Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH PENERAPAN CARING

DI INTALASI GAWAT DARURAT

Disusun Oleh:
Pitriani
01622021

AKPER HUSADA KARYA JAYA


Jl. SunterPermai Raya, Sunter Agung Podomoro Jakarta Utara 14350
Telp.(021) 98236344, 65308469, 70240771 Fax. (021) 65308469
Email: akperhkj@yahoo.co.id
2019
A. Konsep Instalasi Gawat Darurat
1. Pengertian IGD
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah area di dalam sebuah rumah
sakit yang dirancang dan digunakan untuk memberikan standar
perawatan gawat darurat untuk pasien yang membutuhkan perawatan
akut atau mendesak. (Queensland Health ED, 2012). Karena sifat
operasional IGD yang harus cepat, tepat dan tidak dibatasi oleh waktu,
maka kinerja IGD yang ideal sangat bergantung kepada sumber daya
manusia, tata cara kerja yang baik, fasiltas pemeriksaan penunjang
untuk mendukung proses diagnostik, dukungan obat dan bahan medis
habis pakai yang memadai, alur keluar masuk pasien yang jelas, kamar
operasi yang siap pakai serta dukungan transportasi ambulans yang
berfokus pada keselematan pasien.
2. Kegiatan di IGD
a. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat
b. Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang
membutuhkan pelayanan rawat inap intensif
c. Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat
3. Kemampuan Tenaga Perawat IGD
a. Mampu mengenal klasifikasi dan labelisasi pasien
b. Mampu mengatasi pasien : syok, gawat nafas, gagal jantung,
kejang, koma, perdarahan, kolik, status asthmatikus, nyeri hebat
daerah panggul dan kasus ortopedi.
c. Mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan Askep
d. Mampu berkomunikasi :intern dan ekstern
4. Prinsip AsKep di IGD
a. Penjaminan keamanan diri perawatan dan klien terjaga, perawat
harus menerapkan prinsip universal precaution, mencegah
penyebaran infeksi dan memberikan asuhan yang nyaman untuk
klien.
b. Cepat dan tepat dalam melakukan triage, menetapkan diagnosa
keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang
berkelanjutan.
c. Penjelasan dan pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga
diberikan untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan
kerjasama perawat dan klien
d. Sistem monitoring kondisi klien harus dapat dijalankan
e. Sistem dokumentasi yang dipakai dapat digunakan secara mudah,
cepat dan tepat
f. Penjaminan tindakan keperawatan secara etik dan legal
keperawatan perlu dijaga

B. Faktor Pendukung Caring di IGD


1. Adanya sikap profesionalisme dari seorang perawat
2. Adanya rasa kepedulina yang sangat tinggi
3. Adanya keasadaran bahwa klien adalah partner yang baik

C. Faktor Penghambat Caring di IGD


1. Minimnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
2. Perawat masih kurang mampu mengendalikan emosi saat suatu
masalah terjadi
3. Beban kerja perawat yang berlebihan
4. Sikap acuh tak acuh

D. Cara Mengatasi Faktor Penghambat


1. Menganggap pasien seperti keluarga sendiri sehingga terciptanya
pelayanan yang baik
2. Ciptakan rasa bertanggung jawab penuh dan mengutamakan kepuasan
klien
3. Mengutamakan kepentingan klien daripada kepentingan pribadi
4. Mengembangkan sikap atau perilaku caring di kegawatdaruratan yang
lebih komprehensif

Anda mungkin juga menyukai