PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua zat yang berasal dari tumbuhan dan hewan terdiri dari komponen
kompleks yang tidak dapat digunakan secara langsung, maka diperlukan
pemecahan agar menjadi komponen yang lebih sederhana. Digesti merupakan
proses penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat makanan yang terjadi dalam
saluran pencernaan, yaitu agar dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-
jaringan tubuh. Pada sistem pencernaan terdapat proses pencernaan mekanis
dan khemis yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Fungsi utama pencernaan
adalah memecah molekul kompleks dan molekul besar dalam makanan
sehingga molekul itu dapat diserap dan digunakan tubuh. Fungsi sistem
pencernaan antara lain : menerima makanan yang dimakan. Makanan direduksi
secara fisis, reduksi yang lebih lanjut berlangsung secara kimia, menyerap hasil
pencernaan, bahan buangan yang tidak dapat dicerna ditahan dan dibuang
keluar tubuh.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sistem pencernaan gajah tidak efisien dalam penyerapan nutrisi. Nutrisi
hanya diserap dan dicerna sekitar 44 persen dari total pakan yang dikonsumsi.
Konsumsi pakan gajah dewasa asia adalah sekitar 150-200 kilogram (10 persen
dari berat badan) dan 200 liter air per hari (Somgird, 2014).
4
Sistem pencernaan beruang hitam Amerika sangat mirip dengan
manusia karena keduanya mamalia. Langkah pertama adalah mekanik beruang
hitam (mengunyah) dan bahan kimia (enzim) mencerna makanan di mulutnya
dengan menggunakan kelenjar air liur yang dipicu oleh makanan yang
bersentuhan dengan beruang rongga mulut (mulut). Makanan kemudian turun
faring ke kerongkongan di mana peristaltik mendorong makanan ke dalam
lambung. Perut menghasilkan jus lambung yang membunuh semua bakteri. Jus
lambung juga mengandung pepsin di dalamnya. Kemudian hati membuat
empedu dan mengirimkannya ke kantong empedu dan kantong empedu
mengirimkannya ke usus kecil. Di usus kecil garam empedu menyerap dan
mencerna lemak dan menahan limbah dari hati. Ini terjadi di duodenum, bagian
pertama dari usus kecil. Duodenum adalah tempat jus lambung datang
berikutnya setelah berada di lambung dan diaduk dengan jus dari hati, pankreas
dan kantong empedu. Pankreas kemudian mengirimkan enzim ke usus kecil
seperti amilase atau maltase. Kemudian usus kecil menyerap nutrisi dari
makanan melalui jari kecil seperti proyeksi yang disebut vili yang berada di
lapisan usus kecil. Enzim lain yang terjadi di usus kecil adalah
nukleasi. Nuklease secara kimia memecah DNA dan RNA dalam makanan kita
dan memasukkannya asam nukleat yang benar. Setelah itu usus besar
menyerap kelebihan air. Kemudian dubur mendorong kotoran (kotoran) keluar
(Mealey 1975).
5
2.3 Sistem Pencernaan dan Absorbsi Nutrisi Pada Koala
6
Koala memiliki usus yang lebih panjang dari mamalia lain karena suatu
adaptasi untuk meningkatkan pengolahan daun eukaliptus yang berserat dan
kurang protein, sumber hampir semua makanan bagi koala. Pengunyahan secara
intensifikan mencincang daun-daun menjadi potongan kecil yang meningkatkan
pemaparan makanan ke getah pencernaan. Sekum koala mempunyai panjang 2
meter yang merupakan terpanjang diantara hewan-hewan yang berukuran sama
yang berfungsi sebagai ruang fermentasi dimana bakteri simbiotik mengubah
daun-daunan yang telah dirajang menjadi makanan yang lebih bergizi
(Campbell, 2004).
7
2.5 Sistem Pencernaan dan Absorbsi Nutrisi Pada Ayam Hutan
Pada usus halus terjadi sebagian pencernaan dan absorbsi nutrisi. Proses
pencernaan dibantu oleh kelenjar intestinal yang menghasilkan mucin
8
berfungsi sebagai pelicin dan enzim sukrase memecah sukrosa sebagai
glukosa, fruktosa, maltase memecah maltosa menjadi glukosa. Pencernaan
karbohodrat di mulai dari mulut dengan pelumas saliva, di dalam Gizzard
secara mekanisme dan hidrolisis, dilanjutkan di dalam usus halus oleh enzim
pancreas, empedu, serta getah usus. Proses pencernaan ini hanya mampu
menghidrolisis karbohidrat sederhana sedangkan serat kasar tidak mampu
didegradasi. Oleh karena itu sebagian serat kasar lewat dari organ pencernaan
utama masuk ke organ bagian akhir saluran pencernaan (sekum, rectum, kolon)
(Yasin, 2010).
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
3.1 Gajah memiliki sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, faring,
kerongkongan, lambung, usus kecil dan usus besar, sekum, rektum. dan anus.
Gigi molar, lidah, kelenjar ludah, hati dan pankreas termasuk organ aksesori.
Sistem pencernaan gajah tidak efisien dalam penyerapan nutrisi. Nutrisi hanya
diserap dan dicerna sekitar 44 persen dari total pakan yang dikonsumsi.
3.2 Beruang memiliki saluran pencernaan yang memanjang yang merupakan
sebuah adaptasi. Hal ini memungkinkan beruang lebih efisien mencerna
tanaman dari pada karnivora lainnya. Beruang tidak memiliki cecum dan buruk
dalam mencerna komponen struktural tanaman.
3.3 Koala memiliki usus yang panajang. Sekum koala mempunyai panjang 2 meter
yang merupakan terpanjang diantara hewan-hewan yang berukuran sama yang
berfungsi sebagai ruang fermentasi dimana bakteri simbiotik mengubah daun-
daunan yang telah dirajang menjadi makanan yang lebih bergizi. Penyerapan
serat juga dibantu oleh jutaan bakteri yang hidup dalam saluran pencernaannya,
bakteri akan memecah serat sehingga mudah untuk diserap nutrisinya.
3.4 Sistem pencernaan badak terdiri dari rongga mulut, pharing , esofagus,
lambung, usus halus, cecum, dan usus besar. Sistem pencernaan pada badak
merupakan hewan monogastrik dengan ruang hindgut (cecum dan usus besar)
sebagai tempat fermentasi selulosa dari tanaman. Proses fermentasi ini dibantu
oleh mikroba , hasil fermentasi ini merupakan sumber energi utama bagi badak.
3.5 Sistem pencernaan ayam dibantu oleh alat-alat pencernaan ayam yang terdiri
dari paruh, rongga mulut, kerongkongan, tembolok, lambung dengan getah
lambung, perut besar, usus, dan kloaka. Proses pencernaan hanya mampu
menghidrolisis karbohidrat sederhana sedangkan serat kasar tidak mampu
didegradasi. Oleh karena itu sebagian serat kasar lewat dari organ pencernaan
utama masuk ke organ bagian akhir saluran pencernaan (sekum, rectum, kolon).
10
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2004). Biologi. Jilid 3. Edisi
Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Caroline , M.S , dan Diana Marie. 2003. Fiber Digestion in Mammals. Pakistan
Journal of Biological Sciences. 6 (17) : 1564 - 1573
Clemens, E. T., & Maloiy, G. M. O. 2009. The digestive physiology of three East
African herbivores: the elephant, rhinoceros and hippopotamus. Journal of
Zoology, 198(2), 141–156
Mealey, S.P. 1975. The Natural Food Habits of Free-Ranging Grizzly Bears in
Yellowstone National Park. (Master Thesis). Montana State University.
Bozeman
Yasin, Ismail. 2010. Pencernaan Serat Kasar pada Ternak Unggas. Jurnal Ilmiah
Inkoma. 21(3) . Fakultas Peternakan Undaris Ungaran Semarang
11