Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (82-87)

FAKTOR RESIKO INFARK MIOKARD DI KOTA JAMBI


Ani Astuti*, Maulani
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Harapan Ibu Jambi, Indonesia
*
Astutiastuti89@gmail.com

Submitted :23-10-2017, Reviewed:08-11-2017, Accepted:13-11-2017


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v3i1.2736

ABSTRAK
Infark miokard adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh penurunan suplai darah akibat penyempitan
kritis arteri koroner karena aterosklerosis atau penyumbatan total arteri koroner oleh embolus atau
trombus. Data statistik menunjukkan bahwa penyakit jantung infark miokard merupakan penyebab
utama kematian di banyak negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
hipertensi dan kolesterol dengan kejadian infark miokard. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif yang bersifat observasional menggunakan rancangan kasus kontrol secara retrospektif 62
pasien yang berobat di Poliklinik Jantung RSUD Raden Mattaher Jambi setahun terakhir yag menjadi
sampel dalam penelitian ini, yang terdiri dari 31 kasus dan 31 kontrol, diambil secara purposive
sampling kemudian ditelusuri data catatan medik pasien. Alat ukur yang digunakan adalah lembar
observasi, Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi- square. Hasil
penelitian menunjukkan responden dengan hipertensi berjumlah 69,4%, sedangkan responden dengan
trigliserida tinggi berjumlah 51,6% dan berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan bermakna antara
hipertensi dengan nilai (p=0,006<0,05 dan OR=6,328, 95% Cl = 1,787-22,409) dan kolesterol dengan
nilai (p=0,022<0,05, dan OR=3,818, 95% Cl = 1,332-10,942). Penelitian ini menunjukkan hipertensi
dan kolesterol memiliki kontribusi terhadap kejadian infark miokard dan orang dengan hipertensi dan
kolesterol tinggi mempunyai resiko untuk menderita infark miokard.

Kata kunci : Hipertensi, Kolesterol dan Infark miokard

ABSTRACT
Myocardial infarction is a disease caused by blood supply decreased due to narrow of the coronary
arteries due to atherosclerosis critical or total blockage of a coronary artery by an embolus or
thrombus. Statistics have shown that myocardial infarction was the leading cause of death in many
countries. The purpose of this study was to determine the link between hypertension and cholesterol
with the incidence of myocardial infarction. This study is a quantitative observational study using a
retrospective case-control design. 62 patients treated at the Clinic Heart Hospital Raden Mattaher
Jambi last year, which consisted of 31 cases and 31 controls, with purposive sampling and then
searched for patient medical record data. Based on the results of the study respondents with
hypertension amounted to 69.4%, while respondents with high triglycerides amounted to 51.6%, and
based on the results of research there is a significant links between hypertension with values (p = 0.006
<0.05 and OR = 6.328, 95% Cl = 1.787 to 22.409) and cholesterol values (p = 0.022 <0.05, and OR
= 3.818, 95% CI = 1.332 to 10.942). This research has shown that hypertension and cholesterol have
contrubuted to leading myocardial infarction and people who had hypertension and hight cholesterol
risk to myocardial infarction.

Keywords: Hypertension, Cholesterol And Myocardial Infarction

PENDAHULUAN arteri oleh emboli atau trombus. Penurunan


Infark miokardium adalah suatu penyakit aliran darah koroner juga bisa diakibatkan
yang disebabkan oleh penurunan suplai darah oleh syok atau perdarahan sehingga terjadi
akibat penyempitan kritis arteri koroner ketidakseimbangan antara suplai dan
karena aterosklerosis atau penyumbatan total

Kopertis Wilayah X 82
Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (82-87)

kebutuhan oksigen jantung (Smeltzer& Bare, RSUD Raden Mattaher Jambi


2013). merupakan rumah sakit umum pemerintah
Infark miokard merupakan masalah yang merupakan rujukan dari rumah sakit lain
kesehatan masyarakat yang penting karena yang ada di provinsi Jambi dimana angka
morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. kejadian infark miokard dari tahun ke tahun
(Anis, 2006). Menurut Badan Kesehatan terus mengalami peningkatan. Pada tahun
Dunia tercatat lebih dari 7 juta orang 2012 angka kejadian infark miokard
meninggal akibat Infark Miokard di seluruh ditemukan sebanyak 295 orang, tahun 2013
dunia pada tahun 2002. Angka ini angka kejadian infark miokard meningkat
diperkirakan meningkat hingga 11 juta orang menjadi 322 orang dan pada tahun 2014
pada tahun 2020. Di Indonesia, kasus Infark angka kejadian infark miokard yaitu
Miokard semakin sering ditemukan karena sebanyak 212 orang (RekamMedik RSUD
pesatnya perubahan gaya hidup. Meski belum RadenMattaher Jambi, 2014).
ada data epidemiologis pasti, angka Kajian epidemiologis menunjukkan
kesakitan/kematiannya terlihat cenderung bahwa Beberapa faktor resiko yang dapat
meningkat. Hasil Survei Kesehatan Nasional meningkatkan resiko seseorang untuk
tahun 2005 menunjukkan tiga dari 1.000 mengelami infark miokard diantaranya
penduduk Indonesia menderita Infark adalah usia, riwayat keluarga, obesitas,
Miokard (WHO, 2011). hiperlipidemia, merokok, diabetes melitus,
jenis kelamin, ras, riwayat hipertensi, stress,
Riskesdas mencatat bahwa prevalensi dan inaktivitas fisik. Semakin banyak faktor
penyakit infark miokard berdasarkan resiko yang dimiliki oleh seseorang, semakin
wawancara yang didiagnosis dokter serta besar kemungkinan terjadinya infark miokard
yang didiagnosis dokter atau gejala (Smeltzer& Bare, 2013).
meningkat seiring dengan bertambahnya Penelitian yang dilakukan oleh (Dabiran,
umur, tertinggi pada kelompok umur 65-74 Manesh, and Khajehnasiri 2015)
tahun yaitu 2,0 persen dan 3,6 persen, menunjukkan bahwa faktor resiko terjadinya
menurun sedikit pada kelompok umur ≥ 75 miokardinfark adalah hipertensi sistolik,
tahun. Prevalensi Miokard yang didiagnosis merokok, hiper kolesterolemia, hiper
dokter maupun berdasarkan diagnosis dokter trigliseri demia dan diabetes mellitus.
atau gejala lebih tinggi pada perempuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
(0,5% dan 1,5%).Prevalensi Infark Miokard hubungan hipertensi dan kolesterol terhadap
lebih tinggi pada masyarakat tidak bersekolah kejadian infark miokard di Poliklinik Jantung
dan tidak bekerja. Berdasarkan Miokard Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi
terdiagnosis dokter prevalensi lebih tinggi di Tahun 2015
perkotaan, namun berdasarkan terdiagnosis
dokter dan gejala lebih tinggi di perdesaan METODE PENELITIAN
(Riskesdas, 2013). Penelitian yang digunakan adalah
Sedangkan menurut Riskesdas penelitian obsevasional, dengan rancangan
Provinsi Jambimencatat bahwa Prevalensi penelitian kasus kontrol (case control).
penyakit jantung koroner berdasar Sampel kasus dalam penelitian ini adalah
wawancara terdiagnosis dokter provinsi penderita infark miokard sedangkan
Jambi sebesar 0,2 persen, dan berdasar kontrolnya adalah yang tidak menderita
terdiagnosis dokter dan gejala sebesar 0,5 infark miokard. Jumlah sampel masing-
persen. Prevalensi infark miokard masing kelompok kasus dan kontrol adalah
berdasarkan terdiagnosis dokter tertinggi kota 31 responde dan jumlah sampel keseluruhan
Sungai Penuh (0,6%). Sementara prevalensi adalah 62 responden. Analisis data dilakukan
infark miokard menurut diagnosis dan gejala secara univariat dan bivariat dengan uji chi –
tertinggi di kabupaten Tanjung Jabung Barat square (ɑ=0,05). Teknik pengambilan sampel
(1,4%) (RiskesdasPropinsi Jambi, 2013).

Kopertis Wilayah X 83
Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (82-87)

yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 43 reponden (69,4%) dan sebanyak
purposive sampling. 32 reponden (51,6%) mempunyai kadar
kolesterol trigliserida tinggi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji statistik bivariat diperoleh
Dari 62 responden yang berpartisipasi ada hubungan yang bermakna antara
dalam penelitian ini distribusi kejadian infark hipertensi dengan kejadian infark miokard (p-
miokard, hipertensi dan kolesterol seperti Value 0,006) dengan Odds Ratio (OR) =
tabel 1. 6,328.Ada hubungan yang bermakna antara
Tabel 1. kolesterol dengan kejadian infark miokard (p-
Analisa Univariat hipertensi dan kolesterol Value 0,022) dengan Odds Ratio (OR) =
dengan kejadian infark miokard di poliklinik 3,818.
jantung RSUD raden mattaher Jambi Tahun Infark miokard merupakan penyakit yang
2015 menyebabkan tingginya angka kematian dan
Frekuensi Persentase kesakitan baik di dunia maupun di Indonesia.
Variabel
(n) (%) Berbagai faktor menjadi penyebab terjadinya
Infark infark miokard. Hipertensi merupakan salah
Miokard satu faktor resiko terhadap terjadinya infark
Ya 31 50 miokard.Hasil penelitian ini menunjukkan
Tidak 31 50 ada hubungan yang bermakna antara
Hipertensi hipertensi dengan kejadian infark miokard
Tinggi 43 69,4 dengan nilai odds Ratio (OR) = 6.
Normal 19 30,6 Tekanan darah tinggi menyebabkan
Koleterol tekanan pada jantung dan sirkulasi
Tinggi 32 51,6 meningkat.Tekanan darah tinggi pada
Normal 30 48,4 pembuluh nadi akan merusak dinding
Hasil analisa bivariat menunjukkan hasil seperti
pembuluh nadi dan merangsang timbulnya
pada tabel 2
Tabel 2.
ateroma. Jantung juga harus bekerja lebih
Hubungan hipertensi dan kolesterol dengan keras untuk memompa darah yang
kejadian infark miokard di poliklinik jantung bertekanan tinggi tanpa suplai oksigen yang
RSUD raden mattaher Jambi Tahun 2015 mencukupi sebagai akibatnya terjadi
Variab Kejadian infark hipertropi ventrikel terjadi di latasi dan payah
el miokard Jumlah jantung dengan semakin terancam oleh
p- OR
Kasus Kontrol
hipert J J J
val 95 % semakin parahnya aterosklerosis koroner, hal
ue Cl
ensi m % m % m % ini meningkatkan kemungkinan terkena
l l l Serangan angina serangan infark miokard
87 51 69 6,32
Tinggi 27
,1
16
,6
43
,4 8 akut (Price & Wilson, 2006).
0.0 (1,78 Penelitian yang dilakukan oleh
Norma 12 48 30 06 7- Fahraradika(2015) didapatkan data bahwa
4 15 19
l ,9 ,4 ,6 22,4
09) ada hubungan antara hipertensi dengan infark
Kolete OR miokard pada usia dewasa madya (41-60
rol 95 % tahun) nilai p value = 0,002, dan Odd Ratio
Cl
70 29 10 3,81 (OR) = 5,091. Hasil penelitian ini diperkuat
Tinggi 17 7 24 oleh penelitian sebelumnya oleh
.8 .2 0 8
0.0 (1,33 Yusnidaryang menyatakan bahwa ada
Norma 31 68 10 23 2-
l
5
.3
11
.8
16
0 10,9 hubungan yang bermakna antara hipertensi
42) dengan infark miokard dengan p value =
0,004 (<0,05) dan OR= 3,5.
Berdasarkan tabel 1 diketahui Hipertensi adalah faktor yang paling
bahwakejadian infark miokard sebanyak 31 membahayakan karena biasanya tidak
responden (50%), kejadian hipertensi menunjukkan gejala sampai telah menjadi

Kopertis Wilayah X 84
Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (82-87)

lanjut. Tekanan darah tinggi menyebabkan Penelitianmenunjukkan bahwa ada


tingginya gradient tekanan yang harus hubungan antara profil lipid (total kolesterol,
dilawan oleh ventrikel kiri saat memompa trigliserida, LDL dan HDL) dengan kejadian
darah. Tekanan tinggi yang terus-menerus infark miokard. Pada penelitian ini terlihat
menyebabkan suplai kebutuhan oksigen bahwa rata-rata pasien infark miokard
jantung meningkat (Smeltzer& Bare, 2013). memiliki nilai profil lipid yang tinggi(Kumar
Hipertensi juga menyebabkan terjadinya and Sivakanesan 2010).
hipertropi ventrikel(Manfroi et al. 2002). Peningkatan kadar Trigliserida dan
Dalam penelitian ini juga partikel kecil dari LDL merupakan faktor
menunjukkan bahwa 69,4% pasien infark resiko yang sangat signifikan terhadap
miokard memiliki riwayat hipertensi. kejadian infark miokard hal ini
Penelitian yang dilakukandi Pakistan dimungkinkan karena penurunan kadar HDL-
menunjukkan bahwa 22% penderita infark C dan peningkatan trigliserida menyebabkan
miokard memiliki riwayat hipertensi (Faisal gangguan metabolisme yang berkonsekuensi
et al. 2011)demikian juga dengan penelitian merugikan bagi individu(Voight et al. 2012).
yang dilakukan oleh Abdulkarem di Lybia Pada orang yang makan terlalu banyak
menunjukkan bahwa 35,7% penderita infark kolesterol dan memiliki pola hidup yang
miokard memilki riwayat banyak duduk, sejumlah besar kolesterol
hipertensi(Abduelkarem, El-Shareif, and akan tertimbun dibawah endotel dibanyak
Sharif 2012). tempat di arteri seluruh tubuh. Kemudian
Sejalan dengan penelitian yang daerah timbunan ini di invasi oleh jaringan
dilkukan oleh (Yuliani, Oenzil, and Iryani fibrosa dan seringkali mengalami kalsifikasi.
2014)menyebutkan bahwa tekanan darah Hasil akhirnya adalah pembentukan plak
yang tinggi (hipertensi) mempunyai pengaruh aterosklerotik yang menonjol kedalam lumen
terhadap kejadian infark miokard Pada pembuluh darah dan menghambat seluruh
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Dari atau sebagian aliran darah (Guyton & Hall,
penelitian tersebut menunjukkan bahwa 2007).
hipertensi berpengaruh besar pada kejadian LDL adalah lemak jahat yang menempel
Akut miokard Infark (AMI). di dinding pembuluh nadi yang disebut
Selain hipertensi Kolesterol juga ateroma yang merupakan penyebab utama
merupakan faktor resiko yang dapat penyakit jantung. Timbulnya lemak
menyebabkan infark miokard. Hasil khusunya akibat kolesterol yang disebut plak
penelitian menunjukan ada hubungan antara terbentuk pada dinding pembuluh darah. Hal
kolesterol dengan kejadian infark miokard ini yang membuat pembuluh darah semakin
dimana nilai p-value = 0,022 dengan hasil sempit sehingga menghambat aliran darah
odds Ratio (OR) = 3,818 artinya responden pada daerah yang terkena dan menghambat
yang mempunyai kadar kolesterol tinggi (> darah ke bagian otot jantung. Kenaikan kadar
150) mempunyai resiko 3 kali untuk kolesterol dalam hal ini berbanding lurus
mengalami kejadian infark miokard. dengan kejadian AMI. Trigliserida
Faktor resiko timbulnya infark miokard merupakan salah satu jenis lemak yang
adalah perubahan dari profil lipid yaitu berada dalam darah yang sifatnya merugikan
kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol seperti LDL. Saat kita makan, tubuh
HDL, dan trigliserida yang dikaitkan dengan mengubah sebagian kalori yang tidak
pembentukan plak aterosklerosis. Jika terpakai menjadi trigliserida. Trigliserida
kolesterol total, kolsestrol LDL dan disimpan di dalam sel-sel lemak tubuh dan
trigliserida darah melewati batas normal, nantinya akan dilepaskan untuk
maka akan diendapkan pada dinding menghasilkan energi antara waktu-waktu
pembuluh darah dan membentuk bekuan makan. Apabila seseorang lebih banyak
yang dapat menyumbat pembuluh mengkonsumsi kalori melebihi kebutuhan
darah(Botham, K.M,, Mayes, P.A. (2009). seperti karbohisrat dan lemak maka

Kopertis Wilayah X 85
Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (82-87)

kemungkinan menyebabkan peningkatan UCAPAN TERIMAKASIH


kadar trigliseridi (Karyadi. 2006). Terimakasih kepada semua pihak yang
Penelitian yang dilakukan oleh telah membantu seluruh kegiatan dalam
Rosriyana(2014) tentang faktor dominan penelitian ini.
sindrom metabolik berhubungan dengan
kejadian infark miokard didapatkan DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan bahwa terdapat hubungan
bermakna antara peningkatan kadar Anis, (2006) Waspada Ancaman penyakit
trigliserida terhadap kejadian infark miokard. tidak menular, Solusi Pencegahan dari
Dimana dari 30 responden sebanyak 20 Aspek Perilaku & Lingkungan, PT
responden memiliki kadar kolesterol Elex Media Komputindo, Jakarta
trigliserida tinggi.
Kadar trigliserida yang tinggi pada pasien Abduelkarem, A. R., H. J. El-Shareif, and S.
infark miokard dimungkinkan karena life I. Sharif (2012) Evaluation of
style yang buruk seperti merokok, obesitas Risk Factors in Acute Myocardial
dan kebiasaan pola makan yang tinggi lemak Infarction Patients Admitted to the
dan rendah serat yang biasanya kebiasaan ini Coronary Care Unit, Tripoli Medical
sudah dimulai sejak usia muda. Penelitian Centre, Libya. Eastern Mediterranean
yang dilakukan oleh Egred menunjukkan Health Journal 18(4): 332.
bahwa hipertrigleserida dan rendahnya HDL
ditemukan pada pasien infark miokard Dabiran, Soheila, Behrooz Khaleghi Manesh,
dengan usia dibawah 45 tahun(Egred 2005). and Farahnaz Khajehnasiri
Responden yang memiliki kadar 2015 Risk Factors of First Acute
kolesterol tinggi cendrung tidak Myocardial Infarction: Comparison of
mengetahuinya, sehingga pengukuran kadar Elderly and Non-Elderly: A 24-Year
kolesterol cendrung jarang dilakukan sampai Study. Advances in Aging Research
pada kondisi dimana responden merasa gejala 4(1): 13–17.
yang kurang sehat, seperti sering merasa
pusing, sesak nafas dan sebagainya. Untuk itu Egred, M
perawat sebagai edukator dapat memberikan 2005 Myocardial Infarction in
informasi mengenai pentingnya bagi pasien Young Adults. Postgraduate Medical
dan keluarga untuk melakukan pengukuran Journal 81(962): 741–745.
nilai kolesterol jika usia telah memasuki 30
tahun secara teratur. Selain itu perawat juga Fahraradika. (2015), Faktor-Faktor Resiko
bisa memberikan informasi tentang pola Yang Berhubungan Dengan Penyakit
hidup sehat untuk mencegah peningkatan Infark Miokard Pada Usia Dewasa
kadar kolesterol, seperti pola makan yang Madya (41-60 tahun), Tesis.
sehat dan melakukan aktivitas fisik secara Universitas semarang.
teratur. Faisal, Abdul Wajid Khan, Mohammad
Ayub, Tariq Waseem, Rao Shahzad
SIMPULAN Abdul Tawwab Khan, and Syed
Hipertensi dan kolesterol tinggi Sibitul Hasnain
(hipertrigliserida) mempunyai kontribusi 2011 Risk Factors in Young
terhadap terjadinya infark miokard dan Patients of Acute Myocardial
individu yang memiliki riwayat hipertensi Infarction. Journal of Ayub Medical
dan kolesterol tinggi (hipertrigliserida) College Abbottabad 23(3): 10–13.
beresiko menderita infark miokard .
Guyton & Hall. (2007). Fisiologi
Kedokteran, Ed.11. Jakarta : EGC

Kopertis Wilayah X 86
Jurnal Endurance 3(1) Februari 2018 (82-87)

Karyadi. (2006). Hidup bersama penyakit Riset Kesehatan Dasar (2013) Profil
hipertensi, asam urat, infark miokard, kesehatan Dasar. Jakarta. Balitbang
Jakarta: PT IntisariMediatama Kemenkes RI.

Kumar, Arun, and Ramiah Sivakanesan Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jambi
2010 Cardiovascular Risk Factors (2013). Profil Kesehatan Jambi,
in Normolipidemic Acute Myocardial Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
Infarct Patients on Admission–Do
Dietary Fruits and Vegetables Offer Rekam medik RSUD Raden Mattaher (2015).
Any Benefits? Online Journal of Pravalensi IM. Jambi: RSUD raden
Health and Allied Sciences 9(3). mattaher

Manfroi, Waldomiro Carlos, Carolina Smeltzer ,S.C., & Bare B.G.,( 2010). Brunner
Peukert, Clarissa Bacha Berti, et al. andSuddarth. Text book of Medical
2002 Acute Myocardial Infarction: Surgical Nursing. 11th Edition
The First Manifestation of Ischemic Philadelphia: Wolters Kluwer
Heart Disease and Relation to Risk
Factors. Arquivos Brasileiros de Voight, Benjamin F., Gina M. Peloso, Marju
Cardiologia 78(4): 392–395. Orho-Melander, et al.
2012 Plasma HDL Cholesterol and
Price, S.A., & Wilson, L.M., (2006). Risk of Myocardial Infarction: A
Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Mendelian Randomisation Study. The
proses Penyakit. Ed.6. Vol.2. Jakarta ; Lancet 380(9841): 572–580.
EGC
Yuliani, Fadma, Fadil Oenzil, and Detty
Rosriyana (2014) faktor-faktor dominan Iryani
sindrom metabolik yang berhubungan 2014 Hubungan Berbagai Faktor
dengan kejadian akut miokard infark Risiko Terhadap Kejadian Penyakit
(ami) di ruang intensive Jantung Koroner Pada Penderita
cardiovaskuler care unit (icvcu) rsud Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal
dr. Moewarditahun Jurnal Kesehatan Andalas 3(1).
Kesmadaska. 5(2): 1-6
WHO, (2011), Epidemiologi of non
communicable disease report of WHO
consultation. Geneva Switzerland

Kopertis Wilayah X 87

Anda mungkin juga menyukai