Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


Jalan Kampung Bali, Kota Bengkulu

TUGAS PRETEST
MATA KULIAH : FISIOLOGI HEWAN
WAKTU :-
SEMESTER : 3 (TIGA)
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
DOSEN PEMBINA : TRI UTARI, S.Pd

PETUNJUK:
a. Tugas ini bersifat Take Home
b. Bacalah soal dengan baik, jawablah dengan ringkas, tepat dan diketik
c. Untuk menjawab soal-soal diperbolehkan open book atau searching dari sumber lain
(Tidak Boleh Copy Paste dari Internet)
d. Tugas ini bersifat individu

SOAL:
1. Oleh karena katak, ikan, dan kadal adalah besifat ektotermik, maka hewan-hewan ini
secara proporsional makan lebih sedikit dan tidak setiap saat harus makan jika
dibandingkan dengan hewan pada Kelas Aves dan Mammalia. Jelaskan hal tersebut jika
dikaitkan dengan sifat ektotermik dimaksud !

2. Sistem pencernaan pada katak sudah lebih kompleks jika dibandingkan dengan pada ikan,
sebab ditemukan ada pilorus. Di mana letaknya dan apa fungsi pylorus pada katak?
3. Jelaskan perbedaan pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi :

4. Apa ciri utama Kelas Aves, dan ciri dimaksud adalah merupakan organ dari penyusun
sistem pencernaan, jika dibandingkan dengan kelas-kelas lain dari Subfilum Vertebrata?
5. Seekor sapi yang sedang makan rumput di lapangan, setiap kali menelan rumput yang
dimakannya, belum lumat betul, mengapa demikian ? dan jelaskan fungsi masing-masing
organ pencernaan sapi dalam mengolah makanan ?
Nama : Sulianti Angrum Maningsih
NPM : 1821160012
Jawaban
1. Ektotermik adalah sebutan untuk setiap hewan berdarah dingin, yaitu: binatang
apapun yang pengaturan suhu tubuh tergantung pada sumber-sumber eksternal.
Hewan ektotermik tidak memerlukan makanan sebanyak hewan berdarah panas
(endotermik) dengan ukuran yang sama, tetapi kebanyakan tidak bisa menangani
dengan baik dengan lingkungan dingin. Hewan ektotermik menggunakan perilaku
untuk mengontrol suhu tubuh mereka dengan mengubah jumlah panas yang mereka
dapatkan atau kehilangan secara konveksi, konduksi dan radiasi. Berbagai pola
perilaku memungkinkan ektotermik tertentu untuk mengatur suhu tubuh sampai batas
berguna. Berbeda dengan hewan endotermik yang membutuhkan banyak makanan
untuk menjaga tubuhnya agar lebih konstan.
2. Pilorus terletak di dekat lambung. Fungsi pilorus yaitu sebagai katup yang mengatur
keluarnya makanan dari lambung menuju duodenum. Sfingter pilorus ini juga
berfungsi untuk mencegah makanan yang sudah tersalurkan ke duodenum agar tidak
kembali ke lambung.
3. Pencernaan mekanik yaitu pencernaan yang melibatkan perubahan fisik seperti
mengunyah dan menghancurkan makanan. Selain itu pencernaan ini membantu
memecah partikel makanan dari yang besar menjadi partikel yang lebih kecil. Proses
pencernaan mekanik ini dengan bantuan gigi yang berfungsi untuk mengunyah, yang
kemudian makanan yang telah hancur tadi menuju lambung dengan gerakan
peristaltik. Sedangkan pencernaan kimiawi itu melibatkan perubahan kimia dalam
makanan. Pencernaan ini membantu memecah partikel besar menjadi molekul kecil
yang nantinya akan memudahkan proses pencernaan. Pada pencernaan kimiawi ini
melibatkan enzim yang terjadi di mulut, lambung, usus halus dan pankreas.
4. Ciri utama dari kelas Aves yaitu bulu dan paruh yang terbuat dari zat keratin. Sistem
pencernaan Aves ini di bedakan menjadi 3 yaitu:
a. Sistem pencernaan secara mekanik ini terjadi di rongga mulut dengan bantuan
lidah yang membantu mendorong makanan menuju kerongkongan. Dari
kerongkongan kemudian ke tembolok dan menuju ke empedal, didalam
empedal makanan ini akan mengalami pengecilan partikel sehingga dapat dengan
mudah diserap.
b. Sistem pencernaan secara enzimatis terjadi di mulut dengan bantuan enzim
ptyalin yang terdapat didalam lambung dengan bantuan HCl (Asam
klorida) yang terdapat didalam usus halus. Enzim ini dihasilkan oleh
pankreas.
c. Sistem pencernaan secara biologis dibantu dengan bakteri sehingga disebut
pencernaan mikrobiologi. Proses pencernaan ini terjadi di dalam usus besar.
5. Karena sapi, merupakan hewan ruminansia. Hewan ruminansia merupakan hewan
pemamah biak pemakan tumbuhan (herbivora). Sistem pencernaan pada hewan
ruminansia lebih unik dibandingkan dengan manusia. Hewan ruminansia dapat
mengunyah atau memamah makanannya melalui dua fase. Fase pertama terjadi pada
saat awal makanan masuk, makanan hanya dikunyah sebentar dan masih dalam
tekstur yang kasar. Selanjutnya makanan akan disimpan di dalam rumen
lambung. Fase kedua yaitu ketika rumen sudah penuh, hewan ruminansia akan
mengeluarkan makanan yang dikunyahnya tadi untuk dikunyah kembali hingga
teksturnya lebih halus. Kemudian makanan akan masuk ke dalam lambung lagi.
Fungsi organ pencernaan sapi dalam mengolah makanan:
a. Rongga mulut (Cavum Oris)
Rongga mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya
proses pencernaan. Rahang hewan ruminansia dapat bergerak menyamping untuk
menggiling makanan.
b. Esofagus (kerongkongan)
Esofagus berfungsi sebagai jalur penghubung antara rongga mulut dengan
lambung. Makanan hanya melewati esofagus tanpa melalui proses apapun, hal ini
karena kerongkongan ruminansia umumnya sangat pendek sekitar 5 cm, tetapi
mampu melebar untuk menyesuaikan ukuran dan tekstur makanan.
c. Lambung
Makanan yang telah melewati esofagus kemudian akan menuju lambung. Proses
pencernaan pada lambung yang pertama untuk menampung makanan sementara
sebelum dikeluarkan kembali. Selain itu lambung berfungsi dalam proses
pembusukan makanan dan menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai
selulosa. Berikut ini adalah bagian-bagian lambung hewan ruminansia:
Nama Organ Fungsi Organ
Rumen (perut besar) Tempat penyimpanan sementara
makanan yang sudah ditelan dan
membantu menguraikan makanan.
Retikulum (perut jala) Tempat mencampur makanan hingga
menjadi gumpalan-gumpalan kasar
(bolus). Setelah itu makanan akan
didorong kembali ke rongga mulut
untuk dimamah yang kedua hingga
teksturnya lebih halus.
Omasum (perut buku) Membantu proses penghalusan
makanan secara kimiawi yang
dibantu oleh kelenjar enzim dan
mengurangi kadar air
Abomasum (perut masam) Mencerna gumpalan makanan
melalui enzim dan asam klorida dan
sebagai desinfektan bagi bakteri jahat
yang masuk bersama makanan

d. Usus Halus
Usus halus berfungsi menyerap sari-sari makanan yang telah diproses di dalam
lambung. Sari-sari makanan yang diserap kemudian diedarkan ke seluruh tubuh
dan diubah menjadi energi.
e. Anus
Setelah sari-sari makanan diserap oleh usus halus, sisa proses penyerapan akan
dibawa menuju anus. Sisa ampas makanan tersebut akan dikeluarkan melalui
anus.

Anda mungkin juga menyukai