Anda di halaman 1dari 17

“TREND ISSUE SERTA PERAN

PERAWAT DALAM
KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH 2
ADE ISNAINI FADILLAH ( 010117A001 )
ADERA SELA DIWANDA ( 010117A002 )
ADI KRISNA SAPUTRA ( 010117A003 )
AKHMAD PURWANTO ( 010117A004 )
ANGGITA DEVI PERMANA S ( 010117A007 )
ANGGUN PUTRI RAMADHANI ( 010117A008 )
TREND DAN ISSUE
 Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan
oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya
berdasarkan fakta sedangkan Issue adalah
sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak
namun belum jelas faktannya atau buktinya
Trend Keperawatan Dan
Implikasinya Di Indonesia
1. Telenursing
(Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
adalah upaya penggunaan tehnologi informasi
dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam
bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak
secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien,
atau antara beberapa perawat.
APLIKASI TELENURSING
Aplikasi telenursing tersedia di rumah, rumah sakit,
melalui telenursing centre dan melalui unit mobile.
Telepon triage dan home care saat ini merupakan
aplikasi yang tumbuh yang paling cepat. Perawat home
care menggunakan sistem yang memberikan ijin untuk
melakukan monitoring parameter fisiologi di rumah,
seperti tekanan darah, glukosa darah, pernapasan,
dan menimbang berat badan, via internet. Melalui
sistem video interaktif, pasien menghubungi perawat
bertugas dan menyusun suatu konsultasi melalui video
untuk menunjukkan permasalahan yang dihadapi;
sebagai contoh, bagaimana cara mengganti balutan
luka, memberi suntikan hormon insulin atau
mendiskusikan peningkatan nafas pendek (sesak nafas).
KEUNTUNGAN TELENURSING
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999

 Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan


keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan
(dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing home)
 Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
 Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari
rawat di RS
 Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi
 Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan
(model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan
berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat pula
digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference,
pembelajaran online dan multimedia distance learning.
Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan
dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif.
KEKURANGAN TELENURSING

1. Tidak adanya interaksi langsung perawat denggan klien


yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan
.kekhawatiran ini muncul karena anggapan bahwa kontak
langsung denggan pasien sangat penting terutama untuk
dukungan emosional dan sentuhan terapiutik
2. Kemungkinan Kegagalan teknologi seperti gangguan koneksi
internet atau terputusnya hubunggan komunikasi akibat
gangguan cuaca dsb, sehingga menggangu aktivitas
pelayanan yang sedang berjalan ,seain itu juga
meningkatkan resiko terhadap keamanan dan kerahasiaan
dokumen klien
2. Prinsip Moisture Balance dalam
Perawatan Luka
Trend perawatan luka yang digunakan saat ini adalah menjaga
kelembaban area luka. Luka yang lembab akan dapat
mengaktivasi berbagai growt factor yang berperan dalam proses
penutupan luka, antara lain TGF beta 1-3, PDGF, TNF, FGF dan
lain sebagainya. Yang perlu diperhatikan adalah durasi waktu
dalam memberikan kelembapan pada luka sehingga resiko
terjadinya infeksi dapat diminimalkan. Selain itu prinsip ini juga
tidak menghambat aliran oksigen, nitrogen dan unsur-unsur
penting lainnya serta merupakan wadah terbaik untuk sel-sel
tubuh tetap hidup dan melakukan replikasi secara optimal,
sehingga dianggap prinsip ini sangat efektif untuk penyembuhan
luka. Hal ini akan berdampak pada layanan keperawatan,
meningkatkan kepuasan pasien serta memperpendek lama hari
perawatan.
3. Klinik HIV
Saat ini mulai berkembang klinik HIV di beberapa Rumah Sakit
pemerintah maupun swasta. Hal ini dilakukan dalam usaha
mendeteksi dini akan HIV dan mencegah penyebaran HIV di
masyarakat. Target penderita adalah kelompok masyarakat
dengan resiko tinggi, misalnya pekerja sex, penderita HIV-AIDS,
remaja, kelompok IDU (injection drug use). Klinik ini masih terbatas
dikembangkan dibeberapa rumah sakit saja. Hal ini disebabkan
karena kurangnya persiapan tenaga yang kompeten dalam bidang
tersebut serta sarana dan prasarana yang masih minimal. Selain itu
masyarakat masih belum siap untuk memanfaatkan klinik ini, karena
ada stigma dimasyarakat masih menganggap bahwa penyakit ini
adalah penyakit kutukan dan harus dikucilkan. Namun demikian,
dalam praktik nyata, telah ada wadah khusus dari Depkes RI untuk
menjaring pengidap HIV/AIDS oleh VCT (Voluntary Counselling and
Testing)
ISSUE DALAM KMB 2
1. Pemakaian tap water (air keran) dan 2. Prosedur rawat luka adalah
betadine yang diencerkan pada luka. kewenangan dokter
Beberapa klinisi menganjurkan Ada beberapa pendapat bahwa
pemakaian tap water untuk mencuci perawatan luka adalah
awal tepi luka sebelum diberikan NaCl kewenangan medis, akan tetapi
0,9 %. Hal ini dilakukan agar kotoran- dalam kenyataannya yang
kotoran yang menempel pada luka melakukan adalah perawat
dapat terbawa oleh aliran air. sehingga dianggap sebagai
Kemudian dibilas dengan larutan area abu-abu. Apabila ditinjau
povidoneiodine yang telah diencerkan dari bebarapa literatur, perawat
dan dilanjutkan irigasi dengan NaCl mempunyai kewenangan mandiri
0,9%. Akan tetapi pemakaian sesuai dengan seni dan
prosedur ini masih menimbulkan keilmuannya dalam memberikan
beberapa kontroversi karena kualitas asuhan keperawatan pada
tap water yang berbeda di beberapa pasien dengan kerusakan
tempat dan keefektifan dalam integritas kulit
pengenceran betadine.
3. Euthanasia: suatu issue kontemporer dalam
keperawatan.
Saat ini mulai terdengar istilah euthanasia, baik aktif
maupun pasif. Euthanasia aktif merupakan tindakan
yang sengaja dilakukan untuk membuat seseorang
meninggal. Sedangkan euthanasia pasif adalah
tindakan mengurangi ketepatan dosis pengobatan,
penghilangan pengobatan sama sekali atau tindakan
pendukung lainnya yang dapat mempercepat kematian
seseorang. Batas keduanya kabur, bahkan merupakan
sesuatu yang tidak relevan.
Peran Perawat Dalam
Keperawatan Medikal
Bedah 2
1. Pemberi Asuhan Keperawatan.

Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini


dapat dilakukan perawat dengan memeprhatikan
keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat
ditentukan diagnosis keperawatan agar bias
direncakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat
sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia,
kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya.
2. Edukator
 Melalui edukasi klien , perawat menjelaskan konsep
dan fakta kesehatan , mendemostrasikan prosedur
seperti aktivitas perawatan diri , memperbaiki
tingkah laku belajar dan mengevaluasi klien dalam
belajar . Beberapa proses pengajaran ini bersifat
Informal dan tidak terencana
3. Kolaborator
 Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja
melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter
fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan
yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.
4. Konsultan
 Peran disini adlah sebagai tempat konsultasi
terhadap masalah atau tindakan keperawatan
yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan
atas permintaan klien terhadap informasi tentang
tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
5. Advokat
 Sebagai pembela (Advokat) klien ,perawat melindungi hak
asazi dan hokum dari klien dan menyediakan bantuan
dalam meneggakkan hak hak tersebut jika dibutuhkan
.Sebagai contoh , perawat memberikan informasi lebih
lanjut untuk membantu klien membuat keputusan dalam
menerima sebuah terapi , atau perawat menyediakan
penerjemah untuk membantu anggota keluarga
menyampaikan kekhawatiran mereka .Terkadang
dibutuhkan pernyataan langsung yang menyatakan
keidaksetujuan terhadap kebijakan atau indakan yang
membahayakan Klien dan hak haknya
Perawat harus menyesuaikan proses advokasi ini denggan
agama dan budaya klien.

Anda mungkin juga menyukai