Anda di halaman 1dari 17

AFAF IBRAHIM MELEIS:

TRANSITIONS THEORY
Teori Transisi
■ Dimulai dengan pengamatan pengalaman yang dihadapi
ketika orang berurusan dengan perubahan yang berkaitan
dengan kesehatan, kesejahteraan, dan kemampuan untuk
merawat diri mereka sendiri.
■ Jenis transisi termasuk perkembangan, kesehatan dan
penyakit, situasional, dan organisasi.
■ Mengakui peran perawat karena mereka membantu orang
menjalani transisi kesehatan / penyakit dan kehidupan.
■ Berfokus pada membantu perawat dalam memfasilitasi
transisi sehat pasien, keluarga dan masyarakat.
Asumsi
Nursing Person Health Environment
• Perawat adalah • Transisi • Proses transisi • Kerentanan
pemberi melibatkan adalah bersifat berhubungan
pelayanan pergerakan dari kompleks dan dengan
pelayanan utama proses dan multidimensional pengalaman
pada klien dan berubah dalam . Transisi transisi,
keluarganya pola fundamental memiliki pola interaksi, dan
yang berada kehidupan. yang multiple kondisi
dalam proses • Transisi dan kompleks. lingkungan yang
transisi menyebabkan • Semua transisi mengekspose
perubahan berkarakteristik individual
• Transisi identitas, peran, mengalir dan terhadap potensi
mengakibatkan hubungan, berubah kerusakan,
perubahan serta kebiasaan, dan sepanjang waktu problematic atau
merupakan hasil pola perilaku. • Perubahan dan perpanjangan
dari perubahan • Kehidupan perbedaan tidak pemulihan
sehari-hari klien, dapat ditukar kesehatan atau
linkungan dan walaupun merka kegagalan koping
interaksinya bersinonim yang sehat.
terbentuk oleh dengan transisi
alam, kondisi,
■ Konsep utama dari teori transisi kelas menengah meliputi:
(1) jenis dan pola transisi; (2) properti pengalaman transisi;
(3) kondisi transisi (fasilitator dan inhibitor); (4) pola respons
(atau indikator proses dan indikator hasil); dan (5) terapi
keperawatan.
Types and Patterns of
Transitions
Developmental (perkembangan) Transisi situasional

■ Terdiri dari kelahiran, kedewasaan, ■ Mencakup penambahan atau


menopause, penuaan dan kehilangan anggota keluarga
kematian. melalui kelahiran atau kematian.
Setiap situasi membutuhkan definisi
■ Dua transisi perkembangan
atau definisi ulang dari peran yang
dikaitkan dengan masalah
dilibatkan klien. Transisi dari peran
kesehatan: transisi dari masa nonparental ke peran orangtua,
kanak-kanak ke remaja, yang perubahan dari pengasuhan ganda
berpotensi terkait dengan masalah menjadi pengasuhan tunggal, dan
penyalahgunaan NAPZA dan upaya perempuan untuk pindah dari
kehamilan remaja; dan transisi dari peran yang berkilau ke peran yang
dewasa ke dewasa dewasa, periode tidak berkilau adalah tiga contoh
disertai dengan masalah transisi situasional yang
gerontologis yang berkaitan memengaruhi manusia secara
dengan identitas, pensiun, dan totalitas
penyakit kronis
Types and Patterns of Transitions
Health and illness (sehat dan Organizational transition
sakit)

■ Adalah perubahan kondisi


■ Kategori ini termasuk lingkungan yang berefek
transisi perubahan peran pada kehidupan klien,
mendadak yang dihasilkan serta kinerja mereka
dari pindah dari keadaan
sehat ke penyakit akut,
dari kesehatan ke penyakit
kronis, atau dari kronisitas
ke kesehatan baru yang
mencakup kronisitas
Properties of Transition
Experiences
Sifat-sifat pengalaman transisi meliputi lima sub-konsep:
1. Kesadaran;
2. Keterlibatan;
3. Perubahan dan perbedaan;
4. Rentang waktu;
5. Poin dan peristiwa penting.

Meleis menyatakan bahwa sifat-sifat pengalaman transisi ini


tidak terputus secara fundamental, tetapi saling terkait
sebagai proses yang kompleks.
Properties of Transition
Experiences
Awarness Engagement
■ Awarness (Kesadaran) ■ Engagement (Ikatan)
didefinisikan sebagai persepsi, merupakan sifat lainnya yang
pengetahuan dan pengenalan dicetuskan oleh Meleis,
terhadap pengalaman transisi.
engagement adalah tingkatan
Level kesadaraan tercermin dari
tingkatan kesesuaian antara apa yang mana melibatkan
yang diketahui tentang proses demonstrasi atau
dan respon serta harapan dasar pertunjukkan seseorang yang
apa yang ditetapkan tentang tidak dapat dipisahkan dari
respon dan persepsi individu proses transisi. Level
yang mengalami transisi yang pertimbangan awareness
sama. mempengaruhi level dari
■ Individu yang tidak sadar akan engagement, tidak akan ada
perubahan berarti tidak memulai engagement tanpa adanya
proses transisinya. awarness.
Properties of Transition
Experiences
Changes and difference Time Span

■ Changes adalah pengalaman ■ Semua transisi bersifat


seseorang tentang identitas, mengalir dan bergerak setiap
peran, hubungan, kebiasaan, dan saat. Karakter transisi sebagai
perilakunya yang membawa
time span dengan indentifikasi
keinginan untuk bergerak atau
arahan langsung proses internal titik akhir.
dan proses eksternal. ■ Berawal dari antisipasi,
■ Difference. Perbedaan persepsi atau demonstrasi
kesempatan atau tantangan bisa perubahan, bergerak melalui
ditunjukkan karena periode yang tidak stabil,
ketidakpuasan atau harapan yang kebingungan, stress berat
tidak lazim, perasaan yang tidak sampai menuju fase akhir
sama, atau memandang sesuatu dengan adanya permulaan
dengan cara yang berbeda. baru atau periode yang stabil.
Properties of Transition
Experiences
Critical point and event

■ Titik kritis dan peristiwa (Critical


Point and Event), didefinisikan
sebagai “penanda yang terdiri dari
kelahiran, kematian, menopause,
atau diagnosis penyakit.
■ Meleis juga mengakui bahwa
penanda peristiwa spesifik tidak
semuanya jelas bagi beberapa
transisi, walaupun transisi biasanya
memiliki critical point dan events.
■ Critical point and event biasanya
berhubungan dengan kesadaran
tinggi pada perubahan atau
ketidaksamaan atau lebih exertive
engagement pada proses transisi
Transition Conditions
■ Transition Conditions adalah keadaan yang mempengaruhi cara seseorang
bergerak melalui transisi, dan yang memfasilitasi atau menghambat
kemajuan untuk mencapai transisi yang sehat.

■ Kondisi transisi termasuk faktor pribadi, komunitas, atau sosial yang dapat
mempercepat atau menghalangi proses dan hasil transisi yang sehat.
■ Kondisi pribadi meliputi makna, kepercayaan dan sikap budaya, status
sosial ekonomi, persiapan, dan pengetahuan. Makna yang melekat pada
beberapa peristiwa mempercepat transisi dan proses transisi itu sendiri
akan mempercepat atau menghalangi transisi yang sehat.
■ Status sosial ekonomi dapat memengaruhi pengalaman transisi orang.
Persiapan antisipatif atau kurangnya persiapan dapat memfasilitasi atau
menghambat pengalaman transisi orang. Kondisi komunitas atau kondisi
sosial (mis., Marginalisasi imigran di negara tuan rumah) dapat menjadi
penghambat transisi.
Pattern of Response
■ Pola Respon (Pattern of Response (process indicator and outcome)) adalah
karakter dari respon kesehatan, karena transisi terus berubah sepanjang waktu.
■ Pola respons dikonseptualisasikan sebagai indikator proses dan indikator hasil.
■ Indikator proses dan indikator hasil mencirikan respons yang sehat.
■ Indikator proses mengarahkan klien ke kesehatan atau menuju kerentanan dan
risiko membuat perawat melakukan penilaian awal dan intervensi untuk
mempercepat hasil yang sehat.
■ Indikator hasil digunakan untuk memeriksa apakah transisi itu sehat atau tidak,
indikator hasil juga dapat dikaitkan dengan peristiwa yang tidak relevan dalam
kehidupan masyarakat jika dinilai pada awal proses transisi.

■ Indikator proses indikator diantaranya adalah hubungan perasaan, interaksi,


situasi dan kondisi, peningkatan kepribadian serta analisis.
■ Indikator pengeluaran diantaranya adalah penguasaan dan keterpaduan
identitas personal/klien.
Indicator proses ini terdiri dari:
■ Feeling Connected
Didefinisikan sebagai kebutuhan untuk terhubung satu sama lain, hubungan dan kontak
personal, adalah sumber informasi utama tentang pelayanan kesehatan dan sumber
dayanya
■ Interacting
Melalui proses interaksi, transisi dan perkembangan perilaku dapat diketahui,dipahami,
dan diklarifikasi.
■ Location and being situated
Waktu, ruang, dan hubungan biasanya menjadi hal penting dalam transisi.
■ Developing confidence and coping
Outcome Indikator, digunakan untuk mengecek apakah proses transisi sehat atau tidak.
Ada dua indicator penting yang digunakan yaitu penguasaan terhadap skill baru
(Mastery of new skills) dan pencairan identitas (fluid integrative identities), penguasaan
terhadap kemampuan dan pencairan identitas baru dibutuhkan dalam transisi untuk
mengatur situasi baru atau lingkungan baru. Penguasaan dan memiliki rasa baru dalam
identitas merefleksikan outcome yang sehat dari sebuah proses transisi
Nursing Therapeutics
Schumacher dan Meleis (1994) mengonseptualisasikan Nursing
Therapeutics sebagai "tiga langkah yang dapat diterapkan secara luas
untuk intervensi terapeutik selama transisi."
■ Pertama, penilaian kesiapan sebagai nursing therapeutics . Penilaian
kesiapan membutuhkan upaya interdisipliner dan didasarkan pada
pemahaman klien secara penuh; kebutuhan penilaian dari masing-
masing kondisi transisi untuk menghasilkan sketsa pribadi kesiapan klien,
dan memungkinkan untuk menentukan beragam pola pengalaman
transisi.
■ Kedua, persiapan untuk proses transisi, termasuk pendidikan sebagai
modalitas utama untuk menghasilkan kondisi terbaik agar siap untuk
transisi.
■ Ketiga, suplementasi peran diusulkan sebagai terapi keperawatan.
Suplementasi peran disarankan dan digunakan oleh beberapa peneliti
Namun, dalam teori transisi jangka menengah, tidak ada pengembangan
lebih lanjut dari konsep terapi keperawatan.
Konsep askep ada 3 ukuran yang dapat diaplikasikan dalam
perubahan intervensi teraupeutik.
– Pertama dapat mengusulkan diagnosa untuk asuhan
keperawatannya. Diagnosa dapat berasal dari berbagai
pemahaman yang kompereherensif dari klien.
– Kedua, persiapan klien dalam menghadapi perubahan dapat
menjadi asuhan keperawatan.
– Ketiga, pemberian saran atau kritik terhadap klien dapat
diajukan dalam asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai