Anda di halaman 1dari 8

Curah Jantung

Curah jantung (Cardiac Output) adalah jumlah darah yang dipompa keluar dari ventrikel kiri setiap menit. Curah jantung normal adalah 4 sampai 6 liter per menit pada orang dewasa yang sehat dengan berat badan 70 kg saat istirahat. Volume darah yang bersirkulasi berubah sesuai kebutuhan oksigen dan metabolik tubuh. Misalnya, selama latihan, kehamilan, demam, curah jantung meningkat, tetapi selama tidur, curah jantug menurun. Curah jantung dapat dihitung dengan rumus berikut: Curah Jantung (CJ) = Volume Sekuncup (VS) x Frekuensi Denyut Jantung (FDJ) Curah jantung pada lansia dapat dipengaruhi tegangan dinding arteri yang meningkat dan hipertrofi miokard yang sedang akibat peningkatan darah sistolik.

Isi Sekuncup
Isi sekuncup (Stroke Volume) adalah jumlah darah yang dipompa jantung ke dalam aorta setiap denyut ventrikel. Volume sekuncup ditentukan oleh 3 faktor yaitu: Kontraktilitas instrinsik otot jantung Derajat penegangan otot jantung sebelum kontraksi (preload) Tekanan yang harus dilawan otot jantung untuk menyemburkan darah selama kontraksi (afterload)

Preload
Preload adalah tenaga yang menyebabkan otot ventrikel meregang sebelum mengalami eksitasi dan kontriksi. Preload ventrikel ditentukan oleh volume darah dalam ventrikel pada akhir diastolik. Semakin besar preload, semakin besar volume sekuncupnya, sampai pada titik dimana otot sedemikian teregangnya dan tidak mampu berkontraksi lagi. Pada situasi klinik, preload dan volume stroke berikutnya dapat dimanipulasi dengan mengubah jumlah volume darah yang bersirkulasi. Misalnya, pada klien yang mengalami syok hemoragik, terapi cairan dan penggantian darah meningkatkan volume, sehingga meningkatkan preload dan curah jantung.

Afterload
Afterload adalah suatu tekanan yang harus dilawan ventrikel untuk menyemburakan darah. Kerja jantung harus total sehingga dapat mengeluarkan seluruh darah dari ventrikel kiri. Tekanan aorta diastolik merupakan alat ukur afterload klinik yang baik. Pada klien yang mengalami krisis hipertensi akut, afterload meningkat, sehingga meningkatkan beban kerja jantung. Afterload pada situasi ini dapat dimanipulasi dengan menurunkan tekanan darah sistemik.

Kontraktilitas
Kontraktilitas adalah perubahan kekuatan kontraksi yang terbentuk yang terjadi tergantung perubahan pada panjang serabut miokardium. Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil intensifikasi hubungan jembatan penghubung pada sarkomer. Kekuatan interaksi ini berkaitan dengan kontraksi ion Ca bebas intrasel. Kontraksi miokardium secara langsung sebanding dengan jumlah kalsium intrasel. Kontraktilitas miokard dapat ditingkatkan dengan menggunakan obat-obatan yang meningkatkan kekuata kontraksi, seperti preparat digitalis, epinefrin, dan obat-obatan simpatomimetik (obat yang menyamai efek sistem saraf simpatik). .kontraktilitas miokard dapat menurun jika terjadi cedera pada otot jantung, seperti pada infark miokard akut. Miokardium pada lansia bersifat lebih kaku dan lebih lambat dalam proses penyembuhan kontraktilitasnya.
++

Distensi Vena Jugularis

Distensi vena jugularis disebabkan oleh peningkatan volume dantekanan pengisian pada sisi kanan jantung. Tekanan vena juguler diperiksa sebagai berikut: Mulailah dengan pasien dalam posisi supine, dengan kepala dinaikkan setinggi 15-30 pada tempat tidur atau meja pemeriksaan Kepala pasien harus sedikit dialingkan menjauhi sisi leher yang akan diperiksa Carilah vena jugularis eksterna Carilah denyutan vena jugularis interna Tentukan titik tertinggi dimana denyutan vena jugularis interna masih terlihat Dengan menggunakan penggaris sentimeter, ukurlah jarak vertikal antara titik ini dengan sudut sternal Catatlah jarak dalam sentimeter dan tentukan sudut kemiringan pasien berbaring Pengukuran yang lebih dari 3-4 cm di atas sudut sternal dianggap suatu peningkatan. Jarak normal distensi vena jugularis adalah antara 3-4 cm.

Faktor yang Mempengaruhi curah Jantung



Pengaturan volume sekuncup Control frekuensi jantung

Faktor yang Mempengaruhi Isi Sekuncup



Kontraktilitas intrinsic otot jantung Derajat peregangan otot jantung sebelum kontraksi (preload) Tekanan yang harus dilawan otot jantung untuk menyemburkan darah selama kontraksi (afterload)

Faktor yang mempengaruhi Preload

Volume darah yang beredar

Faktor yang Mempengaruhi Afterload



Tegangan dinding Tekanan intraventrikel maupun ukuran Ketebalan dinding ventrikel

Faktor yang Mempengaruhi Kontraktiliti



Obat-obatan seperti Preparat digitalis Epineprin Simpatometik Cedera pada otot jantung Usia

Curah Jantung
1. Pengertian Curah jantung Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompa oleh ventrikel selama satuan waktu. Curah jantung pada orang dewasa normal sekitar 5 L/menit namun sangat bervariasi, tergantung kebutuhan metabolism tubuh. Curah jantung ( CO ) sebanding dengan volume sekuncup ( SV ) kali frekuensi jantung ( HR ).

CO = SV x HR

Penjelasan Volume sekuncup adalah sejumlah darah yang disemburkan setiap denyut. Maka curah jantung dapat dipengaruhi oleh perubahan volume sekuncup maupun frekuensi jantung. Frekuensi jantung istirahat pada orang dewasa rata rata 60 sampai 80 denyut / menit dan rata rata volume sekuncup 70ml/denyut. Kontrol frekuensi jantung. Karena fungsi jantung adalah menyuplai darah ke seluruh jaringan tubuh, maka keluarnya harus dapat berubah sesuai perubahan kebutuhan metabolisme jaringan itu sendiri. Perubahan frekuensi jantung dapat terjadi akibat kontrol repleks yang dimediasi oleh sistem saraf otonom, meliputi bagian simpatis dan parasimpatis. Impuls parasimpatis, yang berjalan ke jantung melalui nervus vagus, dapat memperlambat frekuensi jantung, sementara impuls simpatis meningkatkannya. Efeknya terhadap frekwensi jantung berakibat mulai dari aksi pada nodus SA untuk meningkatkan maupun menurunkan kecepatan depolarisasi intrinsiknya. Keseimbangan antara kedua refleks tadi mengontrol sistem yang normalnya menentukan frekuensi jantung. Frekuensi jantung dirangsang juga oleh peningkatan kadar katekolamin ( yang disekresikan oleh kelenjar adrenal) dan oleh adanya kelebihan hormon tiroid yang menghasilkan efek mrnyerupai katekolamin. Kontrol Volume Sekuncup. Volume sekuncup terutama ditentukan oleh tiga faktor : a. Kontraktilitas Intrinsik Otot Jantung Kontraksi intrinsik otot jantung adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan tenaga yang dapat dibangkitkan oleh kontraksi miokardium pada kondisi tertentu. Kontraksi ini dapat meningkat akibat katekolamin yang beredar, aktivitas saraf simpatis dan berbagai obat seperti digitalis serta dapat menurun akibat hipoksemia dan asidosis. Peningkatan kontraktilitas dapat terjadi pada peningkatan volume sekuncup. b. Derajat peregangan otot jantung sebelum kontraksi ( preload ) Preload merupakan tenaga yang menyebabkan otot ventrikel meregang sebelum mengalami eksitasi dan kontraksi. Preload ventrikel ditentukan oleh volume darah dalam ventrikel pada akhir diastolik. Semakin besar preload, semakin besar volume sekuncupnya, sampai pada titik dimana otot sedemikian teregangnya dan tidak mampu berkontraksi lagi. Hubungan antara peningkatan volume akhir diastolik ventrikel pada kontraktilitas intrinsik tertentu dinamakan hukum starling jantung, yang didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar pula derajat

pemendekan yang akan terjadi. Akibatnya terjadi peningkatan interaksi antara sarkomer filamen tebal dan tipis. c. Tekanan yang harus dilawan otot jantung untuk menyemburkan darah selama kontraksi (afterload). Afterload adalah suatu tekanan yang harus dilawan ventrikel untuk menyemburkan darah. Tahanan terhadap ejeksi ventrikel kiri dinamakan tahanan vaskuler sistemik. Tahanan oleh tekanan pulmonal terhadap ejeksi ventrikel dinamakan tahanan vaskuler pulmonal. Peninggian afterload akan mengakibatkan penurunan cvolume sekuncup. Jantung dapat mencapai peningkatan volume sekuncup yang cukup besar selama latihan fisik,dengan meningkatkan preload melalui peningkatan aliran balik vena, dan kontraktilitas melalui sistem saraf simpatis, serta dengan menurunkan afterload melalui vasodilatasi perifer yang akan menurunkan tekanan aorta. Persentase volume akhir diastolik yangdisemburkan pada tiap kuncup dinamakan fraksi ejeksi. Dan jantung normal menyemburkan 55% sampai 75% volume akhir diastolik. Fraksi ejeksi dapat digunakan sebagai indeks kontraktilitas miokardium dan akan menurun bila kontraksi jantung menurun.

CARDIAC OUTPUT = CURAH JANTUNG


CO Adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit. Curah jantung terkadang disebut volume jantung per menit. Volume nya kurang lebih 5 liter per menit pada laki laki berukuran rata rata dan kurang20% pada perempuan. Cardiac Output adalah volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap ventrikel per menit (bukan jumlah total darah yang dipompa oleh jantung). Selama setiap periode tertentu, volume darah yang mengalir melalui sirkulasi paru ekuivalendengan volume yang mengalir melalui sirkulasi sistemik. Dengan demikian, curah jantung dari kedua ventrikel dalam keadaan normal identik, walaupun apabila diperbandingkan denyut demi denyut, dapat terjadi variasi minor. Dua factor yangmempengaruhi cardiac output adalah kecepatan denyut jantung (denyut per menit)dan volume sekuncup (volume darah yang dipompa per denyut).Curah jantung merupakan faktor utama yang harus diperhitungkan dalamsirkulasi, karena curah jantung mempunyai peranan penting dalam transportasi darah yang memasok berbagai nutrisi. Curah jantung adalah jumlah darah yangdipompakan oleh ventrikel selama satu menit. Nilai normal pada orang dewasaadalah 5 L/mnt.

Biasanya cardiac output pada umumnya = Strokr volume X frekuensi jantung permenit misalnya : frekuensi jantung 70 kali permenit maka cardiac output = 70 x 80 cc = 5 l/menit pada orang dewasa cardiac output : dalam keadaan istirahat : 3.4 - 4.5 l/menit jalan dengan kecepatan sedang 6-7,5 l/menit

Pada waktu berolahraga pada atlet terlatih 30-35 l/menit pada keadaan tertentu sistem cardiovaskular dapat menyeimbangkan cairan dalam tubuh

1.Perhitungan curah jantung adalah sebagai berikut Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup

2.Faktor faktor utama yang mempengaruhi curah jantung a.aktifitas berat b.Aliran balik ke vena jantung

3.Faktor yang mendukung aliran balik vena dan memperbesar curah jantung, meliputi : - Pompa otot rangka -Pernapasan -Reservoar vena -Gaya gravitasid.

Faktor faktor yang mengurangi aliran balik vena dan mempengaruhi curah jantung, meliputi : -Perubahan posisi tubuh -Tekanan rendah abnormal pada vena -Tekanan darah tinggie. Pengaruh tambahan pada curah jantung, meliputi : -Hormon medular adrenal -Ion -Usia dan ukuran tubuh seseorang -Penyakit kardiovaskular

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung (1) aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atletyang sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalahkemampuan jantung untuk memperbesar curahnya.

Isi Sekuncup (stroke volume /CO)


Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar dari masing-masing venrikel setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup tergantung dari tiga variabel: beban awal, kontraktilitas, dan beban akhir. Beban Awal Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir pengisianventrikel. Hal ini sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut miokardiumselama diastole melalui peningkatan volume akhir diastole akan meningkatkankekuatan kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet yang diregangkanmaksimal akan menambah kekuatan jepretan saat dilepaskan. Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan ventrikel meregang maksimal saat diastolik sebelum berkontraksi/sistolik.

Faktor penentu beban awal:

Insufisiensi mitral menurunkan beban awal Stensosis mitral menurunkan beban awal Volume sirkualsi, peningkatan volume sirkulasi meningkatkan awal.Sedangkan penurunan volume sirkulasi menurunkan beban awal. beban

Obat-obatan, obat vasokonstriktor meningkatkan beban awal. Sedangkan obat-obat vasodilator menurunkan beban awal. Beban Akhir Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk dapatmemompakan darah saat sistolik. Beban akhir menggambarkan besarnya tahananyang menghambat

pengosongan ventrikel. Beban akhir juga dapat diartikansebagai suatu beban pada ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar aorta,dan mendorong darah selama kontrakis/sistolik. Beban akhir dipengaruhi: Stenosis aorta meningkatkan beban akhir Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir Hipertensi meningkatkan beban akhir Polisitemia meningkatkan beban akhir o Obat-oabatan, vasodilator menurunkan beban akhir, sedangkan vasokonstriktor meningkatkan beban akhir. Peningkatan secara drastis beban akhir akanmeningkatkan kerja ventrikel, menambah kebutuhan oksigen dan dapat berakibatkegagalan ventrikel.

Kontraktilitas Kontraktilitas merupakan kemampuan otot-otot jantung untuk menguncup danmengembang. Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil dari interaksi proteinotot aktinmiosin yang diaktifkan oleh kalsium. Peningkatan kontraktilitas otot jantung memperbesar curah sekuncup dengan cara menambah kemampuanventrikel untuk mengosongkan isinya selama sistolik.Kecepatan denyut jantung rata-rata adalah 70 kali per menit, yangditentukan oleh irama nodus SA, sedangkan volume sekuncup rata-rata adalah 70ml per denyut, sehingga curah jantung rata-rata adalah 4.900 ml/menit ataumendekati 5 liter/menit.Cardiac output = kecepatan denyut jantung x volume sekuncupCurah Jantung akibat kontraksi miokardium yang berirama sinkron maka darah pun dipompa masuk ke dalam sirkulasi pulmonar dan sistemik. Curah jantungadalah volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel permenit. Besarnya berubahubah tergantung kebutuhan jaringan perifer akan oksigen dan nutrisi.Curah jantung juga tergantung besar serta ukuran tubuh, maka diperlukan suatuindikator fungsi jantung yang lebih akurat, yaitu indeks jantung (cardiac index),yang didapat dengan membagi curah jantung dengan luas permukaan tubuh, yaitusekitar 2,8 3,6 liter/menit/m2.Curah sekuncup adalah volume yang dikeluarkan oleh ventrikel perdetik.Sekitar dua pertiga volume darah dalam ventrikel pada akhir diastolik dikeluarkanselama sistolik.

Venous Return
Venous return atau aliran balik vena mengacu pada volume darah yangmasuk tiaptiap atrium per menit dari vena.Faktor yang mendukung aliran balik vena dan memperbesar curah jantung

(a) pompa otot rangka. Vena muskular memiliki katup-katup, yang memungkinkan darah hanya mengalir menuju jantung dan mencegah aliran balik. Konstraksi otot-otot tungkai membantu mendorong darah ke arah jantung melawan gaya gravitasi. (b) Pernafasan. Selama inspirasi, peningkatan tekanan negative dalam rongga toraks menghisap udara ke dalam paru-paru dan darah vena ke atrium. (c) Reservoir vena. Di bawah stimulasi saraf simpatis, darah yang tersimpandalam limpa, hati, dan pembuluh besar, kembali ke jantung saat curah jantungturun. (d) Gaya gravitasi di area atas jantung membantu aliran balik vena.Faktor-faktor yang mengurangi aliran balik vena dan mempengaruhi curah jantung : (a) perubahan posisi tubuh dari posisi telentang menjadi tegak, memindahkan darah dari sirkulasi pulmonary ke vena-vena tungkai. Peningkatan refleks padafrekuensi jantung dan tekanan darah dapat mengatasi pengurangan aliran balik vena. (b) Tekanan rendah abnormal pada vena (misalnya, akibat hemoragi dan volumedarah rendah) mengakibatkan pengurangan aliran balik vena dan curah jantung. (c) Tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah aorta dan pulmonary memaksa ventrikel bekerja lebih keras untuk mengeluarkan darah melawantahanan. Semakin besar tahanan yang harus dihadapi ventrikel yang berkontraksi,semakin sedikit curah jantungnya. Faktor lain yang mempengaruhi aliran balik vena1.Vasokontriksi vena yang diinduksi oleh saraf simpatis2.Aktivitas otot rangka3.Efek katup vena4.Aktivitas pernafasan5.Efek penghisapan oleh jantung

Anda mungkin juga menyukai