ANAMNESIS Anamnesis yang dilakukan mengarah pada ada tidaknya keterlibatan target
organ sehingga dapat mempengaruhi tatalaksana pasien apakah digolongkan
pada hipertensi emergensi atau urgensi. Pada gangguan kardiovaskular
anamnesis diarahkan pada ada atau tidaknya gejala yang mengarah pada gagal
jantung atau sindroma koroner akut. Gejala lain adalah adanya nyeri dada atau
nyeri abdomen yang mengarah pada diseksi aorta.
Anamnesis juga meliputi faktor resiko yang ada seperti :
Usia (laki-laki > 55 tahun; wanita > 65 tahun)
Merokok
Dislipidemia
Kadar gula darah puasa (102 – 125 mg/dl)
Kadar gula darah tes toleransi yang abnormal
Abdominal obesitas (lingkar pinggang > 102 cm pada laki-laki; > 88 cm
pada wanita)
Riwayat kejadian kardiovaskular prematur (Laki-laki usia < 55 tahun;
wanita < 65 tahun)
KRITERIA Krisis hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara akut ataupun secara
DIAGNOSIS tiba-tiba dengan tekanan darah sistolik atau tekanan darah diastolik sebesar
180mmHg atau 120mmHg
Pada hipertensi emergensi dijumpai gangguan target organ yang akut (Cth.
Encephalopathy, infark miokard akut, angina tidak stabil, edema paru,
eklampsia, stroke, trauma kepala, perdarahan arteri yang memerlukan
bantuan, atau diseksi aorta)
Hipertensi urgensi adalah peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba tanpa
disertai gangguan pada target organ secara akut.
DIAGNOSIS Krisis Hipertensi :
KERJA Hipertensi emergency
Hipertensi urgency
DIAGNOSIS Hipertensi emergency
BANDING Hipertensi urgency
TERAPI Penanganan Hipertensi Urgensi
Penanganan hipertensi urgensi biasanya hanya diberikan pemberian obat anti
hipertensi kombinasi. Rekomendasi pemberian obat-obatan anti hipertensi yang
bekerja jangka panjang, dimana tujuan penurunan tekanan darah sampai
mencapai normal dicapai dalam waktu 48 jam. Obat-obatan yang bekerja cepat
seperti pemberian nifedipin sublingual sudah ditinggalkan.
EDUKASI Pola hidup sehat seperti olah raga teratur, tidak merokok, mengurangi
konsumsi garam dan tidak mengkonsumsi alcohol
Minum obat dan kontrol tekanan darah secara teratur
LAMA Hipertensi urgency : dapat berobat jalan
PERAWATAN Hipertensi emergency : sesuai dengan target organ disfungsi
o Infarct miokard akut/ gagal jantung akut : 5 hari
PROGNOSIS Hipertensi urgensi : baik
Hipertensi emergency : dubia at malam
KOMPLIKASI Gagal jantung akut
Infark miokard akut
Diseksi aorta
Gagal ginjal akut
Perdarahan intracranial
TINGKAT I
EVIDENS
TINGKAT A, B
REKOMENDA
SI
INDIKATOR Tekanan arteri rata-rata (MAP)
MEDIS
LEVEL KASUS
KUALIFIKASI Dokter Spesialis jantung dan pembuluh darah
DPJP UTAMA
KEPUSTAKAA 1. JNC 7 express. The Seventh Report of the Joint National Committee on
N Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure,
Desember 2003.
2. Guideline for the management for the management of arterial hypertension,
European heart journal (2007), 28;1462-1536.
3. WHO. Clinical guidelines for the management of hypertension. Cairo. 2005
4. Standar pelayanan medik RS Jantung Harapan Kita, 2007.