Anda di halaman 1dari 13

FORMAT PENGKAJIAN

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

FADILLA SHINTA DEWI (NPM : 201921044)


PRODI : S1 KEPERAWATAN
SEMESTER : 2

A. IDENTITAS KLIEN
Perawat yang merawat pasien melakukan perkenalan dan kontak
dengan pasien tentang: nama perawat, nama pasien, panggilan
perawat, panggilan pasien, tujuan, waktu, tempat pertemuan, topik
yang akan dibicarakan.
Usia dan No. RM dapat dengan melihat rekam medis.
Mahasiswa menuliskan sumber data yang didapat
B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI
Faktor presipitasi adalah faktor permungkinan timbulnya gangguan jiwa atau secara
umum adalah klien gangguan jiwa timbulnya gangguan setelah adanya hubungan
yang bermusuhan , tekanan isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa dan tidak
berdaya.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor predisposisi adalah faktor risiko yang menjadikan sumber terjadinya stres yang
memengaruhi tipe dan sumber dari individu untuk menghadapi stres baik yang
biologis, psikologis, dan sosiokultural. Secara bersama-sama, faktor ini akan
mempengaruhi seseorang dalam memberikan arti terhadap stres pengalaman stres
yang dialaminya. Adapun macam-macam faktor predisposisi meliputi hal sebagai
berikut:
1.Biologi
Mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. Misalnya pada pasien
halusinasi dimana dengan adanya stress yang berlebihan yang dialami seseorang maka
di dalam tubuh akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia
seperti Buffofenon dan Dimetytranferase (DMP). Selain itu, pada faktor biokimia perlu
dikaji riwayat penyakit fisik dan riwayat gangguan jiwa sebelumnya dikarenakan
penyakit fisik dapat mempengaruhi psikologis individu apabila koping terhadap
stressor tersebut maladaptive. Biologi meliputi; latar belakang genetik, status nutrisi,
kepekaan biologis, kesehatan umum, dan terpapar racun.
2.Psikologis
Hubungan interpersonal yang tidak harmonis serta adanya peran ganda yang
bertentangan dan sering diterima oleh individu akan mengakibatkan stress dan
kecemasan yang tinggi dan berakhir dengan gangguan orientasi realitas. Selain itu,
perlu juga dikaji mengenai gangguan komunikasi dalam keluarga serta pengalaman
masa lalu klien yang tidak menyenangkan. Psikoligis meliputri; kecerdasan,

1 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa


keterampilan verbal, moral, personal, pengalaman masa lalu, konsep diri, motivasi,
pertahanan psikologis, dan kontrol.

3.Sosiokultural
Berbagai faktor di masyarakat dapat menyebabkan seorang merasa disingkirkan oleh
kesepian terhadap lingkungan tempat klien dibesarkan. Sosiokultura meliputi; usia,
gender, pendidikan, pendapatan, okupasi, posisi sosial, latar belakang budaya,
keyakinan, politik, pengalaman sosial, dan tingkatan sosial.

D. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan-
kelainan dari suatu sistim atau organ tubuh dengan cara melihat (inspeksi),
meraba (palpasi), mengetuk (perkusi), dan mendengarkan (auskultasi).
Pemeriksaan fisik adalah metode pengumpulan data yang sistematik dengan
memakai indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa untuk
mendeteksi masalah kesehatan klien. Untuk pemeriksaan fisik perawat
menggunakan teknik inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi.
Pemeriksaan fisik dalam keperawatan digunakan untuk mendapatkan data objektif
dari riwayat keperawatan klien. Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan bersamaan
dengan wawancara. Fokus pengkajian fisik keperawatan adalah pada kemampuan
fungsional klien. Misalnya, klien mengalami gangguan tersebut mempengaruhi
klien dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari atau tidak.
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan :
Genogram adalah peta atau riwayat keluarga yang menggunakan simbol – simbol
khusus untuk menjelaskan hubungan, peristiwa penting, dan dinamika keluarga
dalam beberapa generasi.

Konsep Diri:
a. Citra Tubuh :
Citra tubuh adalah persepsi seseorang tentang estetika atau daya tarik seksual
dari tubuh mereka sendiri. Ini melibatkan bagaimana seseorang melihat diri
mereka sendiri , di bandingkan dengan standar yang telah diterapkan oleh
masyarakat.

b. Identitas :
Ciri – ciri atau keadaan khusus seseorang , jati diri

c. Peran :
Seseorang melaksanakan hak dan kewajiban, berarti telah menjalankan suatu
peran.
2 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa
d. Ideal Diri :
Persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah laku.

e. Harga Diri :
Pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya sendiri.

2. Hubungan sosial
Hubungan sosial merupakan kegiatan sosial masyarakat yang melakukan tindakan
untuk memberi informasi dan mempengaruhi satu sama lain. Hubungan sosial
adalah hubungan timbal-balik antar individu dan individu, antar individu dengan
kelompok atau antar kelompok dengan kelompok dalam berbagaik bentuk seperti
kerjasama, persaingan ataupun pertikaian.
3. Spiritual
Spritual berasal dari bahasa latin spiritus, yang berarti bernafas atau angin. Ini
berarti segala sesuatu yang menjadi pusat semua aspek dari kehidupan
seseorang. Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang Maha
Kuasa dan Maha Pencipta.
Spiritual merupakan kompleks yang unik pada setiap individu dan tergantung
pada budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide
tentang kehidupan seseorang (Potter & Perry, 1999).

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
1. Penampilan: Bagaimana penampilan klien dalam hal berpakaian, mandi,
toileting, dan pemakaian sarana/prasarana atau instrumentasi dalam
mendukung penampilan. Data ini didapatkan melalui hasil observasi
perawat/keluarga.
a. Penampilan tidak rapi jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada yang
tidak rapi. Misalnya, rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat, resleting
tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti.
b. Penggunaan pakaian tidak sesuai, misalnya pakaian dalam dipakai di luar
baju.
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya,jika penggunaan pakaian tidak
tepat (waktu, tempat, identitas, situasi/kondisi).
d. Jelaskan hal yang ditampilkan pasien dan kondisi lain yang tidak tercantum
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
2. Pembicaraan

Cepat Apatis
Keras Lambat
Gagap Membisu
Inkoherensi Tidak mampu memulai

3 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa


pembicaraan
Jelaskan :
Cepat: dalam waktu singkat, lekas, suka berkata tanpa dipikirkan
lebih dahulu, lancang mulut.
Gagap: gangguan bicara (kesalahan dalam ucapan dengan
mengulang-ulang bunyi, suku kata, atau kata.
Apatis: sikap tidak acuh, sikap masa bodoh.
Inkoherensi: kalimat tidak terbentuk, pembicaraan sulit
dipahami
Keras: tidak lemah lembut
Membisu: berdiam diri tidak mau berkata-kata

3. Aktivitas motorik

Lesu Tik
Tegang Grimasem
Gelisah Tremor
Agitasi Kompulsif
Jelaskan :
Agitasi adalah gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan.
Tik adalah gerakan – gerakan kecil pada otot muka yang tidak
terkontrol.
Grimasem adalah gerakan otot muka yang berubah – ubah yang
tidak dapat dikontrol klien.
Tremor adalah jari – jari yang tampak gemetar ketika klien
menunjulurkan tangan dan merentangkan jari-jari
Komplusif adalah kegiatan yang dilakukan berulang – ulang dan
seperti berulangkali mencuci tangan, mencuci muka, mandi,
mengeringkan tangan dsb.

4. Alam perasaan

Sedih Khawatir
Ketakutan Gembira berlebihan
Putus asa
Sedih : perasaan sedih
Gembira: perasaan
gembira atau senang
Ketakutan: takut
terhadap sesuatu dan
objeknya yang ditakuti
sudah jelas
Khawatir: objeknya
belum jelas.
4 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa
5. Afek :
Nada atau perasaan menyenangkan atau tidak yang menyertai suatu pikiran dan
biasanya berlangsung lama serta kurang disertai komponen fisiologik. Data ini
didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga.
a. Datar: tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang
menyenangkan atau menyedihkan.
b. Tumpul: hanya bereaksi jika ada stimulus emosi yang kuat.
c. Labil: emosi yang cepat berubah-ubah.
d. Tidak sesuai: emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang
ada.
6. Interaksi selama wawancara
Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi perawat dan keluarga.
a. Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung sudah jelas. (bermusuhan:
musuh-memusuhi; berlawanan) (tidak kooperatif: tidak bisa kerja sama) (mudah
tersinggung: mudah sakit hati).
b. Kontak mata kurang: tidak mau menatap lawan bicara.
c. Defensif: selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya.
d. Curiga: menunjukkan sikap/perasaan tidak percaya pada orang lain
5. Persepsi - Sensorik
Presepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan serta perbedaan
antar hal yang terjadi melalui proses mengamati, mengetahui dan mengartikan
setelah mendapat ransangan melaui indera. Sedangkan sensorik adalah stimulasi
atau ransangan yang datang dari dalam maupun luar tubuh, Stimulus tersebut
masuk ke dalam tubuh melalui organ sensori (panca indera).
Jelaskan
Data Subjektif
 Isi Halusinasi :
 Halusinasi Penglihatan
 Pengertian:
Dikatakteristikkan dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran
cahaya, gambaran geometric, gambar kartun dan atau panorama yang luas dan
kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
 Halusinasi Pendengaran
 Pengertian:
Dikarakteristikkan dengan mendengar suara, terutama suara-suara orang, biasanya
klien mendengan suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang
dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
 Halusinasi Penciuman
 Pengertian:
Dikarakteristikkan dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan seperti
5 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa
darah, urine, atau feces. Kadang-kadang tercium bau harum. Biasanya berhubungan
dengan penyakit stroke, tumor, kejang dan dementia.
 Halusinasi Pengecap
 Pengertian:
Dikarakteristikkan dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikkan
 Halusinasi Peraba
 Mengalami nyeri atau ketidajnyamanan tanpa stimulus yang jelas.
 Dikarakteristikkan dengan adanya rasa sakit atau tidak enak. Contoh merasakan
sensasi listrik dating dari tanah, benda mati atau orang lain.
 Halusinasi Kinestetik
 Pengertian : Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.
 Halusinasi Viseral
 Pengertian : Halusinasi alat tubuh bagian dalam yang seolah-olah ada perasaan
tertentu yang timbul di tubuh bagian dalam misalnya lambung seperti ditusuk-tusuk
jarum.
 Halusinasi Hipnagogik
 Pengertian:
Persepsi sensorik bekerja yang salah terdapat pada orang normal, terjadi tepat
sebelum bangun tidur (menjelang masuk tidur).
 Halusinasi Hipnopompik
 Pengertian : Halusinasi yang terjadi menjelang bangun tidur. Disamping itu ada pula
pengalaman halusinatorik dalam impian yang normal.
 Halusinasi Histerik
 Pengertian:
Halusinasi yang timbul pada neurosis histerik karena konflik emosi.

6. Isi pikir

Obesi Depersonalisasi
Phobia Ide yang terkait Obsesi : Pikiran yang selalu
Hipokondria Pikiran magis muncul walaupun klien
berusaha menghilangkannya.
Phobia : Ketakutan yang patologis/tidak logis terhadap objek/situasi tertentu.
Hipokondria : Keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang sebenarnya
tidak ada.
Depersonalisasi : Perasaan klien yang asing terhadap diri sendiri, orang atau lingkungan.
Ide yang terkait : Keyakinan klien terhadap kejadian yang terjadi, lingkungan yang bermakna
dan terkait pada irinya.
Pikiran Magis : Keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang
mustahil/diluar kemampuannya.
Logoria : Banyak bicara, kata-kata yang dikeluarkan bertubi-tubi, mungkin koheren dan
inkoheren.

6 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa


Kecepatan Bicara : Mengutarakan pikiran mungkin cepat/lambat sekali.
Preokupasi : Pikiran terpaku pada sebuah ide saja, yang berhubungan dengan keadaan yang
bernada emosional yang kuat
Pikiran tidak : Pikiran eksentrik, tidak cocok dengan banyak hal terutama dalam

Waham :

Agama Nihilistik

Somatik Sisip pikir

Kebesaran Siar pikir

Curiga Kontrol pikir

Jelaskan :
Waham :
Agama : Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan
diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Somatik : Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan
secara berulang yang tidak sesuai engan kenyataan.
Kebesaran : Klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap
kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai
kenyataan.
Curiga : Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau
sekelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai kenyataan.
Nihilstik : Klienyakin bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/meninggal
yang dinyatakan secara berulang yang tidak sesuai kenyataan.
Waham yang Bizar :
Sisip Pikir : Klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan didalam
pikiran yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai kenyataan.
Siar Pikir : Klien yakin bahwa orang lain tahu apa yang dia pikirkan
walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang dinyatakan
secara berulang dan tidak sesuai kenyataan.
Kontrol Pikir : Klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar.

7. Proses pikir

Circumstansial Flight of idea


Tangensial Blocking
Kehilangan asosiasi Pengulangan pembicaraan / perseverasi
Jelaskan :
Sirkumstansial : Pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan
pembicaraan.
7 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa
Tangensial : Pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai tujuan.
Asosiasi Longgar : Pembicaraan tidak ada hubungan antara satu kalimat
dengan kalimat lainnya, dan klien tidak menyadarinya.
Flight of Ideas : Pembicaraan yang meloncat dari satu topic ke topic
lainnya,masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.
Bloking : Pembicaraaan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal
kemudian dilanjutkan kembali.
Perseverasi : Pembicaraan yang diulang berkali-kali.
Inkoherensi : Gangguan dalam bentuk bicara, sehingga satu kalimatpun
sulit ditangkap maknanya.
Neologisme : Bentuk kata baru yang sulit dipahami maknanya.
Irrelevansi : Isi pikiran/jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan.
Verbigerasi : Pengulangan kata tanpa tujuan.

8. Tingkat Kesadaran

Bingung Disorientasi waktu


Sedasi Disorientasi orang
Stupor Disorientasi tempat
Bingung: tampak bingung dan kacau
Stupor : gangguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan yang diulang, anggota
tubuh pasien dapat diletakkan dalam sikap canggung dan di pertahankan pasien, tapi
pasien dapat mengerti semua yang terjadi di lingkungan.
Sedasi: mengatakan merasa melayang-layang antara sadar/tidak sadar.
Disorientasi waktu: kemampuan individu untuk mengetahui hubungan masa, waktu,
hari, tanggal, bulan ,musim, tahun baik sekarang , yang lampau, ataupun yang akan
datang.
Disorientasi orang: kemampuan individu untuk mengemukakanidentitas diri sendiri
dan orang lain disekitarnya .
Disorientasi tempat: keampuan individu untuk mengetahui batasan ruang atau lokasi
yang ditempati serta hubungan nya dengan ruang atau lokasi lain.

9. Memori

Gangguan daya ingat jangka Gangguan daya ingat saat ini


panjang
Gangguan daya ingat jangka Konfabulasi
pendek
Jelaskan :
Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat kejadian yang
8 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa
terjadi lebih dari satu bulan
Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian yang
terjadi dalam minggu terakhir.
Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja
terjadi.
Konfabulasi : pembicaraan yang tidak sesuai engan kenyataan dengan
memasukkan cerita yang tidak benar untuk menutupi gangguan daya ingatnya.

10. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Mudah dialihkan : Perhatian klien mudah berganti dari
satu objek ke objek lainnya.
Tidak mampu berkonsentrasi : Klien selalu minta agar
pertanyaan diulang/tidak dapat menjelaskan kembali
pembicaraan.
Tidak mampu berhitung : Tidak dapat melakukan
penambahan/pengurangan pada benda-benda nyata.

11. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan :
Gangguan kemampuan penilaian ringan : dapat
mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan
orang lain.
Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak
mampu mengambil keputusan walupun dibantu orang
lain.

12. Daya Tilik Diri

Mengingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Jelaskan :
Mengingkari penyakit yang diderita : tidak menyadari gejala
penyakit (perubahan fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak
perlu pertolongan.
9 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa
Menyalahkan hal-hal di luar dirinya : menyalahkan orang
lain/lingkungan yang menyebabkan kondisi saat orang
lain/lingkungan yang menyebabkan kondisi saat ini.

G. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
1. Makan
a. Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, jumlah, variasi, macam
(suka/tidak suka/pantang), dan cara makan.
b. Observasi kemampuan pasien dalam menyiapkan dan membersihkan alat
makan.
2. BAB/BAK
a. Observasi kemampuan pasien untuk BAB/BAK.
a) Pergi, menggunakan, dan membersihkan WC.
b) Membersihkan diri dan merapikan pakaian.
3. Mandi
a. Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci
rambut, gunting kuku, dan cukur (kumis, jenggot, dan rambut).
b. Observasi kebersihan tubuh dan bau badan.
4. Berpakaian
a. Observasi kemampuan pasien dalam mengambil, memilih, serta
mengenakan pakaian dan alas kaki.
b. Observasi penampilan dandanan pasien.
c. Tanyakan dan observasi frekuensi ganti pakaian.
d. Nilai kemampuan yang harus dimiliki pasien: mengambil, memilih, dan
mengenakan pakaian.
5. Istirahat dan tidur
Observasi dan tanyakan tentang hal berikut:
a. Lama dan waktu tidur siang/malam.
b. Persiapan sebelum tidur seperti menyikat gigi, cuci kaki, dan berdoa.

10 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa


c. Aktivitas sesudah tidur seperti: merapikan tempat tidur, mandi/cuci muka,
dan menyikat gigi.

6. Penggunaan obat
Observasi dan tanyakan kepada pasien dan keluarga tentang hal berikut.
a. Penggunaan obat: frekuensi, jenis, dosis, waktu, dan cara pemberian.
b. Reaksi obat.
7. Pemeliharaan kesehatan .
Tanyakan kepada pasien dan keluarga tentang hal berikut.
a. Apa, bagaimana, kapan, dan ke mana perawatan lanjut.
b. Siapa saja sistem pendukung yang dimiliki (keluarga, teman, institusi, dan
lembaga pelayanan kesehatan) dan cara penggunaannya.
8. Aktivitas di dalam rumah
Tanyakan tentang kemampuan pasien dalam hal berikut.
a. Merencanakan, mengolah, dan menyajikan makanan.
b. Merapikan rumah (kamar tidur, dapur, menyapu, mengepel).
c. Mencuci pakaian sendiri.
d. Mengatur kebutuhan biaya sehari-hari.
9. Aktivitas di luar rumah
Tanyakan kemampuan pasien dalam hal berikut.
a. Belanja untuk keperluan sehari-hari.
b. Dalam melakukan perjalanan mandiri dengan berjalan kaki, menggunakan
kendaraan pribadi, kendaraan umum.
c. Aktivitas lain yang dilakukan di luar rumah (bayar listrik/telepon/air, kantor
pos, dan bank).
d. Jelaskan data terkait.
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai data.

H. MEKANISME KOPING
Data didapatkan melalui wawancara pada pasien atau keluarganya. Beri tanda pada
kotak koping yang dimiliki pasien, baik adaptif maupun maladaptif.

Adaptif: Maladaptif:

11 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa


Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relokasi Berkerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Menciderai diri
Lainnya: ............................ Lainnya: ........................

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok/keluarga, uraikan


klien jarang bergaul dengan sesama pasien, hanya 2 teman yang klien
ketahui nama nya .
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
Klien sering mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit seperti olahraga
pagi dan TAK

Masalah berhubungan dengan pendidikan, uraikan


Klien mengatakan bahwa pendidikan nya hanya sampai SMK dan tidak
ada masalah dengan status pendididkan nya.
Masalah berhubungan dengan pekerjaan, uraikan
Klien bercerita bahwa klien dulu pernah bekerja sebagai pemulung dan
pabrik kayu

Masalah berhubungan dengan perumahan, uraikan


Klien mengatakan bahwa rumah nya biasa saja, di dalam rumah hanya
seadanya saja

Masalah berhubungan dengan ekonomi, uraikan


Klien mengatakan keadaan ekonomi di rumah sangat pas-pasan. Klien
mengatakan nya dengan tersipu malu.

Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan, uraikan


Klien mengaku di tempat tinggal nya hanya bisa memeriksakan
kesehatan di puskesmas saja.

J. ASPEK MEDIS
Tuliskan diagnosis medik pasien yang telah dirumuskan oleh dokter yang merawat.
Tuliskan obat-obatan yang pasien saat ini , baik obat fisik, psikofarmaka, dan
terapi lain.

12 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa


K. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Daftar Masalah Keperawatan

1. Tuliskan semua masalah disertai data pendukung, yaitu data subjektif


dan

data objektif.

2. Buat pohon masalah dari data yang telah dirumuskan.

Daftar Diagnosa Keperawatan

3. Rumuskan diagnosis dengan rumusan P (permasalan) dan E (etiologi)


berdasarkan pohon masalah.

4. Urutkan diagnosis sesuai dengan prioritas.

5. Pada akhir pengkajian, tulis tempat dan tanggal pengkajian, serta


tanda tangan dan nama jelas mahasiswa.

13 Format Pengkajian keperawatan kesehatan jiwa

Anda mungkin juga menyukai