PUPIL
Otot siliaris :
korpus siliaris
Longitudinal
sirkuler, radial prosesus siliaris
IRIS
Pada iris terdapat 2 otot polos :
• Muskulus sfingter pupil (sirkularis) : merupakan otot
dengan lebar 0,75 mm dan dan tebalnya 0,15 mm.
Jaringan ikat kolagen terletak di depan dan di belakang
serabut otot dan berikatan dengan akhir muskulus dilator
pupil.
• Muskulus dilator pupil (radial) : merupakan lapisan tipis
yang letaknya di bagian anterior setelah lapisan epitel
posterior dari iris. Otot ini mempunyai ketebalan 4 μm,
lebar 7 μm dan panjang 60 μm.
ANATOMI
Vaskularisasi
arteri siliaris anterior dan posterior yang merupakan
cabang dari arteri ophtalmica.
Nervus
Iris di inervasi terutama oleh nervus siliaris longus
cabang dari nervus nasosiliaris dan nervus siliaris
brevis cabang siliaris ganglion.
Akson mielin Akson non mielin
postganglionik postganglionik
(parasimpatik) yang (simpatik) yang
menginervasi menginervasi
muskulus sfingter muskulus dilator
pupil pupil
ANATOMI PUPIL
• Normal ukuran pupil sekitar 3-4 mm
• Ukuran pupil normal berbeda-beda pada berbagai
umur dan pada satu orang ke orang lain. sehingga
pada anak cenderung lebih besar, dengan
bertambahnya usia pupil akan semakin mengecil
• Diameter pupil dapat dapat sebesar1 mm –8mm.
• Banyak orang normal yang ukuran pupilnya
kanan dan kiri berbeda sedikit (anisokori fisiologis).
FISIOLOGI
Fungsi pupil
Mengontrol
cahaya yang
masuk kemata
untuk
mendapatkan
visus yang
tepat dengan
cara konstriksi
atau dilatasi
pupil
Pupillary Reflex Pathway (Parasimpatik)
Refleks yang mengatur diameter dari pupil sebagai
respons dari intensitas cahaya yang berlebihan pada mata.
Eferen
Aferen
Pupillary Dillator Pathway (Simpatik)
Hipotalamus (Posterolateral)
- Langsung
- Tidak langsung (Konsensual)
- Refleks defek aferen pupil (Marcus gunn pupillary
response test)
- Swinging light test (Alternate light testing)
- Accomodative (Near) Pupillary Reflex
Refleks pupil Langsung
Diperiksa mata kanan dan kiri sendiri-sendiri. Satu
mata ditutup kemudian diberi cahaya dari samping
mata. Pemeriksa tidak boleh berada ditempat yang
cahayanya langsung mengenai mata. Dilihat
keadaan pupil mata yang disinari apakah misosis
(mengecil) pada saat disinari.
Miosis = +
Jika (–)maka ada kelainan seperti saraf optik terganggu
seperti adanya atrofi papilitis, neuritis. Kerusakan nervus
occulomotorius
Refleks pupil Konsensual
Pemeriksaan ini langsung menggunakan kedua mata
sekaligus tetapi mata tidak boleh langsung terkena cahaya,
diantara kedua mata diletakkan selembar kertas atau
pengahadang supaya cahaya tidak masuk pada mata yang
satunya. Mata sebelah diberi cahaya, kemudian dilihat
keadaan pupil mata yang tidak disinari apakah terjadi
miosis (mengecil) pada saat penyinaran mata sebelahya.