Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sistem Digestive" dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nina selaku guru Mata Pelajaran Sejarah. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 2 September 2023

Penulis
BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN

Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk
mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Sistem organ
pencernaan pun terdiri dari organ-organ yang memiliki peranannya masing-masing dalam
mengolah makanan.

FUNGSI SISTEM PENCERNAAN


Fungsi utama sistem pencernaan yakni membantu suplai nutrisi ke dalam tubuh, yang diperoleh
dari asupan makanan atau minuman sehari-hari yang dikonsumsi.
Nutrisi yang diambil dari makanan, nantinya dapat memaksimalkan kinerja tubuh secara
menyeluruh. Mulai dari memperbaiki sel-sel, regenerasi kulit, hingga sumber energi tubuh.
Tak hanya itu, dengan sistem pencernaan ini manusia bisa membuang zat-zat berbahaya atau
limbah yang sudah tidak diperlukan tubuh dalam bentuk feses.

ORGAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Sistem pencernaan manusia mulai dari mulut hingga anus. (iStockphoto)


Sistem pencernaan manusia melibatkan berbagai macam organ-organ di dalam tubuh,
yang dimulai dari mulut hingga anus.

1.Mulut
Di dalam mulut manusia tersusun atas gigi, lidah, air liur, dan kelenjar ludah, yang berfungsi
menjalankan proses mekanik dan kimiawi dari makanan supaya bisa masuk ke pencernaan.
2. Kerongkongan (esofagus)
Kerongkongan adalah saluran penghubung antara mulut dan lambung. Di kerongkongan ini,
semua minuman atau makanan yang sudah dikunyah akan melaju menuju lambung.
3. Lambung (ventrikulus)
Lambung adalah kantung yang terletak di rongga perut sebelah kiri. Lambung berfungsi
memecah makanan agar berubah menjadi seperti bubur. Di dalam lambung, makanan akan
bercampur dengan zat asam dan enzim.
4. Usus Halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian terpanjang di saluran pencernaan manusia. Peran
usus halus yaitu memecah sekaligus menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerap (ileum).
5. Usus besar (kolon)
Usus besar mempunyai panjang sekitar 5-6 meter yang terdiri atas tiga bagian yaitu sekum,
kolon, dan rektum.
Sisa makanan yang tidak diserap di usus halus secara perlahan bergerak menuju usus besar
dan menjadi feses. Usus ini adalah bagian terakhir atau ujung dari sistem pencernaan.
6. Rektum
Rektum atau disebut juga poros usus merupakan bagian akhir dari usus besar. Rektum menjadi
penghubung antara usus besar dengan anus.
Organ ini berguna untuk menampung feses dari usus besar, sampai tiba saatnya dikeluarkan
tubuh lewat anus.
7. Anus
Anus adalah lubang tempat saluran pencernaan berakhir, yang menjadi jalan keluarnya feses
dari dalam tubuh. Apabila feses telah siap dibuang, maka otot sfingter akan mengatur
pembukaan dan penutupan anus

TUJUAN UTAMA SISTEM DIGESTIVE

Sistem pencernaan manusia memungkinkan kita memperoleh nutrisi dan energi dari
berbagai jenis makanan atau minuman. Keduanya diperlukan dalam proses
metabolisme, perbaikan sel dan jaringan tubuh, serta menunjang aktivitas sehari-hari,
seperti bergerak, bernapas, belajar, dan bekerja. Makanan-makanan tersebut akan diproses
secara mekanik ataupun secara kimia. Pencernaan secara mekanik yaitu pencernaan yang terjadi di
dalam lambung yang melibatkan gerakan fisik dalam tubuh. Tujuan pencernaan ini adalah untuk
mengubah ukuran molekul makanan menjadi bentuk lebih kecil atau halus. Sedangkan pencernaan
secara kimia yaitu pencernaan yang melibatkan enzim.
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok yaitu: saluran
pencernaan dan organ pencernaan tambahan. Sistem pencernaan memiliki fungsi utama mengubah
makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi tersebut diperlukan untuk proses
perkembangan, perbaikan sel tubuh, termasuk sebagai sumber energi sehari-hari. Ketika proses itu
selesai, organ pencernaan kemudian dengan mudah mengemas limbah padat makanan untuk
dibuang sebagai feses.

PROSES DIGESTI
Digesti (pencernaan) adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diabsorpsi
oleh saluran pencernaan.
Proses digesti meliputi:
(1) pengambilan makanan (prehensi)
(2) memamah (mastikasi)
(3) penelanan (deglutisi)
(4) pencernaan (digesti)
(5) pengeluaran sisa-sisa pencernaan (egesti)

PROSES PENYERAPAN MAKANAN


Penyerapan makanan umumnya terjadi dalam usus halus jejunum dan ileum. Di sana terdapat
banyak lipatan atau disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili memiliki fungsi memperluas permukaan
penyerapan, sehingga makanan dapat terserap dengan lebih efisien.

GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN


Gangguan sistem pencernaan adalah masalah yang terjadi pada saluran atau organ yang
terlibat dalam pencernaan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi
hingga naiknya asam lambung. Gejala gangguan sistem pencernaan pun bervariasi, mulai dari
yang ringan hingga yang berat.
Berikut ini adalah macam-macam gangguan sistem pencernaan yang umum ditemui:

1. Diare
Diare adalah peningkatan frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam sehari disertai perubahan
konsistensi menjadi lebih cair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh perubahan pola makan,
infeksi rotavirus, atau bakteri. Diare bisa berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-
minggu.
Selain menyebabkan perubahan frekuensi dan konsistensi BAB, diare juga bisa mengakibatkan
penderitanya mengalami kram perut, demam, kembung, dan mual.

2. Sembelit
Konstipasi atau sembelit adalah perubahan frekuensi BAB menjadi lebih jarang dan disertai
dengan kesulitan BAB. Hal ini bisa disebabkan oleh menurunnya pergerakan usus. Umumnya
seseorang dianggap mengalami sembelit ketika frekuensi buang air besarnya kurang dari 3 kali
dalam seminggu.
Di samping frekuensi buang air besar yang menurun, gejala sembelit lainnya meliputi:

 Feses keras.
 Harus mengejan saat buang air besar.
 Merasa ada penyumbatan di rektum, sehingga tinja sulit dikeluarkan.
 Merasa tidak tuntas setelah buang air besar.
 Perlu bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menekan perut atau menggunakan
jari tangan untuk mengeluarkan feses dari anus.

3. Wasir (hemoroid)
Wasir terjadi ketika pembuluh darah vena yang terletak di luar atau di dalam saluran anus
(rektum) mengalami pembengkakan. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, namun sekitar
50% penderitanya berusia di atas 50 tahun. Wasir dapat menimbulkan nyeri dan gatal pada
anus, benjolan di anus, serta keluarnya darah ketika BAB. Kadang wasir juga bisa membuat
penderitanya sulit untuk duduk.

4. GERD
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung terjadi ketika asam
lambung naik menuju kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya katup (sfingter)
yang terletak di dalam saluran kerongkongan bagian bawah.
Pada orang sehat, katup tersebut akan berkontraksi dan menutup saluran kerongkongan
setelah makanan turun ke lambung. Namun pada penderita GERD, katup yang lemah
menyebabkan kerongkongan tetap terbuka, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan.
Beberapa gejala penyakit asam lambung adalah:

 Rasa perih dan sensasi seperti terbakar di dada, yang bertambah parah setelah makan
atau saat berbaring.
 Rasa asam di belakang mulut.
 Sakit saat menelan.
 Adanya rasa mengganjal di kerongkongan.
 Batuk tanpa dahak.
 Radang tenggorok, jika asam lambung mengiritasi tenggorokan.

5. Tukak lambung
Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung dan usus halus bagian atas. Pengikisan dan
luka tersebut umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau penggunaan
obat pereda nyeri dalam jangka panjang.
Umumnya tukak lambung menimbulkan nyeri ulu hati. Gejala lain yang bisa muncul pada tukak
lambung adalah:
 Rasa begah dan kembung
 Mual dan muntah
 Feses berwarna gelap
 Perubahan nafsu makan
 Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya

Macam-macam gangguan sistem pencernaan yang dipaparkan di atas dapat menimbulkan


keluhan yang ringan sampai berat dan mengggangu aktivitas. Jika Anda mengalami keluhan
pada sistem pencernaan, berkonsultasilah dengan dokter agar diketahui penyebabnya dan
diberikan penanganan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Adhi, Irawan Sapto. Adhi, Irawan Sapto, ed. "Sistem Pencernaan: Fungsi, Organ, dan Cara
Menjaga Agar Tetap Sehat". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-22.
Diakses tanggal 2020-11-25.
2. ^ "Pencernaan Kimiawi dan Pencernaan Mekanik, Ini Bedanya". SehatQ. Diarsipkan dari
versi asli tanggal 2020-09-28. Diakses tanggal 2020-11-25.
3. ^ Adhi, Irawan Sapto. Adhi, Irawan Sapto, ed. "Sistem Pencernaan: Fungsi, Organ, dan Cara
Menjaga Agar Tetap Sehat". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-16.
Diakses tanggal 14 November 2020.
4. ^ Lompat ke:a b c d e Rikky Firmansyah, Dkk. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta: PT
Grafindo Media Pratama. hlm. 94–95. ISBN 978-979-1192-06-4.
5. ^ "Diare". Alodokter. 2014-06-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-29. Diakses
tanggal 2020-11-21.
6. ^ "Parotitis Epidemika (Mumps)". Rumah Sakit Permata (dalam bahasa
Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-24. Diakses tanggal 2020-11-21.
7. ^ "Tidak Melulu Kurang Serat, Deretan Penyakit Ini Juga Bisa Sebabkan Sembelit - Semua
Halaman - Grid Health". health.grid.id. Diakses tanggal 2020-11-21

Anda mungkin juga menyukai