Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PRAKTEK DAKWAH LAPANGAN

“SATUNAN DHUAFA PADA KELUARGA TERDAMPAK PANDEMI


COVID 19”

KELOMPOK 2 RSPAD

1B Transfer

Nama Kelompok :

Indah Pertiwi (2018720015)

Putri Hardiyanti (2018720169)

Reviyana (2018720170)

Renita (2018720173)

Tuti Maryani (2018720134)

Yuni Setiawan (2018720149)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2020/2021

1
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
“SATUNAN DHUAFA PADA KELUARGA TERDANPAK PANDEMI COVID 19”

TIM PELAKSANA

Indah Pertiwi Yuni Setiawan


ketua pelaksana sekretaris pelaksana

Mengetahui disahkan

Syamsul Anwar, S.Km,. M.Kep Ns. Slametiningsih, M.Kep,. Sp.Kep J


dosen pembimbing Ketua Program Studi

KATA PENGANTAR
2
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga
penulis bisa menyelesaikan proposal pemberdayaan keluarga Dhuafa tepat waktu. Shalat
serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabat-
sahabat, serta seluruh umat manusia yang berawal dari zaman jahiliyah sampai dengan
zaman terang-benderang sampai sekarang ini, sehingga bisa menjalani syariat Islam sesuai
dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Ibu Ns. Slametiningsih, M.Kep,. Sp.Kep J
2. Dosen Pembimbing Al-Islam Kemuhammadiyahan Bapak Syamsul Anwar, S.Km,.
M.Kep.
3. Para Donatur yang membaca proposal guna menyalurkan sebagian dananya untuk
keluarga dhuafa
4. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan proposal yang tidak bisa
disebutkan satu per satu.

Penulis ingin melakukan kegiatan pemberdayaan keluarga Dhuafa dalam rangka


melengkapi tugas proposal Kemuhammadiyahan. Kegiatan ini dilakukan agar umat Islam
peduli dengan kondisi keluarga Dhuafa.

Demikian penulis sampaikan, semoga dengan proposal ini bisa menjadi referensi untuk
melakukan kegiatan kedepannya, baik pembaca maupun penulis, dan dapat memberikan
inspirasi terhadap orang-orang yang membaca proposal ini untuk menyalurkan sebagian
dananya untuk keluarga dhuafa. Agar kaum dhuafa tersebut memdapatkan kehidupan yang
lebih baik dan lebih layak.

Mohon maaf jika ada kekurangan di proposal, kesempurnaan hanya milik Allah
SWT. semata dan umat manusia wajib ikhtiar untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,
terima kasih.

Wasslamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 22 Desember 2020

Hormat Kami
Tim Pelaksana
DAFTAR ISI

3
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
BAB II PEMBERDAYAAN KAUM DHUAFA
A. Profil Keluarga Dhuafa 3
B. Rermasalahan Keluarga Dhuafa 3
C. Tujuan dan Target Pemberdayaan Keluarga Dhuafa 4
D. Manfaat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Dhuafa 4
E. Pendekatan Pemberdayaan Keluarga Dhuafa 4
F. Rencana Program Pemberdayaan Keluarga Dhuafa 5
G. Anggaran Pemberdayaan Keluarga Dhuafa 6
BAB III DAKWAH LAPANGAN
A. Rencana Dakwah Lapangan 8
B. Daftar Pustaka 8
C. Dokumentasi 9

BAB I

4
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesadaran kita untuk saling berbagi, tidak saja merupakan sikap mulia yang
diajarkan agama. Lebih jauh dari itu, pikiran dan naluri manusia sebagai makhluk
sosial selalu menuntut kita untuk bersikap peduli terhadap segala penderitaan,
kekurangan dan keterbatasan yang dirasakan sesama. Ada sisi lain dari batin kita
yang ikut menderita atau merasa bersalah ketika kita memiliki dan merasakan
kemudahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, sementara di saat yang sama kita
tahu, ada di sekitar kita yang bahkan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup
pokok pun terasa sulit. Setitik cahaya menjadi harapan kita bersama, ketika naluri
kesadaran kita tergerak untuk melakukan amal nyata, dengan berbagi terhadap
sesama maka kitapun dapat saksikan tidak saja para tokoh dan pemuka agama, para
cendikiawan, profesional, mahasiswa, pejabat pemerintah bahkan para
pengusahapun saat ini telah semakin menyadari hak orang lain dan ia merasa harus
memberikannya kepada yang berhak menerimanya.
Dalam Al-Quran surat Al-Ma’un ayat 1-7 Allah swt berfirman: “Tahukah
kamu orang yang mendustakan agama itulah orang yang menghardik anak yatim
dan tidak memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang-orang yang
sholeh yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya
dan enggan menolong dengan barang berguna”.
Dapat disimpulkan bahwasanya salah satu maksud dari mendustakan agama
adalah orang-orang yang tidak menganjurkan untuk memberi makan fakir miskin,
oleh karenanya dianjurkan bagi kita untuk bersedekah terhadap fakir miskin. Allah
telah berfirman di dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah (2) : 245. “Siapakah yang
mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya
di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya
dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan
(rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” di dalam Al-Qur’an surat Saba'
(34) : 39. Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang
dikehendaki-Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. Dan banyak lagi

5
ayat Al-Qur’an yang telah memerintahkan kita untuk bersedekah kepada fakir
miskin.
Disebutkan juga dalam sebuah hadits bahwasanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallm bersabda: “seorang yang berusaha untuk emmberikan sesuatu yang
bermanfaat kepada janda dan orang miskin maka dia seperti seorang yang berjihad
di jalan Allah atau seperti seorang yang rajin melakukan sholat malam dan
berpuasa disiang hari.” (HR. Al-Bukhari no.5353 dan Muslim no. 2982).

Dampak wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan sisi


kesehatan. Virus yang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok, ini bahkan turut
mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia, tak terkecuali
Indonesia. Ekonomi global dipastikan melambat, menyusul penetapan dari WHO
yang menyebutkan wabah Corona sebagai pandemi yang mempengaruhi dunia
usaha.

Di Indonesia, pemerintah mencoba melakukan berbagai upaya untuk menekan


dampak virus Corona terhadap industri. Beberapa stimulus ekonomi diluncurkan,
bahkan Presiden Joko Widodo meminta seluruh pihak untuk melakukan social
distancing termasuk Work From Home (WFH) dan beberapa Kepala Daerah
memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar.

Karena itu terketuklah hati kami bersama Bapak/Ibu Donatur untuk ikut
berpatisipasi dalam kegiatan santunan keluarga dhuafa yang terdampak covid-19
sehingga amal bapak ibu akan kami gunakan untuk santunan keluarga dhuafa yang
terdampak covid-19, agar meringankan beban mereka untuk membantu mengatasi
permasalahan perekonomian keluarganya. Hasil output yang akan mereka terima
dari Bapak/Ibu Donatur berupa paket sembako yang berisi: beras, indomie, minyak,
gula, teh dan kopi. Semoga dengan paket sembako yang Bapak/Ibu Donatur
berikan bisa bermanfaat untuk mereka.

B. Nama Kegiatan dan Tema Kegiatan


Nama Kegiatan : Praktek dakhwah lapangan
Tema Kegiatan : Santunan keluarga Dhuafa akibat pandemic covid-
19

6
C. Bentuk Kegiatan
1. Bersilahturahmi mempererat tali persaudaraan
2. Pemberian bantuan terhadap masalah yang bisa diringankan
3. Memberdayakan kepala keluarga dalam mencari nafkah yang lebih baik

D. Landasan Kegiatan
1. Al-Qur’an dan Al-Hadist
2. Tugas Mata Kuliah Kemuhammdiyahan

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


 Waktu Kegiata : Senin, 21 Desember 2020
 Tempat Kegiatan : RSPAD Gatot Soebroto, Matraman Jakarta,dan
Tambun Selatan, Bekasi

F. Susunan Tim Pelaksana Kegiatan


Penanggung jawab : Wakil Dekan 3 Fakultas Ilmu Keperawatan UMJ
Bapak Syamsul Anwar, S.Km., M.Kep sp.
Penanggung Jawab : Dosen AIK 3 Falkutas Ilmu Keperawatan
Bapak Syamsul Anwar, S.Km., M.Kep sp.
Ketua : Indah Pertiwi Lubis
Sekretaris : Yuni Setiawan
Bendahara : Tuti Maryani
Humas : 1. Reviyana
2. Putri Hardiyanti
Dokumentasi : Renita

7
BAB II
PEMBERDAYAAN KELUARGA DHUAFA

A. Profil Keluarga Dhuafa Bekasi


Penulis akan menjelaskan mengenai profil keluarga dhuafa dengan rincian sebagai
berikut:
1. Nama : Ibu Marsih
2. Usia : 69 Tahun
3. Alamat : Graha Prima Blok F7 NO 5, Tambun, Bekasi
4. Pekerjaan /Pendapatan : Tidak Bekerja/ pendapatan
tidak menentu, sebulan paling banyak
Rp.200.000
5. Pendidikan : Tamat SD sederajat
6. Kondisi Tempat Tinggal : rumah ibu Marsih berada di lingkungan yang
padat penduduk, banyak genteng-genteng
rusak dan tembok yang retak.
7. Catatan Penting dan Menarik : Ibu Marsih sakit stroke sejak bulan Agustus
2020 atau 2 bulan yang lalu, sebelumnya Ibu Marsih bekerja sebagai penjual
nasi uduk setiap pagi bersama anak pertamanya, suaminya sudah lama tidak
bekerja akibat sakit, Saat ini ia tinggal bersama kedua anaknya yang bernama
Hartanto dan Rahayu . Hartanto anak keduanya menderita sakit liver sejak 1
tahun terakhir, sempat bekerja sebagai tukang parkir di SMP, namun semenjak
wabah pandemi, tidak bekerja karena sekolah dirumahkan, Rahayu anak
pertamanya, melanjutkan usaha berjualan nasi uduk bersama anak pertamanya
dari pagi hingga malam hari, suami rahayu tidak bekerja semenjak pandemic
karena mengalami pengurangan karyawan,saat pandemic penghasilan keluarga
ibu marsih hanya pada berjualan nasi uduk, yang saat ini omsetnya sangat
menurun semenjak pandemic.

B. Permasalahan Keluarga Dhuafa Bekasi


Masalah Yang Dihadapai Keluarga Ibu Marsih adalah sebagai berikut :

8
1. Masalah Kesehatan : Ibu Marsih mempunyai riwayat darah tinggi,
kencing manis, dan jantung sejak usia 40 tahun ibu Aiunun sudah didiagnosa
darah tinggi dan kencing manis oleh dokter saat periksa ke puskesmas didaerah
Mangun Jaya . Kondisi saat ini Ibu Marsih mengalami Stroke, tidak bisa
beraktifitas sama sekali, seluruh badannya bengkak, terkadang merasa sesak
tapi karena sedang pandemic corona ibu Marsih tidak bisa berobat ke
puskesmas ataupun Rumah sakit , karena pihak keluarga, terutama anaknya
takut Ibu Marsih didiagnosa Covid dan pihak keluarga memikirkan soal biaya,
karena ibu marsih dan keluarga tidak mempunyai jaminan Kesehatan, jadi
terkadang saat ibu Marsih mengeluh sesak hanya minum obat warung.

2. Masalah Ekonomi : keadaan perekonomian keluarga ibu Marsih sangat


pas-pasan, ekonomi keluarga sekarang hanya dari berjualan nasi uduk, dari
hasil berjualan nasi uduk hanya bisa untuk membayar kontrakan, dan sedikit
membantu biaya untuk kehidupan sehari- sehari terutama makan. Untuk beli
kebutuhan Kesehatan seperti pampers dan obat-obatan tidak mencukupi.

3. Masalah Rumah : rumah yang mereka tempati cukup besar terdiri dari
2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu hingga teras, yang biasa digunakan
untuk memasak keperluan berjualan.Mereka tinggal dikontrakkan perbulannya
1,2 juta ribu tapi sejak wabah pandemi yang punya rumah menurunkan harga
kontrakkannya menjadi 850 ribu per bulan karna ia merasa iba dengan kondisi
keluarga Ibu Marsih.

4. Masalah Pendidikan : ibu Marsih hanya lulusan SD tahun 1977 di salah


satu sekolah dikampungnya Kuningan. Anaknya yang pertama Hartanto harus
putus sekolah saat SMP karna terkendala dibiaya. Anaknya yang kedua Rahayu,
juga harus putus sekolah saat SMP karna terkendala dibiaya. Ibu Marsih
mengatakan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya seperti, buku,
alat tulis keperluan kelas, bahkan katanya ia tidak mampu untuk membeli
seragam sekolah, ibu Marsih hanya mampu meminta seragam kepada tetangga
mereka yang sudah lulus sekolahnya.

9
5. Masalah Spiritual : ibu Aiunun selalu mengusahakan sholat bersama
suaminya dirumahnya. Sedangkan anak laki-lakinya sholat berjamaah di
masjid, anak perempuannya solat di warung.

C. Profil Keluarga Dhuafa Matraman


Penulis akan menjelaskan mengenai profil keluarga dhuafa dengan rincian sebagai
berikut:
8. Nama : Ibu Marsih
9. Usia : 69 Tahun
10. Alamat : Graha Prima Blok F7 NO 5, Tambun, Bekasi
11. Pekerjaan /Pendapatan : Tidak Bekerja/ pendapatan
tidak menentu, sebulan paling banyak
Rp.200.000
12. Pendidikan : Tamat SD sederajat
13. Kondisi Tempat Tinggal : rumah ibu Marsih berada di lingkungan yang
padat penduduk, banyak genteng-genteng
rusak dan tembok yang retak.
14. Catatan Penting dan Menarik : Ibu Marsih sakit stroke sejak bulan Agustus
2020 atau 2 bulan yang lalu, sebelumnya Ibu Marsih bekerja sebagai penjual
nasi uduk setiap pagi bersama anak pertamanya, suaminya sudah lama tidak
bekerja akibat sakit, Saat ini ia tinggal bersama kedua anaknya yang bernama
Hartanto dan Rahayu . Hartanto anak keduanya menderita sakit liver sejak 1
tahun terakhir, sempat bekerja sebagai tukang parkir di SMP, namun semenjak
wabah pandemi, tidak bekerja karena sekolah dirumahkan, Rahayu anak
pertamanya, melanjutkan usaha berjualan nasi uduk bersama anak pertamanya
dari pagi hingga malam hari, suami rahayu tidak bekerja semenjak pandemic
karena mengalami pengurangan karyawan,saat pandemic penghasilan keluarga
ibu marsih hanya pada berjualan nasi uduk, yang saat ini omsetnya sangat
menurun semenjak pandemic.

D. Permasalahan Keluarga Dhuafa Matraman


Masalah Yang Dihadapai Keluarga Ibu Marsih adalah sebagai berikut :

10
1. Masalah Kesehatan : Ibu Marsih mempunyai riwayat darah tinggi,
kencing manis, dan jantung sejak usia 40 tahun ibu Aiunun sudah
didiagnosa darah tinggi dan kencing manis oleh dokter saat periksa ke
puskesmas didaerah Mangun Jaya . Kondisi saat ini Ibu Marsih mengalami
Stroke, tidak bisa beraktifitas sama sekali, seluruh badannya bengkak,
terkadang merasa sesak tapi karena sedang pandemic corona ibu Marsih
tidak bisa berobat ke puskesmas ataupun Rumah sakit , karena pihak
keluarga, terutama anaknya takut Ibu Marsih didiagnosa Covid dan pihak
keluarga memikirkan soal biaya, karena ibu marsih dan keluarga tidak
mempunyai jaminan Kesehatan, jadi terkadang saat ibu Marsih mengeluh
sesak hanya minum obat warung.

2. Masalah Ekonomi : keadaan perekonomian keluarga ibu Marsih


sangat pas-pasan, ekonomi keluarga sekarang hanya dari berjualan nasi
uduk, dari hasil berjualan nasi uduk hanya bisa untuk membayar kontrakan,
dan sedikit membantu biaya untuk kehidupan sehari- sehari terutama
makan. Untuk beli kebutuhan Kesehatan seperti pampers dan obat-obatan
tidak mencukupi.

3. Masalah Rumah : rumah yang mereka tempati cukup besar


terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu hingga teras, yang
biasa digunakan untuk memasak keperluan berjualan.Mereka tinggal
dikontrakkan perbulannya 1,2 juta ribu tapi sejak wabah pandemi yang
punya rumah menurunkan harga kontrakkannya menjadi 850 ribu per bulan
karna ia merasa iba dengan kondisi keluarga Ibu Marsih.

4. Masalah Pendidikan : ibu Marsih hanya lulusan SD tahun 1977 di salah


satu sekolah dikampungnya Kuningan. Anaknya yang pertama Hartanto
harus putus sekolah saat SMP karna terkendala dibiaya. Anaknya yang
kedua Rahayu, juga harus putus sekolah saat SMP karna terkendala dibiaya.
Ibu Marsih mengatakan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya
seperti, buku, alat tulis keperluan kelas, bahkan katanya ia tidak mampu
untuk membeli seragam sekolah, ibu Marsih hanya mampu meminta
seragam kepada tetangga mereka yang sudah lulus sekolahnya.

11
5. Masalah Spiritual : ibu Aiunun selalu mengusahakan sholat
bersama suaminya dirumahnya. Sedangkan anak laki-lakinya sholat
berjamaah di masjid, anak perempuannya solat di warung.

E. Tujuan dan Target Pemberdayaan Keluarga Dhuafa


1. TujuanKegiatan
a. Memperingan beban keluarga dhuafa yang terdampak covid-19
b. Membantu memberi pangan keluarga dhuafa yang terdampak covid-19

2. Target Kegiatan :
a. Menjalin Silaturahim, serta mempererat persaudaraan.
b. Bersosialisasi dengan para kaum dhuafa di Perkampungan
c. Memelihara dan memperkuat aqidah Islam.
d. Membantu terhadap sesama kaum muslimin

F. Manfaat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Dhuafa


1. Manfaat untuk Universitas dan Fakultas
Menyalurkan visi dan misi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta di bidang sosial.
2. Manfaat untuk para donator
Manfaat dari pemberdayaan kaum dhuafa yang terdampak covid-19 ini baik
bagi kami sebagai mahasiswa dan masyarakat lain atau donatur untuk lebih
peduli terhadap lingkungan sekitar kita.
3. Manfaat untuk kaum dhuafa
Memperingan beban keluarga dhuafa yang terdampak covid-19

G. Pendekatan Pemberdayaan Keluarga Dhuafa


1. Pemberdayaan Ekonomi, yaitu melakukan pemberdayaan terhadap kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh keluarga tersebut, sehingga diharapkan terjadi
peningkatan pendapatan dan kualitas kehidupan keluarga. Pendekatan bisa
dilakukan jika keluarga tersebut memiliki usaha ekonomi atau mengelolah
kegiatan ekonomi produktif secara mandiri.

12
2. Pemberdayaan SDM, yaitu melakukan pemberdayaan terhadap kemampuan
keterampilan dan pendidikan anggota keluarga. Pendekatan ini juga hanya bisa
dilakukan jika keluarga tersebut memiliki usaha ekonomi atau berkerja dengan
pihak lain, tetapi memiliki keterampilan yang sangat terbatas, maka kegiatan
pemberdayaan bisa dilakukan membiayai peningkatan keterampilan yang
bersangkutan melalui kursus-kursus dan pengadaan modal produksinya. Atau
juga bisa, keluarga ini memiliki usaha ekonomi, tetapi terbebani oleh
pendidikan anak-anak yang jumlah banyak dan besar. Kelompok juga bisa
memtuskan untuk memberikan pemberdayaan SDM terhadap pendidikan
anaknya sehingga keluarga tersebut bisa teringankan beban hidupnya.

Pemberdayaan Karitas, yaitu memberikan bantuan sandang, pangan,dan papan


terhadap keluarga duafa yang tidak lagi mampu berusaha secara ekonom,
mungkin karena usia atau kesehatan. Kelompok bis merencanakan memberikan
bantuan sandang, pangan atau untuk memastikan keluarga dhuafa memenuhi
kebutuhan primernya. Akan sangat bermanfaat jika kelompok bisa membantu
keluarga dengan membuka akses lembaga sosial atau pemerintahan
untukmelakukan program bantuan yang bersinambungan.

H. Rencana program pemberdayaan Keluarga Dhuafa

No Waktu Kegiatan Keterangan


1 19 Desember Survei, pendekatan langsung keluarga Kediaman keluarga
2020 dhuafa dan membuat dokumentasi profil Dhuafa ( Tambun
keluarga dan Matraman)
2 19 - 20 Menyusun dan Membagikan Rumah
Desember proposal kepada donator
2020
3 20 Desember Serah terima dari donatur Tentative
2020
4 20 Desember Membeli sembako Pasar Tradisional
2020
5 21 Juni 2020 Memberikan bantuan kepada dhuafa Tambun dan
yang terdampak covid-19 Matraman
6 22 Juni 2020 Evaluasi Rumah

13
I. Anggaran Pemberdayaan keluarga Dhuafa
1. Anggaran Pembelian Kebutuhan Keluarga Dhuafa Tambun
N Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total
O
1 Pampers 1 pack Rp. 90.700 Rp. 90.700
2 Susu Enterosol 1 pack Rp. 146.400 Rp. 146.400
3 Tissue kering dan 2 pack Rp. 22.900 Rp. 45.800
basah
4 Beras 7 liter Rp. 10.000 Rp. 70.000
5 Kerupuk Mentah 1 bal Rp. 23.000 Rp. 23.000
6 Mie Kering 1 bal Rp. 23.000 Rp. 23.000
7 Tepung Terigu 5kg 1 bal Rp. 65.000 Rp. 65.000
8 Minyak Goreng 2 liter Rp. 16.000 Rp. 32.000
9 Gula Pasir 1 kg Rp. 5.000 Rp. 10.000
Total Rp. 500.000,00
Tabel 1: Anggaran Kebutuhan Keluarga Dhuafa Tambun

2. Anggaran Pembelian Kebutuhan Keluarga Dhuafa Matraman


N Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total
O
1 Mie Indomie 20 buah Rp. 2.500 Rp. 50.000
2 Sabun cuci Liquid 12 buah Rp. 1.830 Rp. 22.000
3 Sabun Mandi Nufo 10 buah Rp. 2.500 Rp. 25.000
4 Sarden Kaleng 5 buah Rp. 7.000 Rp. 35.000
5 Susu Sachet 4 pack Rp. 7.500 Rp. 30.000
6 Teh Kotak sosro 2 buah Rp. 6.000 Rp. 12.000
7 Kopi sachet 2 buah Rp. 5.000 Rp. 10.000
8 Gula 2 Kg Rp. 10.000 Rp. 20.000
9 Kecap Manis Botol 2 buah Rp. 7.500 Rp. 15.000
10 Saos Botol 2 buah Rp. 7.500 Rp 15.000
11 Minyak Goreng 2 liter Rp 15.000 Rp. 30.000
12 Beras 10 Liter Rp 10.000 Rp. 100.000
13 Alat Bantu Jalan 1 buah Rp. 136.000 Rp. 136.000
( Tongkat 3 sisi)
Total Rp. 500.000
Tabel 2: Anggaran Kebutuhan Keluarga Dhuafa Matraman

3. Anggaran Anggota

N Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total


O
2 Akomodasi Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00
Total Rp. 200.000,00
Tabel 4 : Anggaran Kebutuhan Kelompok

14
Total : Rp. 1.200.000
“Satu juta dua ratus ribu Rupiah”

BAB 3
DAKWAH LAPANGAN

A. Rencana Dakwah

No kegiatan Waktu Tempat PJ


1 Menyusun proposal 19 Desember RSPAD & Putri
2020 rumah
2 Menginventarisir calon 20 Desember Tentative Yuni
donator 2020
3 Membuat dokumentasi 21 Desember Kediaman Indah
profil keluarga 2020 keluarga duafa
4 Presentasi di kampus 23 Desember Universitas Kelompok
2020 Muhammadiyah
Jakarta

15
B. Daftar pustaka
1. Tim Penulis Dosen AIKA, 2018, KeMuhammadiyahan, Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah
2. https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1483/persentase-penduduk-
miskin-maret-2018-turun-menjadi-9-82-persen.html
C. Lampiran Dokumentasi

16

Anda mungkin juga menyukai