Anda di halaman 1dari 26

Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Palangka Raya

“ NUTRISI DAN ALIMENTASI “


( Kelompok V )

Nama Anggota :
1. Celine Patricia Tiono
2. Erlina Kalawa
3. Hans Cristian Situmorang
Definisi Nutrisi
• Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara
jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo,
2000).
• Nutrisi adalah proses organisme menggunakan makanan yang
dikomsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan.
(Supariansa, 2001).
Macam dan Fungsi Zat Makanan
Zat-zat makanan yang berperan dalam
metabolisme tubuh adalah :
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Garam Mineral
5. Vitam
6. Air
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang disintesis dari senyawa
anorganik yang mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat dapat diperoleh dari padi, jagung, biji-bijian lainnya,
sagu, ketela dan kentang.
Fungsi karbohidrat, yaitu :
a. Untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh
b. Berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh
c. Pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan
lemak.
2. Lemak
Unsur penyusun lemak sama seperti karbohidat, dan
terkadang ada fosforus serta nitrogen.
Lemak dapat berupa lemak nabati dan lemak hewani.
Beberapa fungsi lemak adalah :
a. Pelindung tubuh dari suhu rendah
b. Pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Pelindung alat tubuh yang vital
d. Penghasil energi tertinggi
3. Protein
Protein adalah zat makanan berupa asam amino yang
berfungsi sebagai pembangun dan pengatur bagi
tubuh. Protein mengandung unsur karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen yang tidak dimiliki oleh lemak
dan karbohidrat.
Protein dapat diperoleh dari hewan dan tumbuhan.
Fungsi utama protein adalah sebagai pembangun
tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon.
4. Garam-garam Mineral
Garam mineral berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tubuh,
dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu makroelemen dan
mikroelemen.
a. Makroelemen
Unsur garam yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
banyak.
b. Mikroelemen
Unsur garam mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah
yang sedikit.
5. Vitamin
Vitamin adalah zat organik sebagai pelengkap makanan yang
diperlukan tubuh untuk memperlancar metabolisme tubuh, dan tidak
berfungsi menghasilkan energi. Adapun macam-macam vitamin yaitu :
a. Vitamin B
b. Vitamin H
c. Vitamin C
d. Vitamin A
e. Vitamin D
f. Vitamin E
g. Vitamin K
6. Air
Air tergolong dalam makanan karena diperlukan
sebagai bahan pelarut dalam metabolisme.
Fungsi air itu sendiri adalah :
a. Melarutkan senyawa – senyawa lainnya
b. Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari
jaringan lainnya
c. Menjaga stabilitas suhu tubuh
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan
(mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek
(molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam
saluran cerna. Tujuan dari pencernaan itu sendiri adalah untuk
mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Di dalam sistem
pencernaan makanan, terjadi proses pencernaan makanan.
Proses pencernaan makanan terjadi pada 2 tipe :
 Mekanis
 Kimiawi
Hewan mempunyai 4 aktivitas makanan, yaitu :
1. Prehensi (mengambil makanan)
2. Mastikasi (mengunyah)
3. Salivasi (mensekresikan air ludah)
4. Deglutisi (menelan).
Dalam hal ini deglutisi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain : peristaltik (peristaltik esophagus mendorong bolus ke arah
lambung), tekanan buccopharyngeal (mendorong bolus ke
sofagus), dan gravitasi (membantu memudahkan jalannya bolus).
Pengertian Sistem Alimentasi
Sistem alimentasi (sistem percernaan makanan)
adalah sistem yang memproses mengubah
makanan dan penyerap sari makanan yang berupa
nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dan
memecahkan molekul makanan yang komplek
menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan
enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem Pencernaan Hewan
Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis
hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel
hewan tersebut serta jenis makanannya. Pada hewan
invertebrata alat pencernaan makanan umumnya masih
sederhana, dilakukan secara fagositosis dan secara intraseluler,
sedangkan pada hewan-hewan vertebrata sudah memiliki alat
pencernaan yang sempurna yang dilakukan secara ekstraseluler.
Tahapan Pengolahan Makanan
Ada 4 tahap utama dalam pengolahan makanan

1. Penelanan (Ingestion), tindakan memakan,adalah tahap pertama pengolahan


makanan.

2. Percernaan (Digestion) adalah proses perombakan makanan menjadi molekul


molekul yang cukup kecil sehingga dapat di serap oleh tubuh.

3. Penyerapan (Absorption), tahap dimana sel-sel hewan akan mengambil molekul


kecil seperti asam amino dan gula sederhana dari kompartamen percernaan.

4. Pembuangan (Eliminasi) terjadi, ketika bahan yang tidak tercerna keluar dari
saluran percernaan.
Menurut Tempat Terjadinya Pencernaan
Dibagi Menjadi Dua
1. Percernaan Intraseluler 2. Percernaan Ekstraseluler
Percernaan intraseluler adalah proses Percernaan ekstraseluler adalah
percernaan yang terjadi ketika bahan proses percernaan yang terjadi ketika
makanan itu dihancurkan ketika bahan makanan itu dihancurkan
berada didalam sel. Proses makan ketika masih berada diluar sel. Proses
melalui fagositosis dan ekskresi makan melalui mulut dan ekskresi
melalui eksositosis. Percernaan melalui lubang anus. Percernaan
ekstraseluler ditemukan pada ekstraseluler tidak ditemukan pada
mahkluk uniseluler protozoa seperti mahkluk uniseluler melainkan
amoeba dan paramecium. dilakukan pada mahkluk multiseluler.
 
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata dan vertebrata
juga terdapat 2, yaitu:
1) Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya
dilakukan secara intraseluler, seperti pada protozoa,
porifera, dan coelenterata. Pencernaan dilakukan dalam
alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan
rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit
seperti pada cacing pita, alat pencernaannya belum
sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. Pencernaan
dilakukan dengan cara absorpsi langsung melalui kulit.
(a) Sistem Pencernaan Makanan pada Cacing Tanah

• Saluran pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok,


lambung pengunyah (empedal), lambung, usus, rektum, dan anus.
• Saluran pencernaan cacing tanah terdiri atas mulut, kerongkongan,
tembolok, empedal, usus dan anus. Makanan cacing tanah berupa
humus. Di sekitar kerongkongan terdapat tiga pasang kelenjar kapur
yang menghasilkan zat kapur guna menetralkan sifat asam makannya.
(b) Sistem Pencernaan Makanan Pada Serangga

Serangga memiliki sistem pencernaan makanan yang


sudah sempurna, mulai dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus sampai anus. Pencernaan pada serangga
dilakukan secara ekstraseluler.
2. Sistem Pencernaan Pada
Hewan Vertebrata
• Organ pencernaan pada hewan
vertebrata meliputi saluran
pencernaan (tractus digestivus)
dan kelenjar pencernaan (glandula
digestoria).
­ a. Sistem Pencernaan Pada Ikan

• Saluran pencernaan ikan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
• Di dalam rongga mulut ikan terdapat lidah pendek yang berada di dasar mulut.
• Gigi ikan tumbuh pada bagian rahang atas dan rahang bawah, bahkan ada yang
tumbuh pada langit-langit mulut.
• Ikan tidak mempunyai kelenjar ludah tapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya.
• Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan Ikan mempunyai hati,
kantung empedu serta saluran empedu yang bermuara ke dalam usus.
• Pankreas dan hati bersatu disebut hepatopankreas.
b. Sistem Percernaan Pada Amphibi
• Saluran percernaan pada amphibi terdiri atas mulut,
kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka.
• Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan
kelenjar ludah. Kelenjar pencernaan terdiri dari
kelenjar ludah, hati dan pankreas.
• Gigi tumbuh pada rahang atas dan langit-langit
yang disebut gigi vomer.
• Lidah pada katak bercabang dua dan berfungsi sebagai
alat penangkap mangsa.
c. Sistem Pencernaan Reptil

• Saluran percernaan pada reptil terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung,


usus, dan kloaka.
• Kelenjar percernaan terdiri dari kelenjar ludah, pankreas, dan hati.
• Pada mulut reptil terdapat gigi dan lidah.
• Gigi tumbuh pada rahang atas dan rahang bawah.
d. Sistem Percernaan Pada Burung (Aves)
• Saluran percernaan burung terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung

kelenjar, lambung penguyah (empedal), usus halus, usus besar, rektum, dan kloaka.

• Pada bagian mulut terdapat paruh yang kuat untuk mengambil makanan karena mempunyai gigi.

• Lidah burung kaku karena dilapisi zat tanduk.

• Lambung atau perut besar terdiri dari dua bagian yaitu lambung kelenjar dan lambung pengunyah.
• Di dalam empedal sering terdapat kerikil yang ditelan burung untuk membantu menghancurkan
biji-biji yang ditelan.
• Kloaka merupakan muara dari tiga saluran yaitu saluran percernaan dari usus,
saluran uretra dari ginjal dan saluran kelamin.
Sistem Pencernaan Hewan Pemamah Biak
Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau
disebut sebagai hewan memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan
pada hewan ini lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak
mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga
sistem pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain.
Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak
pada struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi
untuk mengunyah rerumputan yang sulit dicerna.
• Saluran percernaan pada hewan pemamah biak terdiri atas
mulut, kerongkongan, rumen, retikulum, omasum, abomasum,
usus halus, usus besar, rektum, dan anus.

• Makanan yang telah ditelan disimpan sementara du rumen,


kemudian masuk ke dalam retikulum.

• Di dalam retikulum makanan dicerna secara kimiawi dan


dibentuk menjadi gumpalan kecil kemudian dikeluarkan
kembali ke mulut untuk dimamah biak kembali.

Anda mungkin juga menyukai