GENDER TENTANG
PENDIDIKAN
LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN
Wakil Ketua
DIMAS YOGI PRATAMA
Sekretaris Bendahara
DESNA NURMADHANI ELMA SUSILESTARI
Anggota Anggota
KARTINI, KHARISMA CHRISTINA, DIVYA, DYAH
KESETARAAN GENDER TENTANG PENDIDIKAN LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN
SASARAN TUJUAN
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI
agar tidak menimbulkan penafsiran
IMU KESEHATAN SAMARINDA
diskriminasi terhadap pendidikan
terutama dalam sudut pandang
Angkatan : GENDER kelamin.
2022 (D3 & S1) EQUALITY
2021(D3 & S1)
2020 (S1) WAKTU :
Masing- masing perwakilan 5 TEMPAT : STIKES
orang. SAMARINDA (Ruang B1)
LATAR BELAKANG
Kesadaran gender di Indonesia baru meluas di era
reformasi, tetapi pencapaian kesetaraan gender di Indonesia
jauh meningkat
Salah satu tuntutan terhadap dunia pendidikan saat ini
adalah masalah keadilan dan kesetaraan gender.
Pendidikan yang sejatinya ranah belajar bagi laki-laki dan
perempuan, justru lebih didominasi oleh laki-laki dari pada
perempuan.
Dari data statistik pendidikan tinggi 2020, jumlah mahasiswa
baru berdasarkan Jenis Kelamin di Indonesia saat ini
perempuan lebih banyak dari mahasiswa laki-laki.
Mahasiswa perempuan sebesar 56,10%, sedangkan
mahasiswa laki-laki sebesar 43,90%.
LATAR BELAKANG
Dalam melakukan pengkajian mengenai kesenjangan upah antar gender,
teori segregasi pekerjaan telah menemukan bahwa ada konvensi sosial yang
mungkin menekankan tanggung jawab rumah tangga perempuan, yang
mengarah pada meremehkan kemampuan kerja perempuan, dan kurangnya
perempuan di sektor tenaga kerja. lebih mungkin diserap dan mengambil
pekerjaan dengan gaji lebih rendah daripada wanita. pria. Misalnya, gaji
bulanan untuk penambang laki-laki berkisar antara Rp.4.063.062 hingga
Rp.1.8073.728, sementara perempuan sebagai guru taman kanak-kanak
berkisar antara Rp.500.000 hingga Rp.1.000.000.
Kondisi ini bukan tanpa alasan, tetapi dilatar belakangi oleh pandangan
patriarki (menempatkan pria sebagai pemegang kekuasaan utama dan
mendominasi dalam peran kepemimpinan). konsep patriarki menyatakan
bahwa tugas perempuan hanya pada urusan rumah tangga, menjalankan
tugas rumah, mengurus urusan dapur, serta mengasuh anak, sehingga
perempuan tidak menuntut ilmu kejenjang yang lebih tinggi.
LATAR BELAKANG
Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung
didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status
ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik.
Jadi, dapat dikatakan bahwa, diskriminasi adalah membedakan atau bertindak tidak adil kepada ras atau etnis baik
itu dalam bentuk aturan, perbuatan, ataupun perkataan karena perbedaan warna kulit, agama, suku, ras, dll
Contohnya
Diskriminasi yang terjadi di tempat kaum terpelajar berkumpul ini terutama terjadi antara yang berpenampilan
menarik dan kelompok berpenampilan biasa-biasa saja. Hal yang menarik, diskriminasi antara yang
berpenampilan menarik dan yang biasa-biasa saja lebih terasa di kalangan mahasiswi dibandingkan mahasiswa.
Pembedaan antara kelompok mahasiswa pandai dan kelompok yang kurang menonjol dalam prestasi akademik.
Perbedaan perlakuan ini menyebabkan munculnya kecemburuan dari kelompok mahasiswa dan mahasiswi yang
dianggap kurang berprestasi secara akademik.
Tidak jarang kita memandang sebelah mata laki-laki yang bergelut di bidang tata boga atau mode atau
memandang “aneh” perempuan yang tertarik pada bidang otomotif atau pertambangan
Langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi diskriminasi
Dalam konstitusi, hak-hak atas rasa aman tersebut dijamin pada Pasal 28G Ayat (1) UUD
1945. Hak-hak perempuan ini mengamanatkan pada negara untuk menjamin penikmatan
hak tanpa adanya diskriminasi dan perbedaan gender. Atas upaya ini, Pemerintah
melakukan ratifikasi konvensi internasional dengan menjalankan upaya penghapusan
kejahatan dan kekerasan pada perempuan.
Sejak Era Orde Baru Pemerintah kita sebenarnya sudah membuka diri terhadap nilai-nilai
kesetaraan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi Terhadap Wanita.
KONSEP KESETARAAAN GENDER
Kesetaraan gender memiliki makna terealisasinya
kesamaan kondisi bagi perempuan dan laki-laki untuk
memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai
manusia agar mampu berperan dan ikut andil dalam
pembangunan, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pendidikan, pertahanan dan keamanan dalam menikmati
hasil pembangunan
MASKULIN FEMININ
Kurangnya partisipasi.
Kurangnya keterwakilan perempuan sebagai tenaga
pengajar
Kurangnya keterwakilan perempuan sebagai
tenaga pengajar
Kalimanta Kalimant
n Timur 249 249 230 41 41 36 290 290 266 an Timur 230 291 286 35 34 44 265 325 330
Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Menurut Kabupaten/Kota
Laki-laki Perempuan Jumlah
Kabupaten/
Kota 2016 2019 2020 2016 2019 2020 2016 2019 2020
Paser 24 24 12 6 6 - 30 30 12
Kutai Barat 22 22 7 3 3 4 25 25 11
Kutai
Kartanegara 41 39 8 4 6 - 45 45 8
Kutai Timur 36 34 3 4 6 1 40 40 4
Berau 27 25 5 3 5 - 30 30 5
Penajam
Paser Utara 24 24 1 1 1 3 25 25 4
Mahakam Ulu 16 12 1 4 8 - 20 20 1
Balikpapan 38 35 4 7 10 1 45 45 5
Samarinda 37 38 3 8 7 1 45 45 4
Bontang 24 22 1 1 3 - 25 25 1
Kalimantan
Timur 49 45 45 6 10 10 55 55 55
Contoh Kesetaraan gender di Indonesia
Di Jawa Barat, sudah ada perempuan yang menjadi kepala desa karena
meningkatnya pendidikan. Banyak perempuan menduduki jabatan yang lebih
tinggi
Di Sumba, laki-laki mulai membantu-bantu tugas perempuan di rumah
tangga;
Di Indonesia, sekarang sudah mulai banyak perempuan menjadi dokter,
insinyur, dan pengusaha. Berapa persentase? Harus disertai data
Di Bali yang terkenal dengan kesenian dan tariannya, bukan hanya
perempuan yang menjadi penari tetapi juga laki-laki.
Di perkotaan, banyak laki-laki bekerja di salon dan menjadi juru masak di
hotel-hotel atau restoran. (Rahminawati, 2021)
Tambahan
● Ada komentar saya dan revisi kalimat di setiap slide
● Di politik: wajib keterwakilan 30% calon legislative perempuan
● Anggota legislative perempuan… cek keterwakilan tahun 2004, 2008, 2014, 2018 √
● Gubernur/wakil perempuan, bupati/wakil perempuan, walikota/wakil perempuan lihat
peningkatannya tahun 2004, 2008, 2014, 2018
● Bidang hukum: UU yang berperspektif gender: meskipun belum lolos, sdh banyak
RUU berpeespektif gender mis. RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dll
● Buat contoh pencapaian Nasional dan pencapaian Kaltim; lebih RELATE dengan
audience
KESIMPULAN