Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

POPULASI RENTAN: POPULASI TERLANTAR


Kelompok 3:
Karina Purnama Savitri M u h a m m a d A l fi a n N u r M a j i d
Kelvina Muhammad Randi Irmawan
Nurun Najah Az Zahro Naimatul Farida
Khoirun Nisa Nawa Evalatul Hawa
Mita Nur Faiqotunnisa Puput Puji Rahayu
3 A S 1 - I L M U K E P E R AWATA N U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H K U D U S 2 0 2 0
Pengertian Populasi Rentan: Populasi Terlantar

Populasi Rentan (Vulnerable Population)


Adalah bagian dari kelompok populasi yang memiliki
kecendrungan lebih untuk mengalami masalah kesehatan sebagai akibat
dari terpanjannya terhadap resiko atau memperoleh hasil dari masalah
kesehatan yang lebih buruk dari kelompok populasi lain secara
keseluruhan. yang dimaksud dengan kelompok masyarakat yang
rentan, antara lain orang lanjut usia, anakanak, fakir miskin, wanita
hamil dan penyandang cacat. (Efendi, Ferry & Makhfud, 2015).
Faktor yang Mempengaruhi Populasi Rentan:
Populasi Terlantar

Kemiskinan Sosial budaya

Tingkat Pendidikan Cacat fisik

Keluarga geografis

Umur lingkungan

Rendahnya Keterampilan
Jenis Populasi Rentan

UU Nomor 39
Ta h u n 1 9 9 9 P a s a l
5 Ay a t I I I Orang lanjut usia, anak-
anak, fakir miskin,
Re f u g e e s ( P e n g u n g s i ) , wanita hamil dan
Internally Displaced penyandang cacat.
Pe r s o n s ( I D Ps ) ( O r a n g
terlantar), National
Minorities (Kelompok Human
minoritas), Migrant Rights
Wo r k e r s ( P e k e r j a m i g r a n ) , Reference 3
Indigenous Peoples (Orang
pribumi/penduduk asli
pemukiman setempat),
C h i l d r e n ( A n a k ) , Wo m e n
( Wa n i t a ) .
Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Populasi
Rentan: Populasi Terlantar
KASUS
RW didalam wilayah desa X memiliki 666 jiwa, terdiri dari 44 keluarga
yang terdiri 20 orang balita, 75 orang anak, 102 orang remaja, 380 orang
dewasa, dan 45 orang lansia. Berdasarkan data yang didapat bahwa
masyarakat wilayah desa X memiliki pendapatan dibawah Rp
1.000.000/bulan dengan mayoritas masyarakat bekerja sebagai serabutan.
Dengan masyarakat yang tercatat 48% orang dewasa yang mengalami
sebagai gelandangan, 15% remaja yang mengalami mental rendah, 10% balita
yang mengalami disabilitas fisik. Hal ini disebablan oleh faktor ekonomi,
pendidikan rendah danjuga kurangnya pelayanan kesehatan seperti kader
yang kurang aktif dalam menjalani program puskesmas dan juga kurang
aktidnya masyarakat dalam menjalani pelayanan masyarakat di karang
taruna. Masyarakat kurang peduli terhadap agregat gelandangan, disabilitas
fisik beserta keluarga tidak mengizinkan keluarganya yang mengalami
mental rendah untuk keluar rumah. Daerah tempat tinggal masyarakat
wilayah desa X terkenal kumuh karrena kurangnya kesadaran masyarakat
akan kebersihan.
ANALISA DATA

 Data Penunjang
 Gelandangan  Disabilitas fisik
 Kemiskinan  Penyakit tidak
 Pendidikan rendah menular
 Kurang pengetahuan  Kurang pengetahuan
 Kemiskinan
 Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)•
 Lingkungan
 Psikologis  Lingkungan
 Biologis  Pendidikan rendah
 Kurang pengetahuan
 Kemiskinan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

M a s a l a h Ke s e n j a n g a n E k o n o m i p a d a R e s i k o P o p u l a s i
Re n t a n G e l a n d a n g a n

M a s l a a h T i n g k a t P e n g e t a h u a n Ya n g
Re n d a h
SKORING DIAGNOSA Kriteria Prioritas Masalah

Kesadaran masyarakat akan masalah

Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah

Kemampuan perawat dalam mempengaruhi penyelesaian masalah

Ketersediaan ahli atau pihak terkait terhadap masalah

Beratnya konsekwensi jika masalah tidak terselesaikan


SKORING DIAGNOSA Pembobotan

No DIAGNOSA 1 2 3 4 5 Total

Masalah Kesenjangan Ekonomi pada Resiko


1.  1 1 4 3 2 15
Populasi Rentan Gelandangan

2.  Masalah Tingkat Pengetahuan yang Rendah 1 3 3 2 4 13

Keterangan:
Nilai 1 : Rendah
Nilai 2 : Sedang
Nilai 3 : Cukup
Nilai 4 : Tinggi
Nilai 5 : Sangat Tinggi
INTERVENSI KEPERAWATAN

M in g gu Per ta ma

Lakukan survey dan observasi

Meminta izin kepada ketua RW dan menjelaskan maksud,


tujuan dan diskusi mengenai fenomena gelandangan yang ada
didaerah desa X.

M i n g g u Ke d u a

Melakukan rencana tindakan meliputi penyuluhan dan pelatihan


tentang cara pendaur ulang barang yang dapat di daur ulangdan
memiliki nilai jual di masyarakat.
M i n g g u Ke t i g a

Mendemonstrasikan teknik membat kerajinan yang memiliki nilai


ekonomis seperti membuat dompet dari bungkus kopi, dll.

Bekerja sama dengan dinas social tentang penjualan


barang barang yang dihasilkan.

M i n g g u Ke e m p a t

Mengevaluasi ke masyarakat tentang perkembangan usaha


ini dan hasil yang didapat.
Penggunaan Referensi

E f e n d i , Fe r r y & M a k h f u d . 2 0 1 5 . Ke p e r a w a t a n Ke s e h a t a n Ko m u n i t a s Te o r i
d a n P r a k t i k d a l a m Ke p e r a w a t a n . J a k a r t a : S a l e m b a M e d i k a .
S t a n h o p e , M d a n L a n c a s t e r, J . 2 0 1 4 . P r a k t i k Ke p e r a w a t a n Ke s e h a t a n
Ko m u n i t a s . J a k a r t a : E G C
R , Fa l l e n . 2 0 1 2 . C a t a t a n Ku l i a h Ke p e r a w a t a n Ko m u n i t a s . Yo g y a k a r t a :
Nuha Medika.
A l fi t r i . 2 0 1 1 . C o m m u n i t y D e v e l o p m e n t , Te o r i d a n A p l i k a s i . Yo g y a k a r t a :
P u s t a k a Pe l a j a r.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai