BAB III
HASIL PENGAMATAN
A. Gambaran Umum
Advent Bandung. Saat di mana bangunan yang beralamat di Jalan Taman Sari
masyarakat. Hal ini ditandai oleh pembelian bangunan dan tanah di samping
bangunan yang sudah ada pada tahun 1953. Langkah selanjutnya adalah
medis maupun nonmedis sehingga fasilitas tempat tidur pun bisa ditingkatkan
Sari. Dengan pertimbangan yang matang, maka pada tahun 1960 dibeli
sebidang tanah yang berlokasi pada apitan dua jalur poros jalan utama yang
59
berlawanan arah yaitu Jl. Tjihampelas dan Jl. Tjipaganti. Lokasi ini sangat
Cihampelas 161 berlantai 3 dengan kapasitas 150 buah tempat tidur dengan
empat ruang VIP dan 6 ruang kelas utama, yang dilengkapi dengan sarana
tersedia 39 tempat tidur atau 26% dari jumlah tempat tidur yang tersedia.
Sejak tahun 1970 putra Indonesia yang juga punya dedikasi dan visi
pintu dan ruang tunggu, lobby, kantor dan kamar-kamar perawatan untuk
date”. Tercatat cukup banyak peralatan dan sarana baru dimiliki oleh Rumah
bedah, peralatan instalasi gizi dan laundry yang lebih baik, serta sistem
Sejak awal bulan Mei 1989 pembangunan lantai IV telah dimulai dan
dapat diselesaikan April 1990. Ruangan baru ini terdiri dari Lobby, 5
dengan itu diadakan renovasi lantai II dan III sehingga Kebutuhan Pelayanan
kamar operasi yang direnovasi khusus sehingga tersedia 8 buah tempat tidur
dilengkapi oleh sentral oksigen dan monitor jantung. Direnovasi pula Kamar
memenuhi kebutuhan tersebut. Pada bulan April 1990 ruangan baru Lt. IV ini
61
Indonesia.
terampil dan handal, maka telah dibuat program upgrading secara berjenjang
baik itu untuk para dokter, perawat, paramedis lainnya, dan personil
scanning yang lebih akurat serta tajam, pada tahun 1997 pula dibeli lagi
Digital X-Ray.
Pada akhir 1999 bagian USG memiliki alat baru Dopler dan tahun 2000
HUT Emas Rumah Sakit Advent tanggal 2 Oktober 2000, gedung 2 lantai
Fasilitas MSCT 64 Slices, yang diresmikan oleh Pdt. DR. H. Sumendap serta
62
Kawasan Barat, serta diikuti jajaran pimpinan GMAHK dan perwakilan dari
gedung baru 7 lantai telah rampung. Semoga Rumah Sakit Advent Bandung
pembuka jalan bagi pasien untuk mengenal Allah yang menjadi sumber
Visi
Misi
(kuratif).
b. Memajukan kesehatan melalui pekerjaan misionaris medis
secara alami.
d. Mengurangi derita pasien dan/atau menyembuhkan penyakit pasien.
e. Mendidik dan melatih tenaga dokter, para medis non perawat dan
Rekam medis Rumah Sakit Advent Bandung telah dimulai sejak berdirinya
Rumah sakit Advent Bandung pada tanggal 1 Oktober 1950 yang bertempat di
Sakit Advent yang pada saat itu disebut dengan Bussiness Manager dan
64
Dalam pengelolaannya, rekam medis telah dibuat baik untuk rawat jalan
maupun untuk rawat inap yang di simpan secara terpisah dengan menggunakan
sistem pemberian nomor cara seri (serial numbering system) dan telah
seiring dengan perubahan sistem pemberian nomor yaitu dari pemberian nomor
dalam satu folder/map dan semua berkas rekam medis kecuali berkas rekam
medis klinik gigi dan fisioterapi, disimpan di satu tempat yaitu diruang file
pada tahun 1990 bagian rekam medis Rumah Sakit Advent juga melakukan
perubahan untuk KIUP dari sistem manual menjadi sistem komputerisasi. Pada
jalan.
pada tahun 2000 lokasi rekam medis dipindahkan ke gedung yang baru
Pada tahun 2005 mulai dibangun kembali sistem yang terintegrasi untuk ke
mulai digunakan, tapi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit mulai dari
sudah dapat meng-akses data pasien ketika pasien tersebut sudah melakukan
registrasi di pendaftaran baik untuk pasien OPD maupun pasien IPD. Dan
Pada saat ini keberadaan Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Advent
Visi
2013.
Misi
informasi rumah sakit dengan menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu
66
kesehatan
Kepala Instalasi Rekam Medis dibantu oleh Asisten Kepala Instalasi Rekam
dan assembling RM, koding dan indexing penyakit, pelayanan SKM (Surat
laporan.
1) Ruang kerja
a. Ruang kerja
b. Ruang penyimpanan rakam medis
c. Rak penyimpanan rekam medis
d. Peralatan dan perlengkapan kantor
lantai satu, berada di antara poliklinik dan gawat darurat. Ruang tersebut
berikut:
m² x 8 m².
- Ruang penyimpanan rekam medis inaktif, terletak di gedung newstart
sebagai berikut :
5 Meja panjang 1
6 Meja beroda 2
7 Kursi 4
8 Rak penyimpanan RM* 17
9 White board 1
Keterangan * :
RMIK
(terlampir)
70
BPJS, bagian kodefikasi seluruh berkas RM, dan bagian filling. Dengan
kassa)
pekerjaan dari bagian lain ikut terhambat dan membebani bagian lain
terutama bagian pengkodean dan pelaporan. Hal ini juga terlihat dari
pun turut membantu mendaftarkan atau membantu hal- hal lain yang
namun beban kerja ini tidak di barengi dengan SDM yang memadai
merasakan beban kerja yang berat, selain itu karena adanya kebijakan baru
pendaftara bagian umum dapat membantu dan begitu juga sebaliknya. Hal
sama lain.
disampaikan pada Jumat, 23 Januari 2015 dalam RPM dan dari hasil
kerja di bagian pendaftaran, ada beberapa poin yang menjadi salah satu
foRMulir yang tidak terpakai dan beberapa fasilitas lain yang bisa
menit (goal objective 2014) menjadi < 5 menit untuk pasien baru dan
jalan terbagi atas 4 shift kerja yakni shift pagi, shift siang, shift malam
umum.
74
yang berisi jadwal kerja petugas dan dibacakan seusai doa pagi dan
briefing.
sebagai berikut:
berkepentingan
bagian pendaftran, ini karena SDM msih kurang sedangkan yang lebih
arahan.
3) Kegiatan Actuating (directing, commanding, motivating, staffing,
setiap pagi sekaligus over-an dari shift malam. Begitu pula dalam
berlangsung yakni pada pagi hari ataupun pada saat evaluasi yang
biasa dilakukan pada sore hari atau pada saat shift I selesai. Pimpinan
kewalahan.
4) Kegiatan Controlling (monitoring) atau pengawasan dan
pengendalian
pihak BPJS maka ada syarat dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan
biaya yang dikeluarkan rumah sakit. Sehubung dengan hal diatas penulis
BPJS yang dimana tidak ada rolling kerja untuk petugas kodefikasi BPJS
setiap pasien yang datang berobat untuk kedua kalinya atau lebih dengan
walaupun diresume tersebut tidak ditulis kontrol oleh dokter, kode kontrol
kode primer ini dapat berdampak ke pelaporan rumah sakit yang seperti 10
penyakit terbesar. Setelah itu, petugas akan mencetak hasil inputan tadi
kebenaran berkas yang dikirim oleh pihak koder BPJS. Apabila ada
tidak ada.
79
tidak sesuai.
- Pasien yang berobat untuk kedua kalinya atau lebih dengan diagnosa
petugas akan melaporkannya lagi ke pihak BPJS untuk klaim biaya rumah
kodefikasi di rumah sakit advent untuk coding rawat inap dan rawat
yang di tulis dokter dalam foRM rekam medis sesuai dengan aturan
yang seperti penentuan biaya, dan klaim. Dan juga dibawahi oleh unit
BPJS jika ada satu pasien yang datang berobat lebih dari dua kali
adanya kebijakan / SOP maka belum ada standar atau aturan yang bisa
menguatkan pelaksanaannya.
4) Kegiatan Controlling (monitoring) atau pengawasan dan
pengendalian
Dari hasil pengamatan penulis, penulis belum pernah melihat
kodefikasi.
81
c. Bagian kodefikasi
umum juga ada sebagian mengkoding berkas rekam medis BPJS. Untuk
brefing.
3) Kegiatan Actuating (directing, commanding, motivating, staffing,
pendaftaran.
82
pengendalian
Pengawasan yang dilakukan dibagian kodefikasi dilakukan oleh
untuk kode yang salah, untuk kode bayi dimasukkan kode dewasa.
bagian ini berjumlah 2 orang untuk shift pagi, tugas dari kedua petugas ini
medis. Untuk pencarian berkas rekam medis petugas memakai tracer agar
bisa mengetahui berkas yang sudah keluar dari rak penyimpanan, setelah
itu petugas memeberikan cap tanggal dan waktu pada berkas rekam medis
sesuai dengan print out yang keluar dari sistem komputer. Setelah itu
OPD 1 (poli kulit dan kelamin, penyakit dalam, mata, jantung, anak), OPD
(bedah umum, tumor, gastro, endokrin), kllinik THT, klinik obgin, klinik
coding atau masih di tahan di tempat nurse station, atau karena petugas
salah dalam filling berkas rekam medis dalam rak penyimpanan. Untuk
pengembalian berkas rawat jalan waktu yang di tentukan adalah 1x24 jam.
ruang tunggu dan dokter ingin melihat status pasien tersebut. Ini
yang belum dikoding, dan pencarian tersebut menjadi tidak efektif karena
scanning agar dokter bisa melihat langsung rekam medis pasie melalui
lainnya.
3) Kegiatan Actuating (directing, commanding, motivating, staffing,
pengendalian
Selama pengamatan penulis belum melihat atasan memonitoring
yang lain. Dalam hal ini atasan menyampaikan bahwa akan di lakukan
Medis melalui buku overran : untuk kasus / masalah yang terjadi yang
lagi. Salah satu kasus yang disampaikan saat overran yakni : pasien datang
rujukan lagi.
Sedangkan untuk bagian lain seperti bagian security atau bagian informasi
tujuannya, pasien menjadi salah paham karena merasa ditolak oleh bagian
pendaftaran. Dalam hal ini, petugas telah bekerja sesuai dengan aturan
86
yang berlaku. Hal ini merupakan salah satu contoh yang petugas
komunikasi dengan petugas di luar rekam medis agar tidak terjadi kesalah
praktik dokter.
a. Pendaftaran
b. Kodefikasi
kode ke computer.
c. Filling
ke poli/nurse station [ke nurse station OPD 1 (poli kulit dan kelamin,
gastro, endokrin) / kllinik THT, klinik obgin, klinik rehabilitas medik, dan