Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
Karsinoma rekti adalah suatu keganasan jaringan epitel pada daerah rektum. Karsinomarekti
termasuk kasus keganasan yang sering terjadi pada daerah kolon dan rektum akibatgangguan
proliferasi sel epitel yang tidak terkendali. Insidens kanker kolorektal di Indonesiacukup tinggi,
demikian juga angka kematiannya. Pada tahun 2002, kanker kolorektal
menduduki peringkat kedua pada kasus kanker yang terdapat pada pria. Sedangkan pada wanita
kankerkolorektal menempati peringkat ketiga dari semua kasus kanker.Karsinoma rekti atau
kanker rektal merupakan salah satu jenis kanker yang tercatatsebagai penyakit mematikan di
dunia. Diagnosis karsinoma rekti pada umumnya tidaklah sulit,tetapi kenyataannya penderita
sering terdiagnosis pada stadium lanjut sehingga pembedahankuratif seringkali tidak dapat
dilakukan. Padahal jika penderita telah terdeteksi secara dinimenderita karsinoma rekti sebelum
stadium lanjut, kemungkinan untuk sembuh dapat mencapai50%. Pemeriksaan colok dubur atau
rectal toucher sebenarnya merupakan sarana diagnosis yang palin tepat, dimana 90% diagnosis
karsinoma rekti dapat ditegakkan dengan colok dubur.Tingginya angka kematian akibat
karsinoma rekti mendorong upaya untuk menurunkanangka kematian tersebut. Upaya yang
dilakukan adalah dengan mendeteksi karsinoma rektisecara dini. Dengan harapan pemeriksaan
colok dubur selalu dilakukan di fasilitas pelayanankesehatan tingkat pertama. Angka
kemungkinan untuk bertahan hidup selama 5 tahun
pada pasien dengan karsinoma rekti stadium dini adalah sebesar 58,9% sampai 78,8% dan angka
iniakan berkurang seiring dengan meningkatnya stadium yaitu hanya sebesar 7% pada
karsinomarekti stadium akhir.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKAA.

Anatomi Rektum
Secara anatomis, rektum berada setinggi vertebrae sakrum ke-3 sampai garis anorektal.Secara
fungsional dan endoskopis, rektum dibagi menjadi bagian ampula dan spinchter. Bagianspinchter
disebut juga annulus hemoroidalis, dikelilingi oleh muskulus levator ani dan fascia colidari
fascia supra ani. Bagian ampula terbentang dari vertebra sacrum ke-3 sampai
diafragma pelvis pada insersio muskulus levator ani. Panjang rektum berkisar antara 10-15cm de
ngankeliling 15 cm pada bagian rectosigmoid junction dan 35 cm pada bagian yang terluas
yaituampula. Pada manusia, dinding rectum terdiri dari 4 lapisan, yaitu mukosa,
submukosa,muskularis (sirkuler dan longitudinal), serta lapisan serosa.
Vaskularisasi daerah anorektum berasal dari arteri hemoroidalis superior, media, daninferior.
Vena hemoroidalis superior berasal dari pleksus hemoroidalis interna dan berjalan kearah cranial
ke dalam vena mesenterika inferior untuk selanjutnya melalui vena lienalis danmenuju vena
porta. Vena ini tidak memiliki katup, sehingga tekanan dalam rongga perut atauintraabdominal
sangat menentukan tekanan di dalam vena tersebut.Rectum adalah sebuah ruangan yang berawal
dari ujung usus besar (setelah kolonsigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan feses sementara.Biasanya rectum ini kosong karena feses disimpan di
tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolondescendens. Jika kolon descendens penuh dan feses
masuk ke dalam rektum, maka akan adakeinginan untuk buang air besar. Mengembangnya
dinding rectum karena penumpukan materialdi dalam rectum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukandefekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali
material akan dikembalikan ke usus besar dimana penyerapan air kembali dilakukan sehingga
pengerasan feses akan terjadi.
B. Etiologi Karsinoma Recti
Etiologi karsinoma rektum sama seperti kanker lainnya yang masih belum
diketahui penyebabnya. Faktor predisposisi munculnya karsinoma rektum adalah poliposis famili
al,defisiensi imunologi, kolitis ulseratifa, granulomartosis dan kolitis. Faktor predisposisi
pentinglainnya yang mungkin berkaitan adalah kebiasaan makan. Masyarakat yang dietnya
rendahselulosa tapi tinggi protein hewani dan lemak, memiliki insiden yang cukup tinggi. Diet
rendahserat, tinggi karbohidrat refined, mengakibatkan perubahan pada flora dan perubahan
degradasigaram-garam empedu atau hasil pemecahan protein dan lemak, dimana sebagian dari
zat-zat
ini bersifat karsinogenik. Diet rendah serat juga menyebabkan pemekatan zat yang berpotensi
karsinogenik dalam feses yang bervolume lebih kecil. Selain itu, masa transisi feses
meningkat,akibatnya kontak zat yang berpotensi karsinogenik dengan mukosa usus bertambah
lama.
C.

Patofisiologi Karsinoma Recti


Dinding rectum terdiri atas empat lapisan, yaitu lapisan mukosa, sub mukosa, muskularis,dan
serosa. Lapisan mukosa merupakan lapisan pertama dimana di lapisan ini terjadi absorbsinutrisi,
lemak, serta protein dari makanan. Lapisan kedua adalah lapisan sub mukosa. Lapisanini kaya
akan pembuluh darah yang membantu dalam pendistibusian nutrisi yang telah diabsorbsike organ
vital lainnya. Lapisan ketiga adalah muskularis yang membantu makanan agarterdorong di dalam
intestine dan lapisan yang paling luar adalah lapisan serosa.Kanker kolorektal biasanya dimulai
dari benjolan atau tumor jinak di lapisan mukosa.Dengan adanya faktor resiko yang dibawa oleh
individu, tumor jinak itu akan terus mengalami perumbuhan dan perkembangan. Normalnya, sel-
sel epitel pada mukosa rectum akan mengalamiregenerasi setiap 6 hari. Pada keadaan patologis
terjadi perubahan genetic yang akanmengganggu proses diferensiasi dan maturasi dari sel-sel
tersebut yang pada akhirnyamenyebabkan replikasi tak terkontrol. Peningkatan jumlah sel akibat
replikasi tak terkontrol akanmenyebabkan terjadinya mutasi yang akan mengaktifkan K-ras
onkogen dan mutasi gen p53, danhal ini akan mencegah terjadinya apoptosis dam
memperpanjang hidup sel.Perkembangan tumor yang terjadi terus menerus lama kelamaan akan
mengubah tumorke dalam bentuk metastasis. Untuk dapat bermetastasis, pertama sel tumor harus
mampu bertahan hidup dan terus tumbuh pada lapisan pertama. Agar dapat menyebar, sel tumor j
ugaharus mampu menginvasi secara local dan masuk ke pembuluh darah untuk menginvasi
sirkulasi.Setelah bertahan dalam sirkulasi darah, sel tumor harus bisa keluar dan menginvasi ke
lapisan
atau jaringan baru. Pada akhirnya sel tumor dapat bermetastasis ke jaringan baru yang lebih
jauhlagi.
D.

Klasifikasi Karsinoma Rektum


Ada beberapa jenis klasifikasi dalam penentuan stadium karsinoma rekti.1.

Berdasarkan klasifikasi Dukes-

Stadium 0

pada stadium ini kanker ditemukan hanya pada bagian paling rectumyaitu mukosa saja. Disebut
juga
carcinoma in situ.
-

Stadium I

pada stadium ini, kanker telah menyebar menembus mukosa sampailapisan muskularis dan
melibatkan bagian dalam dinding rectum tapi tidak

Anda mungkin juga menyukai