Askep Cholelitiasis 2
Askep Cholelitiasis 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kandung empedu merupakan kantong berbentuk alpukat yang terletak tepat
dibawah lobus kanan hati. Empedu yang disekresi secara terus menerus oleh hati
masuk ke saluran empedu yang kecil dalam hati. Fungsi utam kandung empedu
adalah menyimpan dan memkatkan empedu. Kandung empedu menyimpan
sekitar
45 ml empedu. Empedu hait tidak dapat segera masuk ke duodenum akan tetapi
melewati duktus hepatikus, empedu masuk ke duktus sistikus dan ke kantong
empedu. Secara berkala kandung empedu mengosongkan isinya ke
dalam duodenum melalui kontraksi simultal lapisan ototnya dan relaksasi sfinter
oddi.
Rangsangan normal kontraksi dan pengosongan kandung empedu
adalah masuknya kimus asam dalam duodenum. danya lemak dalam
makanan
merupakan rangsang terkuat untuk menimbulkan kontraksi.
!enyakit kandung empedu sendiri "arang ter"adi, kecuali bila
disertai dengan adanya batu empedu. #atu empedu dalam kandung
empedu tidak menimbulkan keluhan penderita, kecuali bilamana batu tersebut
masuk ke duktus sistikus kholeduktus.
$ibawah ini akan di bahas mengenai penyakit kandung empedu
yaitu kholelityasis.
B. Pokok Bahasan
C. Tujuan
$engan penulisan makalah ini diharapkan &
'. (ahasiswa mampu men"elaskan kembali apa yang di maksud dengan
penyakit kholelityasis, Etiologi, patofistologinya,manifestasi klinik,
komplikasinya.
(ahasiswa mampu, melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien
dengan kholelityasis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
#atu empedu merupakan endapan atau lebih komponen empedu
&
cokelat tua.
B. Etilogi dan Patoisiologi
Etiologi batu empedu masih belum "elas diketahui dengan sempurna) akan
tetapi faktor predisposisi yang paling penting yaitu gangguan metabolismeyang
disebabkan olehperubahan susunan empedu dan infeksi kandungan empedu.
*holelitiasis ter"adi keseimbangan yang mengatur kolesterol, garam+garam
empedu, kalsium dalam larutan terganggu, sehingga ter"adi pengendapan
dari substansi+substansi tertentu.
!erubahan susunan empedu merupakan paling penting pada pembentukan batu
empedu.
!enyelidikan membuktikan penderita penyakit batu
kolesterolmensekresi
empedu yang sangat "enuh dalam kolesterol.
Kolesterol yang berlebihan mengendap dalam kandung empedu.
Statis empedu dalam kandungan empedu dapat mengakibatkan supersaturasi
dan perubahan komposisi kimia dari empedu dalam mobolitas.
Faktor hormonal, khususnya selama kehamilan, mungkin menyebabkan
gangguan kantung empedu, batu dapat dapat tertahan dalam kantung empedu
atau berpindah ke saluran kistikatau saluran empedu. #atu ini
dapat
menyebabakan nyeri ketika ber"alan melalui saluran dan tersangkut
sehingga menghasilkan gangguan.
nfeksi bakteri dalam saluran empedu dapat berperan sebagai
dalam
pembentukan batu, melalui peningkatan deskuamasi sel akan
pembentukan mukus. (ukus meningkatkan %iskositas dan unsur seluler atau
bakteri dapat
C. Maniestasi !linik
(anifestasi klinik ter"adi dimana batu empedu menghalangi
saluran empedu, "ika rintangan ter"adi di duktus sitikus, empedu dapat
terus mengalir langsung ke duodenum dari lifer.
- ntoleransi terhadap
makanan berlemak
anoreksia/
- !erdarahan - (enurunnya absorbsi %itamin K mengakibatkan
$. Manage"ent Tera#i
(anegement terapi untuk cholelitiasis yaitu &
EAtracorporeal shock dengan methyl tertiary terbutyl etha (0#E/,
obat oral untuk menghancurkan batu, endoscopic sphinterotomy dan
pembedahan.
!engobatan supporti%e diberikan sama dengan sholesistitis, obat ini
di gunakan seperlunya sa"a. pabila batu disebabkan karena
sumbatan, pengobatan tambahan yang diberikan %itamin yang dapat
larut, pemberian garam empedu untu mempermudah pencernaan dan
penyerapan %itamin serta diit rendah garam.
!engobatan
!engobatan yang sering di gunakan adalah nalgecic, anticholinergics anti
plasmodeis/, %itamin yang larut dalam lemak dan garam empedu.
+ arcotic analgesic untuk nyeri ) memperidine hydrochloride
elemerol/ "ika analgesic narkotik di butuhkan untuk mengurangi ke"ang
pada pembulu yang terkena racun di gunakan morphine sulfate.
+ mylnitrite and itroglyserin mungkin digunakan untuk relaA otot halus
pada giliary tract.
-ika nitroglyserin diberikan perawat harus mengobser%asikan efek samingnya
neusea, %omiting, kulit dan hypotension status !? dan 20/
+ nticholinergics such, atropino dan antispasmodics lainnya digunakan
untuk relaA pada otot halus dan kerusakan pembuluh darah.
+ !apa%erine digunakan efektif untuk merelaksasikan otot halus
obser%asi keperawatan untuk efek samping dari obat dan skala nyeri harus
diperhatikan.
-ika pasien kronik cholelythiasis atau bekas obstruksi biliary, fat
soluble
%itamin ,$,E danK/ mungkin diberikan &
*airan intra%ena untuk menggantikan cairan dan elektrolit.
ntibiotik, "ika ter"adi infeksi
<itamin K "ika "aundice dan prothrombine time didahulukan.
!ertimbangan&
(odifikasi pengaturan diit pada klien dengan cholelytiasis adalah diit
rendah garam. -ika obesitas merupakan masalah, pengurangandiit kalori adalah
indikasinya. $iit rendah garam mencegah kelebihan stimulus dari batu empedu.
3indari pemasukan makanan yang dihasilkan oleh perusahaan susu,
cream, mentega, ke"u susu dan makanan gorengan seperti&kue kering,
kacang+kacangan.
#eberapa klien memiliki masalah "ika mereka makan dalam porsi besar
dalam frekuensi sering.
Setelah pembedahan 2allblader, pasien diberikan !? selama B4+BC hari
diit bermanfaat "ika aliran empedu berkurang atau "ika pasien kegemukan.
ASUHAN !EPE%A&ATAN
Pengkajian
$ata sub"ektif.
Riwayat masa lalu&
Riwayat keluarga, aktifitas, obesitas, suku, multiparity sering hamil/
pembedahan abdomen sebelumnya, cancer, sering berpuasa, pregnancy, diabetes,
cirhosis.
!engobatan&
(enggunakan estrogen atau kontrasepsi oral
!engka"ian umum&
Kehilangan berat badan, kedinginan, anoreAia.
yeri&
yeri hebat pada kuadran atas dan mungkin menyebar ke bagian
belakang skapula biliari colic/.
ntegumen &
Kulit gatal dan kering
2astrointestinal&
0idak mampu mencerna, intoleransi terhadap lemak, nausea dan
%omiting, dyspepsia, pyrosis, darah membeku, perut kembung.
1rinary&
1rine pekat atau gelap
$ata ?byektif&
Keadaan umum& 3ati, gelisah
ntegumen& -aundice, sklera ikterik
DIA'N(SA !EPE%A&ATAN
Etiologi
!reoperas$i iagnosa k eperawatan
!otensial fluid %olume deficit ausea dan %omiting, kurang
intake)@e%er
!otensial in"uri& perdarahan (engurangi absorbsi %itamin K, dengan
hasil perdarahan
Kurang pengetahuan& sakit Kurang informasi sebelumnya
dan
pengobatan
yeri !eradangan pada kantung empedu
dan ke"ang pada saluran empedu
Kurang mampu merawat diri& berubah+ yeri, demam, kelemahan
ubah
!ostoperation
'. !asien akan mempertahankan bunyi napas bersih dan
B. !asien akan menampakkan fatigue berangsur+angsur membaik dan
kecepatan fatigue berkurang dalam '+5 scala ' D tidak fatigue, 5 D sangat
fatigue/
6. !asien akan mempertahankan %olume cairan pada batas normal dengan
tanda+ tanda berat stabil, mucosa membran lembab, turgor kulit
adekuat, dan keseimbangan intake dan out put.
4. !asien tidak akan mengalami obstruksi dari 0 tube drainage) pasien
akan
melaporkan dengan segera apabila kambuh kembali yaitu nyeri sekali, "aundice,
nausea, %omiting dan demam.
5. !asien penting dapat men"elaskan apabila membutuhkan perawatan segera,
dapat melakukan aktifitas, peraturan+peraturan diit, segera melaporkan tanda dan
ge"ala dan perawatan dengan segera.
7. !asien akan mengkonsumsi diit yang seimbang dengan makanan yang
berasal dari semua kelompok makanan dan pembatasan garam "ika
pasien memiliki lithotripsy.
. !asien akan tetap mampu mengontrol nyeri) aktifitas pasien tidak akan
terganggu dikarenakan nyeri.
C. !asien dengan insisi akan sembuh tanpa komplikasi.
mplementasi
!reoperasi &
'. !asien mempela"ari tentang prosedur operasi.
B. !emberi terapi <.
6. !asien harus berada pada posisi pronasi selama prosedur pengobatan hal
untuk
!ostoperasi &
'. *ontrol nyeri mungkin ter"adi biliary colic dengan reaksi normal
dengan
menghancurkan batu di dalam duodenum/ dengan dicyclomine 3*E bentyl/ atau
meperidine demerol/.
B. (empertahankan adekuatnya intake dan out pout) diit rendah garam
diberikan untuk mencegah nyeri. aosea dan %omiting ter"adi setelah prosedur
hematuria mungkin ditemukan hari ke B4
6. (emonitor ter"adinya demam, "aundice, nyeri abdomen, nausea yang hebat atau
%omiting.
!erawatan !reoperasi
'. (empertahankan hydrasi.
#eberapa pasien akan kehilangan cairan karena nausea dan %omiting dan
menaikan temperatur. (ereka membutuhkan cairan < dan
membutuhkan monitoring secara teliti kecepatan pemasukan.
dan feses/.
6. (enga"arkan pasien) menga"arkan pasien tentang tes diagnostik dan
untuk mendorong pasien memahami tentang pengobatan sampai dengan preoperasi
dan
perawatan post operasi.
!emeriksaan umum yang boleh dilakukan yaitu sebelum pembedahan
biliary,
pemeriksaan A+ray untuk batu empedu dan pemeriksaan urine dan feses.
4. (eningkatkan kenyamanan.
Sebelum pembedahan perawat harus berfokus pada
mempertahankan kenyamanan. nalgesik mungkin diberikan
sesuai perintah dan menge%aluasi
keefektifitasnya.
!asien dengan 20, kebersihan mulut, menghindari ketidaknyamanan
tidak diperbolehkan memasukan makanan melalui mulut, berbaring posisi ke
samping, massase punggung dan teknik relaksasi dan mungkin
membantu untuk meningkatkan kenyamanan.
5. !romosi Kesehatan
#eberapa pasien dengan sakit akut dikarenakan demam dan
dingin, ketidakseimbangan cairan dan nyeri, mereka membutuhkan
pertolongan
perawatan hygiene, toilet dan kebutuhan lainnya.
B "am. !asien dipaksa untuk batuk dan mengambil napas dalam secara teratur
anatar '+B "am/ untuk mencegah atelektasis. !asien "uga dibantu mengatur perubahan
posisi.
-ika menggunakan 20 perlu disektion sebab elektrolit dan gas dihilangkan
saat
prosedur, penting untuk mencatat bising usus.
+ 0ingkat aktifitas
!asien dibolehkan turun dari tempat tidur sehari setelah operasi. (engangkat yang
berat perlu dihindari.
0+tube pada insisi diobati dengan mengangkat balutan dan membersihkan kulit di
sekitar drain. -ika 0+tube dilepas beri posisi miring untuk mencegah tekanan.
%en#ra
Pasien dengan ri)a*at koleksistekto"i dan kerusakan saluran e"#edu.
$ata & y. *, 9 tahun dengan nyeri yang hebat, pada kuadran kanan atas, "aundice,
tek, darah rendah, tachycardia, dingin, kulit lembabberkeringat serta demam.
0urgor kulitny "elek dan mukosa membran kering abdomennya lembek saat
dipalpasi. a sudah B minggu mengalami mual dan muntah mengeluarkan
sekresi yang berwarna
seperti empedu. 3asil tes laboratorium menun"ukan hypernatremia nat D '59 meal/,
hypokalemia kt D 6,9 mea l/, peningkatan yang tinggi kadarnya ,6 mg'99 ml dan
bilirubin direct mg'99 ml serta adanya peingkatan alkalin phosphat protrombin 69
cc.
$ Keperawatan &
F ef. !ola napas b.d. insisi pembedahan
2oal &
Suara napas normalsemih
RR dalam batas normal
nfeksi &
'. (onitor respiratori dan suara napas khususnya R@@/ tiap B "am G 4 "am
selama B4 "amdalam waktu B "amG4 "am dalam sehari setelah itu tiap 4 "am
selama '
minggu samapai pasien dapat ambulasiber"alan dengan baik.
B. 0empatkan pasien pada posisi semih fowler dan dorong pasien untuk ubah
posisi sesering mungkin.
6. #antu pasien untuk napas dalam dan latihan batuk paling sedikit '+B "am
dalam sehari setelah itu B+4 "am selama seminggu sampai pasien dapat
ambulasi dengan
baik.
4. !erhatikan daerah yang diinsisi dan dorong pasien untuk batuk.
5. 2unakan spirometer secara incentif selama '+B "am sampai pasien dapat
ambulasi dan baik.
7. $orong dan biarkan pasien untuk ambulasi
. #erikan analgesis sambil ambulasi sesuai perencanaan.
Rasional & hal ini dimaksudkan untuk memonitor guna membantu pasien
dalam mengidentifikasi secara dinisedini mungkin terhadap adanya misalnya
respiratori dan ambulasi akan mencegah ter"adinya atelektasis complikasi
utama dari pernapasan. Spirometer yang intensif membantu pasien untuk
meningkatkan usaha pernapasan
$ &
Kelelahan b.d. prosedur
pembedahan 2oal &
!asien mengatakan kelemahannya berkurang
nterfensi &
'. 0empatkan "adwalkan atur akti%itas antara waktu istirahat dan
menilai menge%aluasi toleransi pasien sebelum peningkatan akti%itas.
B. Ka"i akti%itas pasien seperti mandi untuk men"aga energi untuk
ber"alan ambulasi.
Ka"i akti%itas pasien seperti mandi untuk menilai kemampuannya untuk ambuasi.
6. "arkan pada pasien tentang pentingnya mempertahankan istirahat yang
adekuat setelah melaksanakan kegiatan.
2oal &
!asien akan mempertahankan %olume cairan dalam batas waktu yang ditentukan dan
berat badan stabil, mukosa membran lembabkening+turgor kulit kembali normal,
intake dan out put cairan seimbang.
nter%ensi &
'. (onitor intake dan out put dan 2 serta drainge 0+tube setiap
pergantian, timbang berat badan setiap hari, ka"i data laboratiorium setiap hari,
tekanan darah serta nadi dalam waktu 4 "am.
B. *atat "umlah cairan dan elektrolit.
6. #erikan cairan sesuai toleransi sesudah eliminasi bowel normal.
R & !engka"ianmonitoring ini akan memberikan petun"uk dini tentang tanda untuk H
%olume cairan untuk men"amin %olume cairan yang adekuat.
$ &
!otensial in"uri b.d. obstruksi 0+tube atau perdarahan.
2oal & !asien akan bebas dari obstruksi 0+tubepasien akan bebas dari perdarahan
nter%ensi &
'. (onitorka"i tanda+tanda %ital dan tanda+tanda shock dalam waktu 4 "am.
B. !eriksa balutan setiap '5 menit untuk beberapa "am pertama setelah
operasi
postoperasi/ untuk menentukan adanya tanda+tanda perdarahan.
6. (onitor penurunan hematokrit perdarahan/ setiap hari, "aundice
serta
peningkatan serum bilirubin obstraksi bilirubin/.
4. !astikan patennya 0+tube 0+tube dapat berfungsi dengan baik/ &
!esi"#ulan
*holelitiasis & terbentuknya batu dalam kantung empedu, yang terdiri dari
beberapa komponen yaitu colesterol, bilirubin, garam empedu, calsium dan protein.
Etiologi batu empedu belum "elas tetapi faktor prediposis yang paling penting
yaitu gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu dan
infeksi
kandung empedu serta status empedu dan factor hormonal. Keadaan ini
dapat menghasilkan manifestasi klinik seperti "aundice, epilepsi, urine gelap, feses
berwarna
pekat, gatal+gatal, anoreksia. Serta menghasilkan nyeri yang hebat disertai
dengan tachicardia, diaporesis dan lemah. Komplikasi yang sering ter"adi yaitu
cholangitis, sirosis biliary, carsinoma dan peritonitis.
(ana"emen terapi yang membantu pasien dengan kolelitiasis adalah
analgesik narkotik untuk nyeri, puasa dan pemasangan 20 untuk saluran neusea dan
%omiting,
infus untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang, antibiotik "ika ada infeksi,
%itamin K "ika ada "aundice dan masa protombin yang meman"ang.
DA$TA% PUSTA!A
=o ds, @.!, '88'. I Medical Surgical Nursing ,J fourth edition, (osby, St. @ouis.