Anda di halaman 1dari 11

PROSES KEPERAWATAN: Intervensi Keperawatan

By: Dr. Ns. Ratu Kusuma, S.Kep., M.Biomed


Pembelajaran el-learning, Rabu 01 April 2020
STIKes Baiturrahim Jambi
INTERVENSI KEPERAWATAN atau Rencanan
Keperawatan
Definisi:
• Suatu proses dalam pemecahan masalah klien dan keluarga, yang merupakan keputusan
awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan oleh perawat, bagaimana dilakukan, kapan
dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan keperawatan (Dermawan, 2012).
• Rencana tindakan keperawatan tertulis yang menggambarkan masalah kesehatan klien, hasil
yang akan diharapkan, tindakan keperawatan dan kemajuan pasien secara spesifik
(Manurung, 2011).
• Bagian dari fase pengorganisasian dalam proses keperawatan sebagai pedoman untuk
mengarahkan tindakan keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, memecahkan
masalah atau untuk memenuhi kebutuhan pasien (Setiadi, 2012).
Terdapat tiga kategori intervensi keperawatan yaitu: intervensi yang
diprakarsai oleh perawat, dokter dan intervensi kolaboratif.

Catatan:
Kategori pemilihan bentuk intervensi yang akan diberikan biasanya
berdasarkan pada kebutuhan klien. Mungkin saja satu klien
membutuhkan semua dari ketiga kategori tersebut, sedangkan klien
lainnya mungkin hanya membutuhkan intervensi 1 atau 2 kategori.
Intervensi Perawat
Merupakan intervensi yang diprakarsai oleh perawat, yaitu: respons perawat terhadap
kebutuhan perawatan kesehatan dan diagnosa keperawatan klien.
• Tipe intervensi ini adalah: suatu tindakan autonomi perawat berdasarkan rasional
ilmiah yang dilakukan untuk kepentingan klien dalam cara yang diprediksi yang
berhubungan dengan diagnosa keperawatan dan tujuan perawatan.
• Intervensi ini tidak membutuhkan supervisi atau arahan/instruksi dari dokter atau
tenaga kesehatan lainnya.
• Merupakan tindakan mandiri perawat
Contoh:
Berikan edukasi tentang nutrisi, personal hygiene, istirahat tidur, management nyeri, ASI, dll.
Langkah-Langkah Intervensi Keperawatan
1. Menentukan Prioritas Masalah
Prioritas keperawatan adalah penyusunan diagnosa keperawatan atau masalah dengan menggunakan tingkat
kedaruratan atau kepentingan untuk memperoleh tahapan intervensi keperawatan yang dibutuhkan. Saat
menentukan prioritas diagnosa keperawatan digunakan standar prioritas kebutuhan dari Maslow, yaitu:
Prioritas 1 : masalah yang berhubungan dengan kebutuhan fisiologis seperti: respirasi, sirkulasi, nutrisi, hidrasi, eliminasi, suhu dan kesenjangan fisik.
Prioritas 2 : masalah yang berpengaruh pada keselamatan dan keamanan
Prioritas 3 : masalah yang berpengaruh terhadap cinta dan rasa memiliki
Prioritas 4 : masalah yang berpengaruh pada rasa harga diri
Prioritas 5 : masalah yang berpengaruh pada kemampuan mencapai sasaran pribadi atau aktualisasi diri.
Pengurutan prioritas akan dipengaruhi oleh faktor faktor persepsi klien dan keluarga terhadap prioritas. Oleh karena itu,
penting menggali atau mengidentifikasi masalah klien dan keluarga, dengan cara menanyakan kepada klien dan keluarga
tentang apa yang dirasakannya.
2. Menuliskan Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan perawatan adalah hasil yang diinginkan dari asuhan keperawatan yang diharapkan
dapat dicapai bersama klien dan keluarga serta direncanakan untuk mengurangi masalah
yang telah diidentifikasi dalam diagnosa keperawatan.

TUJUAN
Petunjuk Umum dalam Merumuskan “Tujuan”
a) Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil yang ingin dicapai, bukan tindakan keperawatannya
b) Tujuan keperawatan harus menggambarkan perilaku pasien yang dapat diamati dan
diukur.
c) Tujuan harus realistis, mencerminkan kemampuan dan keterlibatan pasien
d) Setiap tujuan berdasarkan dari satu diagnosis keperawatan
Kriteria Hasil
Setiap kriteria hasil berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan, hasil
yang ditetapkan dalam kriteria hasil, memungkinkan untuk dicapai, setiap
kriteria hasil adalah pernyataan satu hal yang spesifik, kriteria harus
sekonkrit mungkin untuk memudahkan pengukuran, kriteria cukup besar
atau dapat diukur, kriteria menggunakan kalimat positif.

Pedoman penulisan kriteria hasil adalah:


Berfokus pada klien, singkat dan jelas, dapat diobservasi dan dapat diukur, ada batas waktu, ditentukan oleh
perawat dan klien beserta keluarganya.
3. Memilih Rencana Keperawatan (Intervensi Keperawatan)
1) Tindakan keperawatan harus aman bagi klien
2) Tindakan keperawatan harus sejalan dengan tindakan pengobatan
3) Tindakan keperawatan harus berdasarkan prinsip dan pengetahuan yang digabungkan dari pendidikan
dan pengalaman sebelumnya.
4) Tulis beberapa tindakan keperawatan untuk mencapai setiap tujuan
5) Pilih satu tindakan keperawatan yang sesui dengan tujuan
6) Tindakan keperawatan harus realistis
7) Tindakan keperawatan harus penting bagi peningkatan kesehatan klien dan sejalan dengan tujuan serta
nilai perseorangan klien
8) Libatkan klien dan keluarga dalam memilih tindakan keperawatan
9) Tulis tindakan keperawatn secara berurutan
Langkah dalam Pembuatan Intervensi Keperawatan:
1) Berupa kalimat instruksi, ringkas, tegas, tepat dan mudah dimengerti, misalnya: ukur tanda-tanda vital setiap 3 jam sekali, berikan
edukasi tentang,…, dll.
2) Beri tanggal dan tanda tangan: penulisan tanggal penting untuk evaluasi, tinjauan dan rencana yang akan dating, sedangkan tanda
tangan perawat menunjukkan tanggung gugat perawat terhadap klien dan terhadap profesi keperawatan karena keefektifan tindakan
keperawatan dapat dievaluasi.
3) Tuliskan waktu/lamanya secara spesifik: misalnya “…dalam waktu 8 jam tau 12 jam (sesuai dengan lamanya shiff dinas perawat).
4) Gunakan istilah baku: berikan edukasi tentang nutrisi kepada klien dan keluarga, ukur tanda-tanda vital setiap 3 jam sekali, dll.
5) Gunakan buku, SOP rumah sakit/puskesmas/klinik, dll. Namun tidak menulis semua intervensi yang tertulis pada buku/SOP tersebut,
pilihlah sesuai kondisi klien, sarana, prasarana, dll.
6) Pastikan bahwa rencana keperawatan menggabungkan aspek pencegahan dan pemeliharaan kesehatan serta aspek pemulihan.
7) Pastikan bahwa rencana berisi intervensi untuk pengkajian yang bersinambungan
8) Libatkan aktivitas kolaboratif dan koordinasi dengan nakes lain misalnya: kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat, kolaborasi
dengan ahli gizi dalam pemberian diet, dll.
9) Cantumkan rencana pemulangan dan kebutuhan perawatan di rumah. Dalam hal ini, perawat perlu melakukan konsultasi dan membuat
pengaturan bersama perawatan komunitas, petugas dinas sosial, dan lembaga khusus yang menyediakan informasi dan peralatan
yang diperlukan, dll.
SEKIAN & TERIMA KASIH….
CATATAN PENTING…!!!!
1. Mohon materi ini dibaca dan dipahami
2. Selanjutnya buat ringkasan sederhana tentang pahaman anda dari
materi ini. Tulis sesui dengan pemahan anda, bukan copy paste dari
ppt ataupun tugas teman.

Anda mungkin juga menyukai