lengan bayi yang disebabkan oleh luka saraf di bahu waktu lahir (Warner, 2002). Erb’s palsy adalah kelemahan pada lengan yang terjadi pada proses kelahiran (www.ecureme.com) Etiologi Erb’s palsy atau yang biasa juga disebut dengan lesi plexus brahialis terjadi karena adanya kerusakan saraf yang mengontrol gerakan lengan dikarenakan adanya injuri pada proses kelahiran pada bayi. Injuri ini biasanya terjadi karena adanya kerusakan saraf antara spine dengan lengan atau tangan. Erb’s palsy biasanya terjadi karena adanya tarikan yang berlebih pada leher bayi ketika proses kelahiran. Tarikan yang berlebih tersebut dapat menyebabkan terlepasnya saraf dari tulang cervical yang menyebabkan kontrol lengan dan tangan terganggu. Biasanya bengkak terjadi di sekeliling akar saraf dan dapat menyebabkan paralisis karena pengaruh adanya tekanan. Kelumpuhan biasanya terjadi sementara, yaitu sehari atau dua hari saja. Gambaran Klinik
Cidera plexus brachialis sering terjadi pada anak-anak dan
disebabkan karena trauma lahir. Ada tiga tipe yang klasik, yaitu tipe plexus atas (paralysis Erb Duchene), tipe plexus bawah (paralysis Klumpke), dan tipe plexus tengah. Tipe plexus atas. Disebabkan adanya kompresi atau robekan pada radiks plexus cervical kelima dan keenam atau pada trunkus atas. Gejalanya berupa paralysis dan atrofi musculus deltoideus, biceps, brachialis, dan brachioradialis disertai dengan menghilangnya gerakan abduksi dan eksternal rotasi shoulder serta melemahnya gerakan fleksi dan supinasi forearm. Musculus supraspinatus, infraspinatus, subscapularis, serratus, dan rhomboideus kadang-kadang juga terkena. Sensasi menghilang pada permukaan deltoideus dan radialis forearm dan tangan. Anatomi Fisiologi Pleksus brakhialis : Bagian Primer anterior 4 nervus Cervikalis atas C5 dan C6 memebentuk upper trunk. C7 menjadi trunkus bagian tengah. C8 dan T1 bergabung membentuk lower trunk. Nervus thoracalis posterior mensarafi M. serratus anterior, M scalenius dan longus colli. Nervus Subscapularis atas atau brevis ke Muskulus Subscapularis. Nervus Subscapularis mensarafi M supraspinatus dan infraspinatus. Nervus Thorakalis anterior medialis dan lateralis mensarafi M pectoralis mayor dan minor. Nervus thoracobracialis mensarafi M lattisimus dorsi. Nervus cutaneus antebracialis menuju permukaan medial lengan bawah. Nervus cutaneus brachialis medialis menuju ke medial lengan Patofisiologi Adanya traksi pada proses persalinan kemungkinan bisa menyebabkan injury atau traumatic plexus brachialis pada nervi C5 dan C6. Akibat dari injury menyebabkan lesi pada nervi C5 dan C6 reseptor sensoris berupa paralysis, atrofi, anastesia pada otot rhombaoideus, deltoid, supraspinatus, infraspinatus, teres minor, biceps, brachialis dan supinator dan pada reseptor motoris terjadi penurunan kekuatan otot dari abdoktor, eksternal rotasi dari shoulder, fleksi elbow dan supinasi lengan bawah. Sehingga jika berlangsung lama akan menyebabkan deformitas pada lengan atas. (Wale, J.O, 1961) Type kerusakan saraf dibedakan menjadi 4, yaitu Extraction Rupture Neuroma Praxis / strecth Tanda dan Gejala Paralisis dan atrofi m. rhomboideus, m. Deltoid, m. Supraspinatus, m. Infraspinatus, m. Teres minor, m. bisecp, m. Supinator Posisi lengan Hangs forarm ekstensi Extreme pronasi, internal rotasi, palmar fleksi dan face outward. Kontraktur Anestesia (Wale, J.O, 1961) Prevalensi Kerusakan saraf yang menyebabkan Erb’ palsy dapat terjadi 1 dari 400 kelahiran. Lebih banyak terjadi pada bayi yang lahir sungsang karena bahu mudah teregang dan saraf terluka (Werner, 2002). Prognosis 75% sampai 90% bayi dengan kondisi Erb’s palsy dapat semhuh sempurna setelah beberapa bulan. Penanganan oleh ahli bedah, fisioterapi dan okupasi terapi sangant penting diberikan pada anak jika pada usia 4 bulan menunjukkan adanya kelainan pada fungsi anggota gerak tetapi pemberian terapi secara dini dapat memperbaiki prognosis. Adanya komplikasi kerusakan pada fungsi syaraf baik permanen, sebagian, maupun kehilangan fungsi secara total, hal ini dapat menyebabkan kelemahan pada lengan atau paralisis. Probem FT
Kelemahan otot, shoulder dan wrist
Komunikasi verbal minimal Gangguan hand function pada tangan terutama graps Gangguan sensorik ( hiposensitif ) pada tactile dan propioseptif Terima Kasih…