Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji bagi Allah SWT penguasa segala sesuatu.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada rasul kita,

Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan umatnya

yang setia hingga akhir zaman kelak.

Alhamdulillah, atas kehendak-Nya karya tulis yang berjudul

“Manfaat Gel Aloe Vera Barbadensis Miller untuk Kesehatan” ini

dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis memperoleh

bantuan, baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak.

Tidak ada hal lain yang bias diberikan selain ucapan terima kasih

yang menulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu

dalam pepmbuatan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini mesih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik

yang membangun sebagai bahan evaluasi dan langkah menuju

masa depan yang lebih baik.


Akhir kata, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Garut, 2009
ABSTRAK

Jauh sebelum masa Cleopatra atau tahun 1500 SM, Aloe


Vera sudah banyak digunakan sebagai obat terutama untuk
mengobati luka bakar. Hal tersebut tertulis dengan jelas pada
“Papyrus Ebers” atau “Kitab Pengobatan” dari (Egyptian Book Of
Remedies).
Dioscrodies dan Pliny, tabib romawi, pernah juga
mengungkapkan hal yang hampir sama dalam buku “Historia
Naturalis”.
Pada zaman sekarang, Aloe Vera telah dimanfaatkan secara luas,
tidak hanya sebagai obat luar, namun telah banyak pula
dimanfaatkan sebagai obat dalam.

Secara umum, Lidah Buaya merupakan satu dari 10 jenis


tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk
dikembangkan sebgai tanaman obat dan bahan baku industri.

Berdasarkan hasil penelitian tanaman ini kaya akan


kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin,
polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan.

Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), Lidah


Buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan
membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar
gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan
darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit
kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit
kanker, penderita HIV/AIDS.

Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini


Lidah Buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri
makanan dan minuman kesehatan.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lidah buaya atau Aloe vera adalah salah satu tanaman obat yang

berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah

digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.

Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan

pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah

buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang

cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya

menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak

setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber

tenaga.

Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr.

Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah

buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera

Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang

dibutuhkan oleh tubuh.


Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam

asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim,

hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik,

antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi,

antiperadangan, antipembengkakan, serta antivirus yang resisten

terhadap antibiotik.

Pelajar sebagai generasi intelektual sudah selayaknya memiliki

pengetahuan mengenai kandungan Lidah Buaya dan

mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “ Manfaat Gel Lidah

Buaya Barbadensis Miller untuk Kesehatan”

1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membatasi dan

merumuskan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini

adalah sebagai berikut.

1.2.1. Jenis Lidah Buaya yang dibahas dalam karya tulis ini

adalah Aloe Vera Barbadensis Miller/ Aloe Barbadensis

Miller/ Aloe Vera.


1.2.2. Bagian Lidah Buaya yang akan dibahas dalam karya tulis

ini adalah Gel Lidah Buaya Barbadensis Miller.

1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan

1.3.1. Untuk mengetahui Manfaat Lidah Buaya jenis Aloe Vera/

Aloe Barbadensis Miller.

1.3.2. Untuk mengetahui apa saja kandungan gizi dari lidah

buaya/ Aloe Barbadensis Miller.

1.3.3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari lidah buaya/ Aloe

Barbadensis Miller bagi kesehatan.

1.4 Manfaat Penyusunan

Penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memberikan

manfaat yang berguna bagi semua orang, khususnya bagi

para pembaca.

Adapun manfaat dari penyusunan dan pembahasan

dari karya tulis ini adalah sebagai berikut.

1.4.1. Untuk mengetahui Manfaat Lidah Buaya jenis Aloe Vera/

Aloe Barbadensis Miller.

1.4.2. Untuk mengetahui apa saja kandungan gizi dari lidah

buaya/ Aloe Barbadensis Miller.


1.4.3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari lidah buaya/ Aloe

Barbadensis Miller bagi kesehatan.

1.4.4. Untuk memenuhi tugas akhir di SMA Negeri 1 Garut

1.5 Metode Penulisan

Metode yang digunakan penulis dalam penulisan karya

tulis ini adalah menggunakan metode studi pustaka, yaitu

dengan mengambil data-data yang terdapat pada buku yang

ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas

dalam karya tulis ini. Dan juga beberapa data yang diambil

dari sumber tertulis lainnya, seperti majalah dan tabloid, serta

dari internet.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penyusunan karya tulis ini, maka

penulis menyusun karya tulis ini ke dalam empat bab. Adapun

sistematika yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah

sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang Masah


1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah

1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan

1.4 Manfaat Penyusunan

1.5 Metode penulisan

1.6 Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Kronologi Sejarah Pemanfaatan lidah buaya (Aloe Vera).

2.2 Klasifikasi Ilmiah Aloe Vera Barbadensis Miller.

2.3 Morfologi Aloe Vera Barbadensis Miller.

2.4 Karakteristik Gel Aloe Vera Barbadensis Miller.

2.5 Nutrisi yang terkandung dalam Aloe Vera Barbadensis

Miller secara umum.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Nutrisi yang terkandung dalam Aloe Vera Barbadensis

Miller secara khusus


3.2 Efek Samping Aloe Vera Barbadensis Miller

3.3 Penyakit-penyakit yang bisa diobati oleh Gel Aloe Vera

Barbadensis Miller.

3.4 Terapi Aloe Vera Barbadensis Miller untuk kesehatan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Kronologi Sejarah Pemanfaatan lidah buaya (Aloe Vera)

Tahun 2200 SM

Tablet dari tanah liat ditemukan di sebuah kota dejat Nippur,

Sumaria. Pelepah daun lidah buaya digunakan sebagi obat untuk

melancarkan buang air besar.

Tahun 1550 SM

Catatan pada naskah kuno di Ebers, mesir: pelepah daging lidah

buaya diambil dan dicampur dengan bahan-bahan lain, direbus. Ada

12 resep untuk pengobatan internal dan eksternal.

Tahun 400 SM

Tanaman lidah buaya dan hasil pemrosesannya siekspor ke Asia.

Hasil pemrosesan berupa rebusan pelepah daun lidah buaya atau

getahnya, juga digunakan untuk kepentingan domestic.

Perdagangan dilakukan oleh saudagar arab di hampir seluruh

kawasan Asia Barat. Tanaman lidah buaya banyak tumbuh dan

banyak dimanfaatkan di India (hingga kini) sebagai obat


Tahun 50 SM

Dokter Yunani bernama Celcius memperkenalkan lidah buaya ke

dunia pengobatan di kawasan Barat. Getah lidah buaya digubakab

untuk obat pencahar, tidak ada laporan tentang pemanfaatan ini.

Tahun 41-68

Lidah buaya disebut tanaman obat Yunani oleh peracik obat

bernama Dioscorides. Dia mencatat bahwa getah lidah buaya-bukan

cairan dalam daging lidah buaya adalah bagian yang berkhasiat

sebagai obat. Ditambahkan, semakin pahit getah lidah buaya

semakin manjur khasiatnya. Pada masa ini, lidah buaya digunakan

untuk obat tidur, membersihkan perut, luka tersiram air panas, luka

pada alat kelamin, kulit, gatal karena iritasi, sembelit, memar, rambut

rontok, menghentikan luka berdarah, amandel serta penyakit pada

mulut dan mata.

Tahun 23-79

Dokter asal Roma bernama Pliny mempertegas pernyataan

Dioscorides. Diamenambahkan bahwa gel lidah buaya

mengendalikan pengeluaran keringat, sementara rebusan akar

tanaman lidah buaya menyembuhkan luka pada penderita lepra.


Tahun 700

Dokter Cina bernama Materia Medicas pertama kali memanfaatkan

lidah buaya untuk obat di Cina. Masyarakat setempat menyebut lidah

buaya sebagai “Luhui” yang berarti „black deposit= simpanan

tersembunyi‟ atau “Hsiang-tgan” mengacu pada rasanya yang pahit.

Ia mencatat, lidah buaya tidak hanya mengobati segala masalah

pada kulit, tetapi juga untuk penyakit sinus dan obat demam.

Tahun 900

Al-Kindi (filsuf, dokter dan ilmuwan arab) menyatakan bahwa lidah

buaya manjur untuk mengobati sakit akibat radang, borok pada mata

dan masalah pada kesehatan lain.

Tahun 1000-1300

Pemanfaatan lidah buaya kering dan getahnya untuk bahan obat

semakin meluas di Eropa.

Tahun 1300-1500

Di inggris, hasil pemrosesan getah kering lidah buaya mulai

diperkenalkan untuk obat pencahar, luka, dan penyakit. Getah kering

diimpor dari kepulauan Socorta, Afrika.


Tahun 1600-1700

Tanaman lidah buaya dikembangkan secara komersial di kepulauan

Barbados, Karibia, oleh bangsa Spanyol, dan oleh petani Belanda di

kepulauan Curacao. Hasilnya diekspor ke seluruh Eropa.

Tahun 1700-1900

Untuk pertama kalinya, tanaman lidah buaya diberi nama Aloe Vera

oleh carl Von Linne pada 1720. Ratusan catatan mengenai manfaat

tanaman lidah buaya untuk pengobatan dipublikasiskan oleh para

dokter. Lidah buaya terdaftar secara resmi sebagai obat pencahar

dan obat untuk pelindung kulit oleh badan Farmasi Amerika Serikat

(USP).

2.2 Klasifikasi Ilmiah Aloe Vera Barbadensis Miller.

Sinonim : Aloe Barbadensis Miller, Aloe Vulgaris lam

Indonesia, Letah buaya (sunda), lidah

buaya (melayu)

Malaysia : Jadam

Cina : Lu hui

Inggris : Aloe, Barbados Aloe

Spanyol : Salvila
Kindom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (tumbuah berpembuluh)

Super divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu/ monokotil)

Ardo : Asparagales

Famili : Liliaceae

Genus : Aloe

Spesies : Aloe Vera L.

2.3 Morfologi Aloe Vera Barbadensis Miller.

Batang

Tanaman aloe vera berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan

karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam

dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang

selanjutnya menjadikan anakan. Aloe vera yang bertangkai panjang

juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun.

Batang aloe vera dapat de\isetek untuk perbanyakan tanaman.

Peremajaan ini dilakukan dengan memangkas habis daun dan

batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini akan muncul

tunas-tunas baru atau anakan.


Daun

Daun tanaman aloe vera berbentuk pita dengan helaian yang

memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna

hijau ke abu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air) dan

banyak mengandung getah dan lendir (gel) sebagai bahan baku

obat. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karenadi

dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat

dimanfaatkan pada waktu kekurangan air.Bentuk daunnya

menyerupai pedang dengan ujung daun meruncing, permukaan daun

dilapisi lilin, dengan duri lemas di pinggirnya. Panjang daun dapat

mencapai50-75cm dengan berat 0,5 kg- 1 kg, daun melingkar rapat

di sekeliling batang bersaf-saf.

Bunga

Bunga lidah buaya berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa

yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil,

tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa

mencapai 1 meter, bunga lidah buaya biasanya muncul bila ditanam

di pegunungan.

Akar
Akar tanaman aloe vera berupa akar serabutyang pendek dan

berada di permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50-100cm.

untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan

gembur di bagian atasnnya.

2.4 Karakteristik Gel Aloe Vera Barbadensis Miller.

Antiseptik : Pembersih alami dan mengobati luka dengan cepat

Antipuritik : Penghilang rasa gatal

Anestetik : Pereda rasa sakit

Afrosidiak : Pembangkit gairah seksual

Antiinflamasi : Penyembuh luka dan pengurang radang

2.5 Nutrisi yang Terkandung Dalam Gel Lidah Buaya Secara


Umum

a.) Vitamin yang terkandung dalam lidah buaya


 A
 B1
 B2
 B3
 B6
 B12
 C
 E
 F

b.) Mineral yang terkandung dalam Lidah buaya


 Kalsium
 Fosfor
 Potasium
 Besi
 Sodium
 Magnesium
 Mangan
 Tembaga
 Kromium
 Zinc

c.) Senyawa bermanfaat yang terkandung dalam lidah buaya

Mukopolisakarida dan Asam Lemak


Polisakarida
Selulosa Semua jenis asam lemak
tidak jenuh
Glukosa Asam Caprilik
Manosa
Aldonentosa
Hamosa
Acemannan
d.) Enzim dan Asam Amino yang terkandung dalam lidah buaya

Asam Amino Asam Amino Enzim-enzim


Essensial Tambahan
Isoleusin Asam Aspartik Phopatase
Leusin Asam Glutamik Amilase
Lysin Alanin Lipase
Methionin Arginin Catalase
Phenilalanin Cystin Creatine
phospsokinase
Threonin Glysin Nucelotidase
Valin Histisin Cellulase
Hydroxyprolin Alkaline
Prolin Proteolase
Serin
Tyrosin
BAB IIl

PEMBAHASAN

3.1 Nutrisi yang erkandung dalam Aloe Vera Barbadensis Miller


secara khusus.

1. lidah buaya mengandung aloin yang bersifat pencahar,

bermanfaat untuk. memperlancar pencernaan.

2. Kandungan lignin dalam gel lidah buaya mampu melindungi

kulit dari dehidrasi dan menjaga kelembapannya. Lignin

dimanfaatkan produsen kosmetik untuk beragam produk

perawatan kulit dan kecantikan.

3. Kandungan Antrakuinon lidah buaya memiliki efek

menghilangkan rasa sakit dan rasa pusing

4. Lidah buaya mampu meningkatkan fungsi jaringan termasuk

pembentukan sel dan peremajaan jaringan yang baru.

5. Dalam pengobatan luka gores, gel lidah buaya efektif

mengurangi bekas luka.

6. Gel lidah buaya paling manjur untuk mengatasi akibat dari

sengatan matahari, peneyembuhan luka bakar ringan dan

luka bakar tahap lanjut.


7. Gel lidah buaya bisa langsung dioleskan pada luka gores,

sobek, dan kulit teriritasi.

8. lidah buayaaman digunakan langsung dari daunnya setelah

dicuci bersih.

9. Gel lidah buaya bermanfaat menjaga keseimbangan asam

perut dalam komposisi yang tepat. Itu sebabnya lidah buaya

menjadi obat maag.

10. Kemampuan gel lidah buaya dalam peremajaan jaringan juga

terjadi di dalam saluran pencernaan, membuat jaringan baru

pada usus besar dan usus kecil serta jaringan perut. Gen

lidah buaya dengan mudah menstimulasi fibroblast untuk

membuat jaringan yang baru. Fibriblast yang terstimulasi

mampu membuat proteoglican, kolagen, dan unsur-unsur

untuk membentuk jaringan baru.

11. Memperbaiki sistem pencernaan dari gangguan asam

lambung, jamur kandida, kolitis, dan susah BAB.

12. Berperan sebagai stimulan untuk memprosuksi elastin dan

kolagen yang penting dalam mencegah penuaan kulit

13. Mengandung aloe-emodin dan rhein

yaitu polifenol golongan anthraquinone yang mempunyai

khasiat laksatif (purgatif; pencahar) kandungan


polisakaridanya mempercepat penyembuhan luka dan

mengurangi reaksi peradangan.

3.2. Efek Samping Aloe Vera Barbadensis Miller

Adapun efek samping yang ditimbulkan lidah buaya adalah

sebagai berikut:

 Aloe latex (aloin) adalah gel berwarna kuning kecoklatan,

terdapat pada sisi dalam daun jika kulitnya dikupas dan

diproduksi sebagai pencahar komersial. Jika digunakan

menyebabkan diare dan keram usus. Ibu hamil dilarang

menggunakan aloe latex karena merangsang kontraksi

rahim (uterus), demikian juga ibu menyusui karena

menyebabkan rasa sakit akibat keram lambung pada

bayinya.

 Aloe latex jangan digunakan oleh penderita irritable bowel

syndrome, penyakit ginjal dan penderita wasir. Jika

penderita wasir ingin mengonsumsi lidah buaya, gunakan

setelah kulit dikupas dan lendir dicuci.


 Urine berwarna merah muda (pink) atau merah. Jika hal

ini terjadi harus segera konsultasi dengan dokter.

Konsumsi lidah buaya yang overdosis bisa menyebabkan

dehidrasi, kejang perut atau kejang usus. Oleh karena itu,

harus diperhatikan dosis pada kemasan obat.

 Kerusakan pada ginjal atau diare yang parah, atau jantung

yang berdebar karena kurangnya kadar potasium dalam

darah. Biasanya, orang ini mengalami efek samping itu

tidak akan cocok menggunakan lidah buaya untuk

pengobatan kulitnya.

3.3 Penyakit-penyakit yang bisa diobati oleh Gel Aloe Vera

Barbadensis Miller.

Penyakit-penyakit pada anak-anak yang bisa diatasi dengan

lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller

1. Cacingan

2. Susah buang air kecil

3. Sembelit

Penyakit-penyakit pada anak-anak yang bisa diatasi dengan

lidah buaya/ Aloe Barbadensis Miller


1. Diabetes

2. Radang Tenggorokan

3. Kadar kolesterol tinggi

4. Infeksi lambung dan usus

5. Sakit (otot, sendi)

6. Menurunkan kadar gula dalam darah

7. Mengatasi obesitas dan menguraikan butiran lemak

8. Ambeien

9. Rasa sakit akibat rematik

10. Kencing manis

11. Buang air kecil berdarah

12. Hipertensi

13. Batu empedu

14. Influenza

15. Radang usus dan lambung

16. Radang amandel

17. Radang hidung

18. AIDS

19. Radang telinga

20. Radang gusi dan rongga mulut

21. Haid tidak lancar

22. Meningkatkan gairah seksual.


3.4 Terapi Aloe Vera Barbadensis Miller untuk kesehatan.

Ambeien

 Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya,

dicuci lalu diparut.

 Beri setengah gelas air panas, kemudian peras.

 Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.

Terapi lain:

 Daun lidah buaya dibuang kulitnya.

 Bagian yang bening dan berlendir (gel) dipotong-

potong.

 Untuk menghilangkan lendirnya, potongan daging daun

sebanyak kurang lebih setengah gelas disiram air

panas, kemudian tiriskan.

 Saat akan dimakan, ke dalam gelas ditambahkan air

matang sampai ¾ gelas.

 Diminum sehari sekali sampai sembuh.

Terapi oles
 Lidah buaya secukupnya dijus, tambahkan norit dan

bubuk gambir secukupnya.

 Oleskan pada ambeien.

Flu/ Pilek

 Ambil setengah daun pelepah lidah buaya.

 Campur dengan madu

 Minum tiga kali sehari sebanyak satu sendok the.

Terapi lain:

 Siapkan:

o 2 batang daun bawang (bagian yang berwarna

putih)

o 10 gr jahe

o 90 gr daging daun lidah buaya

o 5 butir cengkeh

 Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa

200 cc.

 Saring air rebusan tadi, dan minum airnya.

 Lakukan 1 hari sekali.


Radang Lambung / Maag

 Ambil setengah lembar pelepah daun lidah buaya.

 Ambil gel segarnya. Agar rasanya tidak pahit, tambahkan

madu secukupnya.

 Diminum 2 kali sehari

Luka bakar atau tersiram air panas (yang ringan)

 Daun lidah buaya dicuci bersih

 Ambil bagian dalamnya

 Tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.

Luka Iris

 Potong pelepah daun lidah buaya.

 Cuci bersih dan kupas sampai mendapatkan gel atau ceiran

kehijauan.

 Tempelkan gel pada luka, lalu bungkus dengan perban

supaya tidak berkontaminasi dengan udara dan panas .

 Radang tenggorokan

 Ambil pelepah lidah buaya, cuci dan kupas bagian yang

berwarna hijau.
 Potong-potong dagingnya, atau diblender

 Tambahkan 1 sendok makan madu

 Minum 3 kali sehari.

Rematik

 60 gr lidah buaya yang telah dibersihkan kulit dan durinya,

diblender.

 Tambahkan 30 gr jahe dan gula merah atau gula pasir

secukupnya

 Rebus dengan air secukupnya hingga tersisa 1 gelas.

 Minum secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai