nama pasien.
Untuk mengisi data seperti gambar 2.4 dibawah data diisi secara manual. Dan untuk
data HAI’s seperti pada gambar dibawah harus menggunakan cara = (sama dengan)
pada kolom lalu buka worksheet data inti lalu enter pada kolom HAI’s lakuakan pada
masing-masing data HAI’s seperti ISK, IDO, BSI dan VAP. Pada bagian bawah
gambar 2.4.1 terdapat kolom yang terdapat angka 0 tersebut tidak boleh dihapus
karena terdapat formula untuk perhitungan untuk mengisi langsung beri tanda sesuai
kode maka jumlah angka persentase akan terkumulatif dengan sendirinya.

Gambar 2.4
Gambar 2.4.1
D. Data Resiko Jatuh
Data resiko jatuh diisi oleh IPCLN, data dientry sama seperti sebelumnya dengan
memasukkan kode sesuai arahan apabila resiko jatuh rendah maka kodenya R, apabila
resiko jatuh sedang maka kodenya S, dan jika resiko jatuhnya tinggi maka berikan
kode T. Diusahakan agar tidak menghapus formula atau rumus yang sudah tertera
pada kolom gambar 2.5
Gambar 2.5

E. Data Resiko Dekubitus Norton dan Braden


Data resiko dekubitus norton dan braden diisi sama dengan langkah sebelumnya
dengan memasukkan kode yang sesuai dari data formula tersebut. Untuk lebih
jelasnya lihat pada gambar 2.6 dan gambar 2.6.1 berikut:

Gambar 2.6
Gambar 2.6.1
F. Data Phelebitis
Data flebitis diisi oleh IPCLN data yang akan diisi sama dengan langkah
sebelumnya dengan memasukkan kode yang sesuai dari data formula tersebut. Untuk
lebih jelasnya lihat pada gambar 2.7 berikut:

Gambar 2.7

Pada gambar tersebut untuk pengisian pada kolom hari diisi dengan
menggunakan kode sesuai pada gambar 2.7, dan untuk formula yang sudah ada pada
kolom jangan dihapus atau diubah. Jika data yang diisi sesuai langkah langkah
sebelumnya maka angka kumulatif akan terjumlah secara otomatis.
G. Data HAI’s

Data HAI’s diisi oleh IPCLN data yang akan diisi sama dengan langkah
sebelumnya dengan memasukkan kode yang sesuai dari data formula tersebut. Untuk
lebih jelasnya lihat pada gambar 2.8 berikut:

Gambar 2.8

Terlihat rumus atau formula pada pojok atas ketika klik pada kolom F baris 60
pada angka 0 jangan dihapus karena pada kolom tersebut sudah tersisip
formula/rumus dan untuk membuat kumulatif cukup mengisi pada data harian sesuai
dengan kode.

H. Data BOR ALOS BTO


Data BOR, ALOS dan BTO merupakan data yang akan diisi oleh kepala
ruangan baik perhari, perminggu, perbulan dan pertrimester. Adapun perhitungan
BOR, ALOS dan BTO secara sistematis menggunakan excel. Contoh perhitungan
BOR, ALOS dan BTO dengan excel seperti gambar dibawah:
Gambar 2.9

Gambar 2.9.1
Pada contoh gambar 2.9.1 terlihat angka BOR perhari 15% untuk pada kolom
tersebut telah disisipkan formula/rumus yang telah disesuaikan dengan rumus
perhitungan BOR =(I30)/('Data inti'!$G$4*1) perlu diingat pada kolom bagian bawah
yang telah diberikan rumus atau formula jangan dihapus karena data yang diinput
akan secara otomatis akan mengubah kumulatif dari angka BOR tersebut. Begitu pula
pada BOR mingguan atau perbulan formula pada kolom bagian BOR mingguan dan
BOR Perbulan lihatlah pada gambar 2.9.2 dibawah ini:
Gambar 2.9.2

Gambar 2.9.3
Pada gambar 2.9.3 merupakan perhitungan ALOS perminggu sama halnya
dengan perhitungan BOR pada ALOS perminggu terdapat formula yang secara
otomatis angkanya akan muncul jika diinput pada data, begitu pula pada perhitungan
BTO lihat pada gambar 2.9.4 dibawah:
Gambar 2.9.4

I. Data Profil
Data profil merupakan data yang akan dianalisis oleh kepala ruangan berupa
persentase ruangannya perbulan maupun pertahun dari beberapa data seperti data
mutu layanan, BOR ALOS dan BTO, HAI’s dan tingkat ketergantungan. Cara insert
data agar terpersentase yaitu seperti contoh berikut:

Gambar 2.10
Gambar 2.10.1

Gambar 2.10.2
Pada gambar 2.10/2.10.1/2.10.2 data diinsert secara manual dari data yang telah ada
rekapnya untuk mengetahui persentasi dari masing-masing data.

Anda mungkin juga menyukai