Anda di halaman 1dari 38

BUKU LOGBOOK PRAKTIK PROFESI

STASE KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (KDPK)


PRA PROFESI

IDENTITAS MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI

Nama Mahasiswa 3x4


: SYAMSANI
NIM : 202210120
Tempat/ Tanggal Lahir : MAROANGIN,29 AGUSTUS 1982
No. HP : 085255995650
Email : aponkslalu@gmail.com
Alamat : Jln.Andi Pakkonteng No.37 Maroangin,
Kecamatan Maiwa,Kabupaten Enrekang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI PROGRAM PROFESI


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS (ITKES)
MUHAMMADIYAH SIDRAP
2022/2023

1
SAMBUTAN

REKTOR ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP

Dengan senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT,


karena atas rahmat dan karuniaNya jualah maka Logbook Praktik Stase
Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan (KDPK)/ Pra Profesi Program
studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi ITKES Muhammadiyah
Sidenreng Rappang tahun 2022/2023 dapat diselesaikan.
Kami haturkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas
kerjasama dalam melaksanakan tugas – tugas ini dengan baik
Harapan kami dengan Kepada semua pihak yang telah berjasa dalam
penyusunan loogbook ini, sekali lagi diucapkan terima kasih. Dan marilah
kita berkomitmen untuk memajukan Pendidikan Tinggi ITKES
Muhammadiyah Sidrap dengan menjadi bagian penting dalam Peningkatan
Sumber Daya Manusia yang islami dan berkemajuan.

Pangkajene, 11 Zulhijjah 1443 H


20 Juli 2022 M
Rektor,
Ttd

DR.Muhammad Tahir, SKM.,M. Kes


NBM. 1069207

2
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena


atas izin-Nya jualah maka Logbook Praktik Stase Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan (KDPK)/ Pra Profesi Program studi Pendidikan Profesi
Bidan Program Profesi STIKES Muhammadiyah Sidenreng Rappang tahun
2022 - 2023 dapat diselesaikan.
Kami sadar bahwa apa yang terkandung dalam pedoman ini belum

tersaji dengan optimal, sehingga perlu kritik dan saran demi

tersempurnanya pedoman ini.

Jazakumullahu khairan katsiran.

Fastabiqulkhaerat.

Sidrap, 20 Oktober 2022


Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan
ITKes Muhammadiyah Sidrap

TTD

Wilda Rezki Pratiwi, S.ST., M. Kes


NBM. 1259290

3
METODE EVALUASI
BIMBINGAN
STASE
Manaj Laporan TOTAL
CBD BST TutorialK RefleksiK K JournalR OMP DOPS Mini C OSLER OSCE
(COC)
Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan 1 3 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 7

Asuhan Kebidanan pada PraNikah


1 2 0 1 0 2 1 0 1 0 0 2 10
dan Pra Konsepsi
Asuhan KebidananKehamilan 1
2 50 0 1 0 2 4 2 2 1 0 80
6
Asuhan KebidananPersalinan
1 23 1 1 0 1 5 2 2 1 0 2 39
Asuhan Kebidanan Bayi BaruLahir
1 25 1 1 0 2 3 1 1 1 0 9 45

Asuhan Kebidanan Nifas 2


1 60 1 1 0 2 5 2 2 1 0 95
0
Asuhan Kebidanan Pada Bayi,Balita 2
1 61 0 1 0 2 5 2 2 1 0 95
dan Anak Pra Sekolah 0
Asuhan Keluarga Berencanadan
1 10 0 1 0 2 1 1 1 1 0 2 20
Pelayanan Kontrasepsi
Asuhan Pada Remaja dan
1 2 0 1 0 0 0 1 2 0 0 1 8
Perimenopause
Asuhan Kebidananberkelanjutan 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2
Asuhan Kebidanan Komunitas
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
Manajemen PelayananKebidanan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2

TOTAL 10 236 3 8 4 13 24 15 13 6 0 7 405


6

4
STASE I

KETERAMPILAN DASAR
PRAKTIK KEBIDANAN (KDPK)

5
STASE 1
KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KEBIDANAN

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan keterampilan dasar praktik kebidanan yang
didukung kemampuan berpikir kritis, resionalisasi klinis, dan reflektif

2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan keterampilan dasar praktik kebidanan yang
didukung kemampuan berpikir kritis, resionalisasi klinis, dan reflektif
b. Mampu melakukan manajemen pengelolahan pencegahan infeksi,
pasien safety dan upaya bantuan hidup dasar

B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Waktu Praktik : 12 Desember – 31 Desember 2022
Tempat : RSUD Massenrempulu Enrekang
Bagian : POST NATAL CARE

C. KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI


1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik dan penunjang dalam kebidanan
3. Pencegahan Infeksi
4. Pengelolaan pelayanan kebidanan di fasyankes
5. Persiapan dan pengelolaan alat kebidanan
6. Pemberian (administering) obat
7. Pengaturan berbagai posisi klien
8. Komunikasi efektif dan promosi kesehatan
9. Penggunaan teknologi tepat guna dalam bidang kebidanan
10. Persiapan klien dan alat pada kasus-kasus kebidanan
11. Bimbingan antisipasi masalah
12. Privasi dan kerahasiaan klien
13. Fasilitasi pemberian informasi tentang berbagai pilihan dan pemberian
persetujuan setelah mendapatkan informasi
14. Penerapan keselamatan pasien
15. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi
16. Pemenuhan kebutuhan oksigen
17. Pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Pemenuhan kebutuhan ambulasi dan mobilisasi
19. Manajemen nyeri
20. Bantuan Hidup Dasar (BHD)
21. Pertolongan pertama pada kecelakaan
6
7
FORMAT LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD)

A. HALAMAN JUDUL
B. HALAMAN PENGESAHAN
C. DAFTAR ISI
D. PENDAHULUAN
1. LatarBelakang
2. Tujuan
E. TINJAUAN TEORI (BerdasarkanEvidance Based Midwifery/EBM)
F. DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAK LANJUT

1. Subjecktif ( S )
2. Objecktif ( O)
3. Assesment ( A )
4. Planing ( P )
5. Rencana Tindak Lanjut

G. PEMBAHASAN
H. SIMPULAN
I. REFERENSI

*Mahasiswa menyiapkan laporan hardfile dan softfile dalam bentuk PPT

Kasus pada CBD yang akan di seminarkan ( Kelompok )

8
LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD)

STASE KDPK

ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE PADA NY. ”N” HARI 0


DENGAN NYERI LUKA POST SECTIO CAESAREA
DI RUMAH SAKIT UMUMDAERAH
MASSENREMPULU ENREKANG
TAHUN 2022

Preseptor Pembimbing Pendidikan : Resky Devi Akib,S.ST.,M.Keb

Disusun oleh :

SYAMSANI
NIM 202210120

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP

ix
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD) STASE KDPK

ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE PADA NY. ”N” HARI 0


DENGAN NYERI LUKA POST SECTIO CAESAREA
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MASSENREMPULU ENREKANG
TAHUN 2022

Enrekang, 30 Desember 2022

Preseptor pendidikan Preceptor Lahan Mahasiswa

Resky Devi Akib, S.ST.,M.Keb Bd.Hj Sulfitri, S. ST Syamsani


NIDN:09170794 NIP:19721105 199203 2 008 NIM: 202210120

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ ix


HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................................x
DAFTAR ISI .................................................................................................................... xi
PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
A.Latar Belakang ....................................................................................................1
B.Tujuan ...................................................................................................................2

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................3


A. Tinjauan Umum Tentang Masa Nifas .............................................................3
1.Pengertian masa nifas ............................................................................3
2.Tahapan masa nifas ................................................................................3
3.Tujuan perawatan masa nifas .................................................................3
4.Kebutuhan dasar masa nifas...................................................................4
5.Tanda-tanda bahaya masa nifas .............................................................5
6.Komplikasi masa nifas ...........................................................................6
B. Umum Tentang Sestio caesarea ......................................................................7
1.Defenisi sectio caesarea .........................................................................7
2.Indikasi sectio caesarea ..........................................................................7
3.Komplikasi sectio caeaera......................................................................7
4.Standar pelaksanaan ibu nifas post sectio caesarea ...............................8
C. Tinjauan Umum Tentang Nyeri Luka Post Sectio Caesarea ........................8
1.Dasar Teori.............................................................................................8
2.Komponen Dasar Nyeri .........................................................................9
3.Nyeri Post natal ......................................................................................9
D. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP) ............................................9
DEKUMENTASI SOAP ..................................................................................................11
RENCANA TINDAK LANJUT......................................................................................12
PEMBAHASAN ...............................................................................................................16
SIMPULAN ......................................................................................................................19
REFERENSI .....................................................................................................................20

xi
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh setiap wanita hamil dan

merupakan saat yang dinanti – nantikan ibu hamil untuk dapat merasakan kebahagian

melihat dan memeluk bayinya. Proses melahirkan dapat dilakukan melalui jalan lahir

(vagina atau persalinan pervaginam) dan persalinan melalui sayatan pada dinding perut

dan dinding rahim (perabdominan) yang dikenal dengan bedah Caesar atau section

caesarea. (Lestari, Azrida and Hardiyanti, 2020)

Angka kesakitan dan kematian ibu pada tingkat sectio casarea lebih tinggi

dibandingkan persalinan pervaginam. Angka kesakitan ibu pada section cesarean lebih

besar 25 kali dari persalinan normal. Ini disebabkan oleh infeksi endometritis,infeksi

saluran kemih dan sepsis bekas luka. (Lestari, Azrida and Hardiyanti, 2020)

Perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu post section caesarea yaitu nyeri. Banyak

pasien post SC yang mengeluh nyeri di bekas jahitan cesar. Keluhan ini sebenarnya wajar

karena tubuh mengalami luka dan proses penyembuhan tidak sempurna. Dampak nyeri

yang perlu ditanyakan adalah hal-hal yang spesifik seperti pengaruhnya terhadap pola

tidur, pola makan, energi, aktifitas sehari-hari,kesulitan melakukan perawatan bayi dan

kelsulitan dalam melakukan mobilisasi. (Rini and Susanti, 2018), (Lestari, Azrida and

Hardiyanti, 2020)

Nyeri merupakan suatu kondisi tidak nyaman disebabkan oleh stimulant tertentu.

Nyeri setelah pembedahan merupakan hal yang biasa terjadi pada pasien yang pernah

mengalami pembedahan.hal yang perlu diwaspadai adalah jika nyeri itu disertai dengan

infeksi setelah pembedahan seperti luka jahitan yang tidak menutup,infeksi pada luka

operasi dan hal lain yang berhubungan dengan jenis pembedahan.(Lestari, Azrida and

1
Hardiyanti, 2020)

Bahaya persalinan oprasi masi tetap mengancam, sehingga perawatan setelah

operasi memerlukan perhatian untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu

yang mana ini disebabkan oleh perdarahan setelah melahirkan, hipertensi dan infeksi

setelah melahirkan. (Hamdayani and Zagia, 2021)

Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan studi dokumentasi dengan

judul “Asuhan Kebidanan Post Natal Care Pada Ny. ”N” Hari 0 Dengan Nyeri Luka Post

Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah Massenrempulu Enrekang Tahun 2022”.

B.Tujuan
Melaksanakan Asuhan Kebidanan post natal care pada Ny. “N” Hari 0 Dengan
Nyeri Luka Post Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah Massenrempulu
Enrekang tahun 2022.

2
TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Umum Tentang masa Nifas

1. Pengertian masa nifas

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai sejak 2 jam setelah kelahiran plasenta

sampai 6 minggu (42 hari) setelah itu.Puerperium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan

parous artinya melahirkan. Sehingga puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi yaitu

masa pulih kembali,mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti

sebelum hamil. (D, 2017)

Masa nifas yaitu masa pemulihan ibu setelah proses kehamilan dan melahirkan,yang

biasanya berlangsung selama enam minggu.Selama masa ini, kondisi tubuh seorang ibu

umumnya masi lemah dan belum kuat untuk melakukan aktifitas-aktifitas hariannya.Pada

masa ini ibu juga masi merasakan nyeri di bagian tubuh.(Dr. Faizah Betty Rahayuningsih,

2021)

2. Tahapan masa nifas (D, 2017)

a. Immediate postpartum (setelah plasenta lahir-24 jam)

b. Early postpartum (24 jam-1 minggu)

c. Late postpartum (1 mg-6 mg)

3 Tujuan perawatan masa nifas: (D, 2017)

a. Mendeteksi adanya perdarahan di masa nifas

b. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya

c. Melaksanakan skrining secara komprehensif

d. Memberikan pendidikan kesehatan diri

e. Memberikan Pendidikan tentang laktasi dan perawatan payudara.

f. Konseling tentang KB

3
g. Untuk memulihkan kesehatan umum penderita dengan jalan:

1) Menyediakan makanan yang memenuhi kebutuhan.

2) Menghilangkan terjadinya anemia.

3) Pencegahan terhadap infeksi dengan memperhatikan kebersihan dan strerilisasi

4) Pergerakan otot yang cukup agar tuas otot menjadi lebih baik,peredaran darah

lebih lancar,dengan demikian otot akan mengadakan metabolisme lebih cepat

4. Kebutuhan dasar ibu masa nifas (Sulfianti et al., 2021)

Pada masa nifas asuhan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan ibu,yang

mana pada masa nifas pemenuhan kebutuhan dasar harus diperhatikan,dipenuhi agar

masa nifas ibu berlangsung normal.Kebutuhan dasar ibu nifas meliputi:

a. Kebutuhan nutrisi dan cairan

b. Kebutuhan suplementasi dan obat

c. Kebutuhan eleminasi

BAK (buang air kecil)

BAB (buang air besar)

d. Kebutuhan istirahat

e. Kebutuhan ambulansi.

f. Kebutuhan senam nifas

g. Kebutuhan kebersihan diri

h. Kebutuhan hubungan seksual

i. Kebutuhan pelayanan kontrasepsi

j. Perawatan payudara dan laktasi

Sebaiknya perawatan payudara dilakukan oleh ibu selama masa nifas dan

setelahnya.Dengan tujuan agar putting susu lemas,tidak keras dan kering saat

menyusui.Melakukan perawatan payudara dapat menjaga kebersihan payudara

4
sehingga resiko terjadinya infeksi.Selama menyusui ibu di anjurkan ,untuk tetap

menjaga kebersihan payudara dan menggunakan bra atu BH yang menyokong

payudara seperti bra husus ibu menyusui.

Ibu yang yang mengalami payudara bengkak akibat bendungan

ASI,sebaiknya melakukan kompres hangat dengan menggunakan kain yang

dibasahi selama 5 menit,kemudian urut payudara dari pangkal menujuh ke

putting,keluarkan ASI dari bagian depan hingga putting susu melunak.Sebaiknya

susui bayi setiap 2-3 jam.(Jelita Siska Herlina Hinonaung, Astri Juwita Mahihody

and Grace Angel Wuaten, 2020)

5. Tanda-tanda bahaya pada masa nifas

Ada beberapa tanda-tanda bahaya pada masa nifas (Siti Fithrotul Umami et al.,

2022) yaitu:

a. Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-tiba (melebihi haid

biasa)

b. Pengeluaran cairan vagina berbau busuk yang menyengat

c. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung

d. Sakit kepala yang terus menerus,nyeri epigastrium atau masalah penglihatan

e. Pembengkakan pada wajah dan tangan,demam,muntah,rasa sakit sewaktu buang

air seni atau merasa tidak enak badan

f. Payudara memerah,panas,dan atau sakit

g. Kehilangan nafsu makan untuk waktu yang berkepanjangan

h. Merasa sangat sedih,atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi

i. Merasa sangat letih atau bernafas terengah-engah.

5
6. Komplikasi masa nifas

Deteksi dini komplikasi masa nifas(Juneris Aritonang and Yunida Turisna Octavia

Simanjuntak, 2021)

A. Perdarahan pervaginam

Perdarahan yang terjadi pada ibu melebihi 500 ml setelah melahirkan

didefenisikan sebagai perdarahan postpartum,dengan kriteria:

B. Infeksi masa nifas

Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan infeksi setelah persalinan,infeksi

masa nifas ini masi merupakan penyebab tertinggi AKI.Infeksi alat genital

merupakan komplikasi masa nifas,infeksi ini dapat meluas kesaluran

urinaria,payudara,dan pasca pembedahan merupakan penyebab AKI

tertinggi.Gejala umum infeksi pada masa nifas dapat berupa kenaikan suhu

badan,malaise,takikardi.Gejala local ketika infeksi dapat berupa uterus

lembek,kemerahan dan nyeri pada payudara atau adanya disuria.

Infeksi postpartum rentang terjadi karena adanya luka pada bekas

perlengketan plasenta,laserasi pada saluran genetalia,termasuk luka

episiotomi,dinding vagina dan serviks dan infeksi post-sc yang mungkin terjadi.

C.Tinjauan Umum Tentang Sectio Caesarea

1.Defenisi Section Caesrea (Hj. Nurjaya et al., 2022)

Sectio casarea (SC) adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi

pada dinding abdomen dan uterus.Sectio ceasarea adalah suatu indakan yang dilakukan

dengan tujuan untuk melahirkan bayi melalui sayatan pada dinding Rahim yang masih

utuh untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.

6
2. Indikasi Sectio Caesarea (Hj. Nurjaya et al., 2022)

Indikasi dilakukannya tindakan Sectio Caesarea adalah

a. Plasenta previa sentralis dan lateralis

b. Panggul sempit

c. Disproporsi Sefalo pelvik yaitu ketidakseimbangan atara ukuran kepala dan

panggul

d. Rupture uteri mengancam

e. Partus lama

f. Partus tidak maju

g. Distosia serviks

h. Preeklamsia dan hipertensi

3.Komplikasi Sectio Caesarea (Hj. Nurjaya et al., 2022)

a.Nyeri pada daerah insisi

b.Perdarahan primer sebagai akibat kegagalan mencapai homeostatis karena

insisi Rahim atau akibat atonia uteri

c.Sepsis setelah pembedahan,frekuensi dan komplikasi ini bila section cesarean

dilaksanakan selama persalinan atau bila terdapat infeksi dalam Rahim

d.Cedera pada sekeliling usus besar,kandung kemih yang lebar dan ureter

e.Infeksi akibat luka paska operasi

f.Bengkak pada ektremitas bawah

g.Gangguan laktasi

h.Penurunan elastisitas otot perut dan otot dasar panggul

4.Standar penatalaksanaan ibu nifas post Sectio Caesarea (Mariyati, 2022)

a.Managemen post operatif

b.Mobilisasi /aktivitas

7
c.Perawatan luka

d.Pemberian cairan

e.Penanganan nyeri

f.Pemasangan kateter/eleminasi

g.Berikan antibiotic dan analgetik sesuai anjuran dokter

C.Tinjauan Umum Tentang Nyeri Luka Post Sectio Caesarea. (Lestari and Rahandayani,

2022)

1.Dasar teori

Rasa sakit atau nyeri adalah informasi yang dikirim oleh tubuh ke otak yang

meminta agar seseorang lebih perhatian karena ada sesuatu yang mengganggu.

2.Komponen dasar nyeri

Ada 3 komponen dasar dalam rasa nyeri atau sakit yaitu komponen sensoria atau

komponen fisik yaitu bagaimana rasa nyeri atau sakit tersebut dirasakan secara nyata

dari tubuh,komponen afektif atau emosi yang berhubungan tentang rasa saat rasa nyeri

datang dan komponen kognitif / pemikiran,yang memikirkan jenis nyeri yang dirasakan.

3.Nyeri Post Natal

Nyeri post natal adalah kondisi dimana ibu post natal merasakan ketidaknyamanan

.Nyeri post natal adalah nyeri yang dirasakan seperti kram menstruasi saat uterus

berkontraksi setelah melahirkan.Penyebab nyeri post natal diantaranya

afterbirth,episiotomi,laserasi perineum, pembesaran payudara,dan insisi bedah pada

pasien post SC.Nyeri bisa dirasakan pada berbagai macam tingkatan mulai dari nyeri

ringan,sedang sampai berat.intensitas Nyeri yang dirasakan oleh ibu post natal

tergantung dari seberapa banyak penyebab dari nyeri itu sendiri,teloransi pasien terhadap

nyeri,factor psikologis serta lingkungan. Dampak nyeri bagi perawatan ibu post natal

8
antara lain terhambatnya mobilisasi dini,terhambatnya laktasi,terhambatnya proses

bonding attachment,perasaan Lelah,kecemasan,kecewa karena

ketidaknyamanan,gangguan pola tidur,menyebabkan terjadinya stress yang akan

mengakibatkan keletihan,dan bila nyeri terjadi berkepanjangan akan meningkatkan

resiko post partum blues.

D.Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

Dokumentasi SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment, Planning)


▪ Pembuatan grafik metode SOAP merupakan pengelolaan informasi yang
sistematis yang mengatur penemuan dan konklusi kita menjadi suatu rencana
asuhan.
▪ Metode ini merupakan intisari dari proses penatalaksanaan kebidanan guna
menyusun dokumentasi asuhan.

▪ SOAP merupakan urutan langkah yang dapat membantu kita mengatur pola
pikir kita dan memberikan asuhan yang menyeluruh.
SUBJEKTIF
▪ Pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis.
▪ Berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien (ekspresi mengenai
kekhawatiran dan keluhannya)
OBJEKTIF
▪ Pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik,
▪ Hasil pemeriksaan labaoratorium/ pemeriksaan diagnostic lain,dan Informasi
dari keluarga atau orang lain.
ASSESMENT
▪ Pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) data subjektif.
▪ Diagnosis/ masalah aktual
▪ Diagnosis/ masalah potensial
▪ Antisipasi diagnosi/ masalah potensial/ tindakan segera.
PLANNING
Pendokumentasian tindakan (P) dan evaluasi (E), meliputi: asuhan mandiri,

kolaborasi, tes diagnostic/laboratorium, konseling, dan tindak lanjut (follow up)

9
DOKUMENTASI SOAP

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE PADA


NY.”N”HARI 0 DENGAN NYERI LUKA POST SECTIO CAESAREA
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MASSENREMPULU ENREKANG
ENREKANG TANGGAL 24 DESEMBER 2022

No.RM : 125040
Tanggal pengkajian : 24 Desember 2022
Jam : 13.00 Wita
Tempat Pengkajian : Ruang Nifas
Nama Mahasiswa : Syamsani
NIM : 202210120
DATA SUBJEKTIF (S)
A. IDENTITAS
1. Identitas Istri / Suami

Nama : Ny.”N” / Tn.”R”


Umur : 29 Tahun / 27 Tahun
Suku : Bugis / Bugis
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Sopir
Alamat : Dusun Botto Mallangga Desa Batu Mila Kecamatan
Maiwa Kabupaten Enrekang
Ini kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran. HPHT : 13/03/2022 HTP :
20/12/2022. Melakukan ANC di Puskesmas ,Maiwa dan RSU Arifin Nu’Mang Sidrap
selama kehamilannya

B. Riawayat persalinan sekarang


Ibu masuk ke RSUD rujukan dari Puskesmas Maiwa tanggal 24 Desember 2022 jam
00.30 Wita. dengan diagnosa G1P0A0 UK 40 Minggu 5 Hari + KPD.Ibu dengan riwayat
mengalami pengeluaran air sejak jam 21.30 Wita tidak disertai dengan nyeri.Ibu di SC
tanggal 24 Desember 2022 jam 09.30 wita selesai jam 10.30 Wita

10
C. Keluhan Utama
1. Ibu mengeluh mulai merasakan nyeri pada luka jahitan Sectio Cesarea 14.00
Wita
2. Ibu mengatakan dioperasi tanggal 24 Desember 2022 Pukul 09.30 Wita

DATA OBJEKTIF (O)


A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran komposmentis
3. Ekspresi wajah kadang-kadang meringis menahan sakit
4. Tanda-tanda vital dalam batas normal
a. Tekanan Darah : 120/86 mmHg
b. Nadi : 87 x / menit
c. Suhu : 36,6ºC
d. Pernapasan : 20x/ menit
5. Inspeksi, palpasi,auskultasi dan perkusi
a. Kepala dan rambut
Inspeksi : Rambut bersih,tidak rontok, hitam,panjang.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
b. Wajah
Inspeksi : Simetris,Ibu tampak meringis kesakitan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
c. Mata
Inspeksi : Sklera tampak putih dan konjungtiva merah muda.
d. Hidung
Inspeksi : Tidak ada secret, dan tidak ada polip
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
e. Telinga
Inspeksi : Tidak ada pengeluaran cairan,pendengaran baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
f. Mulut dan gigi
Inspeksi : Bibir tidak pucat

11
g. Leher
Inspeksi :Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe, dan
pelebaran vena jugularis
h. Payudara
Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, punting susu menonjol, hyperpigmentasi pada
areola mamae
Palpasi :Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa dan
terdapat pengeluaran colostrum
i. Abdomen
Inspeksi : Terdapat luka bekas operasi ditutup menggunakan opsite
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada daerah bekas operasi, Kontraksi uterus
baik, TFU setinggi pusat.
j. Vulva dan Vagina
Inspeksi : pengeluaran lochia rubra, perdarahan minimal
Tampak terpasang poli kateter
k. Anus
Inspeksi : Tidak ada hemoroid.
l. Ekstremitas Atas
Inspeksi : tampak terpasang infus 2 line pada tangan kiri dan tangan kanan ibu
Palpasi : Tidak ada oedema dan nyeri tekan
m. Ekstremitas Bawah
Inspeksi : Tidak ada varises
Palpasi : Tidak ada oedema dan nyeri tekan
n. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
HGB : 11.3 L (g/dl)
ASSASEMENT (A)
Diagnosa : Post SC Hari 0 dengan nyeri luka post Section Ceasarea
Masalah Aktual : Nyeri luka post Sectio Ceasarea
Masalah Potensial : Tidak ada data yang mendukung

12
PLANNING (P)
Tanggal 24 Desember 2022 pukul 13.30 WIta
1. Memberikan selamat pada ibu atas kelahiran bayinya
Hasil : ibu merasa bahagia dan merasa di perhatikan atas ucapan tentang
kelahiran bayinya tersebut
2. Menjelaskan tindakan yang dilakukan
Hasil : ibu mengerti dan bersedia menerima tindakan yang di lakukan oleh bidan
3. Mencuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Hasil : telah dilakukan cuci tangan
4. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
Hasil : TTV dalam batas normal
TD : 120/86 mmHg
N : 87x/menit
S : 36,60C
P : 20x/menit
5. Mengobservasi TFU, kontraksi, dan pengeluaran lochea
Hasil : a.) TFU : setinggi pusat
b.) Kontraksi : uterus baik teraba keras dan bundar
c.) pengeluaran lochea : sesuai fisiologisnya lochea rubra
6. Memberikan ibu KIE tentang penyebab nyeri yang dirasakan yaitu karena
terputusnya kontinuitas jaringan otot, dan serabut akibat dari rangsangan otot
abdomen yang berlebihan saat operasi dengan adanya luka ini maka dapat
merangsang ujung-ujung saraf sehingga timbul rasa nyeri
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan dan mampu
beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan
7. Mengajarkan ibu tekhnik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyerinya
Hasil : ibu paham dan akan melakukannya
8. Mengajarkan ibu untuk mobilisasi secara bertahap yaitu miring kiri miring kanan
Hasil : ibu bersedia melakukannya
9. Menganjurkan pada ibu untuk istrahat yang cukup
Hasil : ibu beristirahat yang cukup dan tidak banyak melakukan aktifitas

13
10. Memberikan therapy sesuai anjuran dokter
Hasil :
o Drips Oxitocin 20 iu + 500 cc RL 28 tpm
o Drips Ketorolac 30 mg + 500 cc RL 28 tpm
o Injeksi Cefotaxim 1 gr/12 jam/IV
o Injeksi Ranitidne 2ml/8 jam/IV
o Injeksi Asam traneksamat 500 mg/8 Jam/IV
o Injeksi Gentamicine 2 mg/8 Jam/IV
o Injeksi Dextrometofen 1ampul/8 jam/IV
11. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya masa nifas
Hasil : ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan bidan mengenai tanda-
tanda bahaya masa nifas

14
RENCANA TINDAK LANJUT

Tanggal 24 Desember 2022 :


1. Melakukan observasi TTV,TFU,Kontraksi Uterus dan Perdarahan
2. Kolaborasi dengan dr Obgin dalam pemberian theraphy selanjutnya
3. Melakukan ganti verban pada luka jahitan post SC pada post sc hari ke - 3
4. Melakukan Kembali KIE pada ibu tentang KB pasca salin
5. Melakukan KIE pada ibu tentang personal higiene
6. Melakukan KIE tentang perawatan BBL dirumah
7. Menginformasikan pada ibu untuk keposyandu tiap bulan menimbang dan imunisasi
bayinya
8. Memberikan KIE Kembali tentang tanda-tanda bahaya ibu nifas
9. Memberi support pada ibu untuk memberikan bayinya ASI ekslusif sampai 6 bulan
hingga 2 tahun
10. Memberitahu ibu aturan minum obat dan meminum obatnya sesuai aturan
11. Melakukan kesepakatan kunjungan ulang 1 minggu kemudian untuk ibu kontrol luka
operasinya.

15
PEMBAHASAN

Berdasarkan teori dan asuhan yang diberikan tidak ada kesenjangan teori dan

kasus nyata pada asuhan kebidanan yang dilakukan kepada Ny.”N” post SC hari 0

dengan nyeri luka SC.Asuhan yang diberikan sesuai standart asuhan kebidanan yang

dituangkan dalam SOAP. Dari evaluasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

masa nifas Ny”N” dinilai berjalan normal setelah dilakukan pemeriksaan yaitu :

Data subjektif meliputi identitas ibu dan suami , Riwayat kehamilan yang

merupakan kehamilan pertama serta ibu melakukan ANC sesuai standar kunjungan,

Riwayat persalinan setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter obgyn di RS melalui

pemeriksaan USG dengan diagnose akhir yaitu G1P0A0 Gravid 40 Mgg 6

Hari,Inpartu kala 1 fase laten + KPD (24 Jam)+ oligohidramnion.Sehingga ini

merupakan indikasi dilakukan tindakan segera berupa tindakan SC.Keluhan yang

dialami setelah operasi sectio Caesarea yaitu nyeri luka operasinya. Dan nyeri yang

dirasakan ibu merupakan keluhan yang wajar karena karena terputusnya kontinuitas

jaringan otot, dan serabut akibat dari rangsangan otot abdomen yang berlebihan saat

operasi dengan adanya luka ini maka dapat merangsang ujung-ujung saraf sehingga

timbul rasa nyeri.

Data objektif meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal,

pemeriksaan secara head to toe dari kepala hingga kaki tidak ada kelainan,

pengeluaran Colostrum sudah ada, TFU normal, pengeluaran lochea rubra dan

pemeriksaan penunjang Hb 11,3%. Semua hasil pemeriksaan secara objektif sesuai

dengan teori.

Analisa data P1A0 post sc hari 0 dengan nyeri luka operasi serta masalah

potensial antisipasi adanya infeksi pada luka operasi. Dan penatalaksanaan kasus yang

telah dilakukan sesuai dengan teori perawatan masa nifas, kemudian melakukan
16
rencana tindak lanjut yaitu kolaborasi dengan dr Obgin seta memberikan theraphi

serta KIE kepada ibu dalam menjalani masa nifasnya,agar masa nifas ibu berjalan

normal.

17
KESIMPULAN

1. Melaksanakan pengkajian dan analisis data Ibu Post partum Pada Ny”N“ Post
SC Hari 0 dengan nyeri luka operasi dengan hasil ditemukan data bahwa ibu telah
dioprasi Seksio Sesarea (SC) karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk
melahirkan normal akibat cairan ketuban yang sedikit sehingga dapat
membahayakan janinnya.
2. Merumuskan diagnosa/masalah aktual Ibu Post Partum Pada Ny”N“ Post Seksio
Sesarea (SC) Hari 0 dengan nyeri luka operasi dengan hasil yaitu dapat
menimbulkan nyeri pada daerah bekas Seksio Sesarea (SC).
3. Merumuskan diagnosa/masalah potensial Ibu Post Partum Pada Ny”N“ Hari 0
dengan nyeri luka operasi dengan hasil yaitu keadaan nyeri pada luka operasi
memungkinkan terjadinya infeksi apabila tidak ditangani dengan baik.

4. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada Ibu Post Partum
Pada Ny”N“ Hari 0 dengan nyeri luka operasi dengan hasil yaitu semua tindakan
yang telah direncanakan dapat dilaksanakan seluruhnya dengan baik tanpa adanya
hambatan.

5. Merencanakan tindak lanjut asuhan untuk ibu Post Partum Pada Ny”N“ Hari 0
dengan nyeri luka operasi untuk mengantisipasi adanya infeksi pada masa nifas serta
meningkatkan pengetahuan ibu setelah pulang ke rumah.

18
REFERENSI

D, S. R. F. K. (2017) Panduan Asuhan Nifas dan Evidence Based Practice. Deepublish.


Available at: https://books.google.co.id/books?id=dbiEDwAAQBAJ.
Dr. Faizah Betty Rahayuningsih, A. S. K. M. K. (2021) Peningkatan Kualitas Hidup Ibu
Nifas. Nas Media Pustaka. Available at:
https://books.google.co.id/books?id=IlIfEAAAQBAJ.
Hamdayani, D. and Zagia, V. (2021) ‘Factors affecting wound healing process in post
sectio caesarea patientsin midwifery’, Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES
Kendal, 11(April), pp. 469–480.
Hj. Nurjaya, S. K. M. M. K. et al. (2022) A Study: Manfaat Pemijatan Oketani terhadap
Ibu Post Sectio Caesarea. Media Sains Indonesia. Available at:
https://books.google.co.id/books?id=TLp%5C_EAAAQBAJ.
Jelita Siska Herlina Hinonaung, S. K. N. M. K., Astri Juwita Mahihody, S. K. N. M. K.
and Grace Angel Wuaten, S. K. M. M. P. H. (2020) KIAT SEHAT PERAWATAN
NIFAS. PT. Wiyata Karya Bersinar. Available at:
https://books.google.co.id/books?id=ECYrEAAAQBAJ.
Juneris Aritonang, S. S. T. M. K. and Yunida Turisna Octavia Simanjuntak, S. K. M. M.
K. M. (2021) Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas Disertai Kisi-Kisi
Soal Ujian Kompetensi. Deepublish. Available at:
https://books.google.co.id/books?id=kE8tEAAAQBAJ.
Lestari, H. W., Azrida, M. and Hardiyanti, H. S. (2020) ‘Manajemen Asuhan Kebidanan
Post Sectio Caesarea Hari Kedua pada Ny . D dengan Nyeri Luka Operasi’, Window
of Midwifery Journal, 01(02), pp. 95–106. Available at:
https://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/wom/article/download/157/99.
Lestari, R. H. and Rahandayani, D. S. (2022) Buku Jobsheet dan Check List Skill
Laboratorium Post Natal Care. Penerbit NEM. Available at:
https://books.google.co.id/books?id=edhwEAAAQBAJ.
Mariyati (2022) Etika dan Hukum dalam Pelayanan Kebidanan. Available at:
https://books.google.co.id/books?id=v7SjEAAAQBAJ.
Rini, S. and Susanti, I. H. (2018) ‘Penurunan nyeri pada ibu post sectio caesaria pasca
intervensi biologic nurturing baby led feeding’, Medisains, 16(2), p. 83. doi:
10.30595/medisains.v16i2.2801.

19
Siti Fithrotul Umami, S. S. T. M. K. et al. (2022) Ilmu Kesehatan Ibu dan Anak. Media
Sains Indonesia. Available at:
https://books.google.co.id/books?id=XgdlEAAAQBAJ.
Sulfianti, S. et al. (2021) Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yayasan Kita Menulis.
Available at: https://books.google.co.id/books?id=dTY4EAAAQBAJ.

20
21
22
23
Pencegahan Infeksi,dengan mencuci tangan

Melakukan pemeriksaan fisik (TTV)

Melakukan pemeriksaan fisik (Head to toe)

24
Penatalaksanaan pemberian injeksi pada post SC

Pemberian therapi oral pada POST SC hari ke 3

Konsul Laporan BST pada Preseptor Lahan

25
TATA TERTIB MAHASISWA DI LAHAN PRAKTIK
ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP

A. Sikap
1. Disiplin dalam tugas
2. Kerja sama dengan orang lain sesuai dengan ketentuan institusi
3. Inisiatif dalam bekerja
4. Bertanggung jawab dalam tugas yang diberikan
5. Komunikasi yang baik dengan klien
6. Perhatian dalam bekerja
7. Jujur, sopan dan teliti dalam bekerja
B. Waktu kehadiran
1. Jam 07.30 sampai 14.00 WITA untuk dinas pagi
2. Jam 14.00 sampai 21.00 WITA untuk dinas sore
3. Jam 21.00 sampai 07.30 WITA untuk dinas malam
C. Tidak diperkenankan meninggalkan ruangan tempat praktik tanpa seizin kepala
ruangan/pembimbing atau petugas ruangan serta tidak diperkenankan
meninggalkan lokasi/wilayah praktik klinik tanpa seizin C.I institusi
D. Sanksi penggantian dinas praktik diberikan kepada mahasiswa apabila
(disesuaikan oleh lahan) :
1. Izin 1 hari ganti dinas 1 hari
2. Sakit 1 hari ganti dinas 1 hari (harus ada surat keterangan Dokter)
3. Alpa 1 hari ganti dinas 2 hari
4. Bila mahasiswa merusak, menghilangkan alat-alat di ruangan praktik berkewajiban
mengganti alat tersebut
5. Mahasiswa berkewajiban menjaga kebersihan dan kesterilan alat-alat dan bahan
praktik yang dimiliki di lahan praktik
6. Tidak diperkenankan menggunakan alat-alat dan bahan praktik milik lahan praktik,
milik klien dan atau memindahkan tanpa sepengetahuan kepala ruangan
7. Mahasiswa baik secara pribadi atau kelompok berkewajiban mengganti alat-alat,
bahan-bahan praktik yang hilang atau rusak selama praktik
8. Mahasiswa hendaknya membawa sendiri alat-alat pemeriksaan fisik

26
E. Ketentuan Pakaian Praktik
1. Pada saat melakukan praktik, mahasiswa harus menggunakan pakaian praktik
lengkap (putih-putih) dengan atribut, sepatu putih dan berpenampilan rapi, bersih
dan sopan
2. Menggunakan atribut :
a. Papan nama di sebelah kanan
b. Lencana (Logo) di sebelah kiri
3. Tidak diperkenankan memakai training spak (baju olahraga) saat melakukan praktik
kecuali persetujuan pihak lahan
4. Tidak diperkenankan memakai perhiasan kecuali jam tangan (yang memakai jarum
detik) saat melakukan praktik.
Demikianlah buku pedoman ini disusun sebagai acuan dalam mencapai target yang
telah ditetapkan. Semoga bermanfaat

27

Anda mungkin juga menyukai