Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI

SIPUT ( Nassarius livescens )

NAMA : KHEVALIN KWARDOYO


NIM : 24020118140061
KELOMPOK :4
KELAS :C

Laboratorium Ekologi dan Biosistematik


Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro
Semarang
2018
Halaman Pengesahan

Semarang,

Asisten Praktikan

Pradnya Kirana Dewi Khevalin Kwardoyo


24020115130088 24020118140061

Mengetahui,
Koordinator Praktikum Taksonomi

Dr.Jumari,S.si,M.si
NIP. 196707261994031002

ii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………..………….. ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………...….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….1
BAB II DETERMINASI DAN KLASIFIKASI
2.1. Menggunakan Kunci Determinasi...................................................2
2.2. Klasifikasi………..……………………….……………………….3
BAB III HABITIO
3.1 Gastropoda…………………………………………………………4
3.2 Habitatio…………………………………………………………....5
BAB IV DESKRIPTIO……………………………………………………. 6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………7
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

( Dokumentasi Pribadi, 2019 )

Nassarius adalah gastropoda laut dalam keluarga Nassariidae . Nama ini


berasal dari kata Latin "Nassa" yang berarti fyke (perangkap ikan
berbentuk kantong) (fyke yang berasal dari kata Belanda tua "fuycke"). Nassarius kemudian
akan berarti"seseorang yang menggunakan suatu fyke”. Siput ini biasanya hidup di lumpur
atau flat pasir, intertidally atau subtidally. Kebiasaan hidup sebagian besar spesies
Nassarius adalah pemulung sangat aktif, makan kepiting dan ikan mati. Mereka sering masuk
ke dalam liang substrat kelautan dan kemudian menunggu dengan hanya menyedot
mangsanya (Nybakken,1992).
Siput ini memiliki puncak da takik siphonal yang panjang. Dalam akuarium,
nassariidae dianggap sangat diperlukan untuk menjaga tempat pasir agar tetap
bersih, karena siput ini cendrung hidup dibagian liang dan bergerak melalui lapisan
atas dengan cara mencampurkan seluruh bagian pasir yang dilaluinya sehingga
tidak terjadi penumpukan kotoran, menjaga alga dan detritus yang tampak
dipermukaan. Siput dari jenis Nassariidae sangat populer dikalangan kolektor, dan
kadang-kadang digunakan dalam bentuk perhiasan dan dekorasi.

Nassariidae yang hidup di laut dapat dijumpai di berbagai lingkungan dan


bentuknya beradaptasi dengan lingkungannya tersebut (Nontji, 1987).
Barnes(1987) menyebutkan beberapa Nassariidae hidup menempel pada subtract
yang keras, tetapi ada juga yang hidup pada subtract seperti lumpur dan pasir.

1
BAB II
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI

2.1 Menggunakan Kunci Determinasi

1. a. Cangkang berkeping dua…………….................................………….2

b. Cangkang berkeping satu……………...………………..……………3

2. a. Tepi mulut halus…………………………..….Liporimetris ephippium

b. Tepi mulut kasar…………..……………...Sinarodonta woodiana Lea

3. a. Tepi mulut cangkang ada………………………………………….....4

b. Tepi mulut cangkang tidak ada…………………………..…...……...5

4. a. Tepi mulut cangkang tidak menerus……...…………..Polines tumidus

b. Tepi mulut cangkang menerus/menerus dengan jeda...Vila ampulacea

5. a. Terdapat garis horizontal………………………………...……….......6

b. Tidak terdapat garis horizontal……………………………..………...7

6. a. Garis horizontal berdekatan……..………...……...Nassarius livescens

b. Garis horizontal berjauhan……………………..……Turricula javana

7. a. Jumlah ulir kurang dari 10………………………………...……....….8

b. Jumlah ulir lebih dari 10..…………….………….....Turritella terebra

8. a. Memiliki guratan halus………………………........…..Conus radiatus

b. Memiliki guratan kasar…………….…………Cryptospira ventricosa

Menurut kunci determinasi buatan, Nassarius livescens memiliki kunci


determinasi sebagai berikut :

1b – 3b – 5a – 6a (Nassarius livescens)

2
2.2 Klasifikasi
Klasifikasi Nassarius livescens menurut World Registered of Marine
Species (2012) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Subkelas : Caenogastropoda

Ordo : Neogastropoda

Superfamili : Buccinoidea

Famili : Nassariidae

Subfamili : Nassariinae

Genus : Nassarius

Spesies : Nassarius livescens

Klasifikasi Nassarius livescens menurut Global Biodiversity Information


Facility (2017) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Gastropoda

Ordo : Neogastropoda

Famili : Nassariidae

Genus : Nassarius

Spesies : Nassarius livescens

3
BAB III
HABITATIO

3.1 Gastropoda
Nassarius livescens termasuk ke dalam kelas Gastropoda. Gastropoda
merupakan kelas dari Filum Mollusca yang termasuk kedalam hewan invertebrata.
Gastropoda merupakan hewan bercangkang yang berjalan menggunakan perut
sebagai kakinya. Pada umumnya Gastropoda memiliki cangkang yang sudah
terbentuk sejak embrio, namun ada beberapa jenis gastropoda yang tidak memiliki
cangkang sehingga disebut siput telanjang. Karakteristik yang khas dimiliki oleh
gastropoda adalah “Proses perkembangan yang disebut torsi (torsion). Ketika
embrio gastropoda berbentuk pipih pada abalone dan limpet”(Campbell,2012).

Sumber energi Gastropoda pada umumnya yaitu dengan memakan


tumbuhan atau alga, tetapi ada pula beberapa jenis termasuk karnivora. Hal tersebut
berdasarkan Campbell (2012) yang mengatakan bahwa Gastropoda menggunakan
radulanya untuk memakan alga atau tumbuhan. Akan tetapi, beberapa kelompok
merupakan pemangsa, dan radulanya termodifikasi untuk mengebor cangkang
moluska lain atau untuk mencabik – cabik. Pada siput konus, gigi radula bertindak
sebagai panah racun yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa.

Habitat Gastropoda di sepanjang pantai dan umumnya banyak dan


merangkak di atas permukaan tanah dan ditemukan pada perairan dangkal yang
memiliki dengan mempertimbangkan tekstur substrat awal, kandungan bahan
organik pada substrat dasar serta parameter oseanografi yang mendukung untuk
tumbuh kembangnya garstropoda itu sendiri (Ulmaula,2016)

Struktur umum cangkang Gastropoda terdiri atas: Apex (puncak atau


ujung cangkang), Aperture: (lubang tempat keluar masuknya kepala dan kaki),
Operculum (penutup cangkang), Whorl (satu putaran cangkang, cangkang terakhir
disebut body whorl), Spire (susunan whorl sebelum body whorl), Suture (garis yang
terbentuk oleh perlekatan antar spire), Umbilicus (lubang yang terdapat di ujung

4
kolumela (pusat putaran cangkang)). Tipe cangkang Gastropoda terdiri dari tujuh
belas tipe yaitu: tipe conical, biconical,obconical, turreted, fusiform, patelliform,
spherical, ovoid, discoidal, involute, globose, lenticular, obovatus, bulloid,
turbinate, cylindrical dan trochoid (Oemarjati dan Wardana, 2000).

3.2 Habitatio

Spesies dalam genus ini ditemukan di seluruh dunia. Siput ini biasanya
hidup di lumpur atau flat pasir, intertidally atau subtidally sampai 16 meter.
Kebiasaan hidup sebagian besar spesies Nassarius adalah pemulung sangat aktif, makan
kepiting dan ikan mati sebagai bangkai, dll .Mereka sering masuk ke dalam
liang substrat kelautan dan kemudian menunggu dengan hanya menyedot mereka, sampai
mereka mencium makanan didekatnya. Banyak ditemukan di laut Pasifik, dari Japan
sampai Philippines dan sedikit di Laut India (Nontji, 1987).

5
BAB IV
DESKRIPTIO

(Dokumentasi Pribadi, 2019 )


Nassarius livescens ini memiliki cangkang berwarna cokelat muda hingga
ke abu-abu an dengan garis lateral. Memiliki garis garis melingkar pada pertengaha
cangkakn menuju ke arah anterior semakin mengecil dan membentuk kerucut.
Permukaan cangkang kasar dihiasi dengan garis – gasis kasar yang memanjang dari
posterior menuju anterior .Ujung cangkang meruncing dan berbentuk spiral. Warna
cangkang bagian dalam putih dan halus .Bibir luar berwarna putih. Panjang
cangkangnya 2 – 2,7 cm, dengan putaran ke kanan, bentuknya contong hingga oval.
Dengan bentuk mulut lonjong. Pada lingkaran terakhir bangin dorsal berwarna lebih
gelap (Gili,Carles. 2015).

6
DAFTAR PUSTAKA

Barnes, R. 1980. Invertebrate Zoology. Philadelphia : Winston Publishing.

Campbell. 2012. Buku Ajar Biologi. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Gili, Carles. 2015.Nassarius livescens (Philippi, 1849) and N. sordidus (A. Adams,
1852): two different species (Gastropoda: Nassariidae). Journal of
taxonomical, zoogeographical and historical malacology.7(1): 1 ‒ 7.

Harminto, S. 2003. Taksonomi Avertebrata. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka.

Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta : Gramedia

Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Jakarta : Djambatan.

Oemarjati dan Wardana. 2000. Taksonomi Avertebrata : Pengantar Praktikum


Labolatorium. Jakarta : UI Press.
Ulmaula, Zia .Syahrul,Purnawan dan M. Ali Sarong. Keanekaragaman Gastropoda
dan Bivalvia Bedasarkan Karateristik Sedimen daerah intertidal Kawasan
Pantai Ujong Pancu Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 1(1) : 124 - 134

Anda mungkin juga menyukai