Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan
masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang.
Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum
dan paling banyak disandang masyarakat. ''Hipertensi sekarang jadi masalah
utama kita semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini
merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung,
gagal ginjal, diabetes, stroke,'' kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI, dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes,
pada Temu Media memperingati Hari Hipertensi Dunia 2019 di Gedung
Kementerian Kesehatan RI, Jumat (17/5).
Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan
sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang
di dunia terdiagnosis hipertensi. Prevelensi berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2018, prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada
penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan
(44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi pada
kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64
tahun (55,2%). Rekapitulasi data tahun 2017 tentang data penyakit (LB1) di 27
puskesmas Balikpapan berdasar kasus baru didapatkan data penderita hipertensi
primer 83.645 jiwa, dengan penderita jenis kelamin laki-laki 30.201 jiwa, jenis
kelamin perempuan 53.444 jiwa. Kunjungan pasien penderita hipertensi di
RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo tahun 2017 sebesar 530 jiwa rawat jalan dan
1.208 rawat inap. Pada tahun 2018 jumlah kunjungan pasien hipertensi rawat
jalan 629 jiwa dan 1.252 jiwa rawat inap atau terjadi peningkatan kunjungan
dalam satu tahun.
Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya,
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena
hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat
hipertensi dan komplikasinya. (WHO, 2015)
Penelitian yang dilakukan oleh Hesti Rahayu (2012) pada masyarakat
Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, didapatkan hasil bahwa faktor-faktor
penyebab hipertensi adalah umur dan obesitas, dimana penderita obesitas
memiliki resiko lebih besar menderita hipertensi.
Penelitian yang dilakukan oleh sulistiyowati (2009) pada masyarakat
kampung Botton, Kota Magelang didapatkan hasil bahwa faktor-faktor
penyebab hipertensi adalah konsumsi garam, obesitas, aktifitas fisik, stress dan
keturunan.
Perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025
adalah perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman
penyakit dan masalah kesehatan lainnya, sadar hukum, serta berpartisipasi aktif
dalam gerakan kesehatan masyarakat, termasuk menyelenggarakan masyarakat
sehat dan aman (safe community). Namun kenyataan saat ini angka prevelensi
penderita hipertensi meningkat dari tahun sebelumnya terutama di RSUD. dr.
Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian “faktor-faktor penyebab hipertensi pada pasien yang di
rawat di ruang ICCU RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan”.

B. Rumusan Masalah
Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap
tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling
umum dan paling banyak disandang masyarakat. Pemerintah memiliki visi
Indonesia sehat 2025, namun prevelensi penyakit hipertensi dan mortalitas yang
berkaitan dengannya mengalami peningkatan dalam satu tahun di RSUD. dr. Kanujoso
Djatiwibowo Balikpapan. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang faktor-faktor penyebab hipertensi pada pasien yang
di rawat di ruang ICCU RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab hipertensi pada pasien
yang di rawat di ruang ICCU RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisa hubungan riwayat keluarga menderita hipertensi atau
genetic terhadap penyebab hipertensi pada pasien yang di rawat di
ruang ICCU RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.
b. Menganalisa hubungan usia terhadap penyebab hipertensi pada pasien
yang di rawat di ruang ICCU RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan.
c. Menganalisa hubungan jenis kelamin terhadap penyebab hipertensi pada
pasien yang di rawat di ruang ICCU RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan.
d. Menganalisa hubungan stress terhadap penyebab hipertensi pada pasien
yang di rawat di ruang ICCU RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan.
e. Menganalisa hubungan olahraga terhadap penyebab hipertensi pada pasien
yang di rawat di ruang ICCU RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan.
f. Menganalisa hubungan obesitas terhadap penyebab hipertensi pada pasien
yang di rawat di ruang ICCU RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan.
g. Menganalisa hubungan merokok terhadap penyebab hipertensi pada pasien
yang di rawat di ruang ICCU RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan.
h. Menganalisa Konsumsi garam tinggi terhadap penyebab hipertensi pada
pasien yang di rawat di ruang ICCU RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran responden akan tingkat kejadian hipertensi di lingkungan
masyarakat tempat tinggal.
2. Pasien dan keluarga diharapkan mengetahui penyebab kejadian hipertensi
di keluarga kemudian termotivasi untuk mengendalikan faktor penyebab
hipertensi.
3. Pasien dan keluarga dapat berpartisipasi aktif dalam menjalankan program
kesehatan yang bertujuan mengendalikan faktor risiko untuk menurunkan
angka kejadian hipertensi di masyarakat.
4. Memberikan masukan bagi RSUD. dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan
tentang Faktor – Faktor penyebab hipertensi yang digunakan dalam upaya
melakukan tindakan preventif.
5. Profesi kesehatan termasuk perawat dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan yang lebih utama
adalah upaya preventif untuk mengendalikan faktor penyebab demi
menurunkan angka kejadian hipertensi melalui edukasi dan promosi
kesehatan.

E. Penelitian Terkait
1. S. Hidayati (2018) meneliti tentang “Kajian sistematis terhadap faktor
resiko hipertensi di Indonesia”. Penelitian ini menggunakan metode
systematic review. Sumber data penelitian ini berasal dari literatur yang
diperoleh melalui internet berupa hasil penelitian dari publikasi pada jurnal
di Indonesia. Jumlah sampel penelitian sebanyak 604.693 sampel penelitian
baik usia muda maupun usia >45 tahun. Dari hasil analisis kajian sistematis,
diketahui bahwa faktor risiko hipertensi yang paling banyak di Indonesia
adalah kebiasaan merokok, Indeks Massa Tubuh (IMT), usia dan kurangnya
aktifitas fisik. Berdasarkan karakteristik responden, berbagai penelitian
hipertensi menunjukkan usia dan riwayat keluarga sebagai dominan sebagai
faktor risiko hipertensi. Sedangkan untuk gaya hidup responden, faktor IMT
dan kebiasaan merokok menjadi faktor risiko tertinggi yang teridentifikasi
dalam berbagai penelitian hipertensi di Indonesia. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian di atas adalah penggunaan variable, metode penelitian
dan lokasi penelitian.
2. P. Situmorang (2015) meneliti tentang “faktor – faktor yang berhubungan
dengan kejadian hipertensi pada penderita rawat inap di rumah sakit umum
sari mutiara medan tahun 2014”. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
survei analitik dengan mengunakan desain cross-sectional. Diketahui bahwa
bahwa ada hubungan faktor keturunan, pola makan, kebiasaan merokok,
dan konsumsi alcohol terhadap kejadian hipertensi. Tidak ada hubungan
faktor berat badan dan aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian di atas adalah penggunaan variable, metode
penelitian dan lokasi penelitian.
3.

Anda mungkin juga menyukai