Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN

KEPERAWATAN
KOMUNITAS PADA
BALITA
RAFIDAH THAIB (1701025)
N U R D E W I S . B A S A R E WA N ( 1 7 0 1 0 3 1 )
LILIS PORA (1701057)
TI R SA PA P U T U N G A N ( 1 7 0 1 0 6 5 )
R O S I TA D O L O ( 1 7 0 1 0 9 1 )
KONSEP KOMUNITAS

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,


saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai
minat yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang
tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang
sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial
yang mempunyai minat yang sama (Riyadi, 2007).
K O N S E P B A L I TA

Balita atau anak bawah umur lima tahun adalah anak usia kurang dari
lima tahun sehingga bagi usia di bawah satu tahun juga termasuk dalam
golongan ini.
Berdasarkan karakteristiknya balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu anak yang berumur 1-3 tahun yang dikenal dengan Batita merupakan
konsumen pasif. Sedangkan usia prasekolah lebih dikenal sebagai konsumen aktif
TUMBUH KEMBANG BALITA
Secara umum tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, namun prosesnya
senantiasa melalui tiga pola yang sama, yakni:
1) Pertumbuhan dimulai dari tubuh bagian atas menuju bagian bawah (sefalokaudal).
2) Perkembangan dimulai dari batang tubuh ke arah luar.
3) Setelah dua pola di atas dikuasai, barulah anak belajar mengeksplorasi
keterampilan-keterampilan lain. Seperti melempar, menendang, berlari dan lain-
lain.
MENURUT SIGMUN FREUD TAHAP PERKEMBANGAN
MANUSIA TERDIRI DARI LIMA FASE, YAITU;

1. Fase Oral
4. Fase Laten
2. Fase Anal
5. Fase Genital
3. Fase Phallic

Dari kelima fase ini, tiga fase awal yaitu fase oral, anal dan laten
dilalui saat masa balita.
1. Kepercayaan vs ketidak-
percayaan, 0-1 tahun.

TEORI PERKEMBANGAN
MENURUT ERICK 2. Otonomi vs rasa malu dan ragu
ERIKSON TERDIRI DARI ragu, 1-3 tahun.
FASE;

3. Inisiatif vs rasa bersalah, 3-5 tahun


 
MASALAH KESEHATAN PADA KELOMPOK BALITA DI INDONESIA

Bayi dan anak-anak di bawah lima tahun (balita) adalah kelompok yang rentan
terhadap berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka belum terbangun
sempurna. Pada usia ini, anak rawan dengan berbagai gangguan kesehatan, baik jasmani
maupun rohani.
Diare

Gizi kurang dan


Ispa Gizi buruk
RUANG LINGKUP ASUHAN KEPERAWATAN
KELOMPOK KHUSUS BALITA
REHABILITAT
PROMOTIF PREVENTIF
IF

RESOSILITATI
KURATIF
F
PERAN PERAWAT KOMUNITAS PADA
KELOMPOK KHUSUS BALITA;
1) Pelaksana Pelayanan Keperawatan (care provider)
2) Pendidik (health educator)
3) Konselor
4) Pemantau Kesehatan (health monitor)
5) Koordinator Pelayanan Kesehatan (coordinator of service)
6) Pembaharu (inovator)
7) Panutan (role model)
8) Fasilitator
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
AGREGAT BALITA

1. Pengkajian
• Data inti
– Demografi
– Statistik vital
– Karakteristik penduduk
• Sub sistem
– Lingkungan fisik
– Sistem kesehatan
– Ekonomi
– Keamanan dan transportasi
Analisa Data
Tujuan analisa data:
a. Menetapkan kebutuhan balita
b. Menetapkan kekuatan
c. Mengidentifikasi pola respon balita
d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki Maslow yaitu:


a. Keadaan yang mengancam kehidupan
b. Keadaaan yang mengancam kesehatan
c. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
PENERAPAN KASUS
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi III terdapat 66 balita yang terdiri diri dari : 0-12 bulan =
21, 13- 36 bulan = 15, 37- 60 bulan = 30. Berdasarkan informasi dari kader posyandu Balita yang gizi
buruk 3 orang, Balita yang diare karena tidak cocok dengan susu formula 6 orang, Balita yang berat
badannya tidak sesuai dengan umur (Berat badan balita yang berada digaris kuning dan digaris
merah ) 5 orang. Sebagian besar ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarganya
sebagian bekerja di pabrik sebagai buruh pabrik dan sebagian lagi di pemerintahan. Antar rumah saling
berdekatan sehingga jika terjadi kebaran sangat sulit buat petugas pemadam kebakaran untuk
memadamkan api, pembangunan gorong- gorong di sungai, sehingga air di bendung dan tidak mengalir
lancar, selokan di depan rumah warga banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor, banyak
kardus basah sisa sampah banjir yang di buang sembarangan, mayoritas warga beragama islam. Di
wilayah ini memiliki 1 masjid, 1 gereja, 1 paud , 1 TK, 1 Atap SDN simomulyo, untuk beraktivitas warga
menggunakan sepeda motor untuk alat transportasi. Biasanya ibu- ibu sering mengajak balitanya naik
mobil aneka warna yang diputarkan lagu- lagu anak untuk berkeliling di sekitar kampung dengan biaya
Rp.1000 untuk 1x putaran, serta setiap minggu pagi, ibu yang memilki balita, sering membawa
balitanya jalan-jalan di pasar pagi dadakan yang ada di sepanjang pintu gerbang jalan tol surabaya –
malang dekat kampung warga.
Pengkajian
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi III
1. Data Inti
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi terdapat 66 balita
Umur : 0-12 bulan = 21
: 13- 36 bulan = 15
: 37- 60 bulan = 30
Pekerjaan : sebagian besar ibu yang memiliki balita bekerja sebagai ibu rumah tangga sedangkan
kepala keluarganya sebagian bekerja di pabrik sebagai buruh pabrik dan sebagian lagi di pemerintahan
Agama : mayoritas islam
Data statistik: Berdasarkan informasi dari kader setempat
- Balita yang gizi buruk 3 orang,
- Balita yang diare karena tidak cocok dengan susu formula 6 orang
- Balita yang berat badannya tidak sesuai dengan umur (Berat badan balita yang berada digaris
kuning dan digaris merah ) 5 orang
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah

- Data dari kader terdapat 6 balita yang Sanitasi lingkungan yang Risiko terjadinya peningkatan
diare akibat pemberian susu formula. kurang baik penyakit akibat lingkungan
- Pembangunan gorong- gorong di sungi, yang kurang bersih (Diare) di
sehingga air di bendung dan tidak kelurahan Simomulyo.
mengalir lancar, selokan di depan rumah
warga banyak yang ttersumbat, jalan di
depan rumah kotor, banyak kardus basah
sisa sampah banjir yang di buang
sembarangan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan komunitas Pentingnya Perubahan (+) Penyelesaian Total
penyelesaian untuk untuk score
masalah; penyelesaian peningkatan
1) Rendah di komunitas kualitas hidup
2) Sedang 0.Tidak ada 0.Tidak ada
3) Tinggi 1. Rendah 1. Rendah
2. Sedang 2. Sedang
3. Tinggi 3. Tinggi

Risiko terjadinya peningkatan 2 2 2 6


penyakit akibat lingkungan yang
kurang bersih (Diare) di Kelurahan
Simomulyo berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan terhadap
sanitasi lingkungan yang kurang baik.
INTERVENSI RASIONAL

Kaji kesiapan keluarga klien mengikuti pembelajaran, Efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh kesiapan
termasuk pengetahuan tentang penyakit dan perawatan fisik dan mental serta latar belakang pengetahuan
anaknya. sebelumnya.

Jelaskan tentang proses penyakit anaknya, penyebab Pemahaman tentang masalah ini penting untuk
dan akibatnya terhadap gangguan pemenuhan meningkatkan partisipasi keluarga klien dan keluarga
kebutuhan sehari-hari aktivitas sehari-hari. dalam proses perawatan klien

Jelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis, Meningkatkan pemahaman dan partisipasi keluarga
frekuensi dan cara pemberian serta efek samping yang klien dalam pengobatan.
mungkin timbul

Jelaskan dan tunjukkan cara perawatan perineal setelah Meningkatkan kemandirian dan kontrol keluarga klien
defekasi terhadap kebutuhan perawatan diri anaknya

Anjurkan pada ibu-ibu untuk melakukan pemilihan Untuk menghindari terjadinya penyebaran
makanan dari segi kesehatan kuman/bakteri pada makanan yang tidak sehat

Berikan penyuluhan pada warga untuk melakukan kerja Supaya lingkungan bersih dan sanitasi lingkungan
bakti pada lingkungan rumah dan desa menjadi lebih baik
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai