PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daya manusia sehingga menjadi keharusan bagi semua pihak untuk memelihara,
diarahkan untuk mencapai Visi Indonesia Sehat 2010, yaitu masa depan dimana
bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehtan yang bermutu, adil, dan
merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal. Dengan visi ini,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan dari
kesehatannya baik fisik, mental spiritual, maupun sosial.2 Dengan perilaku ini dapat
mengubah perilaku tidak sehat menjadi sehat dan menciptakan lingkungan sehat di
rumah tangga. Rumah tangga sehat dapat terwujud apabila ada keinginan, kemauan,
dan kemampuan para pengambil keputusan serta lintas program dan sektor terkait
agar PHBS menjadi program prioritas dan menjadi salah satu agenda pembangunan
1
Dari hasil Standar Pelayanan Minimal (SPM) wilayah kerja Salaman I, rumah
tangga sehat memiliki cakupan sebesar 48,41% dan khusus di Dusun Juru Sawah
memilki cakupan sebesar 62,2%. Sehubungan dengan hal tersebut perlu dilakukan
tangga sehat di Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh. Dengan demikian, diharapkan
upaya pengembangan program promosi kesehatan dan PHBS yang lebih terarah,
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan hasil cakupan rumah tangga sehat yang rendah
di Dusun Juru Sawah sebesar 62,2% menjadi masalah yang akan dibahas. Maka
rumusan masalah ini adalah Apakah yang menyebabkan rendahnya cakupan rumah
tangga sehat di Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Magelang.
2
b. Mampu menganalisis penyebab masalah berdasarkan metode pendekatan
D. Batasan Masalah
1. Batasan Judul
a. Evaluasi
b. Cakupan
Wadah dimanaorang tua (bapak dan ibu) dan anak serta anggota yang lain
e. Desa Menoreh
3
Merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Salaman, Kabupaten
f. Kecamatan Salaman
g. Kabupaten Magelang
2. Batasan Operasional
a. Sasaran adalah rumah tangga di daerah cakupan Dusun Juru Sawah, Desa
dengan jumlah seluruh rumah tangga di Dusun Juru Sawah, Desa Menoreh.
3. Ruang Lingkup
Kabupaten Magelang.
Magelang.
E. Manfaat
4
Bagi penulis, penelitian ini mengetahui cara pemecahan suatu masalah
kepada instansi terkait dan dapat dijadikan sebagai dokumentasi ilmiah untuk
Kecamatan Salaman.
F. Metodologi
Juru Sawah yang dilakukan pada tanggal 16 dan 17 Juli 2010, kemudian sasaran
merupakan 127 kepada keluarga yang dipilih secara acak di 5 RT yaitu RT 42, 43, 44,
45, dan 51 . Data kemudian diolah untuk diidentifikasi penyebab masalahnya melalui
dan kader bersangkutan untuk menemukan penyebab masalah yang paling mungkin.
kriteria matriks.
lintas program dan lintas sektor terkait serta perangkat dusun yang bersangkutan.
BAB II
5
TINJAUAN PUSTAKA
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirnya sendiri dalam hal kesehatan
anggota rumah tangga agar memahami dan mampu melaksanakan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan di masyarakat.3,4
Hal-hal yang mempengaruhi PHBS sebagian terletak di dalam diri individu itu
sendiri, yang disebut faktor intern, dan sebagian terletak di luar dirinya yang disebut
1. Faktor Internal
a. Keturunan
b. Motif
Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif tertentu. Motif
atau dorongan ini timbul karena dilandasi oleh adanya kebutuhan, yang oleh
kebutuhan rohani.
6
2. Faktor Eksternal
manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan
atau kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya,
berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya, serta norma atau
dukungan kelompok bahwa apa yang akan dilakukan itu benar atau bisa
C. Sasaran PHBS
Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara keseluruhan
1. Sasaran primer
7
Sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah perilakunya atau anggota
2. Sasaran sekunder
misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh keluarga, kader, tokoh agama,
3. Sasaran tersier
Sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam menunjang atau
PHBS misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, guru, tokoh
masyarakat dll.4
berikut:
Tingkat Kabupaten/Kota.
8
E. Pola Pembinaan
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pengkajian
Tahap ini dilakukan terhadap masalah penyakit, sumber daya, dan perilaku
(PHBS).
3. Tahap Perencanaan
yang telah dibuat, dan kegiatannya merupakan implementasi dari intervens yang
terpilih.
melalui pengkajian seperti pada tahap pertama, hasil pengkajian akhir tahun
F. Indikator
9
Indikator PHBS tatanana rumah tangga adalah suatu alat ukur atau merupakan
suatu petunjuk ysng membatasi fokus perhatian untuk menilai keadaan atau
diarahkan pada aspek program prioritas yaitu KIA, gizi, kesehatan lingkungan, gaya
terdapat 16 variabel yang terdiri atas 10 indikator nasional dan 6 indikator lokal Jawa
Tengah.1
Dengan cara menanyakan pada saat melahirkan anak terakhir, siapakah yang
Bayi dalam 6 bulan pertama diberi asupan ASI saja (tanpa adanya tambahan
Pada saat mempunyai balita, apakah secara rutin ditimbang ke institusi kesehatan
10
Rumah yang ditempati keluarga responden sudah menggunakan sumber air
bersih, yaitu air yang berasal dari sumur, PDAM, dan mata air, dimana digunakan
yang baik, sesuai dengan syarat kesehatan (kakus cemplung tanpa leher angsa
yang tertutup saat tidak sedang digunakan, atau kaskus dengan leher angsa, sudah
Rumah yang ditempati secara rutin dilakukan pembersihan dan gerakan 3M, yaitu
Anggota rumah tangga yang berusia > 10 tahun secara rutin melakukan aktifitas
fisik/olahraga secara terukur selama 30 menit, dan dilakukan 3-5 kali dalam
seminggu.
Menanyakan apakah ada anggota keluarga yang merokok dalam 1 bulan terakhir.
Hal ini didukung dengan melihat ada/tidaknya asbak yang terpakai di dalam
rumah.
a. Sampah tidak ditampung dan tidak dibuang setiap hari di tempat pembuangan
Jumlah penghuni rumah responden, dan luas rumah yang ditempati KK tersebut.
13. Tempat tinggal rumah tangga berlantai kedap air (bukan tanah) dalam keadaan
bersih
12
Menanyakan dan melihat kondisi lantai rumah responden. Harus sudah
menggunakan bahan yang tidak rembas air (plester semen, ubin, keramik,
Secara rutin anggota keluarga membersihkan gigi dan mulut (menyikat gigi)
Keluarga tersebut (atau ada anggota keluarga) yang menjadi anggota dana sehat /
Sehat.
ada anggota keluarga yang minum minuman keras yang mengandung alkohol
zat aditif).
Cara penilaian yaitu jika ya diberi nilai 1(satu) dan jiaka tidak diberi nilai 0 (nol),
13
BAB III
A. Keadaan Geografis
1. Letak Wilayah
14
Dusun Juru Sawah terletak di wilayah Desa Menoreh, Kecamatan Salaman,
2. Batas Wilayah
B. Keadaan Demografi
1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Dusun Juru Sawah Juni tahun 2010 berdasarkan data statistik
Kantor Desa Menoreh adalah 652 jiwa yang tersebar dalam 5 Rukun Tetangga
15
Tabel 1. Sebaran Jumlah Penduduk Dusun Juru Sawah
Rukun Tetangga (RT) Jumlah Jiwa
42 124
43 126
44 167
45 78
51 157
Total 652
Sumber : Data statistik Dusun Juru Sawah tahun 2010
2. Data Penduduk
Daftar tabel di bawah ini memberikan gambaran jumlah penduduk dusun Juru
Berdasarkan tabel di atas, jumlah perempuan di Dusun Juru Sawah lebih banyak
Sawah berdasarkan umur, mata pencaharian dan jumlah kepala keluarga menurut
tingkat pendidikan tidak diketahui karena baru dilakukan sensus penduduk dan
16
Tabel 3. Persentase rumah tangga perilaku hidup bersih sehat
Dusun Juru Sawah 2007
Jumlah Rumah Tangga Strata
Pratama % Madya % Utama % Puripurna %
yang
Dipantau
(KK)
157 8 5,09 75 47,77 74 47,13 0 0
Sumber : Data statistik Dusun Juru Sawah tahun 2007
BAB IV
ANALISIS HASIL
17
Hasil survei dilakukan pada 127 kepala keluarga, pada tanggal 16-17 Juli
Setelah dimasukan ke dalam kelas, yang dikatakan rumah tangga sehat bila
termasuk dalam sehat paripurna dan utama sedangkan sehat madya dan pratama
merupakan rumah tangga tidak sehat. Dilihat dari Tabel 4 dapat diketahui rumah
18
Dari hasil didapatkan skor pencapaian rumah tangga sehat Dusun Juru Sawah lebih
rendah dari target Dinkes 2010 hanya sebesar 95,69 %.
C. Analisis Hasil Survei Rumah Tangga Sehat Dusun Juru Sawah
Didapatkan persentase indikator yang belum memenuhi syarat rumah tangga sehat
dapat diurutkan mulai dari yang tertinggi, dapat dilihat sebagai berikut:
Sekali (77,1)
Kesehatan/JAMKESMAS (68,8)
20
Masalah 9 : persalinan di keluarga Anda ditolong oleh nakes terampil (45,8)
Masalah 13 : mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah makan
(33,3)
Masalah 14 : menggosok gigi minimal 2 kali sehari yaitu pagi sebelum makan dan
Masalah 15 : memberi ASI eksklusif saja pada bayi sampai usia 6 bulan (29,2)
Dari urutan persentase didapatkan 5 indikator yang akan diintervensi guna untuk
meningkatkan Strata sehat PHBS yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seminggu
sekali sebesar 77,1%, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit tiap hari (72,9),
makan dengan gizi seimbang (64,6) dan ada anggota keluarga yang merokok (60,4).
21
BAB V
ANALISIS MASALAH
masalah kemudian dianalisis dan menentukan penyebab masalah dapat di gali dari
data atau kepustakaan, dapat juga dibantu dengan menggunakan diagram tulang ikan
(Fish Bone).7 Langkah selanjutnya adalah mencari penyebab yang paling mungkin
22
menggunakan kriteria matriks. Setelah menemukan urutan prioritasnya maka langkah
Gambar 1. Siklus
Pemecahan Masalah
B. Analisis Masalah
pencapaian cakupan rumah sehat masih dibawah target tahun 2010, yaitu sebesar 62,2
% untuk cakupan rumah sehat dari target yang ditetapkan Dinas Kesehatan
Kabupaten Magelang. Adapun sistem yang diutarakan disini adalah sistem terbuka
Masalah yang timbul terdapat pada output dimana hasil kegiatan tidak sesuai standar
minimal. Hal yang penting pada upaya pemecahan masalah adalah kegiatan dalam
berdasarkan pendekatan sistem masalah dapat terjadi pada input, lingkungan maupun
proses.
24
masyarakat untuk program
rumah tangga sehat
Method 1. Penyuluhan tentang rumah Kurangnya sosialisasi dan
tangga sehat penyuluhan tentang rumah
2. Menggunakan indikator tangga sehat
penilaian rumah tangga
sehat
3. Menggunakan pedoman
program pembinaan PHBS
4. Melakukan pendataan
rumah tangga sehat untuk
evaluasi
Material 1. Tersedia tempat untuk
melakukan penyuluhan
2. Tersedia alat transportasi
untuk pendataan rumah
tangga sehat
Machine 1. Tersedia leaflet dan poster 1. Terbatasnya ketersediaan
mengenai perilaku hidup leaflet dan poster mengenai
bersih dan sehat. perilaku hidup bersih dan
2. Tersedia blanko kuesioner sehat
rumah tangga sehat. 2. Belum tersedia stiker
PHBS
PROSES Kelebihan Kekurangan
P1 1. Perencanaan promosi Jadwal pendataan rumah
(Perencanaan) kesehatan sudah ada tangga sehat belum teratur
2. Tersedianya jadwal
pendataan rumah tangga
sehat
P2 1. Dilakukan pembekalan 1. Kurangnya penyuluhan
(Pelaksanaan) kepada perangkat desa pada kader tentang rumah
25
khususnya kader sebelum tangga sehat
pendataan 2. Kurangnya pendekatan
2. Koordinasi kader dengan oleh petugas puskesmas
petugas kesehatan cukup kepada kepala desa/lurah
baik dalam pendataan dan tokoh masyarakat
rumah tangga sehat untuk memperoleh
dukungan dalam
pembinaan rumah tangga
sehat
26
1. Kurangnya peran kader dalam program rumah tangga sehat.
2. Tidak ada dana khusus puskesmas untuk program rumah tangga sehat.
3. Tidak ada dana khusus dari masyarakat untuk program rumah tangga sehat.
5. Terbatasnya ketersediaan leaflet dan poster mengenai perilaku hidup bersih dan
sehat.
sehat.
10. Pendataan dilakukan secara acak sehingga data yang di dapatkan tidak
11. Kurangnya pemantauan kemajuan pencapaian rumah tangga sehat dan tindak
12. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
27
PROSES
Cakupan rumah
MONEY MACHINE 1. Terbatasnya ketersediaan tangga sehat
leaflet dan poster mengenai Dusun Juru
1. Tidak ada dana khusus puskesmas perilaku hidup bersih dan Sawah sebesar
untuk program rumah tangga sehat sehat 62,6 % dari target
2. Tidak ada dana khusus dari MATERIAL
2. Belum tersedia stiker PHBS Dinkes 65 %
masyarakat untuk program rumah
tangga sehat
MAN
METHOD Kurangnya sosialisasi dan 1. Kurangnya kesadaran masyarakat
Kurangnya peran kader untuk berperilaku hidup bersih
penyuluhan tentang rumah
dalam program rumah dan sehat
tangga sehat
tangga sehat
2. Kurangnya antusiasme
masyarakat dalam penyuluhan
INPUT LINGKUNGAN rumah tangga sehat
28
D. Konfirmasi Penyebab Masalah yang Paling Mungkin
setempat. Maka didapatkan beberapa penyebab masalah yang paling mungkin, yaitu:
BAB VI
29
PEMECAHAN MASALAH
30
dalam program rumah tangga berkoordinasi dengan petugas
sehat puskesmas untuk program
rumah tangga sehat
2. Kurangnya sosialisasi dan B. Melakukan penyuluhan kepada
penyuluhan tentang rumah masyarakat tentang pentingnya
tangga sehat rumah tangga sehat
3. Kurangnya kesadaran C. Melakukan monitoring dan
masyarakat untuk berperilaku evaluasi
bersih dan sehat
4. Kurangnya pemantauan
kemajuan pencapaian rumah
tangga sehat dan tindak
lanjut hasil di setiap wilayah
setiap tahunnya
sehat.
31
Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka dilakukan
1. Efektivitas program
Bila makin magnitude maka nilai nya makin besar, mendekati 5. Begitu juga
2. Efisiensi pogram
Kriteria c diberi nilai 1-5. Bila cost nya makin kecil, maka nilainya mendekati
1.
didapatkan urutan prioritas alternatif pemecahan masalah rumah tangga sehat sebagai
berikut:
sehat.
33
masyarakat tentang pentingnya difokuskan tentang pentingnya PSN
rumah tangga sehat dengan 3M PLUS, pentingnya aktivitas
fisik, dana kesehatan masyarakat
(Jimpitan), gizi seimbang, dan rumah
bebas asap rokok.
2. Mengoptimalisasi kader dan Optimalisasi peran kader dan petugas
berkoordinasi dengan petugas puskesmas sebagai Juru Pemantau
puskesmas untuk program rumah Jentik (JPJ), dalam peningkatan
tangga sehat aktivitas fisik masyarakat, peningkatan
konsumsi gizi seimbang serta konseling
berhenti merokok.
34
Tabel 10. Plan of Action Rumah Tangga Sehat
Rencana kegiatan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur
Proses Hasil
1. Penyuluhan kepada Meningkatkan Kepala Tempat Dokter dan 3 bulan Anggaran Diskusi Terlaksana Meningkatnya
masyarakat difokuskan kesadaran keluarga pertemuan petugas sekali Puskesmas tatap muka penyuluhan kesadaran
tentang pentingnya PSN masyarakat yang belum warga kesehatan dan kepada dalam PSN
dengan 3M PLUS, akan memenuhi lain pembagian masyarakat dengan 3M
pentingnya aktivitas fisik, pentingnya syarat leaflet PLUS,
dana kesehatan PSN dengan rumah aktivitas fisik,
masyarakat (Jimpitan), 3M PLUS, tangga konsumsi gizi
gizi seimbang, dan rumah aktivitas fisik, sehat di seimbang, dan
bebas asap rokok dana Dusun Juru rumah bebas
kesehatan Sawah asap rokok
masyarakat
(Jimpitan),
konsumsi gizi
seimbang, dan
rumah bebas
asap rokok
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur
Proses Hasil
35
2. Optimalisasi peran kader Mengoptimali Petugas Puskesmas Kepala Oktober Anggaran Diskusi Terlaksana Telah
dan petugas puskesmas -sasi kader kesehatan Salaman I Puskesmas 2010 Puskesmas tatap muka optimalisasi mengoptimal-
sebagai Juru Pemantau dan petugas dan kader Salaman dua arah peran kader kan peran
Jentik (JPJ), dalam puskesmas setempat dan petugas kader dan
peningkatan aktivitas fisik sebagai Juru puskesmas petugas
masyarakat, peningkatan Pemantau untuk kesehatan
konsumsi gizi seimbang Jentik (JPJ), program sebagai Juru
serta konseling berhenti dalam rumah tangga Pemantau
merokok peningkatan sehat Jentik (JPJ),
aktivitas fisik dalam
masyarakat, peningkatan
peningkatan aktivitas fisik
konsumsi gizi masyarakat,
seimbang serta peningkatan
konseling konsumsi gizi
berhenti seimbang serta
merokok konseling
berhenti
merokok
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolak ukur
Proses Hasil
3. Melakukan monitoring Mengetahui Seluruh Dusun Juru Kader 1 bulan Anggaran Melapor- Terlaksana Peningkatan
dan evaluasi penerapan peningkatan masyarakat Sawah setempat sekali Puskesmas kan secara monitoring rumah bebas
36
kebijakan/peraturan serta rumah bebas Dusun Juru berkala dan evaluasi jentik dan asap
pelaksanaan kegiatan jentik dan Sawah kemajuan secara rokok,
secara berkala asap rokok, pelaksana berkala peningkatan
peningkatan kegiatan aktivitas fisik
aktivitas fisik dan konsumsi
dan konsumsi gizi seimbang
gizi seimbang
37
1. Penyuluhan kepada masyarakat difokuskan tentang
pentingnya PSN dengan 3M PLUS, pentingnya aktivitas
fisik, dana kesehatan masyarakat (Jimpitan), gizi seimbang,
dan rumah bebas asap rokok
2. Optimalisasi peran kader dan petugas puskesmas sebagai
Juru Pemantau Jentik (JPJ), dalam peningkatan aktivitas
fisik masyarakat, peningkatan konsumsi gizi seimbang serta
konseling berhenti merokok
38
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis secara ilmiah, didapatkan cakupan masalah rumah tangga sehat
di Dusun Juru Sawah sebesar 62,2 % dengan pencapaian sebesar 95,69 %. Analisis
penyebab masalah berdasarkan pendekatan sistem dari hasil survei dan konfirmasi
sehat.
B. Saran
39
Kami menyarankan sesuai dengan prioritas yang kami dapatkan agar tenaga
kesehatan khususnya petugas Promosi Kesehatan serta kader setempat dapat menjadi
penilai, sehingga masyarakat mampu dan berdaya dalam penerapan perilaku hidup
DAFTAR PUSTAKA
40
1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Pedoman program pembinaan perilaku
hidip bersih dan sehat tatanan rumah tangga.2006.
4. Perilaku hidup bersih dan sehat. [Diakses: 30 Juli 2010 Jam: 22.35]. Diunduh
dari: www.dinkesjatengprov.go.id
5. Kamisah Sualman. PHBS Tatanan rumah tangga. [Diakses: 2 Agustus 2010 Jam:
11.00]. Diunduh dari: http://kamisah-misae.blogspot.com/2009/06/phbs-tatanan-
rumah-tangga.html
6. Putu Sudayasa. 10 Indikator phbs tatanan rumah tangga. [Diakses: 28 Juli 2010
Jam: 16.46]. Diunduh dari: http://www.puskel.com/10-indikator-phbs-tatanan-rumah-
tangga/
41
LAMPIRAN 2
42
Nama Responden :
Alamat :
Tanggal Wawancara :
43
air(bukan tanah)
14 Apakah keluarga anda menghuni rumah dgn kepadatan yang
memenuhi syarat kesehatan (sama atau lebih dari 9m2 per
orang) (luas rumah dibagi jumlah penghuni)
15 Apakah keluarga anda menjadi anggota JPK/Dana
Sehat/Asuransi Kesehatan/JAMKESMAS
16 Apakah tidak ada anggota keluarga yang merokok?
Jumlah
LAMPIRAN 3
2 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 9 Madya
3 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 9 Madya
4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 10 Madya
44
5 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3 Pratama
6 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 7 Madya
7 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8 Madya
8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 Madya
9 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 5 Pratama
10 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 9 Madya
11 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 10 Madya
12 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 9 Madya
13 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 10 Madya
14 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 10 Madya
15 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 8 Madya
16 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 7 Madya
17 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 8 Madya
18 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 9 Madya
19 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 7 Madya
20 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 9 Madya
21 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 10 Madya
22 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 8 Madya
23 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 8 Madya
24 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 8 Madya
25 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 10 Madya
26 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 8 Madya
27 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 8 Madya
28 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 10 Madya
29 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 10 Madya
45
30 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 6 Madya
31 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9 Madya
32 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 7 Madya
33 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 10 Madya
34 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 8 Madya
35 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 6 Madya
36 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 10 Madya
37 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 8 Madya
38 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 7 Madya
39 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 9 Madya
40 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 9 Madya
41 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 10 Madya
42 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 10 Madya
43 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 9 Madya
44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 3 Pratama
45 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 Madya
46 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 4 Pratama
47 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 10 Madya
48 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 5 Pratama
Keterangan :
a. Skor 1 =-
b. Skor 2 =-
c. Skor 3 = 2 KK
d. Skor 4 = 1 KK
e. Skor 5 = 2 KK
46
f. Skor 6 = 2 KK
g. Skor 7 = 5 KK
h. Skor 8 = 12 KK
i. Skor 9 = 11 KK
j. Skor 10 = 13 KK
47