Humam Khoironi (010117A039) Kartika Budhi Pertiwi (010117A042) Laeli Maghfiroh (010117A044) Laras Wahyu Sagita (010117A046) Andrianingasih (010317B001) Menurut buku Fundamental Of Nursing (Potter dan Perry, 2009), Etik merupakan studi tentang perilaku dan karakter. Etik membahas penentuan tindakan yang baik bagi individu, kelompok-kelompok individu, dan untuk masyarakat luas.
Tindakan etik menggambarkan komitmen pada standar-
standar yang dipenuhi individu profesi dan masyarakat. Ketika tiba saatnya untuk membuat keputusan terkait pelayanan kesehatan, tetapi terdapat perbedaan nilai-nilai antar individu, maka dapat menyebabkan kesalahpahaman tentang melakukan sesuatu yang benar.
Konflik tentang melakukan sesuatu yang benar biasanya
timbul antara penyelenggara pelayanan dan kesehatan, keluarga, klien, teman, dan individu di dalam komunitas, ketika etik, nilai-nilai, dan keputusan tentang pelayanan kesehatan saling bertentangan. Sebagai petunjuk dalam bertindak
Sebagai standar dalam memenuhi kebutuhan
Berfikir kritis dimana satu prinsip dengan yang
lain mungkin berlawanan
Setiap prinsip harus seimbang
Diantara prinsip tidak ada yang paling benar,
tetapi sebagai arah pemecahan masalah Menurut buku Menghormati keputusan Fundamental Of Nursing klien untuk menentukan (Potter dan Perry, 2009) nasibnya, dalam hal ini mengatakan bahwa setiap keputusan medis Autonomi (Menghargai ataupun keperawatan otonomi) berarti harus memperoleh komitmen terhadap klien persiapan dari pasien atau dalam mengambil keluarga terdekat. Dengan keputusan tentang semua mengikuti prinsip aspek pelayanan. autonomi berarti Persetujuan yang dibaca menghargai pasien untuk dan ditandatangani mengambil keputusan merupakan jaminan sendiri berdasarkan bahwa tim pelayanan keunikan individu secara kesehatan telah holistic. mendapatkan persetujuan dari klien sebelum asuhan keperawatan diberikan. Otonomi secara literature Respect for autonomy adalah aturan yang merupakan sesuatu yang mengatur diri sendiri hanya diwajibkan bila ia secara tenang dan tidak tidak bertentangan tergesa-gesa. Dasar-dasar dengan prinsip-prinsip respect for autonomy terkait kaidah bioetika yang erat dengan dasar utama lainnya, contohnya: mengenai rasa hormat jika sebuah tindakan terhadap martabat otonomi akan manusia dengan segala membahayakan manusia karakteristik yang lain, maka prinsip respect dimilikinya karena ia for autonomy akan adalah seorang manusia bertentangan dengan yang memiliki nilai dan prinsip non-maleficence, berhak untuk meminta. maka harus diputuskan Otonomi adalah aturan prinsip yang ditetapkan. personal yang bebas dari campur tangan pihak lain. Pelaku: Bustami Korban: Tn. S (42)
Tahun 2012, Tn. S (42) datang ke Klinik Harapan , tempat dimana
Bustami praktik (Desa/Kecamatan Pakong, Pamekasan). Korban menderita pusing-pusing, Bustami menyarankan agar pasien dibedah karena dibagian punggung korban ada benjolan yang diduga penyebab dari penyakit yang diderita pasien. Keluarga pasien meminta ‘si dokter’ (Bustami) untuk merujuk pasien ke RS di Pamekasan. Bustami menolak dan meminta agar pasien tidak dioperasi di RS, sebab dirinya juga bisa melakukan tindakan medis, dan Bustami sendiri mengaku sebagai dokter spesialis bedah. Atas saran Bustami, pasien dioperasi di kliniknya. Setelah operasi, kondisi Tn. S tak kunjung membaik, pandangan mata pasien buram, pendengaran terganggu, dan lumpuh. Pasien dilarikan ke RS Dr. Soetomo Surabaya, dokter mengatakan saraf Tn. S terputus karena operasi yang dilakukan oleh Bustami Pernyataan Parameter KDB Sesuai Atau Alasan Melanggar Bustami Tidak berbohong ke Melanggar Bustami berbohong (perawat) justru pasien meskipun demi mengenai profesi yang minta agar kebaikan pasien sebenarnya, dia adalah pasien tidak seorang oknum perawat, dioperasi di akan tetapi ia mengaku rumah sakit, sebagai dokter sebab dirinya Menghargai hak, Melanggar Bustami tidak juga bisa menentukan nasib menanyakan apakah melakukan sendiri, menghargai pasien mau dioperasi tindakan medis martabat pasien atau tidak olehnya, dan dia sendiri karena pasien masih merupakan dalam keadaan sadar dokter spesialis bedah Tidak mengintervensi Melanggar Bustami mengintervensi pasien dalam membuat pasien dalam membuat keputusan (pada keputusan, karena ia kondisi efektif) meminta pasien untuk dioperasi olehnya Tidak mengintervensi Melanggar Bustami menghalangi atau menghalangi pasien dioperasi di autonomi pasien rumah sakit