Anda di halaman 1dari 28

PERILAKU SEKSUAL REMAJA

NURLISIS, SKM, MKes


Kasus 1
Sepasang remaja Lela Suhala (13) dan Indra Gunawan (17)
yang tengah dimabuk asmara mengakhiri hidup mereka
dengan merebahkan diri dan berpelukan diatas rel
kereta api listrik melaju cepat dari Jakarta menuju
Bogor, kamis malam hingga keduanya tewas seketika
“Selamat tinggal Mah, jangan menangis yah!” tulis Indra
pd sepucuk surat yang ditinggalkannya dalam saku
kemeja utk ibunya. Ia juga menulis perbuatan nekadnya
itu terpaksa dilakukan semata-mata utk menutupi aib
orang tuanya karena ia bersama pacarnya telah berbuat
yang semestinya belum waktu utk melakukan.
Kasus 2
Hasil penelitian 10 mhs UGM di Yogyakarta
mengungkapkan bahwa sebagaian mhs dan
pelajar hidup hidup bersama. Mereka
menemukan 29 pasangan yang hidup bersama
di rumah-rumah pondokan. Mereka tidur
bersama 2-6 hr per minggu
Kasus 3
D adalah pemuda keturunan Cina kelas II SMA dan sdg
menjalin cinta dengan salah seorang tokoh katolik
(pria) di kotanya yang kebetulan segereja dng D.
Teman D berusia 42 thn dan sudah beranah 2.
Menurut pengakuannya, D tdk merasa ada kelainan
sampai kls VI SD. Tetapi pd suaru hari Dberkemah
dengan teman2 pramukanya. Malam harinya D tidur
sekamar dengan T, teman laki-lakinya yang sekelas.
Mereka hanya berdua dlm kemah yang sempit. Untuk
mengisi waktu D dan T mengobrol. Lama-lama
pembicaraan mengarah pd sex.
Tetapi entah kenapa obrolan dilanjutkan dengan
saling menunjukkan alat kelaminmasinh-masing,
kemudia saling memegang hingga mrk ejakulasi
(ejakulasi pertama dalam sejarah hidup masing-
masing). Sejak itu D dan T megulangi pengalaman
mrk hingga pisah krn berlainan sekolah di SMP.
Semasa SMP D merasa jatuh cinta beberapa kali pd
teman prianya tetapi tdk pernah mendapat
tanggapan, hingga akhirnya ia bertemu dengan
tokoh diatas hingga menjadi pacarnya.
Kasus 5
Nyaris semua anggota geng cewek 16 thn ini
kebetulan sudah pernah merasakan hubungan
seksual, Cuma Killa yang belum.
Ceritanya terjadi disaat ia masih kelas II SMP. Sewaktu
kumpul di rumah teman yang lagi kosong, teman-
teman Killa memanas-manasi. “biasanya gue bisa
tahan”, masalahnya malam itu entah kenapa Killa
seolah nggak bisa menahan gempuran teman2nya.
Di sisi lain cowok Killa juga nggak kuat menahan,
bahkan ikut-ikutan ngojok-ngojokin.
Cowoknya yg juga kakak kelas mengajak ke kamar.
Dilengkapi perasaan nggak enak sama teman-teman
dan penasaran, Killa pun oke aja menerima tawaran
sang pacar. Sementara teman-teman pd nunggu di
luar.
Selesai melakukan hubungan utk pertama kalinya, Killa
bukannya malu malah ia mendapat selamat dari
tema-temannya, namun killa jg merasa takut hamil,
setelah itu Killa menangis hebat didepan sang pacar.
Definisi dan permasalahan
• Masalah sex ps remaja sering kali mencemaskan
orang tua, pendidik, dan masyarakat.
• Dapat meninbulkan korban jiwa, masalah akan
jadilain jika kawin dalam usia dini misalnya
kasus Iyah terdahulu.
• Butuh sikap bijaksana dr org tua, pendidik dan
masy shg remaj dpt melalui masa remajanya
dengan selamat.
• Perilaku seksual: segala tingkah laku yang
didorong o/ hasrat seksual, baik dengan lawan
jenis maupun sesama jenis. Dengan bentuk:
mulai dr tertarik, berkencan, bercumbu dan
bersenggama. Objek bisa org lain, orang dalam
khayalan, atau diri sendiri.
• Akibat yang muncul: perasaan bersalah,,
depresi, marah, mis para gadis yang
menggugurkan kandungan.
• Kasus aborsi di Indonesia tertinggi di negara ASEAN
yaitu mencapai 4,2 juta kasus per thn (WHO, 2006)
• Psikososial yg muncul adalah ketegangan mental, dan
kebibgungan akan peran sosial serta cemoohan dan
penolakan dr masayarakat, AKB meningkat, ongkos
perawatan dll
• Yang tidak tampak adalah berkembangnya penyakit
kelamin di kalangan ermaja yang sebagian besar ada
pd remaja (16-25 thn)khususnya penyakit kelamin
kelas berbahaya asal impor sep kencing nanah
(gonorhoea).
• Penderita jadi kebal dengan obat krn makin ganasnya
penyakit
Tabel 1.Jenis Penyakit Kelamin di RSUP Dr.
Sarjito, DIY
jenis penyakit kelamin %

1. Kencing nanah 71,9


2. Keputihan 15, 8
3. Kandiloma akuminatum 6,2
4. Tukak genital 3,9
5. Sifilis 2,2
Tabel 2. Pengetahuan, kelakuan, dan
perasaan remaja setelah masturbasi
L P
1. Pengetahuan ttg masrturbasi 92% 56%
2. Melakukan Masturbasi
a. tidak pernah 4% 79%
b. pernah 59% 15%
c. sering 12% 6%
d. lebih sekali seminggu 25 0%
Lanjutan…
3. Perasaan setelah masturbasi
a. takut 15% 50%
b. berdosa 39% 34%
c. masa bodoh 35% 0%
d. anggap enteng 11% 16%

Sumber: Atmowiloto
• Meningkatnya perilaku seksual dikalangan remaja
krn merosotnya kepercayaan pd agama, kurang
teratur ibadah, namun org Indonesia adalah orang
yang taat beragama
• Meningkatnya kasus KTD dan aborsi (1985) di AS
menurut Alice Radosh krn pemerintah Reagen yang
konservatif (religius) menghambat penggunaan KB
pd remaja sementara beberapa tingkah laku sesual
remaja dilakukan dengan bebas o/ remaja.
,
• Satu dekade kemudian kecenderungan ini blm
berubah, setiap thn 500 rb remaja AS hamil,
dan 70% mrk blm menikah
• Lebih dari 200 rb remaja AS punya anak
sebelum usia 18 thn, shg mrk adalah “anak-
anak yang punya anak”. Angka ini lebih dua kali
lipat dari Inggris, Prancis dan Kanada, tiga kali
lipat dari Swedia dan sembilan kali lipat negeri
belanda dan Jepang (Santrock, 2001)
• Terjadi akibat modernisasii atau westernisasi.
• Di setiap negara perilaku sex pria menunjukkan
angka yang tinggi dari dari wanita, krn norma
yang lebih longgar pd kaum pria
• Pada remaja usia pertengahan wanita di Inggris
lebih berpengalaman dlm perilaku sex ttt dr
pada rekan-rekan prianya yang sebaya, hal ini
sesuai dng ketentuan peran mrk wanita
dianggap sudah lebih dewasa dlm usia tsb dr pd
prianya, akan tetapi remaja pria lebih
berpengalaman dlm berganti-ganti pasanagn krn
tersedianya sarana pelacuran.
Di Nigeria yang pemrintahnya tdk
mengkampanyekan KB tetap terdapat angka
senggama yg tinggi yang menurut Population
Reports 1985 pd remaja usia 14-19 thn terdapt
42,5% remaja Putri dan 68,3% putra sudah
bersenggama.
Jelas alat kontra sepsi bukan faktor yang
mempengaruhi tingginya angka hub sex di
Negeria
Di Ina angka senggama pd remaja masih rendah. KB yang
intensif di programkan tdk berpengaruh pd perilaku
seksual remaja.
Di AS pd masa pegedaran alat kontrasepsi sdh berkembang
luas pd remaja (tersedia mesin penjual kondom di WC-WC
sekolah lanjutan, pusat konsultasi KB bagi remaja) masih
saja 55-75% remaja berhub sex tanpa pengaman, hal ini
krn tdk tahu dan malu membawa seakan sudah
berencana utk berhubungan sex dan sifat spontan sdg
pacaran jadi hilang dan dinilai dpt menguranmgi arti
pacaran.
Faktor lain yang brepengaruh pd perilaku seksual remaja
menurut Sanderowitz dan Paxman (1985) adalah ekosoc
sep: pendapatan, pendidikan, besar jumlah anggota klg,
dan agama.
Mengenai peran agama pd penelitian di Perguruan tinggi
Islam Bengkuku pd 82 responden menyimpulkan peranan
agama terhadap penyimpangan perilaku seksual remaja
sebesar 0,14%, 99% disebabkan faktor lain shg tdk ada
korelasi yg signifikan peranan pengetahuan agama
terhadap penyimpangan perilaku seksual mhs.
Namun agama dlm masy masih menjadi mekanisme kontrol
sosial tindakan seksual diluar batas. Shg kejadian sex pd
remaja masih rendah di Ina.
Faktor lain adalah citra diri (body image).
Dikatakan individu yang menilai keadaan tubuh
kurang sempurna cenderung
mengkompensasikan dng perilaku seksual
diperkirakan akan menutupi kekurangpuasan
terhadap keadaan tubuh sendiri.
Disisi lain Orang yg percaya mampu mengatur diri
sendiri akan berkurang perilaku seksualnya dari
pd orang yang mudah dipengrauhi.
Dibuktikan penelitian o/ Mc. Kinney pd 1210
remaja putri dan 1039 renaja putra usia 18-23
thn di Madison AS yg punya aktivitas seksual
yang tinggi.
Dengan memberikan self evaluation pd bagian
tubuh dan test locus of control (pengaturan
keadaan diri) dan mengkorelasikan dng tingkah
laku seksual mrk ternyat ketiga variabel tsb tdk
mempunyai hubungan
Keadaan hormonal remaja berpengaruh pd
perasaan individu dan perilaku seknya.
Penelitian yang dilakukan terhadap 26 siswi
usia 19-22 thn pada masa 2 siklus haid dng
memberikan VAS (verbal Anxiety scale) pd 2
atau 3 hr sebelum haid dan pd saat ovulasi.
Hasil penelitian : taraf kecemasan responden
lebih tinggi pd menjelang menstruasi dari pada
saat ovulasi.
Dpt disimpulkan pd masa subur seorang wanita
usia tsb lebih terbebas dari kecemasan yang
dapt menghambat tingkah laku dibanding
masa menjelang haid.
Faktor-faktor Masalah seksualitas pd remaja :
1. Perubahan hormonal: meningkatkan hasrat
seksual mll penyaluran tingkah laku seksual ttt
2. Penyaluran tdk dapt segera disalurkan krn
penundaan usia perkawinan,
UU perkawinan batas usia menikah (16 thn u/
wanita dan 19 thn utk pria)
Norma sosial yang makin menuntut persaratan yang
makin tinggi utk perkawinan (pddk, pekerjaan,
persiapan mentyal, dll)
3. Usia perkawinan ditunda sementara seseorang
dilarang utk berhubungan seks sebelum nikah shg
muncul tingkah laku berciuman dan masturbasi. Utk
yg tdk dpt menahan maka larangan akan dilanggar.
4. Penyebaran imformasi dan rangsangan seksual mll
media massa dengan teknologi canggih yg tdk bida
terbendung lagi
5. Ketidaktahuan dan sikap orang tua yang masih tabu
dalam membicarakan seks pd anak dan cnderung
membuat jarak
6. Kecenderungan pergaulan bebas antara pria dan
wanita dlm masy akibat berkembangnya peran dan
pendidikan wanita shg kedudukan wanita makin
sejjar.
Perilaku Seksual Remaja
• Perubahan dan perkembangn remaja
dipengaruhi hormon seksual (testosteron pd
lk-lk dan progesteron dan estrogen pd wanita)
• Permasalahan yg umum dihadapi adalah
dorongan seksual yg sudah meningkat
sementara secara normatif bagi yg blm
menikah blm diijinkan utk melakukan
hubungan seksual
• Perilaku seksual: perilaku yg bertujuan utk menarik
perhatian lawan jenis, sep: mulai dr berdandan,
mejenk, ngerling, merayu, menggoda, bersiul
• Aktivitas seksual: kegiatan yg dilakukan dlm upaya
memenuhi dorongan seksual dan kegiatan
mendapatkan kesenangan organ kelamin atau
seksual mll berbagai perilaku, sep: berfantasi,
masturbasi, cium pipi, cium bibir, petting, intercous
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai