Kelompok
Kelompok 22
Kelas
Kelas D D
1.
1.Ainun
AinunAsri
AsriAMZ
AMZ Badu
Badu
2.
2. Dela
Dela Puspita
Puspita BB Hasan
Hasan
3.
3. Nurul
Nurul Pratiwi
Pratiwi Thalib
Thalib
4.
4. Nur Fajriatika Lihawa
Nur Fajriatika Lihawa
5.
5. Rini
Rini Rahim
Rahim
6.
6. Supriadi
Supriadi Djafar
Djafar
7.
7. Waode Febrita
Waode Febrita
8.
8. Yullya
Yullya Sinta
Sinta Pandju
Pandju
Defenisi Grieving
Respon
afektif
Respon
perilaku
Respon
fisiologis
Tanda-Tanda Terjadinya Permasalahan Emosional
Selama komunikasi terapeutik berlangsung, perawat berusaha terus melakukan interaksi yang
komunikatif guna membentuk sikap saling membangun kepercayaan, pemecahan masalah dengan koping
konstruktif, memahami kondisi klien, memberikan apresiasi, dan penggunaan komunikasi yaitu
dengan cara :
1. Membangun Kepercayaan
2. Pemecahan Masalah Dengan Koping Kontruktif
3. Memahami Kondisi Klien
4. Memberikan Apresiasi
5. Penggunaan Komunikasi Verbal & Non Verbal
Metode Komunikasi Yang Responsive,
Sensitive Dan Supportive Pada Pasien
Dan Keluarga Yang Mengalami Masalah
Psikologis
1. Menerapkan komunikasi pada tahap pengkajian klien dengan gangguan kejiwaan (kecemasan)
Contoh : “Saya lihat ibu tampak gelisah, jelaskan apa yang menyebabkan ibu merasatidak tenang!”
“Apakah yang biasa ibu lakukan jika menghadapi masalah yang demikian?”
2. Menerapkan komunikasi pada tahap diagnosis keperawatan klien dengan gangguan kejiwaan (kecemasan)
Contoh : Perawat:“Berdasarkan data dan analisis, diketahui bahwa ibu mengalami cemas berat.”
3. Menerapkan komunikasi pada tahap perencanaan klien dengan gangguan kejiwaan (kecemasan)
Contoh : Perawat “Untuk membantu menurunkan kecemasan yang terjadi, saya akan mengajarkan teknik relaksasi yang dapat ibu lakukan
setiap saat jika merasa cemas.”
4. Menerapkan komunikasi pada tahap implementasi klien dengan gangguan kejiwaan (kecemasan)
contoh : “Mulailah dengan menajamkan mata, tenangkan pikiran anda, buat tubuh anda serileks mungkin.”
“Tarik napas melalui hidung dan keluarkan secara perlahan-lahan melalui mulut.”
5. Menerapkan komunikasi pada tahap evaluasi klien dengan gangguan kejiwaan(kecemasan)
Contoh : “Bagaimanakah perasaan ibu setelah melakukan latihan relaksasi napasdalam?”
“Sebutkan tanda-tanda kecemasan yang sudah berkurang setelah melakukan latihan teratur.”
Intervensi Terhadap Distress Psikologis
●
First Line Phychological Intervention (Hanlon et al., 2014).
●
Psychological First Aid (Hanlon et al., 2014).
●
Psikoedukasi (Hanlon et al., 2014).
●
Structured, Brief Psychological Therapie (Hanlon et al., 2014).
●
Cognitive Behavior Therapy (CBT) (Hanlon et al., 2014).
●
Interpersonal Psychotherapy (IPT) (Hanlon et al., 2014)
●
Creative Therapy (Terapi Art/Kreativitas) (Holt & Kaiser dalam Ayu Eka, dkk. 2017).
Group Activity Therapy ( Terapi Aktivitas Kelompok) (Keliat dalam Wahidyanti, dkk. 2016)
●