DAN PELVIS
Kegawatdaruratan trauma
abdomen
Evaluasi daerah abdomen merupakan
salah satu yang paling kritis dari Initial
Assessment penderita trauma.
Cedera abdomen yang luput dari
diagnosis masih merupakan penyebab
kematian yang dapat dicegah.
Penilaian penderita sering terganggu
karena intoksikasi alkohol, obat
terlarang,trauma kapitis/spinal.
Trauma Abdomen
Trauma abdomen adalah trauma
yang terjadi pada daerah abdomen
yang meliputi daerah retroperitoneal,
pelvis dan organ peritroneal
ANATOMI
MEKANISME TRAUMA
Trauma Tumpul
Kompresi
Shearing
Deselerasi
Trauma
Penetrans
Luka tusuk
dan luka
tembak
kecepatan
rendah/kece
patan tinggi
PENILAIAN
Riwayat trauma
a. Tumpul: kecepatan, jenis benda,
posisi korban pasca trauma dan
kerusakan kendaraan akibat trauma.
b. Penetrans: jenis senjata dan jarak.
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Pemeriksaan Tambahan
FFoto rontgen
FPemasangan NGT
FPemasangan kateter
urin
FFAST Focused
Assessment Sonography
in Trauma
Diagnostic Peritoneal
Lavage
CT Scan
FPemeriksaan Kontras
DPL
USG
CT
Indikasi
Menentukan adanya
perdarahan bila
BP
Menentukan cairan
bila BP
Menentukan organ
cedera bila BP
normal
Keuntungan
Diagnosis cepat;
tidak invasif dan
dapat diulang;
akurasi 86%-97%
Paling spesifik
untuk cedera;
akurasi 92%-98%
Kerugian
Invasif, gagal
mengetahui cedera
diafragma atau cedera
retroperitoneum
Tergantung
operator distorsi
gas usus dan udara
dibawah kulit. Gagal
mengetahui cedera
diafragma usus,
pankreas
Membutuhkan biaya
& waktu tang lebih
lama, tidak
mengetahui cedera
diafragma, usus
dan pankreas
Evaluasi
Evaluasi trauma tumpul Indikasi
harus segera ditransfer
pemeriksaan yang memakan waktu
lama dihentikan
Evaluasi trauma penetrans
Laparotomi eksplorasi
Evaluasi luka dada bawah
thorakoabdominal Laparotomi
Indikasi Laparotomi
Trauma
Perdarahan
Diagnosa Spesifik
Cedera Diafragma
Diafragma kiri
lebih sering terkena
Robekan 5-10cm
di posterolateral kiri
Ro:
Elevasi/blurring
hemidiafragma,
hemothoraks, dan
udara abnormal
yang menutupi
hemidiafragma
Cedera Duodenum
Tumbukan langsung pada
abdomen
Cedera Pankreas
Tumbukan langsung pada
epigaster dan mengkompresi organ
terhadap kolumna vertebralis
Cedera
Genitourinarius
Jejas potensial
(kontusio, hematoma,
atau ekimosis)
Gross hematuria atau
mikroskopis
hematuria
Luka penetrans pada
abdomen
Hipotensi (sistolik >
90 mmHg)
Syok
Instabilitas hemodinamik
Tanda-tanda perdarahan berkelanjutan
Laparotomi
Fraktur Pelvis
Mekanisme cedera
Kompresi AP
Kompresi
lateral
Vertical
shear
Kombinasi
TRAUMA PELVIS
Trauma pelvis biasanya akibat
tabrakan mobil dan pejalan
kaki,sepeda motor.
Fraktur pelvis mempunyai hubungan
erat dengan cedera pada struktur
intraperitoneal dan retroperitoneal
serta struktur vaskular
Mekanisme trauma kompresi AP,
kompresi lateral atau vertikal.
Inspeksi
Palpasi tulang pelvis
Palpasi prostat
Perbedaan / diskripensi tungkai
bawah, posisi eksternal rotasi
Nyeri pada palpasi tulang pelvis
Pemeriksaan ronsen pelvis AP
Resusitasi
Immobilisasi tulang pelvis
dengan PASG/pelvic sling/gurita
Kontrol perdarahan interna
dengan operasi
Fiksasi eksterna