Anda di halaman 1dari 32

Strategi dan TeKnik

Promosi Kesehatan
Kelompok 2
Arnindya K. Prasasti
T. Widya Naralia
ChandraTri Wahyudi
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Outline

Strategi Promosi Kesehatan

Teknik Promosi Kesehatan

Keunggulan dan Kelemahan Strategi dan Tehnik


Promosi Kesehatan

Aplikasi strategi dan teknik Promosi kesehatan


sesuai Agregat Lansia
Health Education Vs Health Promotion
• Edukasi Kesehatan : kegiatan pemberitahuan
informasi kepada individu maupun kelompok
tentang penyebab sehat sakit, dan tingkat
risiko individu terkait dengan perilaku gaya
hidup Health
mereka. Promotion

• Promosi Kesehatan : Suatu proses


menggerakkan atau memberdayakan faktor-
faktor Health
penentu sosial, politik dan ekonomi pada Education
masyarakat untuk ikut berinteraksi dan
berpartisipasi dalam meningkatkan status
kesehatan masyarakat. Dengan kata lain
bahwa promosi kesehatan melibatkan para
pemangku jabatan di berbagai sektor dan
lembaga untuk meningkatkan kesehatan dan
(2018). Exploring
kesejahteraan
Whitehead. health promotion and health education in nursing .
masyarakat
WHY Health Promotion is so Important?

Kesehatan Produktivitas Kerugian Negara

Kumar. (2012). Health Promotion: An Effective Tool for Global Health


Promosi Kesehatan
Definisi Promosi Kesehatan
 Proses memandirikan masyarakat
agar dapat memelihara dan
meningkatkan serta melindungi
kesehatannya (Ottawa Charter, 1986)

Dalam mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien
maka diperlukannya cara dan strategi untuk mewujudkannya.
The Ottawa Charter for Health Promotion
First International Conference on Health Promotion,
Ottawa, 21 November 1986

Main Principles :
• Advocate
• Politik, ekonomi, sosial,
kultural, perilaku & faktor
biologis >> Kesehatan
• Enable
• Fasilitas kesehatan yang
sama, pemberdayaan,
akses informasi
kesehatan
• Mediate
• Mediasi dan koordinasi
lintas sektor, lembaga dan

organisasi yg terkait
peningkatan status
kesehatan
Strategi Promosi Kesehatan

Pemberdayaan

Bina Suasana

Advokasi

Kemitraan

Kemenkes, (2016)
Strategi Promosi Kesehatan

1) Pember-
dayaan Upaya untuk menumbuhkan dan
meningkatkan pengetahuan, kemauan dan
kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya, menciptakan
lingkungan sehat serta berperan aktif
dalam penyelenggaraan setiap upaya ke-
sehatan.
Pemberdayaan/ empowerment
Terbagi menjadi 3, yaitu :

Individu
• Memperkenalkan perilaku baru kepada individu untuk merubah perilaku
sebelumnya
• Sasaran: individu yang datang ke puskesmas

Keluarga
• Memperkenalkan perilaku baru kepada keluarga untuk merubah perilaku
sebelumnya
• Sasaran: keluarga yang berada diwilayah kerja puskesmas

Masyarakat
• Upaya penggerakan masyarakat dengan mengenali masalah yang meng-
ganggu kesehatan
• Sasaran : sekelompok anggota masyarakat
Strategi Promosi Kesehatan

Menciptakan suasana/lingkungan social yg


Lingkungan yang mendukung dapat mendorong individu,keluarga dan masyarakat
meningkatkan “fase tahu” ke “fase mau” untuk mencegah penyakit dan meningkatkan
kesehatannya

2) Bina Suasana

Keluarga dan penjenguk pasien serta petugas Lingkungan yang mendukung dapat mendorong
kesehatan mempunyai pengaruh untuk mencip- seseorang untuk mau melakukan perilaku yang
takan lingkungan yang kondusif diperkenalkan petugas puskesmas
Strategi Promosi Kesehatan
3) Advokasi

Upaya yg terencana Contoh : dalam rangka


Dalam upaya mem- mengupayakan bebas
untuk mendapatkan
komitmen dan berdayakan individu, asap rokok dipuskesmas
keluarga dan maka perlu adanya ad-
dukungan dari pihak vokasi kepada pimpinan
yang terkait (tokoh masyarakat,
daerah setempat untuk
masyarakat informal puskesmas membu- diterbitkannya peraturan
atau formal) untuk tuhkan dukungan tentang Kawasan tanpa
meningkatkan kese- dari pihak lain se- rokok dilingkungan kerja
hingga advokasi puskesmas seperti seko-
hatan serta lingkun- lah,kantor kecamatan,
gan yang sehat perlu dilakukan
tempat ibadah
Strategi Promosi Kesehatan

Selain itu, untuk meningkatkan efektifitas promosi ke-


sehatan, petugas kesehatan harus bekerjasama den- Dalam pemberdayaan , bina suasana dan advokasi,
gan berbagai pihak spt kelompok profesi, pemuka prinsip kemitraan harus ditegakan
agama, LSM,media massa dll.

4) Kemi-
traan
Memiliki 3 prinsip dasar kemitraan yang harus Kemitraan dikembangkan antara petugas kesehatan
diperhatikan dan dipraktikan yaitu kesetaraan, keter- dengan sasarannya (pasien/pihak lain) dalam pelak-
bukaan dan saling menguntungkan sanaan pemberdayaan, bina suasana dan advokasi
Metode Promosi Kesehatan

Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan


Individu Kelompok Massa
Promosi Kesehatan Individu
• Digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik
Fungsi kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.

Dasar Pen- • Setiap orang memiliki permaslahan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan dan
perilaku baru tersebut
dekatan

• Ibu hamil yang sedang tertarik pada prenatal yoga karena baru saja mendapatkan penyuluhan
Contoh • Lansia yang tertarik pada diit hipertensi setelah penyuluhan

Kelebihan& • Kelebihan : petugas dapat secara intensif membantu penyelesaian masalah kesehatan satu indi-
vidu/keluarga
Kekurangan • Kekurangan : kurang efektif karena membutuhkan banyak waktu dan SDM
Metode Promkes Individu

• Kelebihan : Kontak antara klien dan petugas lebih intensif, Setiap permasalahan yang dihadapi dapat digali
dan dibantu penyelesaiannya
• Kekurangan : membutuhkan petugas dalam jumlah banyak dan waktu yang lama untuk menyelesaikan
Bimbingan & masalah kesehatan karena penyelesaian masalah harus satu persatu
Penyuluhan

• Bagian dari bimbingan dan penyuluhan


• Kelebihan : Petugas dapat menggali informasi dari klien terkait pemahaman, kesadaran, penerimaan, dan
ketertarikannya akan suatu hal
• Kekurangan : membutuhkan waktu yang lama kaena petugas harus mengumpulkan data terlebih dahulu
Interview baru menyusun materi yang diperlukan
Promosi Kesehatan Kelompok
Untuk mendapatkan promkes yang efektif harus memperhatikan
kelompok sasaran, tingkat Pendidikan, dan besarnya sasaran promkes.
Tipe kelompok Promkes

Kelompok Kelompok
Kecil
Besar
(+) Mudah dilaksanakan, informasi scr Lisan,
pendidikan menengah keatas
Ceramah
(-) Peserta pasif, cenderung membosankan,
kurang interaktif
Kelompok
Besar
(+) Materi disampaikan oleh ahlinya, cocok untuk
agregat dewasa yang mudah memahami

Seminar
(-) Kurang cocok pada agregat lansia karena keterbatasan fisik dan
ingatan, biasanya metode seminar cepat dalam penyampaian dan
kurang interaktif. Hanya terpusat pada pemateri
Peserta promosi kesehatan
lebih dari 15 orang.
Kelompok Kecil
• Jumlah Peserta kurang dari 15 orang
(+) menyampaikan pendapatnya secara bebas, lebih fokus untuk menyelesaikan masalah yang ada,
pemateri dan peserta berkedudukan sama dan tidak saling yang lebih mendominasi
Diskusi
kelompok
(-) Peserta diskusi mendapatkkan informasi yang terbatas namun lebih dalam, tidak
seperti kel.besar; orang-orang yang suka berbicara cenderung mendominasi

(+) Setiap peserta bisa menyampaikan pendapatnya dengan bebas dan hal tersebut
Curah
pendapat / akan merangsang peserta lain untuk berpikir kritis
Brain storming,
pemateri ada di
FGD
(-) Pemberi informasi kesehatan harus benar-benar memahami materi, terkait tugas-
nya yang harus mengarahkan diskusi

(+)Setelah diskusi kedua, semua anggota kelompok memahami banyak kasus sekaligus dengan
Buzz group >> berbagai sudut pandang , memungkin peserta untuk memahami sudut pandang peserta lain
Kel. lebih kecil
di akomodir
oleh kel. Lebih
(-) Informasi menjadi rancu apabila tidak diklarifikasi oleh narasumber, karena informasi didapatkan
besar
dari hasil diskusi. Teknik ini membutuhkan waktu yang panjang
Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Massa

• Digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada


masyarakat umum, sehingga materi yang diberikan bersifat
umum tidak terbatas pada jenis kelamin, suku, ras, status social dll
• Sasarannya lebih kepada menciptakan kesadaran masyarakat akan
suatu inovasi dan belum sampai pada mengubah perilaku
• Biasanya menggunakan media untuk sarana penyampaiannya
seperti media cetak dan elektronik
 Seminar
 Diskusi di acara televisi
 Tulisan-tulisan di media cetak
 Siaran radio
 Billboard
Kelebihan & Kekurangan Promosi Kesehatan
dengan Pendekatan Massa

Kelebihan :
1.Mudah diakses oleh masyarakat karena menggunakan media popular
2. Informasi bersifat umum sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat
menerapkannya
3. Cocok jika digunakan untuk mengenalkan satu inovasi dalam bidang
kesehatan

Kekurangan :
1. Tema yang disajikan kurang spesifik
2. Hanya bersifat “menyadarkan” bukan mengubah perilaku
3. Membutuhkan biaya yang cukup tinggi
Aplikasi Promosi Kesehatan Pada Agregat Lansia

Upaya pemerintah yang berfokus pada peningkatan status kesehatan dan


kesejahteraan Lansia :
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia
• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2004 Tentang
Komisi Nasional Lanjut Usia
• Permenkes No. 79 Th 2014 ttg Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di
Rumah Sakit
• PMK No. 25 tahun 2016 tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan
Lanjut Usia Tahun 2016-2019
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia
• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2004
Tentang Komisi Nasional Lanjut Usia
• Permenkes No. 79 Th 2014 ttg Penyelenggaraan Pelayanan
Geriatri di Rumah Sakit
• PMK No. 25 tahun 2016
tentang Rencana Aksi
Nasional Kesehatan Lanjut
Usia Tahun 2016-2019
Aplikasi Promosi Kesehatan Pada Agregat Lansia
Strategi :
• Pemberdayaan
• Fasilitasi informasi tentang pilihan pelayanan
kesehatan
• Tingkatkan akses penggunaan teknologi untuk
mensupport kesehatan dan kebutuhan lansia lainnya
• Ciptakan lahan pekerjaan yang mampu dilakukan
oleh lansia, pendidikan, serta aktivitas relawan utk
kegitan lansia
• Support informasi tentang caregiver untuk
membantu meningkatkan kesehatan lansia
• Combat Ageism : adalah stereotip, prasangka, dan
diskriminasi terhadap orang berdasarkan usia
mereka. Kita perlu bertindak sekarang untuk
meningkatkan kehidupan orang di mana pun (WHO,
2016).
Aplikasi Promosi Kesehatan Pada Agregat Lansia
Pelayanan Pencegahan di Komunitas
dan Klinik :
• Tingkatkan akses pelayanan
pencegahan penyakit
• Akses untuk kesehatan gigi dan mulut
• Akses untuk pelayanan kesehatan
• Pengembangan program pencegahan
jatuh
• Memberikan pelatihan kepada tenaga
kesehatan ttg issue kesehatan lansia
• Meningkatkan kesiapan keluarga dan
komunitas dalam menghadapi lansia
• Berikan dukungan langsung kpd pekerja
yg memberikan pelayanan kpd lansia
Aplikasi Promosi Kesehatan
Pada Agregat Lansia

Lingkungan komunitas / masyarakat :


• Meningkatkan akses rumah ramah
lansia
• Membuat alas kaki / sepatu yang
mudah digunakan tanpa beresiko bagi
lansia
• Meningkatkan keamanan bagi
pengemudi / supir yang lansia
• Transportasi umum ramah lansia
• Meningkatkan akses makanan sehat
• Pengembangan rencana penanganan
bencana alam dan daerah rentan
• Melindungi lansia dari penganiayaan
• Merekrut, mempertahankan dan melatih
tenaga multisektor dan multidisiplin
Aplikasi Promosi Kesehatan Pada Agregat Lansia

Eliminasi Kesenjangan Kesehatan :


• Berikan edukasi kepada tenaga kesehatan
atau profesi lainnya untuk mengidentifikasi
dan mengatasi kesenjangan kesehatan
• Kumpulkan data masyarakat secara luas
untuk mengidentifikasi kesenjangan
• Distribusikan informasi dan laksanakan
program yang dapat mengatasi issu
kesehatan pada lansia seperti
meningkatnya angka kejadian penyakit
tidak menular dan penyakit kronis, terjadi
nya gangguan mental dan lainnya.
Daftar Pustaka
• http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi- kesehatan/pedoman-pelaksanaan-promosi-ke-
sehatan-di- puskesmas.pdf diakses pada tanggal 22 Oktober 2019.
• Center of Disease Control (CDC). (2016). National Prevention, Health Promotion, and Public Health
Council Member : Healthy Aging in Action.
https://www.cdc.gov/aging/pdf/healthy-aging-in-action508.pdf
• Kumar, S., & Gs, P. (2012). Health Promotion : An Effective Tool for Global Health . 37(3). https://
doi.org/10.4103/0970-0218.94009
• Whitehead, D. (2018). Exploring health promotion and health education in nursing. 33(8), 38–45.
https://doi.org/10.7748/ns.2018.e11220
• Bensley, RJ & Fisher, JB. 2003. MetodePendidikan KesehatanMasyarakat Edisi2. Jakarta : EGC
• Cragan, JF et al.2009. Communication in Small Groups Theory, Process, Skills seventh edition. USA :
Wadsworth Cengage Learning
• Almutairi, ANM. 2015. The Effect of Using Brainstorming Strategy in Developing Creative Problem Solv-
ing Skills among male Students in Kuwait: A Field Study on Saud Al-KharjiSchool in Kuwait City. Jour-
nal of Education and Practice Vol.6, No.3, 2015 (136-146)
• Sulistyani, et al. 2016. MetodeDiskusiBuzz Group denganAnalisisGambar untukMeningkatkanMinatdan
Hasil BelajarSiswaUnnes.PhysicsEducation Journal 5 (1) (2016) (12-17)
PERINGATAN HARI NASIONAL LANSIA : 29 MEI

Anda mungkin juga menyukai