NIM : P07220117067
Ibu hamil G4P2A1 dengan usia kehamilan 36 minggu. Ibu mengeluh mules-mules
dan mengeluarkan cairan jernih mulai jam 23.00, air ketuban merembes keluar. Ibu saat ini
hamil anak yang kedua dan mengatakan selama kehamilannya ibu teratur kontrol di
Puskesmas. Ibu tidak megalami keluhan hanya pada awal kehamilannya ibu sering merasa
mual-mual namun tidak terlalu menggangu kehamilannya sampai usia kehamilan 3 bulan.
dirawat 1 minggu, usia 34-35 minggu istirahat di rumah.
Ibu datang ke IGD tanggal 27 Maret 2019 jam 08.00 dengan G4P2A1 hamil 36
minggu. HPHT 20 juli 2018, taksiran persalinan 12 April 2019. Ibu mengatakan mulai jam
23.00 mules-mules dan keluar cairan jernih. Cairan ketuban (-), mules sering dan semakin
meningkat. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan TFU : 29 cm, PUKA, DJJ 142x/menit,
bagian terendah kepala, kepala masuk PAP 3/5, his 2-3x/40’/30”, jam 08.20 dilakukan
pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 1 cm, portio masih agak kaku, kepala hodge I,
teraba placenta letak rendah dextra. Pemeriksaan lotarium didapatkan Hb : 9 gr.
Jam 10.30 mengeluh mules semakin sering, keluar air-air merembes, tampak darah
stolsel, TD : 100/90 mmHg, N : 100x/menit, his 2x/20’/30”. VT : portio tebal, diameter 3 cm,
kepala H II, DJJ 150x/menit. Pernah ikut KB suntik selama 2 tahun, dan kehamilan yang ke 4
ini memang direncanakan karena usia ke 3 sudah 3 tahun. Ibu mengatakan setelah melahirkan
nanti akan menggunakan KB lagi.
Tugas :
1. Penyulit apa saja yang ditemukan pada ibu ini selama hamil sebutkan faktor
penyebabnya dan jelaskan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya ?
2. Kondisi ibu saat ini masuk dalam masa apa saat kala I, penyulit yang dihadapi saat
persalinan ini apa saja dan bagaimana mengatasinya ?
3. Hasil lab Hb Ibu 9 gr, apa tindakan keperawatan yang dilakukan untuk Ibu dan
janinnya ?
4. Bila kehamilan tidak dapat dipertahankan, yang harus diakhiri oleh persalinan maka
apa saja yang harus disiapkan untuk janin dan Ibu ?
Analisa Data
Data Subyektif
1. Ibu saat ini hamil anak ke 4 dan selama kehamilannya ibu teratur kontrol di
Puskesmas, HPHT : 20 Juli 2018
2. Ibu mempunyai keluhan di awal kehamilan mual mual namun tidak terlalu
menganggu kehamilannya sampai usia 3 bulan.
3. Pada usia kehamilan 32 minggu ibu pernah mengalami keluar flek –flek dan dirawat
selama 1 minggu, dan usia kehamilan 34-35 minggu istirahat dirumah.
4. Pada saat datang ke IGD ibu mengeluh mules-mules dan mengeluarkan cairan jernih
mulai jam 23.00, air ketuban merembes keluar, mules sering dan semakin meningkat.
5. Pada jam 10.30 ibu mengeluh mules semakin sering, keluar air – air merembes.
6. Ibu mengatakan pernah ikut KB suntik selama 2 tahun, dan kehamilan yang ke 4 ini
direncanakan karena usia anak ke 3 sudah 3 tahun.
7. Ibu mengatakan setelah melahirkan nanti akan menggunakan KB lagi.
Data Obyektif
1. Masuk IGD tanggal 27 Maret 2019 Jam 08.00
2. Pemeriksaan :
- TFU : 29 Cm, PUKA, DJJ 142 x/mnt
- Bagian terendah Kepala
- Kepala masuk PAP 3/5
- His 2-3 x /40/30”
- Cairan ketuban (-)
3. Pada Jam 08.20, dilakukan Pemeriksaan Dalam (VT) :
- Pembukaan 1 cm
- Portio masih agak kaku
- Kepala di Hodge I
- Teraba placenta letak rendah dextra
4. Pemeriksaan Laboratorium : Hb 9 gr/dl
5. Pada Jam 10. 30 : Tampak Darah Stolsel
Tanda Tanda Vital Ibu : TD : 100/90 MmHg, N : 100 x /mnt.
HIS 2x/20’/30”
6. Pemeriksaa Dalam (VT)
- Pembukaan 3 Cm
- Portio Tebal
- Kepala Hodge II
7. DJJ 150 x /mnt.
Adanya data teraba placenta letak rendah dextra dan tampak keluar darah stolsel
termasuk dalam komplikasi selama kehamilan dan penyulit pada persalinan. Ciri khas
yang memperkuat dugaan terjadinya plasenta previa adalah masih terdengarnya
denyut jantung janin pada saat di periksa. Sesuai teori, terdengar atau tidaknya denyut
jantung janin dapat menunjukan perbedaan masalah penyulit persalinan. Apabila
denyut jantung janin masih terdengar normal setelah terjadinya perdarahan
kemungkinan ibu mengalami plasenta previa. Komplikasi lain yang ditemukan selama
kehamilan untuk kasus di atas adalah anemia sedang dikarenakan Hb ibu 9 gr/dl. Dan
ketuban pecah dini.
Faktor penyebab placenta letak rendah :
a. Umur dan paritas.
- Pada primigravida umur diatas 35 tahun lebih sering dari umur dibawah 25
tahun.
- Pada paritas lebih tinggi sering dari paritas rendah.
- Di Indonesia menurut Toha plasenta previa banyak dijumpai pada umur muda
dan paritas kecil; hal ini disebabkan banyak wanita Indonesia menikah pada
usia muda dimana endometrium masih belum matang (inferior).
b. Endometrium bercacad pada bekas persalinan berulang-ulang, kuretase (ibu
riwayat abortus)
c. Operasi Sesar
Pada kasus-kasus tertentu diperlukan tindakan operasi sesar pada plasenta previa,
apabila:
3. Hasil Lab Hb ibu 9 gr/dl apa tindakan keperawatan yang dilakukan untuk ibu dan
janinnya
JAWABAN :
Hasil lab hemoglobin 9 gr% menunjukan ibu mengalami penurunan kadar Hb yang
dapat beresiko menyebabkan ibu syok. Tindakan keperawatan yang tepat sesuai
dengan temuan masalah tersebut adalah :
- Kaji adanya tanda-tanda syok
- Kaji adanya tanda anemia
- Kaji dan monitor ttv secara rutin dan intensif
- Berikan asupan cairan per oral yang cukup
- Kolaborasi pemberian cairan parenteral
- Edukasi ibu untuk mengurangi pergerakan
- Hindari tindakan yang dapat menambah resiko perdarahan.
- Kolaborasi pemberian transfusi darah
4. Bila kehamilan tidak dapat dipertahankan, yang harus diakhiri oleh persalinan maka
apa saja yang harus disiapkan untuk janin dan ibu
JAWABAN :
Yang harus dipersiapkan untuk ibu dan janinnya menjelang persalinan yaitu :
- Kondisi fisik dan mental ibu untuk menghadapi persalinan
- Lakukan pengkajian lebih lanjut tentang ibu dan janinnya. Apabila kondisi ibu
dan janin menunjukan kesiapan untuk partus normal, maka dapat dipersiapkan
alat-alat pertolongan partus normal. Namun apabila kondisi ibu dan janin tidak
memungkinkan, maka perlu dipertimbangkan dan di beri arahan untuk partus
dengan cara sectio cesaria.
- Persiapkan ketersediaan kantong darah karena hasil pemeriksaan Hb ibu rendah,
- Perhatikan jumlah tenaga yang menangani
- Apabila penyulit diperkirakan tidak dapat ditangani di tempat, pertimbangkan
untuk merujuk ibu ke faskes yang lebih tinggi untuk menangani proses
persalinanya.