Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“Tekanan Darah”

Disusun Oleh:

Anthony (2443014210)

Golongan : P

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

TAHUN 2015
Bab 5. Hasil Praktikum

Tekanan Darah (Sistol/Diastol) mmHg Denyut/menit

Pengukuran Duduk Berdiri Berbaring Latihan


I 110/65 110/70 110/60 130/90
II 110/60 110/68 110/58 130/88 78/menit

Rata-rata 110/62,5 110/69 110/59 130/89

Tabel 5.1. Pengukuran Tekanan Darah dan Denyut nadi

Pada Gambar 5.1: Percobaan ini dilakukan pada Orang percobaan. Dilakukan
pengukuran tekanan darah dan denyut nadi per menit, pengukuran tekanan darah
diuji dengan pengaruh asikap tubuh : Berbaring; Duduk; Berdiri serta pengaruh
Latihan. Saat pengukuran tekanan darah dengan posisi duduk terhadap orang
coba, menghasilkan tekanan darah 110/62,5 mmHg. Saat pengukuran tekanan
darah dengan posisi berdiri terhadap orang coba, menghasilkan tekanan darah
110/69 mmHg. Saat pengukuran tekanan darah dengan posisi berbaring terhadap
orang coba, menghasilkan tekanan darah 110/59 mmHg. Dan pada saat
pengukuran tekanan darah setelah melakukan steptest atau latihan terhadap orang
coba, menghasilkan tekanan darah 130/89 mmHg. Tekanan darah terendah
didapat saat pengukuran posisi berbaring dan tekanan darah tertinggi didapat saat
pengukuran setelah latihan.
Bab 6. Pembahasan

6.1. Saat pengukuran tekanan darah dengan posisi duduk terhadap orang coba,
menghasilkan tekanan darah 110/62,5 mmHg, hal ini disebabkan oleh
posisi tubuh yang sedang duduk atau istirahat, seharusnya tekanan darah
mendekati patokan nilai tekanan darah normal yaitu 120/80. Namun karena
orang percobaan banyak dipengaruhi faktor lain akibatnya tekanan darah
hasil uji lebih rendah dari normal.
6.2. Saat pengukuran tekanan darah dengan posisi berdiri terhadap orang coba,
menghasilkan tekanan darah 110/69 mmHg, hal ini disebabkan oleh
perubahan posisi tubuh, tekanan darah bagian atas tubuh akan menurun
karena pengaruh gravitasi. Darah akan mengumpul pada pembuluh
kapasitans vena ekstermitas inferior sehingga pengisian atrium kanan
jantung berkurang dengan sendirinya curah jantung juga berkurang.
Penurunan curah jnatung akibat pengumpulan darah pada anggota tubuh
bagian bawah cenderung mengurangi darah ke otak.
6.3. Saat pengukuran tekanan darah dengan posisi berbaring terhadap orang
coba, menghasilkan tekanan darah 110/59 mmHg, hal ini terjadi karena
tonus otot ketika berbaring telentang lebih kecil dibandingkan dengan tonus
pada saat duduk atau berdiri. Ketika duduk atau berdiri tonus otot
meningkat sehingga oksigen yang dibutuhkan menjadi lebih besar dan
curah jantung (cardiac output) menjadi lebih besar. Keadaan ini
menyebabkan peningkatan tekanan sistolik dan tekanan diastolic serta
denyut jantung.
6.4. Saat pengukuran tekanan darah setelah melakukan steptest atau latihan
terhadap orang coba, menghasilkan tekanan darah 130/89 mmHg.
Peningkatan denyut nadi yang signifikan ini merupakan hasil dari respon
kardiovaskular terhadap adanya kontraksi otot. Kerja ini juga berfungsi
untuk mengangkut O2 yang dibutuhkan oleh otot untuk melakukan
kontraksi selama latihan.
Bab 7. Kesimpulan

7.1. Tekanan darah dan denyut nadi dapat dipengaruhi oleh faktor
sikap atau posisi tubuh dan latihan
7.2. Tekanan darah terendah didapat saat pengukuran posisi berbaring
dan tekanan darah tertinggi didapat saat pengukuran setelah latihan.

Anda mungkin juga menyukai