Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi.
Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di dalam
tubuh. Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka terjadilah gangguan
pada sistem transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil metabolisme
lainnya. Di lain pihak fungsi organ- organ tubuh akan mengalami gangguan seperti
gangguan pada proses pembentukan air seni di dalam ginjal ataupun pembentukan
cairan cerebrospinalis dan lainnya (Ibnu, 1996 dalam Anggara, 2013).
Tekanan darah bervariasi karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu usia,
aktivitas fisik, dan perubahan posisi. Tekanan darah orang dewasa, 120/80 mmHg
dianggap sebagai nilai yang normal. Nilai tekanan darah anak-anak lebih rendah dari
pada orang dewasa. Selain itu, faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan tekanan
pada pembuluh darah adalah posisi tubuh. Perubahan tekanan darah pada posisi tubuh
dipengaruhi oleh faktor gravitasi (Amiruddin, 2014).
Pemeriksaan tekanan darah, selain hasil, sebaiknya dicantumkan pula posisi
atau keadaan saat pemeriksaan, seperti tidur, duduk, berbaring atau menangis, sebab
posisi-posisi tersebut mempengaruhi hasil penilaian tekanan darah yang dilakukan
(Hidayat, 2008). Pengukuran tekanan darah pada kaki/betis dilakukan ketika lengan
atas tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah, sehingga area betis dapat
digunakan sebagai lokasi alternatif. Misalnya pada pasien dengan multipel trauma,
lengan yang diamputasi, luka bakar, dan dengan pemasangan jalur intra vena (IV)
yang banyak (multipel) seperti pada pasien syok, lengan tidak tersedia untuk
memonitor tekanan darah (Sareen, 2012).
RSUD. Kanujoso Djatiwibowo adalah salah satu rumah sakit Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur yang terletak di kota Balikpapan. RSUD. Kanujoso
Djatiwibowo memiliki beberapa fasilitas diantaranya Instalasi Rawat Jalan (IRJA),
Instalasi Rawat Inap (IRNA), dan Instalasi Rawat Intensif (IRIN). IRIN memiliki 5
ruangan yaitu Neonatus Intensif Care Unit (NICU), Pediatric Intensif Care Unit
(PICU), Intensif Care Unit 1 (ICU 1), Intensif Care Unit 2 (ICU 2) dan Intensif
Cardiology Care Unit (ICCU). Ruang ICCU RS. Kanujoso Djatiwibowo adalah ruang
perawatan intensif pasien penderita penyakit jantung. Ruang ICCU memiliki
kapasitas 10 tempat tidur. Pemeriksaan tekanan darah di RS. Kanujoso Djatiwibowo
ruang ICCU menggunakan monitor yang secara otomatis mengukur tiap jam dengan
posisi manset di lengan, pada pasien yang sedang mengalami resusitasi cairan yang
kedua lenganya terpasang infus (pasien syok dan pasien yang sedang ada koreksi
elektrolit) maka pengukuran tekanan darah dilakukan pada kaki. Hasil pengukuran
tekanan darah yang dilakukan antara di lengan dan di kaki ternyata didapatkan
perbedaan nilai tekanan darah. Perbedaan hasil pengukuran tekanan darah dapat
mempengaruhi dalam hal pemberian terapi. Di dalam Standar Prosedur Operasional
(SPO) yang ada di Di RS. Kanujoso Djatiwibowo, pengukuran tekanan darah hanya
dilakukan di lengan.
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan ada perbedaan signifikan hasil
pengukuran tekanan darah sistolik, diastolik dan MAP antara lengan dan kaki dengan
hasil ρ value 0,000 (ρ ≤ 0.05). Hasil pengukuran tekanan darah lebih tinggi di kaki
dari pada di lengan, rata-rata perbedaan tekanan sistolik adalah 17,635 mmHg (13,32
%), rata-rata perbedaan tekanan diastolic 6,288 mmHg (8,04 %), dan rata-rata
perbedaan MAP adalah 10,071 mmHg (10,46 %). (afif, mohammad. 2018).
Berdasarkan fenomena yang ada, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “perbedaan hasil pengukuran tekanan darah di lengan dan
kaki pasien di RS. Kanujoso Djatiwibowo ruang ICCU.”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat disimpulkan pertanyaan sebagai
berikut, apakah ada perbedaan hasil pengukuran tekanan darah di lengan dan kaki
pasien di RS. Kanujoso Djatiwibowo ruang ICCU?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
mengetahui perbedaan hasil tekanan darah pada lengan dan kaki pasien.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui perbedaan hasil pengukuran tekanan darah sistol, diastol dan Mean
Arterial Pressure (MAP) di lengan dan kaki pasien di RS. Kanujoso Djatiwibowo
ruang ICCU.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu :
a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam mengukur tekanan darah selain di
lengan apabila tidak memungkinkan
b. Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :
a. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan perbedaan dalam melakukan pengukuran
tekanan darah di lengan dan di kaki
b. Bagi pasien
Pasien tetap dapat dilakukan pengukuran vital sign terutama tekanan darah
apabila di lengan tidak memungkinkan sehingga tanda- tanda vital pasien
tetap terobservasi
c. Bagi Ruang ICCU
Menjadi bahan pertimbangan perawat dalam melakukan pengukuran vital
sign apabila di lengan pasien tidak memungkinkan

E. Penelitian Terkait
1) Penelitian berjudul “ Perbandingan Pengukuran Tekanan Darah Pada lengan
Kiri dan Lengan Kanan Pada Penderita Hipertensi di Ruangan Irina C BLU
RSUP. Prof. DR. R. D. Kandou Manado” yang dilakukan oleh Cicilia Assa,
Rolly Rondonuwu dan Hendro Bidjuni (Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado). Dilakukan
dengan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional dimana semua data yang menyangkut dengan variabel penelitian
dikumpulkan dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat. Penelitian ini dilakukan pada penderita hipertensi
di Ruangan Irina C BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, dengan
menggunakan 31 sampel pasien hipertensi. Kesimpulannya adalah pada
penderita penyakit hipertensi akan sangat besar kemungkinan terjadi
gangguan vaskuler yang dapat menyebabkan perbedaan pada hasil
pengukuran tekanan darah antara lengan kiri dan lengan kanan. Asumsi
peneliti, sebaiknya pengukuran tekanan darah dilakukan pada kedua lengan.
Tapi apabila hanya melakukan pengukuran pada satu lengan, sebaiknya
dilakukan pada lengan kiri.
2) Penelitian berjudul “Analisa Hasil Pengukuran Tekanan Darah Antara
Posisi Duduk dan Posisi Berdiri Pada Mahasiswa Semester VII (Tujuh) TA.
2014/2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi” yang
dilakukan oleh Muh A. Amiruddin, Vennetia R. Danes dan Fransiska
Lintong. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
menggunakan rancangan cross sectional. Dilakukan pada bulan November-
Desember 2014 di Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi. Sampel pada penelitian ini ialah seluruh populasi, yaitu semua
Mahasiswa Semester VII (Tujuh) TA. 2014/2015 Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi yang berjumlah 76 orang yang memenuhi
kriteria inklusi. Pada penelitian ini, variabel bebas adalah posisi duduk dan
posisi berdiri sedangkan variabel terikat adalah tekanan darah. Prosedur
penelitian yaitu dilakukan pemilihan mahasiswa yang akan dijadikan
sampel kemudian memberikan penjelasan mengenai cara dan jalannya
penelitian. Mahasiswa yang bersedia untuk menjadi responden maka
menandatangani formulir persetujuan informed consent.
Alat dan bahan yang digunakan untuk pemeriksaan antara lain
sfigmomanometer air raksa, stetoskop, dan alat tulis menulis. Teknis analisa
data yang digunakan pada penelitian ini berupa analisa univariat dan
bivariat. Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari
variabel dependent, dan variabel independent. Analisa bivariat dilakukan
untuk mengetahui hasil pengukuran tekanan darah antara posisi duduk dan
posisi berdiri. Analisa bivariat dianalisa dengan menggunakan uji Wilcoxon
Signed Ranks Test. Kesimpulannya adalah Pengukuran tekanan darah
sistolik antara posisi duduk dan posisi berdiri diperoleh perbedaan yang
signifikan dengan nilai p =0,000 < 𝛼 = 0,05 dimana perubahan yang terjadi
ialah penurunan tekanan darah sistolik dari posisi duduk ke posisi berdiri.
Pengukuran tekanan darah diastolik antara posisi duduk dan posisi berdiri
diperoleh perbedaan yang signifikan dengan nilai p =0,000 < 𝛼 = 0,05
dimana perubahan yang terjadi ialah penurunan tekanan darah diastolik dari
posisi duduk ke posisi berdiri.

Anda mungkin juga menyukai