Anda di halaman 1dari 17

KESETARAAN

GENDER TENTANG
PENDIDIKAN
LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN

PENGEMBANGAN KARAKTER KEPEMIMPINAN


KELOMPOK 3
CHRISTINA EMILIA 21482013081
DESNA NURMADHANI 21482013082
DYAH TANTRI WULANDARI 21482013083
DIMAS YOGI PRATAMA 19482011016
DIVYA MIRANTI 19482011017
DWI NUR FAIZA 19482011020
ELAND ARI CRYFONES 19482011021
ELGI NURUL HIDAYAH 19482011022
ELMA SUSILESTARI 194820110
KARTINI 20482011121
KHARISMA DURATUL HIKMAH 20482011122
STRUKTUR ORGANISASI
Ketua
ELAND ARI CRYFONES

Wakil Ketua
DIMAS YOGI PRATAMA

Sekretaris Bendahara
DESNA NURMADHANI ELMA SUSILESTARI

Koordinator acara Koordinator Perlengkapan


ELGI NURUL HIDAYAH DWI NUR FAIZA

Anggota Anggota
KARTINI, KHARISMA CHRISTINA, DIVYA, DYAH
KESETARAAN GENDER TENTANG PENDIDIKAN LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN

SASARAN TUJUAN
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI agar tidak menimbulkan penafsiran
IMU KESEHATAN SAMARINDA diskriminasi terhadap pendidikan
terutama dalam sudut pandang
GENDER kelamin.
EQUALITY
LATAR BELAKANG
Salah satu tuntutan terhadap dunia pendidikan saat
ini adalah masalah keadilan dan kesetaraan gender.
Pendidikan yang sejatinya ranah belajar bagi laki-laki
dan perempuan, justru lebih digandrungi oleh laki-laki
dari pada perempuan. Kondisi ini bukan tanpa
alasan, tetapi dilatar belakangi oleh pandangan
patriarki pada masyarakat, yaitu pendapat yang
berpandangan bahwa laki-laki lebih tinggi kedudukan
dan derajatnya daripada perempuan.
LATAR BELAKANG
Pada umumnya masyarakat masih menganut paham
perempuan merupakan kelompok kelas dua, dan
posisinya terdapat di bawah laki-laki. tujuan dari
adanya ini agar tidak menimbulkan penafsiran
diskriminasi terhadap pendidikan terutama dalam
sudut pandang kelamin. Sehingga generasi bangsa
Indonesia dapat mengiplementasikan haknya sebagai
pelajar tanpa adanya diskriminasi maupun isolasi
terhadap hak pendidikan
KONSEP KESETARAAAN GENDER
kesetaraan gender memiliki makna terealisasinya
kesamaan kondisi bagi perempuan dan laki-laki untuk
memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai
manusia agar mampu berperan dan ikut andil dalam
pembangunan, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pendidikan, pertahanan dan keamanan dalam menikmati
hasil pembagunan tersebut. Gerakan untuk
menyetarakan antara laki-laki dan perempuan disebut
dengan feminisme
 
PERBEDAAN JENIS KELAMIN DAN GENDER
DIFFERENCE

-Jenis Kelamin (Sex)


-Gender
Perbedaan biologis laki-laki dan perempuan
Perbedaan peran, fungsi dan tanggungjawab laki-
berikut fungsi reproduksinya
laki dan perempuan hasil konteks sosial
1. Bersifat kodrat
1. Buatan manusia
2. Tidak dapat dirubah
2. Bersifat sosial
3. Tidak dapat ditukar
3. Dapat berubah
4. Berlaku sepanjang zaman dan di mana saja
4. Dapat dilakukan laki-laki dan perempuan sesuai
Seperti perempuan : menstruasi, hamil, menyusui
dengan kebutuhan, kesempatan & komitmen
dan melahirkan.
5. Tergantung waktu & kepatutan budaya setempat
Laki-laki : membuahi (spermatozoa)
CONTOH PERBEDAAN JENIS KELAMIN
(SEX) DAN GENDER
LAKI-LAKI
• Memiliki penis, memiliki jakala,
dan memproduksi sperma
• Tidak memiliki kebiasaan rutin
seperti perempuan JENIS KELAMIN
PEREMPUAN
(SEX)
• Memiliki vagina, rahim, dan saluran
untuk melahirkan, payudara, dan
memproduksi sel telur
• Memiliki kebiasaan rutin:
menstruasi,mengandung,
melahirkan, menyusui
GENDER

LAKI-LAKI PEREMPUAN

• Kuat, rasional, gagah, • Cantik, lemah lembut,


perkasa, dan jantan emosional, dan keibuan
• Berpendidikan tinggi, pencari • Berpendidikan rendah, tidak
nafkah, menjadi pemimpin, kerja, ibu rumah tangga,
dll. pengasuh anak, dll.
• Bergerak di sektor publik • Bergerak di sektor domistik
MEMBANGUN KESETARAAN GENDER
DALAM PENDIDIKAN
Secara garis besar, fenomena kesenjangan
gender dalam pendidikan dapat diklasifikasi
dalam beberapa dimensi, antara lain;

Kurangnya partisipasi.
Kurangnya keterwakilan perempuan sebagai tenaga
pengajar
Kurangnya keterwakilan perempuan sebagai
tenaga pengajar

PERLAKUAN TIDAK ADIL


ADAPUN CIRI-CIRI KESETARAAN GENDER DALAM
PENDIDIKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Perlakuan dan kesempatan yang
sama dalam pendidikan pada setiap
jenis kelamin dan tingkat ekonomi,
sosial, politik, agama dan lokasi Adanya pemerataan pendidikan
geografis publik yang tidak mengalami bias
gender

Pendidikan harus menyentuh Adanya pemerataan pendidikan


kebutuhan dan relevan dengan yang tidak mengalami bias
tuntutan zaman gender
GENDER EQUALITY
Faktor utama yang mempengaruhi munculnya
diskriminasi terhadap hak pendidikan meliputi normal
atau aturan tradisional yang membunuh karakter
perempuan, bentuk fisik perempuan, laju ekonomi,
penafsiran salah terhadap ajaran agama, serta
keyakinan budaya.

Metode yang tepat digunakan untuk menanggulangi faktor-


faktor tersebut berupa apresiasi terhadap nilai hak asasi
manusia yang tertuang di dalam pendidikan baik informal,
formal, maupun nonformal
Oleh karena itu, perlu diperjuangkan kesetaraan gender dalam
pendidikan dengan memasukkan materi-materi gender dalam
kurikulum:
memasukkan masalah-
masalah gender dalam kurikulum
Contribution melalui sistem dan kebijakan publik
Upaya 01 aproach
pengintegrasian melakukan adaptasi terhadap
tersebut dapat ditempuh ide baru tentang gender tanpa
dengan beberapa langkah : Additive aproach mengubah struktur
02
kurikulum yang telah ada
mengubah seluruh tujuan,
Transformational struktur dan perspektif yang
03 aproach ada dengan isu-isu gender

Social action memberikan pemahaman dan


04 aproach ruang diskusi gender di kelas agar peserta
didik mampu melihat isu isu gender dengan
bijak dan dapat mengambil keputusan
dengan tepat
Contoh Kesetaraan gender di Indonesia

 Di Jawa Barat, sudah ada perempuan yang menjadi kepala desa karena meningkatnya pendidikan
 Di Sumba, laki-laki mulai membantu-bantu tugas perempuan di rumah tangga;
 Di Indonesia, sekarang sudah mulai banyak perempuan menjadi dokter, insiyur, dan pengusaha.
 Di Bali yang terkenal dengan kesenian dan tariannya, bukan hanya perempuan yang menjadi
penari tetapi juga laki-laki.
 Di perkotaan, banyak laki-laki bekerja di salon dan menjadi juru masak di hotel-hotel atau restoran.
(Rahminawati, 2021)
KESIMPULAN

Kesetaraan gender merupakan hal yang sangat


penting karena dengan kesetaraan gender laki-laki
dan perempuan mampu berperan dan ikut andil
pada kesempatan yang sama dalam pembangunan,
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai