Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

(CONTOH KASUS)

OLEH KELOMPOK:

1. ADE JIHAN FARIDA A SIPI


2. FEBBY RAHMAWATI
3. ANDI RASNI
4. HIMATUL ULYA
5. FITRI KAIMUDIN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MALUKU HUSADA

2020
ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus:

Desa X Rt:05/Rw:02 di Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto,


Kabupaten Kediri dengan jumlah penduduk ± 500 orang dan jumlah remaja di
desa itu berjumlah ± 250 orang. Mayoritas remajanyapernahmenyalahgunakan
narkoba. Berdasarkan data yang kami dapat dari BNN (Badan Narkotika
Nasional) di desa sukorame tersebut kami mendapatkan hasil bahwa sejumlah
60% pengguna narkotika dengn jenis sabu-sabu, heroin, ganja, cimeng dll pada
tahun 2010- 2015, dan kemungkinan meningkat dilihat dari kebiasaan remaja
dengan aksesyang mudah untuk mendapatkan narkotikatersebut.

Warga mengatakan bahwa mereka sering melihat remaja keluar dari sebuah
rumah dengan keadaan kacau diantaranya jalan sempoyongan, wajah berkeringat
dan pucat, mata cekung dan merah, bicara cedal.Saat dilakukan bersih desa, warga
menemukan banyak botol-botol miras, pil-pil ekstasi, jarum suntik di beberapa
titik yang ada di desa tersebut. Data dari polsek setempat, ditemukan ladang ganja
disalah satu perkebunan milik warga di desa X.Pihak warga maupun polisi
setempat menemukan korban kecelakaan di area tikungan,Data dari polsek juga
menunjukkan bahwa tindak kejahatan terutamanya pemalakan atau pemerasan
dilakukan oleh remaja. Warga juga mengatakan bahwa remaja sering memaksa-
maksa minta uang pada sembarang orang dan mereka akan marah jika tidak
diberikan. Mereka juga tak segan memukul jika keinginan mereka tak segera
dituruti.Banyak orang tua yang mengatakan,uang yang diberikan pada anakmya
seharusnya digunakan untuk membayar sekolah disalahgunakan untuk membeli
narkoba.
DATA DAN HASIL PENGKAJIAN

Asuhan keperawatan komunitas pada kelompok pengguna NAPZA dengan


menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian
status kesehatan komunitas, pengkajian peka budaya, perumusan diagnose
keperawatan perencanaan, implementasi dan evaluasi.
A. Pengkajian
 Data Inti:
Demografi : Desa X Rt:05/Rw:02 di Kelurahan Sukorame, Kecamatan
Mojoroto, Kabupaten Kediri dengan jumlah penduduk ± 500 orang dan
jumlah remaja di desa itu berjumlah ± 250 orang.
Status perkawinan :warga desa x Rt 05 Rw 02 kelurahan sukorame,
kecamatan mojoroto menikah dan belum menikah.
Nilai, kepercayaan, dan agama:
Agama yang dianut oleh warga x Rt:05/Rw:02 di Kelurahan Sukorame,
Kecamatan Mojoroto, Kabupaten Kediri 70% Islam, 10% Kristen
Protestan, 10% Kristen Katolik, 10% Hindu

 8 Data Sub Sistem


1. Lingkungan Fisik

Rumah warga sudah berpagar besi sehingga berkesan tertutup.Dan di


salah satu area perkebunan warga terdapat kebun ganja.Rumah satu
dengan rumah yang lain berdekatan. Banyak terdapat warung yang
menjual rokok dan minuman keras. Data remaja yang
ketergantungan obat sekitar 60% dari total jumlah
remaja..Kebanyakan kedua orang tua tidak memperhatikan
anaknya.Dikarenakan orang tua sibuk dengan pekerjaannya.

2. Kesehatan dan pelayanan social.


 Jarak desa X dengan Puskesmas cukup jauh, jarak tempuhnya
sekitar 5 Km. Remaja jarang mendapatkan sosialisasi tentang
bahaya penggunaan NAPZA.
 Waktu pelayanan praktik dokterpagi : pukul 05.30 sampai 07.30
dan sore : 17.00 sampai 20.00. Tetapi waktu pelayan menjadi
fleksibel jika pasien banyak atau ada kasus darurat yang
membutuhkan pertolongan segera.
 Data dari BNN (Badan Narkotika Nasional) di desa X tersebut
didapatkan hasil bahwa sejumlah 60% remaja merupakan
pengguna narkotika dengn jenis sabu-sabu, heroin, ganja, cimeng
dll pada tahun 2010- 2015, dan kemungkinan meningkat dilihat
dari kebiasaan remaja dengan akses yang mudah untuk
mendapatkan narkotika tersebut
3. Ekonomi
 Pekerjaan penduduk 50% pengrajin pasir dan semen, sisanya
peternak, buruh, dan pekerja swasta.
 Pendapatan keluarga rata-rata Rp 2.000.000.
 Pengeluaran penduduk relative, masing-masing keluarga
mempunyai pengeluaran yang berbeda-beda
 Masyarakat di desa X rata-rata mampu menyediakan makanan
yang bergizi tapi ada juga yang kesulitan memenuhi kebutuhan
sehari-hari
 Ada sebagian masyarakat yang mempunyai tabungan kesehatan
berupa asuransi kesehatan, dan BPJS
 Data dari pamong praja sekitar 40% remaja putus sekolah
 Remaja yang putus sekolah tidak memiliki pekerjaan dan hanya
menganggur
4. Keamanan dan Transportasi
Di desa X sudah ada Poskampling.Remaja menggunakan sepeda
motor untuk beraktivitas. Para warga bersama dengan polisi sering
melakukan razia. Dalam razia tersebut ditemukan remaja yang
minum – minuman keras, menggunakan narkoba, dan jarum suntik.
5. Politik dan Pemerintahan
Remaja tidak ada yang ikut serta dalam ormas. Remaja sulit untuk
dikumpulkan atau tidak pernah mengikuti kegiatan Karang Taruna
6. Komunikasi
 Tidak adanya tempat berkumpul untuk remaja dalam bertukar
informasi.
 Alat komunikasi yang dimiliki keluarga seperti televisi, koran,
telepon dan ponsel.
 Tidak ada alat komunikasi umum yang tersedia di desa X
 Media komunikasi di masyarakat dengan arisan, PKK dan
pengajian.
 Tidak ada konsultasi oleh tenaga medis dengan masyarakat desa
X
7. Pendidikan
Remaja banyak yang putus sekolah.
8. Rekreasi
Remaja memiliki kebiasaan untuk nongkrong bersama-sama dan
sering pergi ke warnet. Terbukti dengan banyaknya warnet-warnet
yang tersedia di desa X ini

B. Analisa Data

No. Analisa data Masalah


1 Ds : warga mengatakan Resiko peningkatan
mereka sering melihat penyalahgunaan NAPZA pada
remaja keluar dari komunitas remaja di desa X rt.
sebuah rumah dengan 05 rw.02 berhubungan dengan
keadaanyang kacau kurang kondusifnya lingkungan
sepertiremaja jalannya remaja
sempoyongan, wajah
berkeringat, mata cekung
dan merah, bicara cedal
Do :
 Data dari BNN bahwa
sebanyak 60% remaja
menggunakan
narkotika jenis sabu –
sabu, heroin, ganja,
cimeng pada tahun
2010- 2011.
 Data dari Polsek
setempat ladang ganja
disalah satu
perkebunan milik
warga.
 Saat bersih desa
sering ditemukan
botol-botol miras, pil
ekstasi dan jarum
suntik di beberapa
titik desa
2. DO: Resiko peningkatan kenakalan
remaja pada remaja di desa X rt.
 Ditemukan botolmiras
05 rw.02 berhubungan dengan
 Ditemukan putung rokok perilaku penyalahgunaan
NAPZA
 Ditemukan alat hisap

 Ditemukan jarum suntik

DS:
 Tokoh masyarakat/warga
mengatakan sering terjadi
tawuran antar pemuda Desa
X dengan Desa Y
 Warga mengatakan di
desanya banyak remaja
yang hamil di luarnikah
 Laporan dari kepala desa
setempatdan data yang ada
bahwa organisasi
masyarakat atau karang
taruna tidak aktif
 Laporan dari polisi banyak
terjadi pemalakan
3. DS: Resiko tinggi cedera pada
Warga mengatakan bahwa remaja di desa X rt. 05 rw.02
mereka sering melihat remaja berhubungan dengan perilaku
keluar dari sebuah rumah dan dampak penyalahgunaan
dengan keadaan kacau NAPZA
diantaranya jalan
sempoyongan.

DO:
Pihak warga maupun polisi
setempat menemukan korban
kecelakaan di area tikungan,
setelah di periksa ternyata ada
pengaruh obat NAPZA

SKORING KEPERAWATAN KOMUNITAS


1.Paper And Pencil Tool (Ervin,2002)

No Masalah Pentingnya masalah Kemungkina Peningkatan Total


untuk dipecahkan: n perubahan terhadap
positif jika kualitas
1: Rendah diatasi : hidup bila
2 :sedang 0 : tidak ada diatasi:
3 :Tinggi 1 : rendah 0 : tidak ada
2 : sedang 1 : rendah
3 : tinggi 2 : sedang
3 : Tinggi

Resiko
peningkatan
1 3 3 3 9
penyalahguna
an NAPZA

Resiko
peningkatan
2 kenakalan 3 2 3 8
remaja pada
remaja

Resiko
tinggi
3 cedera 3 2 2 7
pada
remaja

Diagnosa keperawatan prioritas berdasarkan skoring :


1. Resiko peningkatan penyalahgunaan NAPZA pada komunitas remaja di
desa X rt. 05 rw.02 berhubungan dengan kurang kondusifnya lingkungan
remaja
2. Kenakalan remaja pada remaja di desa X rt. 05 rw.02 berhubungan
dengan peningkatan penyalahgunaan NAPZA
3. Resiko cedera pada remaja di desa X rt 05 rw 02 berhubungan dengan
perilaku dan dampak penyalahgunaan NAPZA
RencanaAsuhanKeperawatanKomunitas

Dx.Kep. RencanaKegiatan Evaluasi


No Tujuan
Komunitas Strategi Intervensi KriteriaHasil Evaluator
1. Resiko Setelah dilakukan - Partnership Pencegahan primer  80% remaja Mahasiswa
peningkatan tindakan - Proses 1. Berikan penyuluhan tentang mendapat FIK-UNIK
penyalahgunaan keperawatan Kelompok dampak dari penyalahgunaan undangan
NAPZA pada selama 5 minggu - Pendidikan narkoba  Poster terpasang Kader
komunitas remaja diharapkan : Kesehatan 2. Berikan bimbingan atau di depan
di desa X rt. 05 - Empowerment penyuluhan untuk taat posyandu dan di Pokjakes
rw.02 berhubungan beragama dan patuh terhadap masing-masing
dengan kurang hukum kepada semua lapisan RT
kondusifnya masyarakat  70% remaja dan
lingkungan remaja 3. Salurkan kegiatan masyarakat 50% kader di
terutama generasi muda yang pokjakes an
ada kepada kegiatan positif tokoh masyarakat
seperti olahraga, kesenian dan hadir pada acara
lain-lain penyuluhan
4. Lakukan kerja sama dengan  80% remaja yang
keluarga, sekolah, masyarakat diberi pertanyaan
ataupun komunitas tertentu dapat menjawab
untuk mengembangkan denganbenar
program pencegahan yang
menekankan pada aspek
pendidikan ( edukasi
5. Anjurkan pada keluarga untuk
meningkatkan support system
dan memberi dukungan
terhadap anak-anak serta
remaja selama dalam fase
perkembangan

Pencegahan Sekunder
1. Bentuklah hubungan dengan
pemakai dan coba tingkatkan
kesadaran akan akibat
pemakaian zat
2. Munculkan alasan untuk
berubah
3. Perkuat efikasi/kemampuan
diri untuk berubah
4. Lakukan pemeriksaan penuh
(full assessment) terhadap
pemakai
5. Anjurkan untuk
mengembangkan gaya hidup
sehat
6. Bantu pasien untuk
memutuskan langkah terbaik
untuk berubah

Perubahan tersier
1. Ajarkan beberapa
keterampilan pada pemakai
dan cara mengembangkan
starategi untuk hidup bebas
tanpa narkoba
2. Anjurkan untuk selalu
menerapkan strategi hidup
sehat tanpa narkoba untuk
mencegah kekambuhan
3. Persiapkan pemakai terlebih
dulu untuk memahai tahapan
kambuh
4. Gambarkan apa penyebab
kambuh dan bantu perbarui
kontemplasi lalu terapkan
rencana aksi lebih efektif
5. Persiapkan lingkungan dimana
pemakai tinggal agar bisa
menerima kembali
2. Kenakalan remaja Setelah dilakukan - Partnership 1. Karang taruna yang lama dan  80% remaja Mahasiswa
pada remaja di tindakan - Proses pokjakes membentuk pengurus mendapat FIK-UNIK
desa X rt. 05 rw.02 keperawatan Kelompok karang taruna yang baru undangan
berhubungan selama 5 minggu - Pendidikan  Poster terpasang Kader
2. Pasang poster dan pengumuman
dengan diharapkan : Kesehatan di depan
melalui masjid dan kader untuk
peningkatan - Empowerment kegiatan penyuluhan remaja. posyandu dan di Pokjakes
penyalahgunaan masing-masing
3. Berikan materi penyuluhan
NAPZA RT
tentang :Tumbuh kembang
 70% remaja dan
remaja Masalah yang berkaitan
50% kader di
dengan kenakalanremaja seperti
pokjakes an
miras, AIDS
tokoh masyarakat
4. Cara menanggulangikenakalan hadir pada acara
remaja. penyuluhan
 80% remaja yang
diberi pertanyaan
dapat menjawab
denganbenar
3 Resiko cedera pada Setelah dilakukan - Partnership 1. Identifikasi tingkat gejala  80% remaja Mahasiswa
remaja di desa X rt tindakan - Proses putus alkohol, misalnya mendapat FIK-UNIK
keperawatan
05 rw 02 Kelompok tahap I diasosiasikan undangan
selama 5 minggu
berhubungan diharapkan : - Pendidikan dengan tanda/gejala  Poster terpasang Kader
dengan perilaku 1. Remaja tidak Kesehatan hiperaktivitas (misalnya di depan
dan dampak menggunakan Empowerment tremor, tidak dapat posyandu dan di Pokjakes
penyalahgunaan NAPZA beristirahat, mual/muntah, masing-masing
NAPZA diaforesis, takhikardi, RT
hipertensi); tahap II  70% remaja dan
dimanifestasikan dengan 50% kader di
peningkatan hiperaktivitas pokjakes an
ditambah dengan tokoh masyarakat
halusinogen; tingkat III hadir pada acara
gejala meliputi DTs dan penyuluhan
hiperaktifitas autonomik  80% remaja yang
yang berlebihan dengan diberi pertanyaan
kekacauan mental berat, dapat menjawab
ansietas, insomnia, demam. denganbenar
2. Membentukorganisasikaran
gtaruna, dengankaderremaja
yang
sudahdilatihuntukmenyalurk
anhobiataumengisiwaktulua
ng.

Anda mungkin juga menyukai