Anda di halaman 1dari 20

MARRIED BY ACCINDENT

NAMA ANGGOTA KELOMPOK: NOVIA DESTA FINATI


ELSABET YUNI ASIH
JELITA PUTRI RASYA
DEBORA TAMO INYA
VANIA SYAHDA
PENDAHULUAN

Di Indonesia mendapat peringkat 37 yang memiliki presentase 50%


perempuan Indonesia menikah muda dibawah usia 19 tahun tinggi di dunia
dan peringkat ke dua se-ASEAN setelah Negara Kamboja (BKKBN, 2012).
Sedangkan, Undang-undang No.1 tahun 1974 pasal 7 yang berbunyi
perkawinan dizinkan bila pria berusia 19 tahun dan wanita berusia 16 tahun.
LANJUTAN

• Remaja yang menikah muda karena married by accident belum memiliki kesiapan
menjadi orang tua dan pasangan suami istri. Akibat dari kehamilan di luar nikah
(married by accident) remaja tidak dapat melanjutkan sekolahn dan harus menjadi
ibu diusia yang sangat muda (remaja) yang belum memiliki bekal tentang
mengasuh anak (Ma’rufah dan Sadewo, 2016).
DEFINISI MBA

• married by accident  adalah pernikahan yang terjadi akibat adanya


hubungan yang dilarang yang dilakukan oleh 2 orang (pria dan wanita)
tanpa ada status yang resmi/sah
FAKTOR MBA
• Sosial dan budaya
• Ekonomi
• Pendidikan
• Kepercayaan
• Zaman moderenisasi
• Keluarga
DAMPAK MBA

• Dampak Sosial
Berliana (2014), menyatakan bahwa seorang remaja yang mengalami kehamilan
pranikah biasanya mendapatkan diskriminasi dari masyarakat dan lingkungan
sosial. Hidayana (dalam Husaeni & Budiharjo, 2010)
• Dampak Psikologis
American Academi of Child and Adolescent Psychiatry (2004),
kehamilan pranikah memberikan banyak reaksi emosi pada remaja yang
mengalami kehamilan pranikah, salah satunya adalah depresi.
LANJUTAN

• Kehamilan pranikah memberikan dampak pula pada psiko-sosial


individu yang mengalami kondisi tersebut. Munculnya ketegangan
mental, kebingungan akan peran sosial sebagai akibat dari perubahan
yang secara tiba-tiba dari seorang gadis menjadi berperan sebagai ibu.
Kehamilan pranikah, menuntut remaja untuk berperan menjadi seorang
ibu sekaligus istri dengan kurangnya persiapan dalam menjalani
kehidupan berkeluarga (Havirghust, dalam Monks dkk, 2006).
MUNCULNYA KECENDERUNGAN MBA

• Menurut Hurlock (2002) munculnya kecenderungan remaja yang menikah


muda tidak sesuai dengan tugas perkembangan remaja. Pengetahuan
remaja tentang menikah muda dalam bagaimana membina keluarga masih
terbatas. Hal ini dapat menimbulkan ketidakstabilan dalam pernikahan
dapat mempengaruhi kondisi psychological well being (Musick& Meier,
2010).Menurut Sari dkk (2015) dapat dikatakan remaja memiliki
psychological well-being tinggi apabila dapat mengembangkan segala
potensi yang dimiliki danberusaha mewujudkan cita-citanya.
PENELITIAN TINGKAT STRESS PADA KASUS
MBA

• Penelitian ini di maksudkan untuk mengetahui tingkat stress yg di alami


partisipan dan mengenali koping stress yang di pergunakan dalam
lingkungan sosial maupun keluarga
METODE PENELITIAN

• Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan


metode wawancara semi terstruktur sebagai pedoman dalam melakukan
wawancara. Penentuan informan penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. kriteria informan dalam penelitian yakni remaja yang
married by accident berusia 18-22 tahun dan berkeluarga berjumlah 3 orang.
HASIL PENELITIAN
• ABK : Klien mengatakan ia sangat menyesal, sedih dan terkejut saat pertama kali
mengetahui bahwa ia hamil di luar nikah, klien mengatakan sulit bagi nya pada saat
awal pernikahan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karna rasa malu dan
merasa di kucilkan
• YN : klien mengatakan bahwa ia tidak pernah menyangka dapat menjalani tugas
seorang ibu di usia muda, ia mengatakan sempat depresi dan tertekan karna tugas dan
tanggung jawab nya sebagai seorang ibu muda
• EP : klien mengatakn bahwa ia menjadi anak yang tidak berguna dan hanya membuat
malu keluarga, klien menyesal dan ingin kembali memiliki masa bermain pada usia nya
saat ini.klien mengatakan ia sangat stress saat ini karna banyak nya tugas dan tuntutan
dari seorang ibu muda
HASIL PENELITIAN
• Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti adalah semua informan
memiliki perasaaan sedih, kecewa, stress, terkejut, malu, menyesal dan takut
di marahi oleh orang tua ketika mengetahui bahwa dirinya hamil diluar
nikah.
• Perasaan informan ketika melihat reaksi dari orangtua saat mengetahui
bahwa dirinya hamil diluar nikah adalah sedih, kecewa dengan dirinya
karena tidak patuh kepada orang tua dan merasa belum bisa membahagiakan
orang tua
KOPING STRESS YANG DI PAKAI 3
PARTISIPAN

• Focused copping : usaha beradaptasi tehadap perubahan peran, usaha


mencari nasehat dan bimbingan , usaha bersosialisasi ,usaha me cari jalan
keluar
• Emotional copping : usaha mendekatkan diri kepada Tuhan, usaha mencari
simpati kepada keluarga, usaha untuk menerima kenyataan
PERAN PERAWAT

• Melakukan Penkes SEX education


• Melakukan dukungan secara moral kepada pasien yg mengalami MBA
• Menjadi role model yg sesuai
• Penyuluhan secara langsung kepada keluarga
PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUCATOR

• Memberikan penyuluhan tentang sex education dan pernikahan dini


• Menganalisa pemahaman keluarga beserta klien mengenai MBA
• Menganalisa tingkat stress dan depresi yang di alami
PERAN PERAWAT SEBAGAI KONSELOR

• Memberikan informasi mengenai kondisi psikologis dan memberikan arahan


pada keluarga klien dan klien dalam mendapatkan koping keluarga dan
individu secara maksimal
PERAWAT SEBAGAI PEMBIMBING

• Memberikan penguatan secara psikologis kepada klien dan keluarga klien


• Membimbing proses penerimaan klien dan keluarga
• Memberikan bimbingan dalam Kegiatan share anxiety
PERAN PERAWAT SEBAGAI PENEMU KASUS

• Perawat di haruskan untuk melakukan penelitian secara berkala terhadap


individu atau kelompok sasaran untuk menetapkan masalah lalu merancang
diagnosa sehingga dapat menyusun intevensi dan dilakukan implementasi
proses asuhan yg di berikan kepada kelurga sehingga evaluasi yg di dapat
menghasilkan tolak ukur dalam keberhasilan asuhan yang di berikan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai