OLEH :
JAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Dan telah disetujui serta disahkan oleh dosen pengampu mata kuliah Kemuhamamdiyahan.
Mengetahui,
Wakil Dekan IV
Fakultas Farmasi dan Sains Dosen Pengampu
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
memperdayakan masyarakat (kaum dhuafa) ini guna memenuhi tugas Kemuhammadiyahan.
Berdasarkan hal tersebut, maka kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka
Fakultas Farmasi dan Sains dengan ini bermaksud mengadakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang mana insya Allah kegiatan ini nantinya merupakan kegiatan yang dapat
membuka hati dan pikiran kita untuk saling membantu terhadap sesama, dan dapat memberikan
inspirasi terhadap orang-orang yang membaca proposal ini untuk menyalurkan sebagian dananya
untuk kaum dhuafa. Agar kaum dhuafa tersebut memdapatkan kehidupan yang lebih baik dan
lebih layak. Amin ya Robbal Alamin
DAFTAR ISI
• HALAMAN JUDUL
• LEMBAR PENGESAHAN
• KATA PENGANTAR
• DAFTAR ISI
• DAFTAR TABEL
• DAFTAR GAMBAR
I. Latar Belakang
X. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Dalam Al-Quran, kata dhuafa juga berasal dari d’afa atau dhi’fan. Makna kata lemah ini
menyangkut lemah dalam aspek kesejahteraan atau finansial. Kata ini seperti yang terdapat
dalam ayat berikut : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
kesejahteraan mereka” (Q.S An-nisa : 9). Dalam ayat lainnya ata dhuafa juga terdapat dalam
Q.S Al-Qasas ayat 4 yang berbunyi : “Seseungguhnya fri’aun telah berbuat sewenang-
wenang di muka bumi dan menjadikan pendudukanya berpecah belah dengan menindah
segolongan dari mereka, meyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak
perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Kesadaran kita untuk saling berbagi, tidak saja merupakan sikap mulia yang diajarkan
agama. Lebih jauh dari itu, pikiran dan naluri manusia sebagai makhluk sosial selalu
menuntut kita untuk bersikap peduli terhadap segala penderitaan, kekurangan dan
keterbatasan yang dirasakan sesama. Ada sisi lain dari batin kita yang ikut menderita atau
merasa bersalah ketika kita memiliki dan merasakan kemudahan hidup dengan berbagai
fasilitasnya, sementara di saat yang sama kita tahu, ada di sekitar kita yang bahkan hanya
untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok pun terasa sulit.
Dalam Al-Quran surat Al-Ma'un ayat 1-7 Allan SWT berfirman: "Tahukah kamu orang
vang mendustakan agama Itulan orang vang menghardik anak vatim dan tidak member
makan orang miskin, maka celakalan bag orang-orang yang sholen yaitu orang-orang yang
lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang
berguna".
Menurut UU No. 11/2009 pasal 1 tentang kesejahteraan sosial bahwa kesejahteraan sosial
adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosal warga Negara agar dapat
hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
Pancasila dan UUD Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan Negara mempunyai
tanggung jawab untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan memajukan kesejahteraan
umum dalam rangka mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
PROFIL KELUARGA PAK MIDA
PERMASALAHAN KELUARGA PAK MIDA
TUJUAN DAN TARGET PEMBERDAYAAN KELUARGA PAK MIDA
MANFAAT PEMBERDAYAAN KELUARGA PAK MIDA
PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUARGA PAK MIDA
RENCANA PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA PAK MIDA
PELAKSANAAN DAKWAH LAPANGAN
ANGGARAN PEMBERDAYAAN KELUARGA PAK MIDA
PENUTUP
Demikianlah proposal ini disusun dengan sebaik baiknya dan sebenar benarnya. Hal hal
yang belum diatur dan ditentukan dalam proposal ini akan diatur dan ditentukan kemudian.
Kelompok