Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN ANAK I

RESUME KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK

Dosen Pengampu : Ns. Dian Nur Wulanningrum, M.Kep

Umi Naviatun Maesaroh

S19050

S19A

SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2020/2021
A. Aspek Penting Berkomunikasi dengan Anak
Komunikasi adalah hubungan timbal balik antara komunikator dengan
komunikan. 2 aspek yg perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan anak :
1. Orang dewasa harus menggunakan bentuk bahasa yg bermakna.
Artinya kita bisa menggunakan bahasa isyarat seperti menunjuk objek
secara jelas jika objek tsb ingin dilihat oleh anak atau dengan memilih
kata yg tepat dan struktur bahasa yg mudah dipahami anak.
2. Anak berusaha agar komunikasinya bisa dipahami oleh oranglain
(Perawat maupun Orangtua) agar mampu komunikasi dg baik anak
dapat menggunakan bahasa-bahasa isyarat tertentu untuk
menyampaikan keinginan atau mengungkapkan perasaan agar perawat
atau orangtua paham anaknya. Jika mungkin berambah besar
komunikasi dg isyarat akan semakin berkurang dan diperlukan karena
pemahaman komunikasi anak akan menjadi lebih baik.
B. Bentuk Komunikasi Tahap Bicara
1. Tangisan merupakan salah satu cara komunikasi yg dilakukan pada anak,
artinya ketika bayi menangis berarti akan menunjukkan rasa lapar, dingin,
panas, lelah atau kebutuhan yg lainnya.
2. Ocehan atau celoteh disebabkan perubahan gerak mekanisme suara, terjadi pd
awal kehidupan bayi merengek, menjerit, menangis, mengeluh. Celoteh
merupakan indikator mekanisme perkembangan saraf bayi, maka pd bayi akan
sering kita temui.
3. Isyarat merupakan gerakan anggota badan tertentu yg berfungsi sebagai
pengganti atau pelengkap bicara. Bahasa isyarat yg dapat mempercepat
komunikasi dini pada anak ada beberapa contoh ketika bayi menyusu pd
ibuknya dia akan mendorong puting susu dari mulutnya artinya bayi memberi
isyarat bahwa kenyang.
C. Teknik Komunikasi pada Anak
1. Non Verbal
a. Menulis : Pendekatan komunikasi yg secara efektif, dilakukan pd anak
dan remaja. Cara ini dapat dilakukan apabila anak dapat menulis maka
dg cara ini anak dapat mengekspresikan dirinya baik pd keadaan sedih,
marah atau lainnya. Perawat dapat meminta anak menulis dan
memeriksa tulisannya untuk mengetahui keadaan, pikiran dan
perasaannya.
b. Menggambar : Salah satu bentuk komunikasi yg berharga melalui
pengamatan gambar, teknik ini dilakukan dg cara meminta anak
menggambar sesuatu yg terkait dg dirinya seperti perasaan, pikiran,
keinginan dsb. Ketika anak diminta menggambar suatu lingkaran
menunjukkan kedekatan atau keakraban.
c. Nada suara : Gunakan nada suara lembut terutama jika emosi anak
dalam keadaan tidak stabil, hindari berteriak karena berteriak hanya
akan mendorong pergerakan fisik dan merangsang kemarahan anak
semakin meningkat.
d. Aktivitas pengalihan : Merupakan satu cara yg sering dilakukan dan
paling efektif dilakukan oleh seorang perawat, untuk mengurangi
kecemasan pd anak bisa dengan memberikan mainan kesukaan,
boneka, mobil-mobilan dsb. Bicara dg kndisi sejajar.
e. Ungkapan marah : Izinkan anak mengungkapkan perasaanya
dengarkan dg baik dan penuh perhatian apa yg membuatnya marah dg
kita pegang, peluk, ini merupakan cara yg bisa meredakan rasa marah
pd anak.
f. Sentuhan : Kontak fisik yg dilakukan dg memegang sebagian tubuh
anak misalkan kita peluk, berjabat tangan, pegang pundak, usap kepala
untuk memberikan perhatian dan penguatan komunikasi antara anak dg
perawat/orangtua.
2. Verbal
a. Bercerita : Bercerita dg anak untuk menghindari ketakutan-ketakutan
yg terjadi selama di RS, dg meminta anak menceritakan
pengalamannya ketika sedang ketika sedang diperiksa oleh
dokter/perawat.
b. Bibiliotherapy : Merupakan teknik yg dilakukan dg menggunakan
buku-buku dalam rangka untuk proses terapeutik dan suportif,
membantu anak mengungkapkan perasaanya dg membaca.
c. Mimpi : Dapat digunakan sbg psycoterapi dengan interpretasi dari
mimpi. Untuk mengetahui perasaan tertekan, marah, kesal.
d. Meminta untuk menyebutkan keinginan : Anakdiminta untuk
menyebutkan keinginan dapat diketahui keluhan, keinginan yg
menunjukkan perasaan atau pikiran.
e. Bermain & Permainan : Merupakan bentuk komunikasi yg paling
penting dan teknik yg paling efektif untuk berhubungan dg anak.
f. Melengkapi kalimat : Anak diminta untuk menyempurnakan atau
melengkapi kalimat yg dibuat oleh perawat.
g. Pro & kontra : Digunakan untuk menentukan/mengetahui perasaan &
pikiran anak. Anak diminta untuk menunjukkan pilihan negatif/positif
sesuai dg pendapat anak.
D. Komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak
1. Bayi (0-1 thn) : setelah bayi lahir dan digendong dalam dekapan oleh ibunya
itulah awal ibu berkomunikasi dg bayi, tangisan merupakan cara komunikasi
bayi, bayi berkomunikasi dg cara non verbal, Untuk perawat pelajari dan
kenali tangisan bayi.
2. Toddler (1-3 thn) & Prasekolah (4-6 thn) : Komunikasi yg digunakan adalah
verbal & nonverbal, anak mampu mengungkapkan keinginan dg kata-kata
ygdikuasai, memasuki kelompok egosentris dimana anak akan melihat segala
sesuatu berhubungan sudut pandang diri sendiri.
3. Sekolah (7-11 thn) : Anak-anak akan mencari tahu hal-hal yg baru & belajar
menyelesaikan masalah berdasrkan pengetahuan yg dimiliki, fasilitasi anak
untuk mengekspresikan rasatakut, heran, penasaran, berani mengajukan
pendapat, dan melakukan klarifikasi hal yg tak jelas. Contoh implementasi
ketika melakukan komunikasi perhatikan tingkat kemampuan bhs anak, jgn
menggunakan bhs yg anak tidak paham, jelaskan sesuatu yg ingin diketahui
anak, keingintahuan pdaspek fungsional dan prosedural sangat tinggi, jangan
menyakiti atau mengancam anak tidak mampu komunikasi scr efektif.

Anda mungkin juga menyukai