Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan investasi sumber

daya manusia sehingga menjadi keharusan bagi semua pihak untuk memelihara,

meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat

Indonesia. Guna mewujudkan hal tersebut, pembangunan kesehatan di Indonesia

diarahkan untuk mencapai Visi Indonesia Sehat 2010, yaitu masa depan dimana

bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat, penduduknya berperilaku hidup

bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehtan yang bermutu, adil, dan

merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal. Dengan visi ini,

pembangunan kesehatan dilandaskan kepada Paradigma Sehat.1

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan dari

Paradigma Sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga, masyarakat yang

berorientasi sehat, dengan tujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi

kesehatannya baik fisik, mental spiritual, maupun sosial.2 Dengan perilaku ini dapat

mengubah perilaku tidak sehat menjadi sehat dan menciptakan lingkungan sehat di

rumah tangga. Rumah tangga sehat dapat terwujud apabila ada keinginan, kemauan,

dan kemampuan para pengambil keputusan serta lintas program dan sektor terkait

agar PHBS menjadi program prioritas dan menjadi salah satu agenda pembangunan

yang didukung oleh masyarakat.1

1
Dari hasil Standar Pelayanan Minimal (SPM) wilayah kerja Salaman I, rumah

tangga sehat memiliki cakupan sebesar 48,41% dan khusus di Dusun Juru Sawah

memilki cakupan sebesar 62,2%. Sehubungan dengan hal tersebut perlu dilakukan

pendekatan sistem untuk mengetahui penyebab rendahnya angka pencapaian rumah

tangga sehat di Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh. Dengan demikian, diharapkan

upaya pengembangan program promosi kesehatan dan PHBS yang lebih terarah,

terencana, terpadu dan berkesinambungan akan berkembang ke arah

Dusun/Desa/Kelurahan, Kecamatan/Puskesmas dan Kabupaten/Kota sehat.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan hasil cakupan rumah tangga sehat yang rendah

di Dusun Juru Sawah sebesar 62,2% menjadi masalah yang akan dibahas. Maka

rumusan masalah ini adalah Apakah yang menyebabkan rendahnya cakupan rumah

tangga sehat di Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten

Magelang?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui penyebab rendahnya cakupan rumah tangga sehat di Dusun Juru

Sawah, Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi jumlah cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan

sehat di Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten

Magelang.

2
b. Mampu menganalisis penyebab masalah berdasarkan metode pendekatan

sistem (input, proses, output, dan lingkungan).


c. Mampu memberikan alternatif pemecahan masalah yang ada.

D. Batasan Masalah

1. Batasan Judul

Laporan kegiatan dengan judul Evaluasi Cakupan Rumah Tangga Sehat di

Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang

mempunyai batasan pengertian judul sebagai berikut :

a. Evaluasi

Suatu proses untuk menilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

b. Cakupan

Jangkauan suatu hal.

c. Rumah Tangga Sehat

Wadah dimanaorang tua (bapak dan ibu) dan anak serta anggota yang lain

dapat meningkatkan kemampuan berperilaku hidup bersih dan sehat dalam

kehidupan sehari-hari, dapat dilihat dari indikator yang mencapai skor 11

(strata utama dan strata paripurna).

d. Dusun Juru Sawah

Merupakan salah satu Dusun yang terletak di Desa Menoreh, Kecamatan

Salama, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

e. Desa Menoreh
3
Merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Salaman, Kabupaten

Magelang, Jawa Tengah.

f. Kecamatan Salaman

Merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

g. Kabupaten Magelang

Merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah.

2. Batasan Operasional

a. Sasaran adalah rumah tangga di daerah cakupan Dusun Juru Sawah, Desa

Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.

b. Cakupan adalah persentase hasil perbandingan antara rumah tangga Sehat

dengan jumlah seluruh rumah tangga di Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh.

3. Ruang Lingkup

a. Lingkup lokasi : Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh, Kecamatan Salaman,

Kabupaten Magelang.

b. Lingkup waktu : Januari-Mei 2010.

c. Lingkup sasaran : Jumlah Rumah Tangga Sehat

d. Lingkup metode : Wawancara, pencatatan, dan pengamatan terlibat

e. Lingkup materi : Evaluasi Rumah Tangga Sehat di Dusun Juru Sawah,

Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten

Magelang.

E. Manfaat

4
Bagi penulis, penelitian ini mengetahui cara pemecahan suatu masalah

kesehatan di masyarakat dengan pendekatan sistem.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan

kepada instansi terkait dan dapat dijadikan sebagai dokumentasi ilmiah untuk

memperbaiki status kesehatan khususnya di Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh,

Kecamatan Salaman.

F. Metodologi

Pengumpulan data primer dilakukan dengan survei kepada masyarakat Dusun

Juru Sawah yang dilakukan pada tanggal 16 dan 17 Juli 2010, kemudian sasaran

merupakan 127 kepada keluarga yang dipilih secara acak di 5 RT yaitu RT 42, 43, 44,

45, dan 51 . Data kemudian diolah untuk diidentifikasi penyebab masalahnya melalui

pendekatan sistem, kemudian melakukan konfirmasi dengan ketua program PHBS

dan kader bersangkutan untuk menemukan penyebab masalah yang paling mungkin.

Langkah selanjutnya mencari alternatif pemecahan masalah dari penyebab yang

paling mungkin. Kemudian memprioritaskan alternatif pemecahan masalah dengan

kriteria matriks.

Sedangkan pelaksanaannya bisa oleh kader, petugas promosi kesehatan atau

lintas program dan lintas sektor terkait serta perangkat dusun yang bersangkutan.

Pemantauan dilakukan secara berkala dengan menggunakan format pertemuan

bulanan, sedangkan penilaian dilakukan pada akhir tahun berjalan.

BAB II
5
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran sehingga

anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirnya sendiri dalam hal kesehatan

dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

Sedangkan PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan

anggota rumah tangga agar memahami dan mampu melaksanakan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan di masyarakat.3,4

B. Faktor yang Mempengaruhi

Hal-hal yang mempengaruhi PHBS sebagian terletak di dalam diri individu itu

sendiri, yang disebut faktor intern, dan sebagian terletak di luar dirinya yang disebut

faktor ekstern (faktor lingkungan).

1. Faktor Internal

a. Keturunan

Seseorang berperilaku tertentu karena memang sudah demikianlah diturunkan

dari orangtuanya. Sifat-sifat yang dimilikinya adalah sifat-sifat yang diperoleh

dari orang tua atau neneknya dan lain sebagainya.

b. Motif

Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif tertentu. Motif

atau dorongan ini timbul karena dilandasi oleh adanya kebutuhan, yang oleh

Maslow dikelompokkan menjadi kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan

kebutuhan rohani.
6
2. Faktor Eksternal

Faktor-faktor yang ada di luar diri individu bersangkutan. Faktor-faktor ini

mempengaruhi individu sehingga di dalam diri individu timbul unsur-unsur dan

dorongan untuk berbuat sesuatu.

a. Unsur-unsur perilaku bagi individu, meliputi pengertian atau pengetahuan

tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang

manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan

untuk melakukannya, serta dorongan atau motivasi untuk berbuat yang

dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya.

b. Unsur-unsur perilaku bagi individu sebagai anggota kelompok, meliputi

pengertian atau pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan

atau kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya,

sarana yang diperlukan untuk melakukannya, dorongan atau motivasi untuk

berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya, serta norma atau

dukungan kelompok bahwa apa yang akan dilakukan itu benar atau bisa

diterima oleh kelompoknya.5

C. Sasaran PHBS

Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara keseluruhan

dan terbagi dalam :

1. Sasaran primer

7
Sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah perilakunya atau anggota

keluarga yang bermasalah (individu dalam keluarga yang bermasalah).

2. Sasaran sekunder

Sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga yang bermasalah

misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh keluarga, kader, tokoh agama,

tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor terkait, PKK.

3. Sasaran tersier

Sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam menunjang atau

mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan

PHBS misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, guru, tokoh

masyarakat dll.4

D. Langkah-Langkah Pembinaan Program PHBS Tatanan Rumah Tangga

Langkah-langkah kegiatan pembinaan program PHBS di tatanan rumah tangga oleh

petugas kesehatan di tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan secara umum sebagai

berikut:

1. Melakukan diseminasi informasi PHBS kepada petugas di Tingkat

Kecamatan/Puskesmas, Lintas Program dan Lintas Sektoral serta mitra kerja di

Tingkat Kabupaten/Kota.

2. Mengarahkan dan memfasilitasi pelaksanaan pengkajian.

3. Memfasilitasi proses penyusunan rencana kegiatan PHBS.

4. Membantu proses penilaian PHBS di tatanan rumah tangga.

5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan PHBS.1

8
E. Pola Pembinaan

1. Tahap Persiapan

Langkah-langkah yang harus diperhatikan meliputi sosialisasi dan advokasi

kesehatan, persiapan sarana, persiapan administrasi serta persiapan pelaksana.

2. Tahap Pengkajian

Tahap ini dilakukan terhadap masalah penyakit, sumber daya, dan perilaku

(PHBS).

3. Tahap Perencanaan

Perencanaan berbasis data akan menghasilkan prioritas, penentuan tujuan, jenis

kegiatan dan intervensi, serta jadwal kegiatan.

4. Tahap Penggerakan Pelaksanaan

Penggerakan pelaksanaan adalah upaya yang dilakukan sesuai dengan rencana

yang telah dibuat, dan kegiatannya merupakan implementasi dari intervens yang

terpilih.

5. Tahap Pemantauan dan Penilaian

Pemantauan dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh suatu program telah

berjalan dan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Penilaian menggunakan

instrument dilakukan setiap 1 tahun sekali dengan cara melakukn kompilasi

melalui pengkajian seperti pada tahap pertama, hasil pengkajian akhir tahun

dibandingkan dengan hasil pengkajian sebelumnya.1

F. Indikator

9
Indikator PHBS tatanana rumah tangga adalah suatu alat ukur atau merupakan

suatu petunjuk ysng membatasi fokus perhatian untuk menilai keadaan atau

permasalahan kesehatan rumah tangga. Indikator PHBS tatanan rumah tangga

diarahkan pada aspek program prioritas yaitu KIA, gizi, kesehatan lingkungan, gaya

hidup, dan upaya kesehatan masyarakat.

Indikator PHBS tatanan rumah tangga yang digunakan di Jawa Tengah

terdapat 16 variabel yang terdiri atas 10 indikator nasional dan 6 indikator lokal Jawa

Tengah.1

Indikator nasional PHBS di Rumah Tangga, yaitu: 3,6

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Dengan cara menanyakan pada saat melahirkan anak terakhir, siapakah yang

membantu proses persalinan / kelahirannya.

2. Memberi ASI ekslusif

Bayi dalam 6 bulan pertama diberi asupan ASI saja (tanpa adanya tambahan

makanan lain atau susu PASI).

3. Menimbang bayi dan balita

Pada saat mempunyai balita, apakah secara rutin ditimbang ke institusi kesehatan

(Bidan / Dokter praktek swasta / Posyandu / Puskesmas / RS) sebanyak minimal 8

kali dalam setahun.

4. Menggunakan air bersih

10
Rumah yang ditempati keluarga responden sudah menggunakan sumber air

bersih, yaitu air yang berasal dari sumur, PDAM, dan mata air, dimana digunakan

untuk keperluan sehari-hari.

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Seluruh anggota keluarga terbiasa/secara rutin mencuci tangan menggunakan

sabun sebelum makan dan setelah BAB.

6. Menggunakan jamban sehat

Rumah yang ditempati keluarga responden sudah menggunakan jamban keluarga

yang baik, sesuai dengan syarat kesehatan (kakus cemplung tanpa leher angsa

yang tertutup saat tidak sedang digunakan, atau kaskus dengan leher angsa, sudah

menggunakan septic-tank yang berjarak minimal 10 meter dengan peresapan

sumber air bersih).

7. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

Rumah yang ditempati secara rutin dilakukan pembersihan dan gerakan 3M, yaitu

menguras/membersihkan dan menutup tempat-tempat penampungan air, serta

mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai.

8. Makan buah dan sayur setiap hari (Gizi)

Menanyakan 4 kriteria pertanyaan yang menyangkut tentang gizi :

a. Anggota keluarga mengkonsumsi beragam makanan dengan jumlah yang

cukup, minimal 3 kali sehari, untuk mencapai gizi yang seimbang

mengandung zat tenaga (karbohidrat), zat pembangun (protein), dan zat

pengatur (vitamin dan mineral).


b. Anggota keluarga terbiasa dengan sarapan pagi.
11
c. Bahan makanan dicuci terlebih dahulu sebelum dimasak.
d. Makanan menggunakan garam beryodium (minimal mengetahui bahwa

membeli garam dengan kemasan dengan label yodium).

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Anggota rumah tangga yang berusia > 10 tahun secara rutin melakukan aktifitas

fisik/olahraga secara terukur selama 30 menit, dan dilakukan 3-5 kali dalam

seminggu.

10. Tidak merokok di dalam rumah

Menanyakan apakah ada anggota keluarga yang merokok dalam 1 bulan terakhir.

Hal ini didukung dengan melihat ada/tidaknya asbak yang terpakai di dalam

rumah.

Namun untuk Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menambahkan 6 indikator

sehingga menjadi 16 indikator PHBS, yaitu :1

11. Memiliki tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat

Menanyakan apakah keluarga membuang sampah pada tempatnya.

a. Sampah tidak ditampung dan tidak dibuang setiap hari di tempat pembuangan

yang memenuhi syarat.


b. Tempat sampah berserakan, baik di dalam maupun di luar rumah

12. Luas ruangan rumah untuk masing-masing penghuni minimal 9 m2.

Jumlah penghuni rumah responden, dan luas rumah yang ditempati KK tersebut.

Kepadatan hunian dinilai dari luas rumah dibagi jumlah penghuni.

13. Tempat tinggal rumah tangga berlantai kedap air (bukan tanah) dalam keadaan

bersih
12
Menanyakan dan melihat kondisi lantai rumah responden. Harus sudah

menggunakan bahan yang tidak rembas air (plester semen, ubin, keramik,

marmer) pada seluruh permukaan lantai di dalam rumah.

14. Menggosok gigi minimal 2 kali sehari

Secara rutin anggota keluarga membersihkan gigi dan mulut (menyikat gigi)

sebanyak 2 kali setiap hari.

15. Memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Keluarga tersebut (atau ada anggota keluarga) yang menjadi anggota dana sehat /

JPK (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan) yang dibuktikan dengan adanya kartu

keanggotaan. Yang dimaksud dengan dana sehat / JPK seperti ASKES,

ASTEK/JAMSOSTEK dan sejenisnya, tidak termasuk JPKM JPS-BK dan Kartu

Sehat.

16. Tidak mengkonsumsi narkoba dan minuman keras

ada anggota keluarga yang minum minuman keras yang mengandung alkohol

(miras), dan/atau melakukan penyalahgunaan napza (narkotika, psikotropika, dan

zat aditif).

Cara penilaian yaitu jika ya diberi nilai 1(satu) dan jiaka tidak diberi nilai 0 (nol),

kemudian dimasukan ke strata dengan pembagian :

1. Strata Pratama : apabila jumlah nilai keluarga 1-5

2. Stara Madya : apabila jumlah nilai keluarga 6-10

3. Strata Utama : apabila jumlah nilai keluarga 11-15

4. Strata Paripurna : apabila jumlah nilai keluarga 16

13
BAB III

DATA UMUM DUSUN JURU SAWAH

A. Keadaan Geografis

1. Letak Wilayah

14
Dusun Juru Sawah terletak di wilayah Desa Menoreh, Kecamatan Salaman,

Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Lampiran 1)

2. Batas Wilayah

Wilayah Dusun Jurusawah dibatasi oleh:

a. Sebelah utara : Dusun Margorejo.

b. Sebelah selatan : Dusun Alun-Alun.

c. Sebelah timur : Dusun Alun-Alun, Desa Ngadirejo

d. Sebelah barat : Dusun Bumi Menoreh.

B. Keadaan Demografi

1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Dusun Juru Sawah Juni tahun 2010 berdasarkan data statistik

Kantor Desa Menoreh adalah 652 jiwa yang tersebar dalam 5 Rukun Tetangga

(RT) dengan jumlah kepala keluarga 170 KK.

15
Tabel 1. Sebaran Jumlah Penduduk Dusun Juru Sawah
Rukun Tetangga (RT) Jumlah Jiwa
42 124
43 126
44 167
45 78
51 157
Total 652
Sumber : Data statistik Dusun Juru Sawah tahun 2010

2. Data Penduduk

Daftar tabel di bawah ini memberikan gambaran jumlah penduduk dusun Juru

Sawah menurut jenis kelamin.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Dusun Juru sawah Menurut Jenis Kelamin


Juni 2010
Rukun Tetangga Jumlah Jiwa
Laki-laki Perempuan
(RT)
42 61 63
43 53 73
44 69 98
45 32 46
51 72 85
Total 287 365
Sumber : Data statistik Dusun Juru Sawah tahun 2010

Berdasarkan tabel di atas, jumlah perempuan di Dusun Juru Sawah lebih banyak

dibandingkan laki-laki yaitu sebesar 78 jiwa. Pembagian penduduk dusun Juru

Sawah berdasarkan umur, mata pencaharian dan jumlah kepala keluarga menurut

tingkat pendidikan tidak diketahui karena baru dilakukan sensus penduduk dan

data masih dalam proses pengumpulan.

C. Data Rumah Tangga PHBS

16
Tabel 3. Persentase rumah tangga perilaku hidup bersih sehat
Dusun Juru Sawah 2007
Jumlah Rumah Tangga Strata
Pratama % Madya % Utama % Puripurna %
yang
Dipantau
(KK)
157 8 5,09 75 47,77 74 47,13 0 0
Sumber : Data statistik Dusun Juru Sawah tahun 2007

BAB IV

ANALISIS HASIL

A. Hasil Survei Rumah Tangga Sehat Dusun Juru Sawah

17
Hasil survei dilakukan pada 127 kepala keluarga, pada tanggal 16-17 Juli

2010 berisikan pertanyaan tentang 16 indikator rumah tangga sehat kemudian

dihitung berdasarkan indikator dan dimasukan ke dalam kelas-kelasnya seperti pada

tabel di bawah ini.

Tabel 4. Strata PHBS


Strata PHBS Score Persentase
Sehat Pratama 5 3,9%
Sehat Madya 43 33,9%
Sehat Utama 78 61,4%
Sehat Paripurna 1 0,8%

Setelah dimasukan ke dalam kelas, yang dikatakan rumah tangga sehat bila

termasuk dalam sehat paripurna dan utama sedangkan sehat madya dan pratama

merupakan rumah tangga tidak sehat. Dilihat dari Tabel 4 dapat diketahui rumah

tangga tidak sehat berjumlah 48 KK yang akan selanjutnya dianalisis sedangkan

rumah tangga sehat yang berjumlah 79 KK disingkirkan dalam pencarian masalah.

B. Jumlah Pencapaian Rumah Tangga Sehat

Jumlah cakupan rumah tangga sehat di Dusun Juru Sawah adalah:

Besar cakupan = RT Utama + RT Paripurna x 100%


Jumlah rumah tangga
= 78 + 1 x 100% = 62,2 %
127
Jumlah pencapaian rumah tangga sehat Dusun Juru Sawah adalah:
Pencapaian = Besar cakupan x 100%
Target Dinkes 2010
= 62,2 x 100 % = 95,69 %
65

18
Dari hasil didapatkan skor pencapaian rumah tangga sehat Dusun Juru Sawah lebih
rendah dari target Dinkes 2010 hanya sebesar 95,69 %.
C. Analisis Hasil Survei Rumah Tangga Sehat Dusun Juru Sawah

Tabel 5. Hasil Survei PHBS 48 KK yang Belum Memenuhi


Syarat Rumah Tangga Sehat
No. Pertanyaan Ya Tidak
n % n %
1. Apakah keluarga Anda menggunakan air bersih 25 52,1 23 47,9
untuk kebutuhan sehari hari?
2. Apakah keluarga Anda biasa BAB di jamban 29 60,4 19 39,6
sehat?
3. Apakah keluarga Anda biasa mencuci tangan 32 66,7 16 33,3
dengan sabun sebelum makan dan seseudah
makan?
4. Apakah anggota keluarga Anda terbiasa 33 68,8 15 31,3
menggosok gigi minimal 2 kali sehari yaitu
pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur?
5. Apakah keluarga Anda sehari-hari membuang 24 50 24 50
sampah pada tempatnya?
6. Apakah keluarga Anda biasa makan dengan 17 35,4 31 64,6
gizi seimbang?
7. Apakah persalinan di keluarga Anda ditolong 26 54,2 22 45,8
oleh nakes terampil?
8. Apakah balita Anda ditimbang secara rutin 22 45,8 26 54,2
(minimal 8 kali setahun)?
9. Apakah tidak ada anggota keluarga Anda yang 29 60,4 19 39,6
minum miras/narkoba?
10. Apakah di lingkungan Anda melakukan 11 22,9 37 77,1
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
seminggu sekali?
11. Apakah keluarga Anda hanya memberi ASI 34 70,8 14 29,2
eksklusif saja pada bayi sampai usia 6 bulan?
12. Apakah keluarga Anda biasa melakukan 13 27,1 35 72,9
19
aktivitas fisik minimal 30 menit tiap hari?
13. Apakah keluarga Anda menggunakan lantai 29 60,4 19 39,6
rumah kedap air (bukan tanah)?
14. Apakah keluarga Anda menghuni rumah 34 70,8 14 29,2
dengan kepadatan yang memenuhi syarat
kesehatan (sama atau lebih dari 9 m2 per orang)
(luas rumah dibagi jumlah penghuni)?
15. Apakah keluarga Anda menjadi anggota 15 31,3 33 68,8
JPK/Dana Sehat/Asuransi
Kesehatan/JAMKESMAS?
16. Apakah tidak ada anggota keluarga yang 19 39,6 29 60,4
merokok?

Didapatkan persentase indikator yang belum memenuhi syarat rumah tangga sehat

dapat diurutkan mulai dari yang tertinggi, dapat dilihat sebagai berikut:

Masalah 1 : melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seminggu

Sekali (77,1)

Masalah 2 : melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit tiap hari (72,9)

Masalah 3 : menjadi anggota JPK/Dana Sehat/Asuransi

Kesehatan/JAMKESMAS (68,8)

Masalah 4 : biasa makan dengan gizi seimbang (64,6)

Masalah 5 : ada anggota keluarga yang merokok (60,4)

Masalah 6 : balita ditimbang secara rutin minimal 8 kali setahun (54,2)

Masalah 7 : sehari-hari membuang sampah pada tempatnya (50)

Masalah 8 : menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari hari (47,9)

20
Masalah 9 : persalinan di keluarga Anda ditolong oleh nakes terampil (45,8)

Masalah 10 : biasa BAB di jamban sehat (39,6)

Masalah 11 : ada anggota keluarga Anda yang minum miras/narkoba (39,6)

Masalah 12 : menggunakan lantai rumah kedap air (39,6)

Masalah 13 : mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah makan

(33,3)

Masalah 14 : menggosok gigi minimal 2 kali sehari yaitu pagi sebelum makan dan

malam sebelum tidur (31,3)

Masalah 15 : memberi ASI eksklusif saja pada bayi sampai usia 6 bulan (29,2)

Masalah 16 : rumah dengan kepadatan yang memenuhi syarat kesehatan (29,2)

Dari urutan persentase didapatkan 5 indikator yang akan diintervensi guna untuk

meningkatkan Strata sehat PHBS yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seminggu

sekali sebesar 77,1%, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit tiap hari (72,9),

menjadi anggota JPK/Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JAMKESMAS (68,8), biasa

makan dengan gizi seimbang (64,6) dan ada anggota keluarga yang merokok (60,4).

21
BAB V

ANALISIS MASALAH

A. Kerangka Pikir Pemecahan Masalah

Langkah pertama dalam siklus pemecahan masalah adalah identifikasi

masalah kemudian dianalisis dan menentukan penyebab masalah dapat di gali dari

data atau kepustakaan, dapat juga dibantu dengan menggunakan diagram tulang ikan

(Fish Bone).7 Langkah selanjutnya adalah mencari penyebab yang paling mungkin

dengan cara mengkonfirmasi kemungkinan penyebab yang ditemukan ke bagian

program masalah tersebut. Setelah menemukan penyebab yang paling mungkin,

dilakukan penanggulangan penyebab masalah dengan menyusun alternatif pemecahan

masalah tersebut. Selanjutnya adalah menetapkan pemecahan masalah terpilih dengan

22
menggunakan kriteria matriks. Setelah menemukan urutan prioritasnya maka langkah

selanjutnya menyusun Plan Of Action (POA).8

Gambar 1. Siklus
Pemecahan Masalah

B. Analisis Masalah

Hasil survei di Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh menunjukkan skor

pencapaian cakupan rumah sehat masih dibawah target tahun 2010, yaitu sebesar 62,2

% untuk cakupan rumah sehat dari target yang ditetapkan Dinas Kesehatan

Kabupaten Magelang yaitu sebesar 65%.

Dalam menganalisis masalah digunakan metode pendekatan sistem untuk

mencari kemungkinan penyebab dan menyusun pendekatan-pendekatan masalah, dari

pendekatan sistem ini dapat ditelusuri hal-hal yang mungkin menyebabkan

munculnya permasalahan di Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh, Kecamatan Salaman,

Kabupaten Magelang. Adapun sistem yang diutarakan disini adalah sistem terbuka

pelayanan kesehatan yang dijabarkan sebagai berikut :


INPUT
PROSES
Man
23
Money P1
Method P2 OUT PUT
Material P3
Machine
LINGKUNGAN

Fisik, Kependudukan, Sosial


Budaya, Sosial Ekonomi,
Kebijakan
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem

Masalah yang timbul terdapat pada output dimana hasil kegiatan tidak sesuai standar

minimal. Hal yang penting pada upaya pemecahan masalah adalah kegiatan dalam

rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebab masalah tersebut,

berdasarkan pendekatan sistem masalah dapat terjadi pada input, lingkungan maupun

proses.

C. Analisis Penyebab Masalah dengan Pendekatan Sistem

Tabel 6. Analisis Penyebab Masalah


INPUT Kelebihan Kekurangan
Man 1. Tersedia petugas Kurangnya peran kader dalam
puskesmas (petugas program rumah tangga sehat
promkes, dokter, perawat,
bidan)
2. Tersedia kader
Money 1. Tidak ada dana khusus
puskesmas untuk program
rumah tangga sehat
2. Tidak ada dana khusus dari

24
masyarakat untuk program
rumah tangga sehat
Method 1. Penyuluhan tentang rumah Kurangnya sosialisasi dan
tangga sehat penyuluhan tentang rumah
2. Menggunakan indikator tangga sehat
penilaian rumah tangga
sehat
3. Menggunakan pedoman
program pembinaan PHBS
4. Melakukan pendataan
rumah tangga sehat untuk
evaluasi
Material 1. Tersedia tempat untuk
melakukan penyuluhan
2. Tersedia alat transportasi
untuk pendataan rumah
tangga sehat
Machine 1. Tersedia leaflet dan poster 1. Terbatasnya ketersediaan
mengenai perilaku hidup leaflet dan poster mengenai
bersih dan sehat. perilaku hidup bersih dan
2. Tersedia blanko kuesioner sehat
rumah tangga sehat. 2. Belum tersedia stiker
PHBS
PROSES Kelebihan Kekurangan
P1 1. Perencanaan promosi Jadwal pendataan rumah
(Perencanaan) kesehatan sudah ada tangga sehat belum teratur
2. Tersedianya jadwal
pendataan rumah tangga
sehat
P2 1. Dilakukan pembekalan 1. Kurangnya penyuluhan
(Pelaksanaan) kepada perangkat desa pada kader tentang rumah
25
khususnya kader sebelum tangga sehat
pendataan 2. Kurangnya pendekatan
2. Koordinasi kader dengan oleh petugas puskesmas
petugas kesehatan cukup kepada kepala desa/lurah
baik dalam pendataan dan tokoh masyarakat
rumah tangga sehat untuk memperoleh
dukungan dalam
pembinaan rumah tangga
sehat

3. Pendataan dilakukan secara


acak sehingga data yang di
dapatkan tidak menyuluruh
pada suatu wilayah
P3 Terdapat pencatatan dan Kurangnya pemantauan
(Pengawasan dan penilaian mengenai rumah kemajuan pencapaian rumah
Pengendalian) tangga sehat tangga sehat dan tindak lanjut
hasil di setiap wilayah setiap
tahunnya

LINGKUNGAN Kelebihan Kekurangan


1. Pengetahuan masyarakat 1. Kurangnya kesadaran
tentang rumah tangga sehat masyarakat untuk
cukup. berperilaku hidup bersih
2. Masyarakat kooperatif pada dan sehat
saat melakukan pendataan 2. Kurangnya antusiasme
rumah tangga sehat. masyarakat dalam
penyuluhan rumah tangga
sehat

Kemungkinan penyebab masalah

26
1. Kurangnya peran kader dalam program rumah tangga sehat.

2. Tidak ada dana khusus puskesmas untuk program rumah tangga sehat.

3. Tidak ada dana khusus dari masyarakat untuk program rumah tangga sehat.

4. Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan tentang rumah tangga sehat.

5. Terbatasnya ketersediaan leaflet dan poster mengenai perilaku hidup bersih dan

sehat.

6. Belum tersedia stiker PHBS.

7. Jadwal pendataan rumah tangga sehat belum teratur.

8. Kurangnya penyuluhan pada kader tentang rumah tangga sehat.

9. Kurangnya pendekatan oleh petugas puskesmas kepada kepala desa/lurah dan

tokoh masyarakat untuk memperoleh dukungan dalam pembinaan rumah tangga

sehat.

10. Pendataan dilakukan secara acak sehingga data yang di dapatkan tidak

menyuluruh pada suatu wilayah.

11. Kurangnya pemantauan kemajuan pencapaian rumah tangga sehat dan tindak

lanjut hasil di setiap wilayah setiap tahunnya.

12. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

13. Kurangnya antusiasme masyarakat dalam penyuluhan rumah tangga sehat.

27
PROSES

Jadwal pendataan rumah tangga


sehat belum teratur P1 1. Kurangnya penyuluhan pada kader tentang
rumah tangga sehat
2. Kurangnya pendekatan oleh petugas puskesmas
P2 kepada kepala desa/lurah dan tokoh masyarakat
untuk memperoleh dukungan dalam pembinaan
1. Kurangnya pemantauan kemajuan rumah tangga sehat
pencapaian rumah tangga sehat dan 3. Pendataan dilakukan secara acak sehingga data
tindak lanjut hasil di setiap wilayah yang di dapatkan tidak menyuluruh pada suatu
P3
setiap tahunnya wilayah
2. Belum ada monitoring dan evaluasi
hasil pemantauan angka bebas jentik MASALAH

Cakupan rumah
MONEY MACHINE 1. Terbatasnya ketersediaan tangga sehat
leaflet dan poster mengenai Dusun Juru
1. Tidak ada dana khusus puskesmas perilaku hidup bersih dan Sawah sebesar
untuk program rumah tangga sehat sehat 62,6 % dari target
2. Tidak ada dana khusus dari MATERIAL
2. Belum tersedia stiker PHBS Dinkes 65 %
masyarakat untuk program rumah
tangga sehat

MAN
METHOD Kurangnya sosialisasi dan 1. Kurangnya kesadaran masyarakat
Kurangnya peran kader untuk berperilaku hidup bersih
penyuluhan tentang rumah
dalam program rumah dan sehat
tangga sehat
tangga sehat
2. Kurangnya antusiasme
masyarakat dalam penyuluhan
INPUT LINGKUNGAN rumah tangga sehat

Gambar 3. Pendekatan Sistem dengan Menggunakan Diagram Fishbone

28
D. Konfirmasi Penyebab Masalah yang Paling Mungkin

Setelah dilakukan konfirmasi pada koordinator promosi kesehatan dan kader

setempat. Maka didapatkan beberapa penyebab masalah yang paling mungkin, yaitu:

1. Kurangnya peran kader dalam program rumah tangga sehat.

2. Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan tentang rumah tangga sehat.

3. Kurangnya pemantauan kemajuan pencapaian rumah tangga sehat dan tindak

lanjut hasil di setiap wilayah setiap tahunnya.

4. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

BAB VI
29
PEMECAHAN MASALAH

A. Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah

Tabel 7. Alternatif Pemecahan Masalah


No. Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan
1. Kurangnya peran kader dalam program Mengoptimalisasi kader dan
rumah tangga sehat berkoordinasi dengan petugas
puskesmas
2. Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan Melakukan penyuluhan kepada
tentang rumah tangga sehat masyarakat tentang pentingnya
rumah tangga sehat
3. Kurangnya pemantauan kemajuan Melakukan monitoring dan
pencapaian rumah tangga sehat dan evaluasi penerapan kebijakan
tindak lanjut hasil di setiap wilayah
setiap tahunnya
4. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk Melakukan penyuluhan kepada
berperilaku bersih dan sehat masyarakat tentang pentingnya
rumah tangga sehat

B. Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan Masalah Penggabungan Alternatif Pemecahan


1. Kurangnya peran kader A. Mengoptimalisasi kader dan

30
dalam program rumah tangga berkoordinasi dengan petugas
sehat puskesmas untuk program
rumah tangga sehat
2. Kurangnya sosialisasi dan B. Melakukan penyuluhan kepada
penyuluhan tentang rumah masyarakat tentang pentingnya
tangga sehat rumah tangga sehat
3. Kurangnya kesadaran C. Melakukan monitoring dan
masyarakat untuk berperilaku evaluasi
bersih dan sehat
4. Kurangnya pemantauan
kemajuan pencapaian rumah
tangga sehat dan tindak
lanjut hasil di setiap wilayah
setiap tahunnya

Gambar 4. Diagram Alternatif Pemecahan Masalah

Hasil penggabungan alternatif pemecahan masalah:

A. Mengoptimalisasi kader dan berkoordinasi dengan petugas puskesmas untuk

program rumah tangga sehat.

B. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya rumah tangga

sehat.

C. Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan kebijakan.

C. Penentuan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah dengan Kriteria Matriks

Menggunakan Rumus MxIxV/C

31
Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka dilakukan

penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan dengan

menggunakan kriteria matriks dengan rumus M x I x V/C.

Penyelesaian masalah sebaiknya memenuhi kriteria, sebagai berikut :

1. Efektivitas program

Pedoman untuk mengukur efektivitas program:

a. Magnitude ( m ) Besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan.

b. Importancy ( I ) Pentingnya cara penyelesaian masalah

c. Vulnerability ( v ) Sensitifitas cara penyelesaian masalah

Kriteria m, I, dan v diberi nilai 1-5

Bila makin magnitude maka nilai nya makin besar, mendekati 5. Begitu juga

dalam melakukan penilaian pada kriteria I dan v.

2. Efisiensi pogram

Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah ( cost )

Kriteria c diberi nilai 1-5. Bila cost nya makin kecil, maka nilainya mendekati

1.

Berikut ini proses penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan

menggunakan kriteria matriks:9

Tabel 8. Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah


Penyelesaian Nilai Kriteria Hasil akhir Urutan
Masalah
32
M I V C (M x I x V) /
C
A 2 5 3 5 6 II
B 2 4 4 4 8 I
C 1 4 4 3 5,3 III

Setelah melakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan penyebab

masalah dengan menggunakan metode kriteria matriks rumus MIV/C maka

didapatkan urutan prioritas alternatif pemecahan masalah rumah tangga sehat sebagai

berikut:

1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya rumah tangga

sehat.

2. Mengoptimalisasi kader dan berkoordinasi dengan petugas puskesmas untuk

program rumah tangga sehat.

3. Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan kebijakan.

D. Rencana Kegiatan dari Masalah yang Terpilih

Tabel 9. Rencana Kegiatan Masalah yang Terpilih


No. Pemecahan Masalah Terpilih Rencana Kegiatan

1. Melakukan penyuluhan kepada Penyuluhan kepada masyarakat

33
masyarakat tentang pentingnya difokuskan tentang pentingnya PSN
rumah tangga sehat dengan 3M PLUS, pentingnya aktivitas
fisik, dana kesehatan masyarakat
(Jimpitan), gizi seimbang, dan rumah
bebas asap rokok.
2. Mengoptimalisasi kader dan Optimalisasi peran kader dan petugas
berkoordinasi dengan petugas puskesmas sebagai Juru Pemantau
puskesmas untuk program rumah Jentik (JPJ), dalam peningkatan
tangga sehat aktivitas fisik masyarakat, peningkatan
konsumsi gizi seimbang serta konseling
berhenti merokok.

3. Melakukan monitoring dan Melakukan monitoring dan evaluasi


evaluasi penerapan kebijakan penerapan kebijakan/peraturan serta
pelaksanaan kegiatan secara berkala

34
Tabel 10. Plan of Action Rumah Tangga Sehat
Rencana kegiatan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur
Proses Hasil
1. Penyuluhan kepada Meningkatkan Kepala Tempat Dokter dan 3 bulan Anggaran Diskusi Terlaksana Meningkatnya
masyarakat difokuskan kesadaran keluarga pertemuan petugas sekali Puskesmas tatap muka penyuluhan kesadaran
tentang pentingnya PSN masyarakat yang belum warga kesehatan dan kepada dalam PSN
dengan 3M PLUS, akan memenuhi lain pembagian masyarakat dengan 3M
pentingnya aktivitas fisik, pentingnya syarat leaflet PLUS,
dana kesehatan PSN dengan rumah aktivitas fisik,
masyarakat (Jimpitan), 3M PLUS, tangga konsumsi gizi
gizi seimbang, dan rumah aktivitas fisik, sehat di seimbang, dan
bebas asap rokok dana Dusun Juru rumah bebas
kesehatan Sawah asap rokok
masyarakat
(Jimpitan),
konsumsi gizi
seimbang, dan
rumah bebas
asap rokok

No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur
Proses Hasil

35
2. Optimalisasi peran kader Mengoptimali Petugas Puskesmas Kepala Oktober Anggaran Diskusi Terlaksana Telah
dan petugas puskesmas -sasi kader kesehatan Salaman I Puskesmas 2010 Puskesmas tatap muka optimalisasi mengoptimal-
sebagai Juru Pemantau dan petugas dan kader Salaman dua arah peran kader kan peran
Jentik (JPJ), dalam puskesmas setempat dan petugas kader dan
peningkatan aktivitas fisik sebagai Juru puskesmas petugas
masyarakat, peningkatan Pemantau untuk kesehatan
konsumsi gizi seimbang Jentik (JPJ), program sebagai Juru
serta konseling berhenti dalam rumah tangga Pemantau
merokok peningkatan sehat Jentik (JPJ),
aktivitas fisik dalam
masyarakat, peningkatan
peningkatan aktivitas fisik
konsumsi gizi masyarakat,
seimbang serta peningkatan
konseling konsumsi gizi
berhenti seimbang serta
merokok konseling
berhenti
merokok
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur
Proses Hasil
3. Melakukan monitoring Mengetahui Seluruh Dusun Juru Kader 1 bulan Anggaran Melapor- Terlaksana Peningkatan
dan evaluasi penerapan peningkatan masyarakat Sawah setempat sekali Puskesmas kan secara monitoring rumah bebas

36
kebijakan/peraturan serta rumah bebas Dusun Juru berkala dan evaluasi jentik dan asap
pelaksanaan kegiatan jentik dan Sawah kemajuan secara rokok,
secara berkala asap rokok, pelaksana berkala peningkatan
peningkatan kegiatan aktivitas fisik
aktivitas fisik dan konsumsi
dan konsumsi gizi seimbang
gizi seimbang

Tabel 11. Gann Chart Rencana Kegiatan


No. Kegiatan 2010

Agustus September Oktober November Desember

37
1. Penyuluhan kepada masyarakat difokuskan tentang
pentingnya PSN dengan 3M PLUS, pentingnya aktivitas
fisik, dana kesehatan masyarakat (Jimpitan), gizi seimbang,
dan rumah bebas asap rokok
2. Optimalisasi peran kader dan petugas puskesmas sebagai
Juru Pemantau Jentik (JPJ), dalam peningkatan aktivitas
fisik masyarakat, peningkatan konsumsi gizi seimbang serta
konseling berhenti merokok

3. Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan


kebijakan/peraturan serta pelaksanaan kegiatan secara
berkala

38
BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis secara ilmiah, didapatkan cakupan masalah rumah tangga sehat

di Dusun Juru Sawah sebesar 62,2 % dengan pencapaian sebesar 95,69 %. Analisis

penyebab masalah berdasarkan pendekatan sistem dari hasil survei dan konfirmasi

dengan koordinator promosi kesehatan dan kader setempat adalah:

1. Kurangnya peran kader dalam program rumah tangga sehat.

2. Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan tentang rumah tangga sehat.

3. Kurangnya pemantauan kemajuan pencapaian rumah tangga sehat dan tindak

lanjut hasil di setiap wilayah setiap tahunnya.

4. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan adalah:

1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya rumah tangga

sehat.

2. Mengoptimalisasi kader dan berkoordinasi dengan petugas puskesmas untuk

program rumah tangga sehat.

3. Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan kebijakan.

B. Saran
39
Kami menyarankan sesuai dengan prioritas yang kami dapatkan agar tenaga

kesehatan khususnya petugas Promosi Kesehatan serta kader setempat dapat menjadi

promotor, advokator, motivator, pembina, pelatih, pendamping, pengawas dan

penilai, sehingga masyarakat mampu dan berdaya dalam penerapan perilaku hidup

bersih dan sehat dapat membangun rumah tangga sehat.

DAFTAR PUSTAKA

40
1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Pedoman program pembinaan perilaku
hidip bersih dan sehat tatanan rumah tangga.2006.

2. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Pedoman program pembinaan perilaku


hidip bersih dan sehat tatanan rumah tangga.2003.

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Panduan peningkatan perilaku hidup


bersih dan sehat di rumah tangga.2009.

4. Perilaku hidup bersih dan sehat. [Diakses: 30 Juli 2010 Jam: 22.35]. Diunduh
dari: www.dinkesjatengprov.go.id

5. Kamisah Sualman. PHBS Tatanan rumah tangga. [Diakses: 2 Agustus 2010 Jam:
11.00]. Diunduh dari: http://kamisah-misae.blogspot.com/2009/06/phbs-tatanan-
rumah-tangga.html

6. Putu Sudayasa. 10 Indikator phbs tatanan rumah tangga. [Diakses: 28 Juli 2010
Jam: 16.46]. Diunduh dari: http://www.puskel.com/10-indikator-phbs-tatanan-rumah-
tangga/

7. Hartoyo, Handout instrumen analisa penyebab untuk pemecahan masalah:


Magelang, 2010.

8. Hartoyo, Handout manajemen program/pelayanan di puskesmas: Magelang, 2010.

9. Hartoyo, Handout penentuan prioritas pemecahan masalah: Magelang, 2010.


LAMPIRAN 1

41
LAMPIRAN 2

42
Nama Responden :
Alamat :
Tanggal Wawancara :

PERILAKU ANGGOTA KELUARGA ( 16 INDIKATOR PERILAKU HIDUP


BERSIH DAN SEHAT)

*Tandai (V) sesuai dengan kondisi anda

No. Pertanyaan Ya* Tidak*


1 Apakah keluarga Anda menggunakan air bersih untuk kebutuhan
sehari-hari
2 Apakah keluarga anda biasa BAB di jamban sehat?
3 Apakah keluarga Anda biasa mencuci tangan dgn sabun sebelum
makan dan sesudah BAB?
4 Apakah anggota keluarga Anda terbisa menggosok gigi minimal
2 kali sehari yaitu pagi sebelum makan dan malam sebelum
tidur?
5 Apakah keluarga anda sehari-hari membuang sampah pada
tempatnya?
6 Apakah keluarga anda biasa makan dengan gisi seimbang?
7 Apakah persalinan di keluarga anda ditolong oleh nakes
terampil?
8 Apakah Balita anda ditimbang secara rutin (minimal 8 kali
setahun)?
9 Apakah tidak ada anggota keluarga Anda yang minum Miras /
Narkoba?
10 Apakah di lingkungan anda melakukan pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) seminggu sekali ?
11 Apakah keluarga Anda hanya memberi ASI ekslusif saja pada
bayi sampai usia 6 bulan?
12 Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas fisik min 30
menit tiap hari?
13 Apakah keluarga Anda menggunakan lantai rumah kedap

43
air(bukan tanah)
14 Apakah keluarga anda menghuni rumah dgn kepadatan yang
memenuhi syarat kesehatan (sama atau lebih dari 9m2 per
orang) (luas rumah dibagi jumlah penghuni)
15 Apakah keluarga anda menjadi anggota JPK/Dana
Sehat/Asuransi Kesehatan/JAMKESMAS
16 Apakah tidak ada anggota keluarga yang merokok?
Jumlah

Kesimpulan PHBS Rumah Tangga, keluarga ini temasuk strata :

a. Sehat Pratama (jumlah jawaban Ya 1 sd 5)


b. Sehat Madya (jawaban Ya 6 sd 10)
c. Sehat Utama (jawaban Ya 11 sd 15)
d. Sehat Paripurna(jawaban Ya 16)

LAMPIRAN 3

No 16 Indikator PHBS Total Strata


.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 9 Madya

2 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 9 Madya

3 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 9 Madya

4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 10 Madya

44
5 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3 Pratama

6 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 7 Madya

7 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8 Madya

8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 Madya

9 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 5 Pratama

10 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9 Madya

11 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 10 Madya

12 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 9 Madya

13 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 10 Madya

14 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 10 Madya

15 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 8 Madya

16 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 7 Madya

17 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 8 Madya

18 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 9 Madya

19 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 7 Madya

20 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 9 Madya

21 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 10 Madya

22 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 8 Madya

23 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 8 Madya

24 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 8 Madya

25 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 10 Madya

26 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 8 Madya

27 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 8 Madya

28 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 10 Madya

29 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 10 Madya

45
30 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 6 Madya

31 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9 Madya

32 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 7 Madya

33 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 10 Madya

34 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 8 Madya

35 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 6 Madya

36 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 10 Madya

37 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 8 Madya

38 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 7 Madya

39 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 9 Madya

40 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 9 Madya

41 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 10 Madya

42 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 10 Madya

43 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 9 Madya

44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 3 Pratama

45 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 Madya

46 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 4 Pratama

47 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 10 Madya

48 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 5 Pratama

Keterangan :
a. Skor 1 =-
b. Skor 2 =-
c. Skor 3 = 2 KK
d. Skor 4 = 1 KK
e. Skor 5 = 2 KK

46
f. Skor 6 = 2 KK
g. Skor 7 = 5 KK
h. Skor 8 = 12 KK
i. Skor 9 = 11 KK
j. Skor 10 = 13 KK

47

Anda mungkin juga menyukai