KUALITATIF
TAHAP - TAHAP PENELITIAN KUALITATIF
Pengamatan Lapangan
Telaah Kepustakaan
(Studi Pendahuluan)
Pengumpulan Data
Keabsahan/Uji (Wawancara Mendalam) Keabsahan/Uji
Kredibilatas Data (Observasi Lapangan) Kredibilatas Data
(Studi Dokumentasi)
Analisis Data
a. Analisis Dalam Situs
b. Analisis Antar Situs
Pembahasan
X1 X2
X5 X4 X3
METODE KUALITATIF : MENGURAI FENOMENA
Tahap pralapangan
Tahap lapangan
13
PENENTUAN INFORMAN
ada tiga cara menentukan informan :
- Prosedur purposif: menentukan kelompok peserta yang menjadi
informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan
masalah penelitian tertentu.
- Prosedur kuota: peneliti memutuskan saat merancang penelitian,
berapa banyak orang dengan karakteristik yang diinginkan untuk
dimasukkan sebagai informan.
- Prosedur snowball: informan yang ditemui pertama kali merujuk ke
informan lain (perkembangan mata rantai rujukan) sampai yang
dibutuhkan peneliti.
SAMPEL PENELITIAN
Sampel penelitian kualitatif terfokus pada representasinya terhadap
suatu fenomena. Prosedur penentuan sampel dengan menentukan
informan kunci (key informant), terlibat dalam situasi sosial dan selaras
dengan fokus penelitian.
Penentuan sampel dengan metoda acak tidaklah relevan, yang lebih
tepat dengan menggunakan ‘secara sengaja’ (purposive sampling).
Sampel bukannya menjawab pertanyaan yang telah kita susun
(merespon) tetapi memberi informasi tentang perihal dirinya dengan
berbagai situasi seperti yang tertera dalam fokus penelitian. Oleh sebab
itu mereka (dia) disebut ‘informan’ bukan ‘responden’.
PERBEDAAN INFORMAN DAN RESPONDEN
Informan:
memberi respon dan sebagai pemilik informasi: aktif, subjek.
Responden:
Memberi respon dan sebagai pemilik informasi: pasif, objek.
4. Kaji Etik
•Mengajukan etik
•Melindungi informan
• melindungi peneliti
•Kelayakan penelitian secara etis
lebih lengkap :https://fkm.unair.ac.id/
Pilih menu KEPK
alur proses etik rev_alur-proses-etik.docx
5. Penjajakan dan penilaian Lapangan
• Tahap orientasi lapangan
• Gambaran umum : geografi,
demografi, sejarah, tokoh-tokoh, adat, istiadat,
konteks kebudayaan, kebiasaankebiasaan,
agama, pendidikan, mata pencaharian
• Menilai keadaan, situasi, latar, dan konteksny
5. Penjajakan dan penilaian Lapangan
tujuan :
1. mengenal segala unsur lingkunga sosial, fisik, dan
keadaan alam
2. menyiapkan diri, mental maupun fisik, serta menyiapkan
kebutuhan penelitian
6. Perlengakapn penelitian
alat tulis
buku catatan
alat prekam
Kamera
komputer
dsb
ASPEK YANG PERLU DINILAI DALAM YANG
PENGENALAN
Pemahaman atas petunjuk dan cara hidup
27
Tahap lapangan
Tahap lapangan
• Pengambilan data
• Terlibat dalam kegiatan infoman
• Melakukan pengamatan, wawancara,
FGD, berdiskusi sesuai kaidah etis
• Mencari informasi selangkapnya
1. MEMAHAMI LATAR PENELITIAN DAN PERSIAPAN
DIRI
1) reduksi data
2) Penyajian data
3) menarik kesimpulan
PROSES ANALISIS DATA
Analisis data sebelum lapangan
Reduksi data
Display data
sebagai proses memadukan antar kasus untuk menemukan keutuhan konteks yang
diteliti
LANGKAH DALAM ANALISIS LINTAS SITUS
1. Menggunakan pendekatan induktif konseptualistik yang dilakukan dengan
membandingkan dan memadukan temuan konseptual dari masing-masing kasus
individu
2. hasilnya dijadikan dasar untuk menyusun pernyataan konseptual atau proposisi-
proposisi lintas kasus
3. mengevaluasi kesesuaian proposisi dengan fakta yang menjadi acuan
4. merekonstruksi ulang proposisi-proposisi sesuai dengan fakta dari masing-masing
kasus individu
5. mengulangi proses ini sesuai keperluan sampai batas kejenuhan
ANALISA DATA MENURUT
SPRADLEY
Analisa domain
Analisa taksonomi
Analisa komponensial
Benang Merah dari hasil analisis domain, taksonomi dan komponensial maka
terbentuk konstruksi bangunan situasi sosial yang lebih jelas
CONTENT ANALISIS
2. SUMBER TERTULIS
Buku, disertasi, tesis
Majalah ilmiah, jurnal : hasil penelitian
Arsip : riwayat tokoh
Dokumen pribadi : surat, buku harian, anggaran pribadi, cerita, pepatah, lagu daerah, drama
lokal, tulisan yang diminta
Dokumen resmi : laporan rapat, buletin resmi, buku peraturan, tata tertib, laporan kemajuan
siswa, staf, pegawai, tu, dsb
Sumber dan Jenis Data
3. FOTO
2 kategori : foto yg dihasilkan orang & foto yg dihasilkan peneliti sendiri.
Yg bisa didapat dr foto :
Latar belakang
Perjalanan sejarah
Gambaran distribusi penduduk, kondisi geografis, dll
Bagaimana subjek memahami dunianya
Peristiwa bernilai sejarah, sosial, ritual, kultural
Pengambilan foto sdh diketahui subjek, subjek tdk keberatan, tdk dibuat-buat minta
bantuan orang lain foto menampilkan detail
TEHNIK PENELITIAN KUALITATIF
Particpant observation
In depth interview
Dokumentasi
Catatan lapangan
4. Pengamat penuh
Subjek sama sekali tdk tahu
3. APA YG DIAMATI ?
Tidak mungkin mengamati segala sesuatu, tergantung “lensa” yg dipakai, frame pengamatan
Mengarahkan perhatian pd kegiatan & peristiwa ttt yg memberikan informasi & pandangan yg
benar2 berguna.
Hati2: Kepekaan pengamatan memudar sesudah masa2 permulaan pengamatan.
4. PENGAMATAN & PENCARIAN DATA
Beberapa petunjuk penting :
1. Buatlah catatan lapangan
2. Buku harian pengalaman lapangan
3. Catatan ttg satuan2 tematis
4. Catatan kronologis
5. Peta konteks
6. Taksonomi & sistem kategori
7. Jadwal
8. Sosiometrik
9. Panel
10. Balikan melalui kuesioner
11. Balikan melalui pengamat lainnya
12. Daftar cek
13. Alat elektronika yg disembunyikan
14. “Topeng steno”
KELEMAHAN PENGAMATAN
Terbatas dlm mengamati krn peran & kedudukannya
Pengamat yg berperanserta sulit memisahkan diri
Memakan waktu dalam analisisnya
Cenderung menciptakan “bias” pengamatan
Jika pengamat pasif, tdk efektif menjaring data, jika aktif bisa mempengaruhi
subjek
Peneliti bertindak wajar, manusiawi tdk over-action
INDEPTH INTERVIEW
PROLOG
Perhatikan gambar
Teknik wawancara mendalam (indepth
interview )
A. Pengertian
Suatu teknik wawancara antara seorang peneliti dengan seorang
informan dimana didalamnya terjadi hubungan yang akrab, penggalian
yang dalam dan biasanya dengan menggunakan pertanyaan terbuka.
B. Penggunaan
Teknik ini digunakan dalam keadaan spesifik :
1. Masalah rumit dan informan berpengetahuan
2. Masalah sensitif dan butuh pendekatan yg akrab
3. Responden secara geografis terpencar
4. Tekanan kelompok sebaya
TUJUAN WAWANCARA
Melakukan penelitian
PEMBERI INFORMASI
(INFORMAN/INTERVIEWEE/RESPONDEN)
DALAM TEKNIK PELAKSANAANNYA
WAWANCARA DIBAGI 2 GOL BESAR :
1. WAWANCARA BERENCANA/BERPATOKAN. : TELAH DIPERSIAPKAN DAFTAR
PERTANYAAN (KUESIONER) YANG LENGKAP.
• Data :
1. Foto
2. Dokumen
3. Literatur
4. Keadaan umum : profil RS,Profil puskesmas, data Demografi
5. Catatan-catatan
DATA DOKUMENTASI Sub Fokus :
Jenis dokumen :
Pemberi dokumen :
Tanggal penerimaan dokumen :
CATATAN LAPANGAN
1. Pengertian Catatan Lapangan
Tanggapan Pengamat:
Bpk Agil merupakan SP yang kompromi dan strategik untuk diwawancarai karena
pandangannya yang luas dan tidak terlihat canggung dalam memberi komentar.
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
b. Model Catatan Lapangan.
Schaltzman & Strauss (1973)
• Catatan Pengamatan (CP) :
Pernyataan tentang semua yang dialami, dilihat
dan didengar.
• Catatan Teori (CT) :
Usaha yang dilakukan dgn sadar untuk
memperoleh pengertian dari CP berdasarkan teori
yang ada.
• Catatan Metodologi (CM) :
Pernyataan yang berisi
tindakan operasional yg
berpengaruh terhadap
kegiatan pengamatan.
3. Isi Catatan Lapangan
- Bagian Deskriptif
Berisi semua peristiwa dan
pengalaman yg didengar, dilihat
serta dicatat selengkapnya.
- Bagian Reflektif
Menggambarkan sesuatu yang
berkaitan dg pengamatan itu sendiri.
Bagian deskriptif berisi hal-hal:
Gambaran diri subjek
Rekonstruksi dialog
Deskripsi latar fisik
Catatan tentang peristiwa khusus
Gambaran kegiatan
Perilaku pengamat.
Bagian reflektif berisi hal-hal:
Refleksi mengenai analisis
Refleksi mengenai metode
Refleksi mengenai dilema etik dan konflik
Refleksi mengenai kerangka berpikir
peneliti
Klarifikasi akhir
4. Proses Penulisan Catatan Lapangan
Mempersiapkan undangan :
1. Jelaskan pada calon peserta FGD mengenai lembaga yang
mengadakan studi dan tujuannya;
2. Kesediaan untuk datang
3. Beritahukan tanggal, waktu, tempat dan lamanya pertemuan;
PERSIAPAN FOKUS GROUP DISKUSI
Mempersiapkan undangan :
4. Apabila seseorang tidak mau atau tidak dapat datang, maka tekankan
pentingnya kontribusinya jika tetap menolak maka ucapkan terima
kasih;
5. Jika orangtersebut ma datang, maka beritahukan kembali tentang hari,
jam, tempat dan pentingnya berpartisipasi dalam FGD.
MEMPERSIAPKAN MODERATOR/FASILITATOR
Moderator/Fasilitator menggunakan petunjuk diskusi agar supaya
diskusi terfokus. Petunjuk diskusi ini berupa pertanyaan yang sifatnya
‘open-ended’ atau terbuka.
Tidak memihak/ netral
Tahu gambaran umumdan kondisi sasaran
Peranan moderator/faslilitator adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan tentang topik diskusi
2. Mengarahkan kelompok
3. Amati peserta dan
4. Ciptakan hubungan baik dengan peserta
5. Fleksibel dan terbuka terhadap saran dan perubahan
6. Amati komunikasi non-verbal antar peserta dan tanggap terhadap hal
tersebut
7. Hati-hati terhadap nada suara dalam mengajukan pertanyaan
MEMPERSIAPKAN PENCATAT
4. Apablila ada peserta yang dominan, maka fasilitator harus lebih banyak
memperhatikan peserta lain agar supaya mereka lebih berpartisipasi. Atau
tidak memperhatikannya
5. Peserta yang diam : Agar supaya peserta yang diam mau berpartisipasi
maka sebaiknya memberikan perhatian yang banyak kepadanya dengan
selalu menyebutkan namanya dan mengajukan pertanyaan.
6. Penggunaan gambar atau foto.
PENUTUPAN FOKUS GROUP DISKUSI
1. Jelaskan bahwa pertemuan sudah selesai, tanyakan kepada
peserta apakah masih ada komentar.
2. Ucapkan terima kasih untuk partisipasinya dan nyatakan bahwa
komentar mereka sangat berguna untuk penyusunan program
3. Sesudah FGD selesai, moderator dan pencatat harus bertemu
untuk melengkapi catatan hasil diskusi.
1. Sinergisme : Suatu kelompok mampu menghasilkan informasi, ide dan
pandangan yang lebih luas.
2. Snowballing : Komentar yang didapat secara acak dari responden dapat
memacu mulainya suatu reaksi rantai respons yang menghasilkan ide baru
3. Stimulation : Pengalaman dalam kelompok sendiri merupakan sesuatu
yang menyenangkan dan mendorong partisipasi
4. Security : Individu responden merasa aman di dalam
kelompok dan lebih merasa bebas mengutarakan
perasaan/pikiran.
5. Spontainitas : Individu tidak diharapkan menjawab setiap pertanyaan,
karena itu diharapkan bahwa jawaban lebih memiliki arti,
karena melalui suatu proses kelompok.
KERUGIAN DAN KESULITAN FGD
1. Teknik FGD relatif cepat diselesaikan dan lebih murah
daripada studi kuantitatif karena itu sering digunakan oleh
pembuat keputusan untuk mendukung dugaan/pendapat
pembuat keputusan.
2. Biaya murah
KERUGIAN DAN KESULITAN FGD
1. Teknik FGD mudah dilaksanakan tetapi sulit melakukan
interpretasi data
2. Memerlukan moderator yang memiliki ketrampilan