Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DENGAN GANGGUAN
MUSKULUSKELETAL (ARTRITIS
REUMATOID)
Nama kelompok :
1. Alvin oktaviana (201601005)
2. Adelia Intan Permatasari (201601012)
3. Raina Resty N.R (201601035)
4. Tri Agnus Dei (201601036)
5. Karsono (201501176)
kasus
 Seorang lansia bernama Ibu “JW” datang ke poli lansia, berusia 50
tahun tinggal di kenanten mojokerto. Ibu‘‘JW” datang dengan
suaminya berusia 55 tahun. Ibu“JW” bekerja sebagai asisten rumah
tangga. Ibu“JW” datang dengan keluhan sudah 4 hari merasa nyeri dan
kaku dibagian sendi jari-jari dan pergelangan tangan rasa seperti
ditusuk-tusuk, dan sulit digerakan, nyeri hilang timbul saat banyak
melakukan aktivitas, kurang nafsu makan, sulit tidur di malam hari dan
sering mandi malam saat pulang kerja. hasil pemeriksaan fisik
didapatkan TD 90/70 mmHG, Nadi 60x/menit, RR 18x/menit, S 37C,
BB 59KG, TB 160 cm.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian Umum :
 1. Identitas
a. Nama :Ibu.Jw
b. TTL :Mojokerto,21 Mei 1969
c. Jenis kelamin :Perempuan
d. Umur :50 tahun
e. Pendidikan :SMA
f. Agama :Islam
g. Alamat :Kenanten Mojokerto
h. Orang yang dekat :Bp.Y
i. Hubungan :Suami
j. Alamat / telepon :Kenanten Mojokerto
2. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat
penyakit DM,Asma, dan penyakit menular seperti HIV,TBC,Hepatitis,dll.

3. Status kesehatan
a. Keluahan utama : Ibu “Jw” mengatakan sudah 4 hari merasa nyeri dan kaku
dibagian sendi jari-jari dan pergelangan tangan rasa seperti ditusuk-tusuk, sulit
digerakan, kurang nafsu makan dan mual, sulit tidur dimalam hari dan sering
mandi dimalam hari saat pulang kerja.
b. Riwayat penyakit sekarang : Ibu”Jw” mengatakan mempunyai riwayat rematik.
4. Riwayat alergi
a. Obat-Obatan :tidak ada
b. Makanan :tidak ada
11 Pola Gordon
1. Pola nutrisi
 Klien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari, dan untuk saat ini klien makan 1x sehari
2. Pola kebutuhan istirahat dan tidur
 Klien mengatakan tidak bisa tidur disaat malam hari.
3. Pola eliminasi
 Klien mengatakan BAK 4-5x/harri, urin berwarna kuning jernih dan BAB 2x/hari, feses berwarna kuning kecoklatan.
4. Pola aktivitas
 Ibu.Jw dapat melakukan aktivitas yaitu mandi, makan , eliminasi dan ganti baju secara mandiri.
5. Pola personal hygine
 Klien mengatakan mandi 3x sehari dan menggosok gigi 3x sehari secara mandiri
6. Pola aman dan nyaman
 Klien merasa aman dan nyaman berada diantara keluarganya dan mampu menghindari bahaya sekitar.
7. Pola komunikasi
 Klien mampu berkomunikasi dengan baik dilingkungannya.
8. Pola spiritual
 Klien mengatakan dapat beribadah sholat 5 waktu dan sesudah sholat klien membaca Al-Quran
9. Pola persepsi kesehatan
 Klien mengatakan kesehatan itu sangat penting karena apabila hidup tanpa menjaga kesehatan maka akan percuma dan sia-sia.
10. Pola hubungan dan peran
 klien mengatakan hubungan dengan anak dan mantunya harmonis.
11. Pola kognitif
5. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda-tanda vital
d. Suhu : 37 c
e. Tekanan darah : 90/70 mmhg
f. RR : 22x/menit
g. Nadi : 60x/menit
h. TB/BB : 160cm / 59kg
i. Skala nyeri : 6

6. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : rambut beruban,tampak sedikit kotor
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
c. Mata : simetris,konjungtiva anemis,sclera aniterik
d. Telinga :simetris,tidak terdapat serumen
e. Dada/toraks:
 Inspeksi thoraks : bentuk dada normal
 Pernafasan(frekuensi,irama) : 18x/menit, irama reguler
 Tanda kesulitan bernafas : tidak ada kesulitan bernafas dan tidak ada sesak nafas
f. Paru:
 Palpasi getaran suara : getaran terasa saat klien mengucapkan kata-kata
 Perkusi : Nada Sonor
 Auskultasi : suara nafas bronkovesikuler,suara ucapann normal,dan tidak ada suara tambahan.
g. Jantung
 Inspeksi : warna kulit dada normal tidak ada sianosis dan tidak ada pembengkakan
 Palpasi : denyut teraba,tidak ada massa atau benjolan
 Perkusi : terdengar bunyi dullness
 Auskultasi :tidak ada bunyi tambahan
h. Abdomen
 Inspeksi : normal,bentuk simetris dan tidak ada benjolan
 Auskultasi : bising usus 30x/menit
 Palpasi : tidak ada pembesaran hepar dan limpha
 Perkusi : timpani
i. Pemeriksaan muskuluskeletal/ekstremitas
 Kesimetrisan :ekstremitas atas simetris dan ekstremitas bawah simetris
 Kekuatan otot :kekuatan ekstremitas atas 4(dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan)
Analisa Data
No Data Etiologi problem
1. Ds: Peradangan sendi nyeri
-klien mengatakan nyeri dan kaku pada sendi jari-jari dan
pergelangan tangan
Sinovial menebal
-klien merasakan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan sulit
digerakkan
-klien mengatakan nyeri timbul pada saat banyak melakukan pannus
aktivitas sehari-hari
Do:
-klien tampak meringis dan tampak memegangi pergelangan
tangannya. Nodul
-tangan klien agak sedikit bengkak
Pemeriksaan TTV
TD:90/70 mmhg nyeri
N:60x/menit
RR:18x/menit
S:37 c
P: banyak melakukan aktifitas sehari-hari
Q: ditusuk-tusuk
S: 6
T: tidak menentu dan kadang-kadang sakit timbul pada saat
melakukan aktifitas.
2. Ds: Deformitas skeletal Kerusakan mobilitas fisik
-klien mengatakan kaku dibagian
sendi jari-jari dan pergelangan Nyeri pada ekstremitas atas
tangan dan sulit untuk digerakkan
Do: Penurunan kekuatan otot
-tangan klien agak sedikit
bengkak Keterbatasan aktivitas
-klien tampak memegangi
tangannya Kerusakan mobilitas fisik
7. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan sendi .
b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal pada persendian.
N Diagnosa Keperawatan NOC NIC
o
1 Nyeri akut berhubungan Pain level Pain manajemen
dengan peradangan sendi. - Pain kontrol 1.Lakukan pengkajia nnyeri
. Defenisi : pengalaman sensori dan - Konfort level secara komperensif
emosional yang tidak menyenangkan Kriteria Hasil: termasuk lokasi,
yang muncul akibat kerusakan jaringan 1.Mampu mengontrol nyeri karakteristik,durasi,frekuensi,
yang actual atau potensial atau tahu penyebab nyeri, kualitas danfaktor presipitasi.
gambaran dalam hal kerusakan 2.Mampu menggunakan 2. Observasi reaksi nonverbal
sedemikian rupa (internasional asosiation teknik nonfarmakologi untuk dari ketidak nyamanan.
for studi of pain ) mengurangi nyeri,mencari 3.Gunakanteknik komunikasi
Batasan karakteristik: bantuan. terapetik untuk mengetahui
1.Mengekspresikan prilaku (misal,gelisah, 3.Melaporkan bahwa nyeri pengalaman nyeri pasien.
merengek, berkurang dengan 4. Kaji kultur yang
menangis). menggunakan mempengaruhi respon nyeri
2. Indikasi nyeri yang dapat diamati. manajemen nyeri. 5.Evaluasi pengalaman nyeri
3.Perubahan posisi untuk menghindari 4.Mampu mengenali nyeri masa lampau.
nyeri. (skala intensitas,frekuensi dan
4.Melaporkan nyeri secara verbal. tanda
nyeri).
5.Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang.
No. Diagnosa Keperawatan Noc NIC
2. Kerusakan Mobilitas Fisik Joint Movement:active Exercise therapy :
Defenisi : keterbatasan pada - Mobility Level ambulation
pergerakan fisik tubuh atau - Self Care: ADLs 1. Monitoring vital sign
satu atau lebih ekstremitas - Transfer performance sebelum/ sesudah latihan
secara mandiri dan terarah. dan lihat respon pasien saat
Batasan karakteristik: Kriteria Hasil : latihan.
• Penurunan waktu reaksi. • Klien meningkat dalam aktivitas 2. Konsultasikan dengan terapi
• Kesulitan membolak balik fisik. fisik tentang rencana ambulasi
posisi. • Mengerti tujuan dari sesuai dengan kebutuhan.
• Melakukan aktivitas lain peningkatan mobilitas. 3. Bantu klien untuk
sebagai pengganti pergerakan. • Memverbalisasikan perasaan Menggunakan tongkat saat
• Dispnea setelah beraktivitas. dalam meningkatkan kekuatan berjalan dan cegah terhadap
• Perubahan cara berjalan. dan kemampuan berpindah. cedera.
Gerakan bergetar. • Memperagakan penggunaan 4. Ajarkan pasien atau tenaga
• Keterbatasan kemempuan alat bantu untuk mobilisasi kesehatan lain tentang teknik
melakukan keterampilan (walker). ambulasi.
motorik halus. 5. Kaji kemampuan klien
• Keterbatasan kemempuan dalam mobilisasi.
keterampilan motorik kasar. 6. Latih pasien dalam
• Keterbatasan rentang pemenuhan kebutuhan ADLs
pergerakan sendi. secara mandiri sesuai
kemampuan.
7. Dampingi dan bantu pasien
saat mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADLs.
IMPLEMENTASI
No Hari/tanggal Tindakan Paraf

1. Jumat,25oktober 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komperensif termasuk lokasi,


2019 karakteristik, durasi,frekuensi,kualitas dan faktor presipitasi.
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan gunakan
teknik komunikasi terapetik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien.
3. Mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi.
4. Mengajarkan tentang manajemen nyeri: kompres hangat.
5. Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri dan meningkatkan istirahat.

2. Jumat,25 oktober 1.Memonitoring vital sign sebelum/ sesudah latihan dan melihat respon
2019 klien saat latihan, dan kaji kemampuan klien dalam mobilisasi.
2.Melatih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri sesuai kemampuan.
3. Membantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs.
EVALUASI
No Hari/tanggal evaluasi
1. Jumat,25 oktober S:
2019 -Klien mengatakan masih merasakan nyeri pada sendi jar-jari dan pergelangan tangan. Nyeri timbul saat
beraktivitas.
- Klien mengatakan mengerti dan akan mencoba menggunakan kompres hangat untuk mengurang nyeri.
- Klien mengatakan nyeri dirasakan skala 6 (Sedang), munculnya nyeri tidak pasti.
O:
TD : 90/70 mmHg
HR : 60x/menit
RR : 18x/menit
T : 37°C
- P : Banyak melakukan aktivitas sehari-hari
- Q : Ditusuk- tusuk.
-R:sendi jari-jari dan pergelangan tangan.
- S: 6.
- T : Tidak menentu dan kadang- kadang sakit timbul pada saat banyak melakukan aktivitas.
- Klien tampak mengerti manajemen nyeri (kompres hangat).
- Klien tampak belum bisa mengontrol nyeri dan belum bisa melakukan
manajemen nyeri yang diajarkan.
A:
Masalah sebagian teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan
No. Hari/tanggal Evaluasi
2. Jumat,25 oktober 2019 S:
-Klien merasa sulit untuk beraktivitas akibat nyeri
yang dirasakan.
O:
TD : 90/70 mmHg
HR : 60x/menit
RR : 18 x/menit
T : 37°C
- Klien tampak mengurut tangannya.
-tangan agak sedikit membengkak.
Kekuatan otot :4(kekuatan ekstremitas atas 4(dapat
bergerak dan dapat melawan hambatan yang
ringan)
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai